Вы находитесь на странице: 1из 16

Comparison of Tramadol

and Lornoxicam in
Intravenous Regional
Anesthesia: A Randomized
Controlled Trial
Pembimbing:
dr. M.F. Susanti Handayani, Sp.An

Oleh:
Sahlan Abadi
PENDAHULUAN

 Anestesi regional intravena (IVRA/intravenous regional


anesthesia) disebut juga Bier Block, diperkenalkan pada
tahun 1908 oleh Karl August Bier
 IVRA memiliki metode yang mudah, onset anestesi yang
cepat, biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan
anestesi umum, membuat IVRA merupakan metode pilihan
untuk prosedur bedah pada ekstremitas yang berlangsung
< 1 jam
 Tingkat keberhasilan 96-100% pada tindakan bedah
ekstremitas atas dan alternatif yang baik untuk blok saraf
perifer
 IVRA → Lama perawatan lebih singkat dibanding NU
 Kekurangan IVRA→ potensi tinggi toksisitas sistemik
bupivacaine dan etidocaine
 Lidocaine dan prilocaine adalah anestesi lokal yang paling
sering digunakan
 Metabolisme prilocaine yang paling cepat dibandingkan
agen anestesi lokal lain
 Beberapa obat telah digunakan untuk meningkatkan
kualitas anestesi dan mengurangi nyeri pasca operasi →
tramadol, ketorolak, lornoxicam, clonidine,
dexamethasone, paracetamol
TUJUAN PENELITIAN

 Membandingkan efek tramadol dan lornoxicam yang


ditambahkan pada prilocaine untuk IVRA pada pasien yang
menjalani operasi ekstremitas atas
METODE

 Sampel → 51 pasien dengan status fisik ASA I dan II, usia


18 - 65 tahun yang menjalani operasi pada lengan, tangan
dan pergelangan tangan (operasi CTS, perbaikan tendon,
perbaikan fraktur phalanx, kista ganglion, perbaikan
kontraktur)
 Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Ankara Numune pada
tahun 2009
 Diberikan premedikasi midazolam 0,15 mg/kgBB dan
atropin 0,01 mg/kgBB diberikan secara IV
 Diberikan cairan NacL 5 ml/kgBB/jam
 NIBP, EKG dan SpO2 dimonitor selama operasi
 Sampel dibagi 3 kelompok → Grup P (n=17) menerima 3
mg/kgBB 0,5% prilocaine, grup PT (n=17) menerima 3
mg/kgBB 0,5% prilocaine + 2 mL (100 mg) tramadol, dan
grup PL (n=17) menerima 3 mg/kgBB 0,5% prilocaine + 2
mL (8 mg) lornoxicam
 Onset blok sensorik → dimulai dari induksi obat sampai
pinprick test negatif disemua regio tangan dan lengan
 Onset blok motorik → dimulai dari induksi obat sampai
tidak ada jari tangan yang mampu bergerak
 Fentanil digunakan sebagai analgesik selama operasi
 Onset pemulihan blok sensori → dimulai dari pinprick
positif pada salah satu regio tangan atau lengan sampai
positif pada semua regio tangan dan lengan
 Onset pemulihan blok motorik → dimulai dari pergerakan
jari pertama kali sampai semua jari tangan, pergelangan
tangan dan lengan dapat digerakan.
 Na diklofenak 75 mg IM digunakan sebagai analgesik pasca
operasi
 Evaluasi statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS dan
uji statistik yang digunakan adalah T test
 P value < 0,05 dianggap bermakna secara statistik dengan
tingkat kepercayaan 80%
HASIL PENELITIAN
DISKUSI

 Konsumsi analgesik pasca operasi sangat kurang pada


kelompok PL
 Grup PL memiliki onset blok sensori yang pendek →
penelitian Aovovschi dkk
 Penelitian Kapral dkk menemukan bahwa tramadol 0,25%
yang ditambahkan ke mepivacaine memperpanjang durasi
blok sensorik dan motorik pada pleksus brakialis
 Dalam penelitian ini ditemukan bahwa menambahkan
tramadol ke prilocaine mengurangi kebutuhan fentanil
selama operasi
 Dalam penelitian ini ditemukan kelompok PL memiliki
onset blok motorik dan sensorik yang lebih cepat dan
sedikit konsumsi analgetik pasca operasi → Kole dkk
 Lornoxicam memberikan analgesia yang lebih baik setelah
operasi dibandingkan dengan tramadol.
KESIMPULAN

 Menambahkan tramadol dan lornoxicam pada prilocaine


untuk IVRA menghasilkan efek yang menguntungkan pada
blokade sensorik dan motorik.
 Konsumsi analgesik pasca operasi dapat menurun dengan
menambahkan tramadol dan lornoxicam pada prilocaine
untuk IVRA

Вам также может понравиться