Вы находитесь на странице: 1из 18

Referat Radiologi

Fraktur Maksila

Salaudin Al Ayubi Pratama

Bagian Radiologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Latar Belakang

– Trauma merupakan urutan ke 4 penyebab kematian


– Trauma wajah merupakan kasus yang sering terjadi dan sering menyebabkan
masalah kesehatan dan kehidupan sosial
– Fraktur maksilofacial merupakan suatu kasus trauma wajah dengan insidensi
tinggi
– Fraktur maksila merupakan bagian dari fraktur maksilofacial dimana penyebab
terseringnya adalah kecelakaan lalu lintas
Definisi

Fraktur maksila/fraktur Le Fort adalah fraktur kompleks rahang atas dan


merupakan salah satu cedera wajah yang berat. Fraktur maksila dapat terjadi
akibat kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh atau kecelakaan kerja, olahraga,
kekerasan, dan akibat trauma benda tumpul lainnya
Epidemiologi

– Jumlah kejadian fraktur maksila lebih rendah dibandingkan dengan kejadian


jenis trauma wajah yang lain
– Insiden Fraktur maksila lebih sedikit dibandingkan dengan fraktur mandibula
Anatomi

Kerangka Wajah :
Etiologi

– Kecelakaan kendaraan bermotor


– Terjatuh atau kecelakaan kerja
– Olahraga
– Kekerasan
– Trauma benda tumpul
Klasifikasi

Le Fort I Le Fort II Le Fort III


Manifestasi Klinik

– Maloklusi
– Mobilitas
– Ekimosis kelopak mata bilateral
– Epistaksis
Diagnosis

– Anamnesis
– Inspeksi
– Palpasi
– Manipulasi digital
– Pemeriksaan radiologi
Le Fort I
Le Fort I
Le Fort II
Kombinasi Le Fort I, II, dan III
Penatalaksanaan

– Penatalaksanaan pada fraktur maksila meliputi penegakan airway,


kontrol pendarahan, penutupan luka pada soft tissue, dan
menempatkan segmen tulang yang fraktur sesuai dengan
posisinya melalui fiksasi intermaksilari
– Fiksasi maksilomandibular
– Reduksi fraktur
– Stabilisasi plat dan sekrup
Prognosis

– Fiksasi intermaksilari merupakan treatment paling sederhana dan salah satu


yang paling efektif pada fraktur maksila. Jika teknik ini dapat dilakukan sesegera
mungkin setelah terjadi fraktur, maka akan banyak deformitas wajah akibat
fraktur dapat kita eliminasi.
– fraktur yang baru akan ditangani setelah beberapa minggu kejadian, dimana
sudah mengalami penyembuhan secara parsial, hampir tidak mungkin untuk
direduksi.
Komplikasi

– Perdarahan ekstensif
– Gangguan jalan nafas
– Obstruksi sistem lakrimal
– Kegagalan Penyatuan tulang akibat fraktur
– Ketidakseimbangan otot ekstraokuler
– Diplopia
– enoftalmus
Kesimpulan

– Fraktur maksila adalah fraktur kompleks rahang atas dan merupakan salah satu
cedera wajah yang berat. Fraktur maksila dapat terjadi akibat kecelakaan kendaraan
bermotor, terjatuh atau kecelakaan kerja, olahraga, kekerasan, dan akibat trauma
benda tumpul lainnya.
– Fraktur Le Fort diklasifikasikan menjadi Le Fort I, Le Fort II, dan Le Fort III.
Pemerikasaan radiologi baik itu foto polos maupun CT scan diperlukan untuk
mengkonfirmasi diagnosis, namun CT scan merupakan pilihan utama.
– Penatalaksanaan pada fraktur maksila meliputi penegakan airway, kontrol
pendarahan, penutupan luka pada soft tissue, dan menempatkan segmen tulang
– Komplikasi awal fraktur maksila dapat berupa pendarahan ekstensif serta gangguan
pada jalan nafas akibat pergeseran fragmen fraktur, edema, dan pembengkakan soft
tissue.
Terima Kasih

Вам также может понравиться