Вы находитесь на странице: 1из 66

AUDIT KECURANGAN

PENGADAAN BARANG/JASA

Disampaikan oleh:
Ika Gunawan, SST, Ak, ME
@ika_gun 1
FAKTA
1. 77 % Kasus Korupsi Yg Ditangani
KPK Terkait dgn Pengadaan
Barang/Jasa*

2. 100 % Kasus Korupsi Pengadaan


Barang/Jasa Yang Ditangani KPK,
terjadi karena adanya : Kolusi –
Persekongkolan Horizontal -
Vertikal

3. Proyek Yang Berasal dari Dana


ABT, Sangat Rawan dengan
Korupsi.

@ika_gun 2
PENGERTIAN KECURANGAN
• An array of irregularities and illegal acts
characterizedby intentional deception”;

(sekumpulan tindakan yang tidak diijinkan dan


melanggar hukum yang ditandai dengan adanya
unsur kecurangan yang disengaja)

( sumber: the Institute of Internal Auditors (IIA))

@ika_gun 3
PENGERTIAN KECURANGAN
Menurut Mark R Simmons, CIA CFE, suatu tindakan dianggap
sebagai suatu fraud/kecurangan jika memenuhi empat
kriteria, yaitu:
• Tindakan tersebut dilakukan pelaku secara sengaja
• Terdapat korban yang menganggap bahwa tindakan
pelaku adalah wajar dan benar, karena korban tidak
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Pelaku dan korban
dapat berupa individu atau kelompok.
• Korban percaya dan bertindak atas dasar tindakan pelaku
• Korban dirugikan oleh tindakan pelaku

@ika_gun 4
MOTIF KECURANGAN

Perceived
Opportunity

FraudTriangle

Pressure / Motive Rationalization

Donald R. Cressey, Others People Money, A study In The Social


Psychology of Embezzlement.
@ika_gun 5
LANGKAH KECURANGAN
+

1. Document Examination 1. Surveillance & covert operation


2. Computer Search 2. Invigilation
3. Physical Assets Counts 3. Physical evidence

CONVERSION

1. Public Records Search


2. Net Worth Method

@ika_gun 6
BENTUK KORUPSI DLM PBJ

@ika_gun 7
MEMBIDIK KORUPSI - Pengadaan Brg/Jasa

@ika_gun 8
Persekongkolan Dalam Tender

1. Persekongkolan Horizontal

2. Persekongkolan Vertikal

3. Persekongkolan Horizontal dan Vertikal

@ika_gun 9
Persekongkolan Horisontal :

• Persekongkolan Yang Terjadi diantara Para


Sesama Rekanan.

• Persekongkolan ini dikategorikan sebagai Persekongkolan


dengan Menciptakan Persaingan Semu Diantara Peserta
Tender

PPK / KPA
Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Penyedia Barang/jasa Penyedia Barang/jasa Penyedia Barang/jasa


Kontraktor Kontraktor Kontraktor
Rekanan Rekanan Rekanan

@ika_gun 10
Persekongkolan Vertikal :

Persekongkolan Yang Terjadi Antara Salah Satu Atau


Beberapa Rekanan dengan Panitia Pengadaan
Barang atau PPK/KPA.

PPK / KPA
Panitia Pengadaan Barang / Jasa

Penyedia Barang/jasa Penyedia Barang/jasa Penyedia Barang/jasa


Kontraktor Kontraktor Kontraktor
Rekanan Rekanan Rekanan
@ika_gun 11
Persekongkolan Horisontal & Vertikal :
Persekongkolan antara Panitia Pengadaan dan /atau
PPK/KPA dengan para Rekanan.
Salah satu bentuk persekongkolan ini adalah :
1. Pelelangan Fiktif (Proses Pelelangan sebenarnya tidak pernah dilakukan dan hanya dibuat
persyaratan administrasi saja seolah-olah telah dilakukan pelelangan/Formalitas).
2. Melibatkan : Supplier / Agen Tunggal / Distributor / Pabrikan

PPK/KPA
Panitia Lelang atau Pengadaan Barang / Jasa

A B C
Penyedia Barang/jasa Penyedia Barang/jasa Penyedia Barang/jasa
Kontraktor Kontraktor Kontraktor
Rekanan Rekanan Rekanan 12
@ika_gun
ALASAN YANG PALING SERING DIGUNAKAN OLEH
PANITIA LELANG UNTUK MEN - JUSTIFIKASI PROSES
PENUNJUKKAN LANGSUNG

1. Waktunya sangat mendesak.


2. Kebijakan / Perintah Pimpinan.
3. Barangnya Spesifik.

Barang dikatakan Spesifik jika tidak ada Pabrikan lain yang bisa memproduksi barang dengan
fungsi dan manfaat yang sama untuk menggantikan fungsi dari barang tersebut.

@ika_gun 13
PENGERTIAN KORUPSI

Setiap orang yang secara hukum


memperkaya diri sendiri atau orang lain,
atau suatu korporasi, yang dapat
merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara (UU No. 31 Tahun
1999)

14
PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI

a. pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang undang


tentang Kepegawaian;
b. pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana;
c. orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara
atau daerah;
d. orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang
menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah; atau
e. orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau
masyarakat.

15
Jenis Tindak Pidana Korupsi, al.

1. mark up
2.pengadaan fiktif
3. jumlah dan/kualitas barang/jasa tidak sesuai dengan
dokumen pengadaan/kontrak
4. tidak didukung ketersediaan dana
5. pajak tidak disetor
6. kelebihan pembayaran
7. PPh ditanggung kegiatan
8. tidak mengenakan denda keterlambatan
9. perjalanan dinas tidak logis
16
Tindak Pidana Korupsi

SEBUAH PERBUATAN

KPK
KEJAKSAAN MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
MERUGIKAN PEREKONOMIAN NEGARA
MEMPERKAYA DIRI SENDIRI
MEMPERKAYA ORANG LAIN

SANKSI PIDANA: SANKSI KEPEGAWAIAN:


•PIDANA PENJARA MINIMAL 4 TH •PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN
•PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA HORMAT
•DENDA MINIMAL 200 JT •HAK-HAK KEPEGAWAIAN HILANG
UU 31/99

Pasal 2
 memperkaya diri sendiri atau
 Memperkaya orang lain atau suatu korporasi
 yang dapat merugikan keuangan negara atau
 perekonornian negara,
 dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
 atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
 denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
 Dalam hal tindak pidana korupsi dilakukan dalam keadaan
tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan.
Risiko Dalam Perencanaan PBJ

1. Penentuan paket pekerjaan dan jadwal pelaksanaannya tidak


diotorisasi oleh pejabat yang berwenang (PA/KPA).

2. Pelimpahan tugas dari PPK ke Panitia/Pejabat/ Unit Layanan


Pengadaan dan pelaporan dari Panitia/Pejabat/Unit Layanan
Pengadaan ke PPK terlambat sehingga mengganggu jadwal
pelaksanaan pekerjaan atau jadwal pelaksanaan pengadaan.

3. Jadwal pelaksanaan pengadaan yang disusun tidak realistis.

4. Tidak mengumumkan secara terbuka rencana pengadaan


barang/jasa pada awal pelaksanaan anggaran.

@ika_gun 19
Risiko : Dalam Perencanaan PBJ
5. Pemaketan pekerjaan yang direkayasa mengarah kepada
beberapa penyedia barang/jasa yang berasal dari kelompok
tertentu dalam rangka “tender arisan” atau bagi-bagi
keuntungan.

6. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket


untuk menghindari pelelangan.

7. Memecah paket pekerjaan yang menurut sifat pekerjaannya


seharusnya merupakan satu kesatuan paket.

8. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang


tersebar di beberapa daerah yang menurut sifat pekerjaan dan
tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah masing-
masing.

@ika_gun 20
Risiko : Dalam Perencanaan PBI
9. Menggabungkan beberapa paket pekerjaan yang sifat
pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dapat
dilakukan usaha kecil menjadi satu paket pekerjaan
yang hanya dapat dilaksanakan oleh usaha non kecil
(menengah dan besar).
10. Penentuan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang
tidak realistis.
11. Pemilihan metode evaluasi dengan sistem nilai (merit
point) untuk evaluasi yang seharusnya menggunakan
sistem gugur, hal ini dilakukan untuk memenangkan
produk/merk atau penyedia barang/jasa tertentu.
12. Biaya untuk mendukung pelaksanaan pengadaan tidak
dianggarkan secara memadai. Sehingga terkadang
menyulitkan pelaksanaan pelelangan/seleksi atau
mengambil dana dari para peserta pengadaan.

@ika_gun 21
Risiko Terkait Pengelolaan pengadaan

• Pelaksana pengadaan :
Tidak kompeten, tidak integritas, tidak independen, dll.
• Perangkapan tugas/jabatan.

@ika_gun 22
Risiko Penyimpangan HPS

1. HPS tidak ada atau tidak disusun secara keahlian


2. HPS disusun tanpa berdasarkan data pendukung yang
memadai.
3. Data pendukung penyusunan HPS ditutup-tutupi atau sulit
diperoleh.
4. HPS disusun tidak berdasarkan harga standar/ harga pasar
setempat.

@ika_gun 23
Risiko Penyimpangan HPS

6. Penggelembungan (mark-up) harga dalam HPS.


7. HPS disusun dengan tidak memperhatikan perilaku biaya yaitu
membedakan biaya tetap (yang cenderung akan menurun
seiring dengan bertambahnya volume pekerjaan) dan biaya
variabel.
8. Harga barang/jasa dalam HPS mengarah pada merek/produk
tertentu.
9. Penambahan item-item biaya yang tidak diperkenankan oleh
ketentuan.
10. HPS tidak disahkan Pejabat Pembuat Komitmen.

@ika_gun 24
Risiko Terkait Kualifikasi

1. Kriteria evaluasi kualifikasi tidak ada atau tidak jelas


2. Calon penyedia menyampaikan isian kualifikasi tidak benar
3. Penilaian oleh pengelola pengadaan tidak obyektif

@ika_gun 25
Risiko Terkait Kualifikasi

• Dokumen pengadaan tidak lengkap dan kondisi-kondisi penting


tidak disajikan.
• Syarat-syarat penawaran tidak jelas, tepat dan pasti sehingga
ada ruang bagi keragu-raguan dan intepretasi yang berbeda.
• Kurangnya keahliaan dan kompetensi ULP/Panitia /Pejabat
Pengadaan, dan adanya keterlibatan pimpinan dalam proses
persiapan dokumen pengadaan sehingga mungkin dapat
menyebabkan dokumen pengadaan disusun dengan tidak tepat.

@ika_gun 26
26
Risiko Terkait Dokumen PBJ

• Spesifikasi teknis mengarah pada produk atau penyedia jasa


tertentu, sebagai akibat dari adanya conflic of interest dan
memihak pada penyedia jasa tertentu.
• Kriteria kelulusan evaluasi tidak ada atau tidak jelas dalam
dokumen pemilihan, atau penambahan kriteria evaluasi yang
tidak perlu.

@ika_gun 27
Red flags atau titik kritis atau modus atau risiko
penyimpangan pada tahap pengumuman
1. Pengumuman fiktif
2. Tidak mengumumkan di tempat yang tidak ditentukan
3. Dalam teks pengumuman tercantum persyaratan yang
berimplikasi dapat menghambat/membatasi peserta
4. Materi pengumuman lelang membingungkan atau tidak
lengkap. Contoh: lokasi pengambilan dokumen tidak jelas;
pengumuman barang TI – tidak jelas apa bentuk barang yang
akan diadakan.
5. Jangka waktu pengumuman tidak sesuai ketentuan (terlalu
singkat)

@ika_gun 28
RISIKO-RISIKO
TERKAIT penjelasan
• Penjelasan (pre bid meeting) yang terbatas pada kelompok tertentu.
• Tidak membuat dokumentasi rapat penjelasan
• Berita acara pemberian penjelasan tidak disebarluaskan kepada
seluruh peserta.
• Seluruh kesepakatan dalam rapat yang merupakan perubahan penting
atas dokumen pemilihan penyedia tidak dituangkan dalam adendum
dokumen pemilihan penyedia (sebagai upaya agar kesepakatan yang
dicapai pada saat penjelasan lelang tidak ditaati oleh panitia lelang).
• Penjelasan yang diberikan panitia terhadap pertanyaan para peserta
lelang dibiarkan tidak jelas dan lengkap.
• Klarifikasi kepada peserta lelang diberikan oleh orang yang tidak
berwenang (panitia lelang).

@ika_gun 29
Red Flags/ Risiko penyimpangan yang mungkin
terjadi pada pembukaan penawaran
• Adanya relokasi tempat penyerahan dokumen
penawaran yang tidak diinformasikan ke seluruh
penyedia barang/jasa yang telah mendaftar atau
lokasi penyerahan dokumen sulit ditemukan;
• Jangka waktu penyampaian penawaran yang
terlalu singkat dan kurang memperhatikan
kompleksitas barang/jasa yang diadakan;
• Batas akhir pemasukan dokumen penawaran
diundurkan atau dimajukan tanpa adanya
dokumen addendum dokumen pemilihan/seleksi;

@ika_gun 30
• Penyimpanan dokumen penawaran tidak
dilakukan pada kotak atau tempat yang
aman/terkunci;
• Penerimaan dokumen penawaran yang
terlambat dan tidak digugurkan;
• Dokumen penawaran tidak lengkap
disampaikan dan disusulkan setelah acara
pembukaan dokumen penawaran.

@ika_gun 31
Risk pada tahap evaluasi
• Kriteria evaluasi tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan.
• Penggantian dokumen penawaran dari penyedia barang/jasa setelah
tahap pembukaan dokumen penawaran
• Seluruh hasil evaluasi penawaran tidak didokumentasikan dalam suatu
berita acara. Dokumen penawaran tidak lengkap disampaikan dan
disusulkan setelah acara pembukaan dokumen penawaran.
• Berita acara evaluasi penawaran tidak mencantumkan justifikasi tentang
hal-hal yang menggugurkan suatu penawaran (bila ada).
• Panitia/pejabat/unit layanan pengadaan memberlakukan standar ganda
• Panitia/pejabat/unit layanan pengadaan kurang paham mengenai
persyaratan teknis sehingga mempengaruhi penilaian/hasil evaluasi.

@ika_gun 32
RISIKO-RISIKO pengumuman
pemenang
• Proses penetapan pemenang lelang tidak
didokumentasikan
• Pengumuman pemenang tidak
mencantumkan hal-hal yang menjadi
persyaratan.
• Tanggal pengumuman sengaja ditunda.
• Pengumuman pemenang tidak
diumumkan di tempat semestinya.
@ika_gun 33
RISIKO-RISIKO pada sanggahan
• Surat sanggahan dan/atau sanggah banding tidak
ditanggapi atau ditunda-tunda sehingga melewati
batas waktu yang diperkenankan oleh ketentuan.
• Sanggahan dan/atau sanggah banding yang
diterima tidak dijawab.
• Jawaban atas sanggahan dan/atau sanggah
banding tidak memuaskan atau tidak didukung
dengan bukti yang meyakinkan.
• Jawaban atas sanggahan dan/atau sanggah
banding tidak dijawab oleh pejabat/pihak yang
berwenang.

@ika_gun 34
RISIKO-RISIKO penunjukan pemenang
• Jangka waktu penerbitan SPPBJ melampaui
batas waktu yang diperkenankan.
• Penunjukan pemenang lelang tidak diberikan
kepada peserta yang menawarkan harga
terendah yang responsif.
• Penunjukan pemenang lelang berbeda dengan
usulan calon pemenang dari ULP.

@ika_gun 35
Red flags kontrak

• Barang/jasa yang diperjanjikan telah diterima sebelum surat


perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
• Penandatanganan surat perjanjian yang ditunda-tunda tanpa
alasan yang jelas.
• Rekomendasi dari ULP/Pejabat Pengadaan belum/tidak
dipertimbangkan oleh pejabat yang menandatangani surat
perjanjian (Pejabat Pembuat Komitmen) pada saat surat
perjanjian tersebut ditandatangani.
• Dalam hal nilai pengadaan di atas Rp100 Miliar, surat
perjanjian yang ditandatangani belum dikonsultasikan
dengan unit kerja yang bertanggung jawab dengan masalah
hukum dan keuangan.

@ika_gun 36
• Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam
kontrak tidak sesuai dengan hasil penunjukan
pemenang.
• Harga kontrak tidak sesuai dengan dokumen
pemilihan barang/jasa atau penawaran dari
pemenang.
• Spesifikasi dalam surat perjanjian diubah tanpa
persetujuan kedua belah pihak.
• Klausul dalam surat perjanjian tidak lengkap dan
jelas.
• Syarat umum dan syarat khusus kontrak yang
penting sengaja dihilangkan.
@ika_gun 37
• Klausul dalam surat perjanjian merugikan
kepentingan pemberi kerja dan atau
/negara.
• Penetapan jumlah hari pelaksanaan
pekerjaan tidak sesuai dengan penetapan
tanggalnya.
• Surat perjanjian tidak dilengkapi surat
jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan.
• Tanggal surat jaminan pelaksanaan lebih
belakangan dibandingkan tanggal kontrak.

@ika_gun 38
Red flags

• Jaminan pelaksanaan tidak disesuaikan


dengan addendum.
• Terdapat kesepakatan di bawah tangan atau
surat perjanjian lain yang ditandatangani
antara pemberi kerja dengan penyedia
barang/jasa.
• Negosiasi penurunan harga kontrak diikuti
pula dengan pengurangan lingkup atau
volume pekerjaan yang seharusnya
mensyaratkan perlunya dilakukan lelang
ulang.
@ika_gun 39
Red flags penyerahan
• Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
– Penyedia barang/jasa tidak melanjutkan atau tidak
menyelesaikan pengadaan barang/jasa.
– Keterlambatan penyerahan barang/jasa oleh penyedia
barang/jasa tanpa alasan yang diperkenankan dalam
kontrak, dan belum dikenakan sanksi denda
keterlambatan sesuai ketentuan dalam kontrak.
– Pemberian addendum oleh PPK terhadap keterlambatan
tanpa pertimbangan yang layak dan wajar sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak.
– Volume/jumlah barang/jasa yang diserahkan tidak sesuai
dengan ketentuan dalam surat perjanjian.

@ika_gun 40
– Kualitas barang/jasa yang diserahkan tidak sesuai dengan
ketentuan dalam spesifikasi teknis dalam surat perjanjian.
– Pekerjaan fiktif, dilakukan hanya sebagian atau tidak dilakukan
sama sekali. Biasanya terjadi atau dilakukan pada pekerjaan
yang dilakukan di tempat sulit (misalnya daerah terpencil, hutan
atau gunung) atau pekerjaan yang sulit dilakukan pengecekan
fisik (misalnya di dalam tanah atau di bawah laut).
– Nilai barang/pekerjaan dalam Contract Change Order (CCO)
yang dituangkan dalam addendum melebihi 10% dari nilai
kontrak awal yang tidak disebabkan oleh kondisi
darurat/penanganan bencana alam.
– Addendum pekerjaan tambah (kurang dari 10% nilai kontrak )
yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

@ika_gun 41
– Pekerjaan disubkontrakkan kepada rekanan lainnya tanpa
persetujuan PPK.
– Penyerahan barang/jasa dilakukan di lokasi yang tidak tepat.
– Barang/jasa yang diadakan belum/tidak dapat dimanfaatkan
oleh satker pengguna.
– Tidak ada petugas yang ditunjuk untuk menerima barang/jasa
(tidak ada panitia penerima hasil pekerjaan).
– PPHP tidak melakukan pengecekan jumlah atau volume dan
kualitas atau spesifikasi barang/jasa sesuai dengan surat
perjanjian.
– PPHP telah melakukan pengecekan jumlah atau volume dan
kualitas atau spesifikasi barang/jasa tetapi gagal menemukan
adanya perbedaan jumlah atau volume dan kualitas atau
spesifikasi barang/jasa sesuai dengan surat perjanjian.
– Perubahan lingkup pekerjaan.

@ika_gun 42
2.Pekerjaan jasa konsultansi
– Penggantian personil dan/atau peralatan oleh
penyedia barang/jasa tanpa alasan yang jelas dan
persetujuan PPK.
– Penyedia jasa tidak menyerahkan laporan akhir
penyelesaian pekerjaan dan atau laporan akhir
belum disetujui PPK.

@ika_gun 43
Red flags PEMBAYARAN DAN PELAPORAN

• Pembayaran yang tidak sesuai kemajuan fisik pekerjaan.


• Pembayaran dibuat tanpa otorisasi yang tepat dan sesuai
ketentuan.
• Pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa terlambat tanpa
ada justifikasi dari PPK, dan tanpa dikenakan ganti rugi.
• Kekurangan pemungutan dan penyetoran pajak/PNBP.
• Pelaporan yang tidak dilaksanakan.
• Pelaporan yang tidak sesuai keadaan yang sebenarnya terjadi.

@ika_gun 44
BENTUK KECURANGAN DALAM
PBJ

@ika_gun 45
1
PERENCANAAN
PENGADAAN

PENYAKIT 1A
PENGGELEMBUNGAN ANGGARAN
(MARK UP)

PENYAKIT 1B
RENCANA PENGADAAN
YANG DIARAHKAN
• PENDEKATAN ANGGARAN
PENYAKIT 1C
BUKAN KEBUTUHAN RIIL
• SISTEM ANGGARAN 1 TAHUN REKAYASA PEMAKETAN UNTUK KKN
MENJADI KENDALA
• DANA ABT.
PENYAKIT 1D
PENENTUAN JADWAL PENGADAAN
@ika_gun YANG TIDAK REALISTIS 46
2
PEMBENTUKKAN
PANITIA

PENYAKIT 2A
PANITIA TIDAK TRANSPARAN

PENYAKIT 2B
INTEGRITAS PANITIA LEMAH

PENYAKIT2C
PANITIA YANG ‘MEMIHAK’
• SERTIFIKAT AHLI
PENYAKIT 2D
• PAKTA INTEGRITAS
• PENGUMUMAN AWAL
PANITIA TIDAK INDEPENDEN TAHUN
• TG JAWAB/WEWENANG47
@ika_gun
3
PRAKUALIFIKASI
PERUSAHAAN

PENYAKIT 3A
DOKUMEN ADMINISTRATIF
TIDAK MEMENUHI SYARAT

PENYAKIT 3B
DOKUMEN ADMINISTRATIF
‘ASPAL’

PENYAKIT 3C
LEGALISASI DOKUMEN
• PRA & PASCA KUALIFIKASI
TIDAK DILAKUKAN LANGSUNG PADA SAAT
PENGADAAN OLEH PANITIA
PENYAKIT 3D PENGADAAN.
• PROSES SEDERHANA
EVALUASI TIDAK SESUAI KRITERIA

@ika_gun 48
4
PENYUSUNAN
DOKUMEN LELANG

PENYAKIT 4A
SPESIFIKASI YANG DIARAHKAN

PENYAKIT 4B
REKAYASA KRITERIA EVALUASI

• DOKUMEN LELANG SEDERHANA


PENYAKIT 4C • TIDAK PERLU DOKUMEN
PENDUKUNG
DOKUMEN LELANG NON-STANDAR
• PERIZINAN DISEDERHANAKAN
• EVALUASI SEDERHANA.
PENYAKIT 4D
DOKUMEN LELANG YANG TIDAK LENGKAP

@ika_gun 49
5
PENGUMUMAN
LELANG

PENYAKIT 5A
PENGUMUMAN LELANG YANG
SEMU ATAU FIKTIF

PENYAKIT 5B
• PENGUMUMAN PENGADAAN
JANGKA WAKTU PENGUMUMAN
TERLALU SINGKAT
PADA AWAL TAHUN ANGGARAN
• PENGGUNAAN e-PROCUREMENT
PENYAKIT 5C
PENGUMUMAN LELANG TIDAK LENGKAP

@ika_gun 50
6
PENGAMBILAN
DOKUMEN LELANG

PENYAKIT 6A
DOKUMEN LELANG YANG DISERAHKAN
TIDAK SAMA (INKONSISTEN)

PENYAKIT 6B
WAKTU PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN
TERBATAS

PENYAKIT 6C
LOKASI PENGAMBILAN DOKUMEN SULIT
DICARI

• e-PROCUREMENT
• DOKUMEN LELANG
DISEDERHANAKAN

@ika_gun 51
7
PENYUSUNAN
HARGA PERKIRAAN
SENDIRI

PENYAKIT 7A
GAMBARAN NILAI HARGA PERKIRAAN
SENDIRI DITUTUP-TUTUPI

PENYAKIT 7B
PENGGELEMBUNGAN (MARK-UP) • HPS TIDAK
UNTUK KEPERLUAN KKN. RAHASIA
• HPS DISUSUN
PENYAKIT 7C
SECARA AHLI
HARGA DASAR YANG TIDAK STANDAR
(DALAM KKN)

PENYAKIT 7D
PENENTUAN ESTIMASI
HARGA TIDAK SESUAI ATURAN
@ika_gun 52
8
PENJELASAN
/AANWIJZING

PENYAKIT 8A

PRE BID MEETING YANG TERBATAS

• TIDAK TERDAPAT
PENYAKIT 8B
PEMBATASAN WILAYAH
INFORMASI & DESKRIPSI PESERTA PELELANGAN
TERBATAS • HPS BUKAN RAHASIA
• E-PROCUREMENT
PENYAKIT 8C

PENJELASAN YANG KONTROVERSIAL

@ika_gun 53
9
PENYERAHAN
& PEMBUKAAN
PENAWARAN

PENYAKIT 9A
RELOKASI TEMPAT PENYERAHAN
DOKUMEN PENAWARAN

PENYAKIT 9B
PENERIMAAN DOKUMEN
PENAWARAN YANG TERLAMBAT

PENYAKIT 9C • PENYEDERHANAAN
PENYERAHAN DOKUMEN FIKTIF DOKUMEN PENAWARAN
• PENGUMUMAN SECARA
TERBUKA.
PENYAKIT 9D

KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN
PENAWARAN
@ika_gun 54
10EVALUASI
PENAWARAN

PENYAKIT 10A

KRITERIA EVALUASI CACAT

PENYAKIT 10B

PENGGANTIAN DOKUMEN

PENYAKIT 10C • DOKUMEN DITELITI HANYA


EVALUASI TERTUTUP DAN UNTUK CALON PEMENANG
TERSEMBUNYI TERPILIH
• TIDAK ADA PEMBATASAN
PENYAKIT 10D WILAYAH PESERTA LELANG
PESERTA LELANG TERPOLA DALAM
RANGKA BERKOLUSI
@ika_gun 55
11
PENGUMUMAN
CALON PEMENANG

PENYAKIT 11A
PENGUMUMAN SANGAT TERBATAS

PENYAKIT 11B • e-PROCUREMENT


• EVALUASI RINCI HANYA
TANGGAL PENGUMUMAN PADA 3 CALON
SENGAJA DITUNDA
PEMENANG
PENYAKIT 11C
• TERSEDIA WAKTU UNTUK
MEMAHAMI PENGUMUMAN
PENGUMUMAN YANG TIDAK
INFORMATIF
@ika_gun 56
12
SANGGAHAN
PESERTA LELANG

PENYAKIT 12A
TIDAK SELURUH
SANGGAHAN DITANGGAPI

PENYAKIT 12B
SUBSTANSI SANGGAHAN
TIDAK DITANGGAPI

PENYAKIT 12C
SANGGAHAN PROFORMA UNTUK
MENGHINDARI TUDUHAN TENDER DIATUR

PENYAKIT 12D
PANITIA KURANG INDEPENDEN
DAN AKUNTABEL
@ika_gun 57
13
PENUNJUKKAN
PEMENANG
LELANG

PENYAKIT 13A
SURAT PENUNJUKAN YANG
TIDAK LENGKAP

PENYAKIT 13B
SURAT PENUNJUKAN YANG SENGAJA
DITUNDA PENGELUARANNYA

PENYAKIT 13C
SURAT PENUNJUKAN YANG DIKELUARKAN
DENGAN TERBURU BURU

PENYAKIT 13D
SURAT PENUNJUKAN YANG TIDAK SAH

@ika_gun 58
14
PENANDATANGANAN
KONTRAK

PENYAKIT 14A
PENANDATANGANAN KONTRAK
YANG KOLUTIF

PENYAKIT 14B
PENANDATANGAN KONTRAK
YANG DITUNDA-TUNDA
• SYARAT TANDA TANGAN ATASAN
PENYAKIT 14C
LANGSUNG PIMPRO ..????...
PENANDATANGANAN KONTRAK
SECARA TERTUTUP • 100% TANGGUNGJAWAB
PENGGUNA BARANG JASA.
PENYAKIT 14D
PENANDATANGANAN KONTRAK TIDAK SAH

@ika_gun 59
15
PENYERAHAN
BARANG/JASA
15-A
PENYERAHAN BARANG

PENYAKIT 15A-1

KUALIFIKASI BARANG TIDAK SESUAI


SPESIFIKASI

PENYAKIT 15A-2

KRITERIA PENERIMAAN BARANG


BIAS

PENYAKIT 15A-3

VOLUME BARANG TIDAK SAMA DENGAN


YANG TERTULIS DI DOKUMEN LELANG

PENYAKIT 15A-4

JAMINAN PASCA JUAL PALSU

@ika_gun 60
15-B 15-C
PENYERAHAN JASA PENYERAHAN JASA
KONSULTAN KONSTRUKSI

PENYAKIT 15B-1 PENYAKIT 15C-1


REKOMENDASI PALSU VOLUME KONSTRUKSI TIDAK SESUAI
DENGAN YANG DIMINTA SPESIFIKASI/BOQ

PENYAKIT 15B-2 PENYAKIT 15C-2


KRITERIA PENERIMAAN KARYA KRITERIA PENERIMAAN HASIL KERJA
KONSULTAN BIAS KONSTRUKSI BIAS

PENYAKIT 15B-3 PENYAKIT 15C-3


DATA LAPANGAn DIPALSUKAN PERINTAH PERUBAHAN VOLUME DALAM
RANGKA KKN/CONTRACT CHANGE ORDER

PENYAKIT 15B-4 PENYAKIT 15C-4


DESIGN PLAGIATE (TANPA DUKUNGAN VOLUME KONSTRUKSI TIDAK SESUAI
DESIGN NOTE)
@ika_gun DALAM RANGKA KKN 61
PENGHITUNGAN
Kerugian NEGARA
Metode Penghitungan Kerugian tidak dapat
dipolakan secara seragam karena Jenis Kasus &
Modus Operandi berbeda-beda.

Besar / Kecil nya Kerugian sangat tergantung


dari :
1. Tingkat Keterlibatan pihak2 yang terkait
dalam Kasus Fraud.
2. Tingkat Kedalam Perolehan “Bukti” yang
dimiliki oleh Seorang Auditor /Investigator
@ika_gun 62
PENYIMPANGAN PROSES LELANG
SANGAT MENENTUKAN
BESARAN NILAI Kerugian
1 3
Pengaduan : 2
Realisasi Fisik Barang
Tidak Sesuai Kontrak Proses Audit Inv : Tidak Dilakukan
Realisasi = 70 Unit Analisa Proses Lelang
Nilai Kontrak Rp 3 M
Fiktif = 30 Unit
(100 unit X Rp 30 Jt)

4
Perencanaan
5 Kerugian
Proses Lelang Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000
Dilakukan Analisa Realisasi = 70 x Rp30 Jt = Rp 2.100.000.000
Pelaksanaan Kerugian = Rp 900.000.000
Proses Lelang
Penyerahan
Ditemukan Faktur Pembelian
7
Harga Beli Rekanan
Per Unit =Rp 20 Jt Nilai Kerugian
6
Proses Dik Ditemukan Nilai Kontrak = Rp 3.000.000.000
Adanya Penyimpangan Realisasi = 70 x Rp20 Jt = Rp 1.400.000.000
Kerugian = Rp 1.600.000.000
@ika_gun
Proses Lelang 63
KASUS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

Instansi Penyidik

Hasil Konfirmasi pada


Production House , Kontrak = Rp 3,5 M Media TV = 20 Tayang

Biaya Produksi Iklan


Rp 500 Juta
Kerugian- Penyidik
Biaya Penayangan TV
60 Kali @ Rp 50 Jt = Rp 3 M (60 – 20) x Rp 50 Jt
= Rp 2 M

Penyimpangan Proses Lelang


Kerugian versi auditor - Lelang Formalitas
Nilai Kontrak = Rp 3.500 Jt - Biaya Produksi di Sub kan
Real Bi Tanyang =20xRp10 Jt = Rp 200 Jt Pada Production house lain
Biaya Produksi Iklan = Rp 300 Jt Senilai Rp 300 Juta.
=Rp 500 Jt
Kerugian = Rp 3.000 Jt Biaya Tayang Real =
20 x Rp 10 Jt = Rp 200 Jt
@ika_gun 64
1 2

@ika_gun 65
@ika_gun 66

Вам также может понравиться