Вы находитесь на странице: 1из 17

PEMERIKSAAN LENGKAP PADA

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS:


ATTENTION DEFISIT AND HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

Aditya Hayu Nastiti


15/390092/PKG/992
DEFINISI Attention Defisit with Hyperactive Disorder (ADHD)
American Psychiatric Association’ Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif
s Diagnostic and Statistical Manu
al (DSM-IV) (GPPH)

Sindrom berupa inatensi dan/atau hiperaktifitas-impulsi


vitas yang lebih sering frekuensinya, dan lebih berat bila
dibandingkan dengan individu lain yang secara tipikal,
diamati pada tingkat perkembangan yang sebanding.
3 Gejala Utama ADHD
01
Inatensi: sulit memusatkan perhatian

02
Hiperaktivitas: sulit diam dan bertingkah berlebihan

03
Impulsivitas: melakukan sesuatu tanpa dipikirkan dulu

Gangguan emosional, gangguan tingkah laku, gangguan berbahasa,


dan gangguan belajar.
DIAGNOSIS
American Psychiatric Assosiation (APA) dalam DSM-IV (2005) mengkategorikan ADHD menjadi tiga tipe
berdasarkan gejala yang menonjol, yaitu:

ADHD dengan karakteristik inatensi, artinya tipe yang dominan adalah


1 gangguan pemusatan perhatian
• Sering tidak mampu memberikan perhatian pada hal-hal kecil atau membuat kesalahan,
tidak teliti dalam tugas sekolah, bekerja atau kegiatan lainnya
• Sering mengalami kesulitan dalam pemeliharaan perhatian dalam mengerjakan tugas atau
kegiatan bermain
• Sering terlihat tidak perhatian ketika berbicara secara langsung
• Sering tidak mengikuti instruksi dan kegagalan menyelesaikan tugas sekolah, tugas sehari-
hari, atau kewajiban-kewajiban ditempat kerja (tidak dikarenakan perilaku melawan atau ke
gagalan dalam memahami instruksi)
• Sering mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan tugas dan aktifitas
• Sering menolak, tidak suka, atau enggan ikut serta dalam tugas yang memerlukan usaha
• mental yang terus-menerus (misal: tugas sekolah atau tugas rumah)
• Sering kehilangan benda-benda yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas atau aktifitas
• lainnya (contohnya: mainan, tugas sekolah, pensil, buku, atau alat-alat lainnya)
• Sering mudah terganggu oleh stimulus asing
• Sering kali lupa dalam aktifitas sehari-hari
DIAGNOSIS
American Psychiatric Assosiation (APA) dalam DSM-IV (2005) mengkategorikan ADHD menjadi tiga tipe
2 berdasarkan gejala yang menonjol, yaitu:

ADHD dengan karakteristik hiperaktif, artinya tipe yang dominan hiperaktif


• Sering gelisah dengan tangan atau kaki atau menggeliat-geliat dikursi
• Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau di situasi yang lain mengharuskan duduk tenang
• Sering berlarian kesana-kemari atau memanjat yang berlebihan dalam situasi yang menganggap hal terse
but tidak pantas
• Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau ikut serta dalam aktivitas yang menyenangkan dengan
tenang
• Sering terburu-buru atau bergerak terus-menerus seolah-olah didorong oleh mesin
• Sering terlalu banyak bicara
ADHD yang karakteristik impulsif, yaitu tipe yang dominan impulsivitas
• Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir terlebih dahulu sebelum pertanyaan selesai
• Sering mengalami kesulitan menunggu giliran
• Sering menyela atau memaksa orang lain (memotong suatu percakapan dan memaksa dalam bermain).
• ADHD yang karakteristik impulsif, yaitu tipe yang dominan impulsivitas
• Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir terlebih dahulu sebelum pertanyaan selesai
• Sering mengalami kesulitan menunggu giliran
• Sering menyela atau memaksa orang lain (memotong suatu percakapan dan memaksa dalam bermain).
DIAGNOSIS
American Psychiatric Assosiation (APA) dalam DSM-IV (2005) mengkategorikan ADHD menjadi tiga tipe
berdasarkan gejala yang menonjol, yaitu:

3 ADHD tipe kombinasi,


Gejalanya campuran dari gangguan pemusatan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas
PATOFISIOLOGI

Defisiensi neurotransmitter :
Lobus frontal dan prefrontal
dopamine & norephinephrine

• Mengatur pusat perhatian • Dopamin: mengatur respon emosi (ke


• Konsentrasi senangan)
• Membuat keputusan • Norephinephrine: kemampuan konse
• Membuat rencana ntrasi
• Belajar
Sistem limbik

• Emosi dan kewaspadaan seseorang


KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN

Terlambat Bicara

• Lobus frontal lebih kecil


• Aliran darah lebih Kemampuan Motorik
sedikit
• Defisiensi neurotransmitter
• Kemampuan memproses informasi
TANTRUM lebih lambat
o.k sulit menyam-
paikan kemauan
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan bersifat multidisiplin yang
melibatkan dokter spesialis anak, psikiater anak,
psikolog, terapi okupasi, fisioterapis, terapis wicara.
PROGNOSIS

Onset gejala ADHD sebelum usia


7 tahun

Sedikitnya 80% dari anak-anak yang


menderita ADHD, gejalanya menetap
sampai remaja bahkan dewasa.

Dengan peningkatan usia, gejala hiperaktif


akan berkurang tetapi gejala inatensi,
impulsivitas, disorganisasi, dan kesulitan
dalam membangun hubungan dengan
orang lain biasanya menetap dan semakin
menonjol.
PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Anamnesis
Riwayat Medis MEDIKASI
• Riwayat penyakit ADHD • Penggunaan, dosis, waktu konsumsi
• Riwayat penyakit dahulu • ES obat: xerostomia, dysgeusia, stomatiti
(gangguan psikiatrik, retardasi mental) s, gingivitis, glossitis, bruxism, dysphagia
, HR meningkat
• Perawatan tambahan (psikiater, terapis)
Keluarga
• Riwayat penyakit
di keluarga Riwayat gigi
• Riwayat sosial • Bad habit: menggigit kuku, bolpoin,
bibir, bruxism
• Trauma
Pemeriksaan Fisik O.K: obat yang diresepkan untuk
Anomali seperti pasien ADHD dapat menyebabkan
pembesaran lingkar kepala, hyperaktivitas muscular
hypertelorism, ukuran telinga dan dyskinesia
mengecil, muka tampak lonjong, bibir • Frekuensi sikat gigi
atas memendek, bibir menebal, palat
um dalam
PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Perawatan
DHE
Pengaturan Jadwal
Menyikat gigi dengan TSD
• Pagi hari
Topikal Aplikasi Fluor
• 30 – menit setelah obat
Tingginya resiko karies dan
stimulan dikonsumsi
xerostomia

Anastesi Lokal
Komunikasi • Aspirasi
• Berusaha menatap mata pasien • Adrenalin dapat memicu hipertensi
• Penguatan informasi • Pasien yang mengkonsumsi antide
Diberikan reward dan pemberian presan gol. tertentu tidak diperbol
informasi mengenai prosedur ehkan menggunakan anastesi den
perawatan gigi dengan bahasa gan vasokonstriktor levonordefrin
verbal yang positif dan berulang (Prilocaine, Mepivacaine 2%,
Scandonest 2%) -- peningkatan
BP
PEMBAHASAN
• Keterlambatan perkembangan: bicara, motorik kasar, halus.
• Tidak didapatkan kelainan rongga mulut yang berkaitan dengan kondisi
• sistemik pasien.
• Pasien tidak kooperatif, memberontak saat dilakukan perawatan dan
tidak dapat menerima instruksi dari dokter gigi – restraint
Restraint : bertujuan untuk membatasi pergerakan
tubuh anak sehingga perawatan memungkinkan untuk
dilakukan dan menurukan potensi terjadinya cidera
pada anak dan operator.
Sebelum dan ketika dilakukan tindakan restraint
pasien diberikan penjelasan mengenai prosedur yang
sedang dilakukan dan tujuan dilakukannya prosedur
tersebut
PEMBAHASAN
Promotif
DHE kepada orangtua pasien –
• Cara membersihkan gigi, frekuensi
• Diet yang baik untuk kesehatan gigi
dan mulut

Preventif
• Pasta gigi CPP-ACP
• Topikal aplikasi fluor per 6
bulan

Kuratif
• Pulpektomi: 75
• SIK: 74, 84, 85, 54, 64
KESIMPULAN
• Sebelum melakukan tindakan perawatan gigi pada anak berkebutuhan khusus perlu dila
kukan anamnesa untuk mengetahui diagnosis kelainan pada anak dan kelainan sistemik
lain yang menyertainya.
• Dalam melakukan perawatan pada anak dengan ADHD diperlukan kerjasama yang baik
antara dokter gigi, orang tua, dan pasien.
• Pada anak dengan ADHD tipe hiperaktif dan impulsif yang tidak terkendali sebaiknya di-
gunakan restraint disertai dengan finger protector untuk mencegah cidera.
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться