Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PHYSIOLOGY
By : Desiyani Nani
The Heart
Anatomi Jantung
• Ukuran jantung kira-kira satu kepalan
tangan orang dewasa
• Letak:
– Di permukaan atas diafragma
– Sebelah kiri dari garis tengah
– Sebelah depan (Anterior) dari kolumna
vertebra, posterior terhadap sternum
Lapisan jantung
Endocardium – lapisan endotelium
terdalam yang tipis (jaringan epithelial
yang melapisi seluruh sistem sirkulasi)
Myocardium –lapisan tengah yang
tersusun atas otot jantung – bagian terbesar
dinding jantung
Epicardium or Pericardium – membran
eksternal yang tipis melapisi jantung- 2
lapisan yang diantaranya ada cairan
Pericardium & Heart Wall
Sistem sirkulasi terdiri dari 3
komponen dasar:
1. Jantung
2. Pembuluh darah
3. Darah
Kontraksi Otot Jantung
Otot jantung:
Distimulasi oleh syaraf dan self-excitable
(automaticity)
Berkontraksi sebagai satu unit
Has a long (250 ms) absolute refractory
period
Kontraksi otot jantung serupa dengan
kontraksi otot skeletal
Sistem Konduksi Intrinsik
Sel-sel Autorhythmic :
Memulai potensial aksi
Memiliki potensial istirahat yang tidak stabil
disebut potensial pemicu (pacemaker potentials)
Menggunakan influks kalsium (daripada sodium)
untuk meningkatkan fase potensial aksi
Pacemaker and Action Potentials
of the Heart
Figure 18.13
Cardiac Membrane Potential
Figure 18.12
Tahapan Eksitasi
Sinoatrial (SA) node menghasilkan impuls
sekitar 75 kali/menit
Atrioventricular (AV) node memperlambat
impuls sekitar 0.1 detik
Impuls melintas dari atrium ke ventrikel
melalui atrioventricular bundle (bundle of
His)
Lanjutan…(tahapan eksitasi)
AVbundle terbagi menjadi dua jalur dalam
septum interventricular (bundle branches)
Bundle branches membawa impuls menuju
apex jantung
Purkinje fibers membawa impuls ke apex
jantung dan dinding ventrikel
Cardiac Intrinsic Conduction
Figure 18.14a
Cardiac Membrane Potential
Figure 18.12
Inervasi Ekstrinsik
pada Jantung
Figure 18.15
Electrocardiography
Aktivitas elektrik dicatat dengan menggunakan
electrocardiogram (ECG)
Gelombang P menggambarkan depolarisasi SA node
Kompleks QRS complex menggambarkan
depolarisasi ventrikel
Gelombang T menggambarkan repolarisasi
ventrikel
Repolarisasi atrium tertutup oleh besarnya
kompleks QRS
Figure 18.16
ECG Tracings
Figure 18.18
a. Normal sinus rhythm
b. Junctional rhythm SA node is non-functional, P waves are absent, and heart rate is
paced by the AV node
c. Second-degree heart block; more P than QRS waves are seen
d. Ventricular fibrillation (seen with acute heart attack and electrical shock
Siklus Jantung
Siklusjantung merupakan seluruh kejadian
yang berhubungan dengan aliran darah
melalui jantung :
Sistolik – kontraksi otot jantung
Diastolik – relaksasi otot jantung
Events of Cardiac cycle
1. Atrial systole
2. Isovolumic contraction phase
3. Rapid ejection phase
4. Reduced ejection phase
5. Isovolumic relaxation phase
6. Rapid filling phase
7. Reduced filling phase (Diastasis)
Events of Cardiac cycle
Fase-fase Siklus Jantung
Pengisian Ventrikel –tengah-ke-akhir
diastolik
Tekanan darah jantung dalam keadaan rendah
seiring masuknya darah ke atrium dan
mengalir masuk ke dalam ventrikel
Katup AV membuka, kemudian terjadi
sistolik atrium
Fase-fase Siklus Jantung (lanj…)
Sistolik Ventrikel
Relaksasi atrium
Meningkatnya tekanan ventrikel
mengakibatkan katup AV menutup
Fase kontraksi Isovolumetris
Fase ejeksi ventrikular membuka katup
semilunar
Fase-fase Siklus Jantung (lanj…)
Relaksasi Isovolumetris– diastolik awal
Relaksasi ventrikel
Aliran balik darah dalam aorta dan trunkus
pulmoner menutup katup
Dicrotic notch – peningkatan tekanan aorta
secara tiba-tiba menyebabkan aliran balik
darah mengganjal katup semilunar
Tekanan darah sistolik adalah
tekanan puncak yang terjadi di
dalam aorta.
Tekanan sistolik normal
sekitar120 mm Hg. V. Systole
Tekanan diastolik adalah
tekanan paling rendah darah V. Diastole
masuk ke dalam aorta.
Tekanan diastolik normal
sekitar 80 mm Hg
Siklus jantung meliputi semua
kejadian yang brekaitan dengan
satu kali denyut jantung. Waktu
yang ditempuh selama satu kali
siklus jantung adalah 0,8 detik.
Figure 18.20
Bunyi Jantung
Bunyi jantung 1 (lub) – disebabkan
oleh menutupnya katup mitral &
tricuspidal di awal ventricular systole.
Bunyi jantung 2 (dup) – disebabkan
oleh menutupnya katup semilunar
aorta dan pulmoner sesaat setelah
akhir ventricular systole
Bunyi jantung 3 – bertepatan dengan
aliran masuk darah selama pengisin
ventrikel secara cepat
Ketidakseimbangan Homeostatis
pada Jantung
Bradycardia – Denyut jantung kurang dari 60
kali per menit.
Low body temp., certain drugs and
parasympathetic nervous activation, endurance
training
Tachycardia – Denyut jantung cepat yang
abnormal yaitu lebih dari 100 kali per menit.
Meningkatnya suhu tubuh,stress, dan penyakit
jantung
Ketidakseimbangan Homeostatis pada
Jantung
Angina pectoris – nyeri dada yang disebabkan oleh
menurunnya suplai darah ke miokardium secara
tiba-tiba
Pengaruh stress
Meningkatnya kebutuhan fisik terhadap
jantung
Iskemik jaringan – jaringan yang tidak menerima
oksigen dalam jumlah yang adekuat berhubungan
dengan aliran darah yang tidak adekuat
Ketidakseimbangan Homeostatis
pada Jantung
Infark miokardium – serangan jantung
disebabkan oleh iskemia yang terlalu lama
Congestive heart failure – suatu keadaan
yang disebabkan oleh kegagalan ventrikel
memompa darah secara efektif, sehingga
menyebabkan terjadinya edema
Coronary thrombosis – Thrombus (stationary
clot) dalam pembuluh darah jantung
Cardiac Output (CO) and
Reserve
CO adalah sejumlah darah yang dipompa oleh
setiap ventrikel dalam satu menit
CO adalah hasil dari penjumlahan heart rate
(HR) dan stroke volume (SV)
HR adalah jumlah denyut jantung per menit
SV adalah jumlah darah yang dipompa keluar
oleh ventrikel dalam satu kali denyutan
Pengaturan Stroke Volume
SV = end diastolic volume (EDV) - end
systolic volume (ESV)
EDV = jumlah darah yang dikumpulkan
dalam satu ventrikel selama diastolik
ESV = jumlah darah yang tetap berada
dalam satu ventrikel setelah berkontraksi
SV = EDV – ESV 120 ml – 50 ml
Cardiac Output: Contoh
Normal HR = 75 kali denyut/menit
Normal Stroke Volume = 70ml/denyut
Normal blood volume = ~ 5L
CO (ml/min) = HR (75 kalidenyut/menit) x SV (70
ml/deyut)
CO = 5250 ml/min (5.25 L/min)
Seluruh suplai darah yang melewati setiap sisi
jantung satu kali tiap menit
Durasi Denyut Jantung (sekitar 75 kali/menit)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Stroke Volume
Preload –ventrikel yang terregang oleh darah
Contractility – kekuatan kontraksi sel jantung
berhubungan dengan faktor-faktor selain EDV
Afterload – tekanan balik yang didesak oleh darah
dalam arteri besar yang meninggalkan jantung
Contoh:
preload atau contractility menyebabkan
SV
afterload menyebabkan SV
Preload
Jumlah tekanan dalam miokardium ventrikel
sebelum berkontraksi
preload menyebabkan kekuatan kontraksi
latihan venous return, meregangkan myocardium (
preload) , myocytes menghasilkan tekanan yang lebih
kuat selama kontraksi, CO sebanding dengan venous
return
Frank-Starling law of heart - SV EDV
Ventrikel memompa darah sebanyak darah yang
diterimanya
Makin terregang ( preload), makin kuat ventrikel berkontraksi
Hukum Frank-Starling Law pada
Jantung
Preload, atau derajat regang sel-sel otot jantung sebelum
berkontraksi adalah faktor penting yang mengontrol SV
Dengan meregangkan otot jantung, makin banyak cross
bridge bonds yang dibentuk di antara myosin dan actin
yang akan meningkatkan kekuatan kontraksi
Denyut jantung yang pelan dan latihan meningkatkan
venous return ke jantung, meningkatkan SV
Kehilangan darah dan denyut jantung yang sangat cepat
(ekstrim) menurunkan SV
Preload and Afterload
Figure 18.21
Afterload
Tekanan dalam arteri di atas katup semilunar
melawan terbukanya katup
afterload SV
any impedance in arterial circulation afterload
Continuous in afterload (lung disease,
atherosclerosis, etc.) menyebabkan hypertrophy
of myocardium, menyebabkan jantung menjadi
lemah dan gagal jantung
Contractility
Kekuatan kontraksi berdasarkan preload yang terjadi
Agen-agen inotropik positif
Faktor-faktor yang contractility, yaitu:
hypercalcemia, catecholamines, glucagon, digitalis
Agen-agen inotropik negatif
Faktor-faktor yang contractility, yaitu:
hyperkalemia, hypocalcemia
Latihan dan Cardiac Output
Proprioceptors
HR pada awal latihan berhubungan dengan sinyal
dari persendian, otot-otot
Venous return
Aktivitas otot venous return menyebabkan SV
HR dan SV menyebabkan CO
Latihan menghasilkan ventricular hypertrophy
SV memungkinkan jantung untuk berdenyut lebih
pelan saat tidur
cardiac reserve (cadangan jantung)
Tekanan darah Arteri
Tekanan darah – kekuatan yang diberikan darah
pada dinding arteri per unit area dalam mm Hg
Tekanan sistolik – tekanan arteri puncak
Tekanan diastolik – tekanan arteri terrendah
Volume darah – kuantitas darah dalam sistem
kardiovaskular ~ 5L
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tekanan Darah (TD)
Peningkatan TD = meningkatnya volume
darah x tahanan perifer
Kehilangan volume darah berhubungan dengan
injuri, perdarahan, penggunaan diuretik, dll. =
menurunkan TD
Meningkatnya volume darah berhubungan
dengan meningkatnya retensi air karena
meningkatnya produksi ADH, IVs atau
transfusi = meningkatkan TD
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tekanan Darah (TD) (Lanj…)
Peningkatan TD = meningkatnya volume
darah x tahanan perifer
CO = meningkatnya volume darah yang
bersirkulasi
CO = peningkatan HR X peningkatan SV
Peningkatan HR disebabkan oleh dikeluarkannya
epinephrine ke dalam darah oleh kelenjar adrenal =
meningkatnya CO, yang akan meningkatkan volume
darah sirkulasi, dan meningkatkan TD
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tekanan Darah (TD) (Lanj…)
TD meningkat = vol. darah meningkat x tahanan
perifer
Tahanan perifer dipengaruhi oleh:
Viskositas darah = meningkatkan TD
Diameter pembuluh darah
Vasokonstriksi = meningkatkan TD
Vasodilatasi = menurunkan TD
Meningkatnya elastisitas dinding arteri = menurunkan TD
Factors influencing arterial blood pressure
Mekanisme Homeostasis pada
pengaturan TD
Pressoreceptors adalah reseptor dalam
jantung yang sensitif terhadap perubahan TD
Meningkatnya TD akan menstimulasi
penurunan denyut jantung dan peningkatan
diameter pembuluh darah
Menurunnya TD akan menstimulasi
peningkatan denyut jantung dan penurunan
diameter pembuluh darah
Mekanisme Homeostasis pada
Pengaturan TD
Chemoreceptors adalah reseptor pada jantung
yang sensitif terhadap perubahan CO 2 dan O2
dalam darah
Peningkatan CO2 atau penurunan O2 akan
menstimulasi vasokonstriksi untuk
meningkatkan TD
Menurunnya CO2 akan menstimulasi
vasodilatasi untuk menurunkan TD
Pengaturan Saraf
Pusat vasomotor
Berlokasi secara
bilateral utamanya
dalam substansi
retikular dari medulla
dan pons
Higher
brain
centers
Refleks Cardiovascular
Sino aortic baroreceptor reflex
Cardiopulmonary receptor reflex
Arterial chemoreceptor reflex
Refleks Baroreceptor
Baroreceptors terdapat dalam jumlah
yang sangat banyak pada dinding
carotid sinus & aortic arch
Baroreceptors menerima stimulasi
saat tekanan meningkat dan
mengirim stimulus ke area sensoris
di pusat vasomotor (tractus
solitarius)
Sinyal dari baroreseptor karotis
ditransmisi melalui Hering’s nerve
& kemudian melalui saraf glosso-
pharyngeal. Dan reseptor-reseptor
aortik mentransmisi melalui vagus
nerve.
Reflex
pathway
Saat sinyal baroreceptor
mencapai tractus
solitarius, akan
menghambat pusat
vasoconstrictor &
mengeksitasi pusat vagal
para-sympathetic. Hal ini
mengakibatkan terjadi
x
vasodilatasi(vena-vena &
arteriola), ↓denyut jantung
& ↓kekuatan kontraksi
jantung. Menyebabkan ↓
resistensi perifer & ↓CO,
yang mengakibatkan ↓TD
Chemoreceptor reflex
Badan karotid dan Aortik
Stimuli - ↓O2, ↑CO2 &
↑H+ion.
Sinyal dari
chemoreceptor
mengeksitasi pusat
vasomotor, yang
menaikkan TD
Lebih penting pada
pengontrolan respirasi
Cardiopulmonary reflex
Cardiopulmonary receptors:
primarily monitor the input
(venous return) to the heart. They
sense filling of the heart, & hence
the volume of blood coming into
the heart. These receptors are like
volume receptors and help to
regulate blood volume. These
mainly include the mechano-
receptors, venoatrial receptors
(low pressure receptors) on the
walls of atria at the junction of
vein openings, and ventricular
receptors, a diffuse receptors on
walls of all chambers
Cardiopulmonary reflex menghasilkan 3 hal utama :
Terdapat peningkatan denyut jantung berhubungan
dengan aktivasi jalur simpatis ke sinus node (the
Bainbridge Reflex).
Jalur simpatis yang berjalan ke ginjal diturunkan
mengakibatkan ekskresi urin yang berlebihan
Informasi dibawa ke posterior pituitary, memberi
sinyal padanya untuk menghambat keluarnya hormon
ADH dan mengakibatkan ekskresi urin berlebihan.
Humoral regulation
Renin-Angiotensin-Aldosterone
pathway
Vasopressin (ADH)