Вы находитесь на странице: 1из 12

ASKEP ICH,HIPERTENSI

STROKE GRADE II
PENYUSUN:
1.TOMY SUBARI
2.MUGIARTO
3.SUBARI
4.NURMIYATI
5.KARNI
6.TATIK
7.TATIK SRI UTAMININGSIH
MAHASISWA DIII KELAS GROBOGAN
POLTEKES KEMENKES SEMARANG 2018/2019
• A.BIODATA
• 1.Biodata pasien
• a. Nama : Bpk.K
• b. Umur : 56th
• c.Alamat : Jepon
• d. Pendidikan : Smp
• e. Pekerjaan : Tani
• f. Tanggal masuk : 8 februari 2018
• g. Diagnosa medis : Ich,Hipertensi,Stroke Grade II
• h. Nomor register : 379632

• 2.Biodata Penanggung Jawab
• a. Nama : Bapak S
• b. Umur : 35
• c. Alamat : Jepon
• d. Pendidikan : SMU
• e. Pekerjaan : Tukang kayu
• f. Hubungan dengan klien : Anak
• B. KELUHAN UTAMA
• Pasien mengeluh kepala sangat Pusing

• C. RIWAYAT KESEHATAN
• 1. riwayat kesehatan sekarang
• Pasien mengeluh badan lemas, pusing .extremitas kiri lemas. T;220/115mmhg.
Nadi;65x/menit. RR;20x/menit. Suhu;38Oc. SPO2;99%

• 2. riwayat kesehatan dahulu
• Pasien memang sering merasakan pusing dan tensi sering tinggi. Itu sudah dirasakan satu
tahun yang lalu dan kadang-kadang periksa dipuskesmas.

• 3. riwayat kesehatan keluarga
• Keluarga belum ada yang merasakan penyakit seperti Bpak Kayen ini. Dan keluarga juga
tidak ada yang mempunyai penyakit DM,TBC,dan jantung.

• D. PENGKAJIAN
• 1. Pola persepsi dan management kesehatan
• Pasien sekarang dalam keadaan masih lemah,masih sering pusing dan extrimitas kiri masih lemah.
• 2. pola nutrisi dan metabolisme
• Pasien setiap hari makan tiga kali sehari. Diet terendah garam dan tinggi protein.

• 3. pola eliminasi
• Pasien BAK memakai chateter,dan BAK lancar warna kuning jernih. BAB sehari sekali warna kuning.

• 4. pola isrtirahat
• Pasien bisa istirahat setiap malam dan bangun pagi jam 4.

• 5. pola aktifitas
• Rencana pasien pulang akan difisioterapi.


• 6. pola peran dan hubungan
• Pasien masih bisa diajak komunikasi dan mengerti apa yang dikatakan oleh lawan bicara/keluarga

• 7. pola persepsi sensori
• Pasien masih bisa merasakan,mendengar apa yang disekelilingnya.

• 8. pola persepsi diri
• Selama sakit pasien tidak dapat beraktifitas sebagai mana biasanya.

• 9.Pola seksualitas dan reproduksi
• Pasien selama sakit tidak dapat melakukan aktifitas sex

• 10.pola mekanisme koping
• Pasien selama sakit tingkat stress agak meningkat karna jenuh tiduran terus

• 11.pola nilai kepercayaan
• Selama sakit pasien tidak dapat melakukan aktifitas sholat karna pasien terpasang chateter

• Pemeriksaan fisik
• Kepala
• Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala, tidak ada hematom atau riwayat
operasi.
• Mata
• Penglihatan tidak ada kekaburan, akibat adanya gangguan nervus optikus (nervus II),
gangguan dalam mengangkat bola mata (nervus III), gangguan dalam memotar bola
mata (nervus IV) dan gangguan dalam menggerakkan bola mata kelateral (nervus
VI).
• Hidung
• Tidak ada gangguan pada penciuman karena terganggu pada nervus olfaktorius
(nervus I).
• Mulut
• Tidak ada gangguan pengecapan (lidah) akibat kerusakan nervus vagus, tidak ada
kesulitan dalam menelan.
• E.Dada
• o Inspeksi : Bentuk simetris
• o Palpasi : Tidak adanya massa dan benjolan.
• o Perkusi : Nyeri tidak ada bunyi jantung lup-dup.
• o Auskultasi : Nafas cepat dan dalam, adanya ronchi, suara jantung I dan II murmur atau gallop.
• F.Abdomen
• o Inspeksi : Bentuk simetris, pembesaran tidak ada.
• o Auskultasi : Bisisng usus agak lemah.
• o Perkusi : Nyeri tekan tidak ada, nyeri perut tidak ada
• G.Ekstremitas
• Pada pasien dengan stroke hemoragik biasnya ditemukan hemiplegi paralisa atau hemiparase, mengalami kelemahan otot dan perlu juga
dilkukan pengukuran kekuatan otot, normal : 5
• Pengukuran kekuatan otot menurut (Arif mutaqqin,2008)
• Nilai 0 : Bila tidak terlihat kontraksi sama sekali.
• Nilai 1 : Bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada sendi.
• Nilai 2 : Bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan grafitasi.
• Nilai 3 : Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat melawan tekanan pemeriksaan.
• Nilai 4 : Bila dapat melawan tahanan pemeriksaan tetapi kekuatanya berkurang.
• Nilai 5 : bila dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan kekuatan penuh
• Pemeriksaan Laboratorium
• 1. Gula darah :131 mg/dl
• 2. Colesterol : 145 mg/dl
• 3. Trigliserid : 115 mg/dl
• 4. Asam urat : 4,7 mg/dl

• Radiologi

• Program Terapi
• Infus RL 20 tts/mnt
• O2 3lt/mnt
• Kalnex 3x1gr
• Citicolin 2x500mg
• Omz 2x40mg
• Amplodipin 1x 10mg
• Mecobelamin 2x500mg
• Disoprolol 1x5mg
NO Tgl/Jam Data Fokus Diagnosa Tanggal Teratasi TTD Perawat
Keperawatan
1 13/2/2018 Ds:Pasien mengatakan Pusing,badan lemah, Gangguan rasa nyaman 16/2/2018
J 16.00 tangan kiri lemah nyeri b/d Peningkatan J 15.00
Do:ku composmentis,eks kiri atas TIK
lemah,terpasang infus,Terpasang
Kateter,O2,T:190/115mmhg, Gangguan aktifitas b/d
S:38c,N:65x/mnt,RR:20x/mnt Kelemahan fisik
16/2/2018
J 15.00
RENCANA KEPERAWATAN
NO Tgl/jam Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi TTD

1 13/2/2018 Gangguan rasa nyaman nyeri b/d Peningkatan Setelah dilakukan -monitor KU dan TTV
J 16.00 TIK tind.2x24 jam masalah -ukur skala nyeri,
teratasi -anjurkan Untuk nafas panjang saat nyeri
timbul
-anjurkan banyak istirahat
-ubah posisi pasien setiap 2 jam sekali
Setelah dilakukan tind. -lakuakan ROM aktif dan ROM pasif
2x24jam pasien bisa
Gangguan aktifitas b/d Kelemahan fisik menggerakkan tangan
kirinya
TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tgl/Jam Tindakan Keperawaran Respon TTD

Gangguan rasa nyaman 14/2/2018 -Memonitor KU dan TTV Pasien mengatakan nyeri hilang
nyeri b/d Peningkatan J 15.00 -Mengukur skala nyeri,
TIK -Menganjurkan Untuk nafas panjang saat nyeri
timbul
-Menganjurkan banyak istirahat

Gangguan aktifitas b/d -Mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali Pasien bisa menggerakan tangan kirinya
Kelemahan fisik J 15.30 -Melakuakan ROM aktif dan ROM pasif
CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Keperawatan TTD

16/2/2018 Gangguan rasa nyaman nyeri b/d S: Pasien mengatakan Pusing, badan lemah, tangan kiri lemah
J 15.00 Peningkatan TIK O: ku composmentis,eks kiri atas lemah,terpasang infus,Terpasang Kateter,O2,T:190/115mmhg,
S:38c,N:65x/mnt,RR:20x/mnt
A: Gangguan rasa nyaman nyeri b/d Peningkatan TIK
Gangguan aktifitas b/d Kelemahan fisik
P:- Memonitor KU dan TTV
-Mengukur skala nyeri,
-Menganjurkan Untuk nafas panjang saat nyeri timbul
-Menganjurkan banyak istirahat
-Mengubah posisi pasien setiap 2 jam sekali
-Melakuakan ROM aktif dan ROM pasif

Вам также может понравиться