Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Prinsip :
“
dan senyawa yang dapat diubah menjadi amin aromatik primer
(amin aromatik sekunder dan gugus nitro aromatik)
Pembentukan senyawa nitrosamin dan amin alifatik sekunder
Pembentukan senyawa azidadari gugus hidrazida
Pembentukan senyawa azidadari gugus hidrazida dan
pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi
dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam.
HAL – HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM NITRIMETRI
◇ INDIKATOR DALAM
Metilen blue sebagai pengkontras
Indikasi dalam adalah indikator yang warna sehingga pada titik akhir titrasi
digunakan dengan cara memasukkan akan terjadi perubahan dari ungu
indikator tersebut kedalam larutan menjadi biru sampai hijau tergantung
yang akan dititrasi, contohnya : senyawa yang dititrasi.
tropeolin OO dan metilen blue.
Tropoelin OO merupakan indikator Kelebihan : cara kerja cepat dan praktis
asam-basa yang berwarna merah serta dapat dilakukan pada suhu kamar.
dalam suasana asam dan berwarna
Kekurangan : penggunaan terbatas untuk
kuning bila dioksidasi oleh adanya
beberapa zat saja, dikarenakan untuk
kelebihan asam nitrit.
beberapa zat perubahan warnanya tidak
jelas.
MENENTUKAN TITIK AKHIR
TITRASI NITRIMETRI
◇ INDIKATOR LUAR
Titik akhir titrasi tercapai apabila pada
Indikasi luar adalah indicator yang penggoresan larutan yang dititrasi
dipakai tidak memasukkan kedalam pada pasta kanji – iodida akan
larutan yang akan dititrasi, tetapi terbentuk warna biru
hanya dengan menggoreskan larutan
yang akan diperiksa pada indikator ini
pada saat titik akhir hampir dicapai. Kelebihan : untuk beberapa zat lebih
Contohnya : pasta kanji iodide. tepat dipakai karena perubahan warna
yang jelas
Ketika larutan digoreskan pada pasta
atau kertas, adanya kelebihan asam Kekurangan : cara kerja tidak praktis
nitrit akan mengoksidasi iodide karena terlalu sering menotol
menjadi iodium. menyebabkan adanya kemungkinan zat
terbuang dan titrasi harus dilakukan
Dengan adanya kanji atau amilum
dibawah suhu 15 derajat celcius
akan menghasilkan warna biru segera
TITRASI NITRIMETRI
Alat : Bahan :
o Buret o Aqua dest
o Klem buret dan statif o Sampel
o Labu takar o Asam sulfanilat
o Gelas ukur standar
o Beaker glass o NaNO3 0,1 M
o Erlenmeyer o HCl 2 N
o Pipet volume o Serbuk KBr
o Pipet o Indikator tropeolin 00
o Botol semprot o Indikator metilen blue
o Stirer o Indikator pasta kanji
o Tempat es iodida
o Ubin keramik
Pembuatan pasta kanji iodide :
Cara kerja pembakuan NaNo2 dengan asam
sulfanilat adalah sebagai berikut :
NaNO2 yang digunakan sebagai titran baku primer, perlu dilakukan pembakuan
terhadap NaNO2 terlebih dahulu. Sebagai baku primer untuk pembakuan NaNO2
digunakan asam sulfanilat. Asam sulfanilat ditimbang seksama sekitar 50 mg, lalu
dilarutkan dalam ammonia 25 % karena asam sulfanilat sukar larut dalam air. Ammonia
disini hanya digunakan sebagai pelarut sehingga jangan terlalu banyak karena akan
mempengaruhi pH . Setelah seluruh asam sulfanilat larut, larutan kemudian diasamkan
dengan HCl 25% sampai pH 2 karena asam nitrit terbentuk pada suasan asam. Kemudian
tambahkan KBr yang pada titrasi nitrimetri diperlukan sebagai katalisator dan
stabilisator.
TITRASI NITRIMETRI
REAKSI YANG TERJADI :
* Indikator Luar
Contohnya : pasta kanji iodide. menghasilkan warna biru.
* Indikator Dalam
Contohnya : tropeolin OO dan metilen blue. perubahan dari ungu menjadi biru
sampai hijau
* Baku Primer: asam sulfanilat
* Titik Akhir :
Br
TITRASI NITRIMETRI
Setelah Kbr ditambahkan, tambahkan indikator dalam yang berupa
campuran tropeolin 00 dan metilen blue dengan perbanadingan 5:3. Digunakan
campuran indikator karena perubahan warna tropeolin 00 dari warna merah
menjadi kuning dan warna kuning tidak jelas sehingga untuk ,memperjelas titik
akhir diperlukan metilen blue agar pada titik akhir terflihat warna biru.
Jadi, dengan mencampur kedua indikator ini akan terjadi perubahan
warna dari violet menjadi biru.
Reaksi dari indikator :
PENETAPAN KADAR SAMPLE
AMIN PRIMER
ASETAMINOFEN SULFANILAMIDA
KLORAMFENIKOL
(PARACETAMOL)
ASETAMINOFEN
(PARASETAMOL)
PENETAPAN KADAR
PENETAPAN KADAR
PENETAPAN KADAR
Teori :
Nitrimetri merupakan titrasi yang digunakan pada senyawa
yang memiliki gugus amin aromatic primer atau senyawa lain
yang bisa dihidrolisis menjadi amin aromatic sekunder.
Proses titrasi nitrimetri ini harus dilakukan pada suhu rendah (8-
15˚C). hal ini disebabkan karena inti dari titrasi nitrimetri ini adalah
untuk pembentukkan garam diazonium.