Вы находитесь на странице: 1из 32

DISUSUN OLEH :

o Adry Sinatrya Dharmaputra 113160075


o Sudirman 113160001
o Devid Juliano 113160153
o Alvin Adrian Raoul Muhtar 113160028
o M. Faiz Nur Rahman 113160107
o Afief Ma’ruf 113160045

Copyright ©2017
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

PENDAHULUAN

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

I. SISTEM DISPERSI

Sistem dispersi merupakan campuran antara zat terlarut dan pelarut.


 Zat terlarut dinamakan fase terdispersi
 Zat pelarut dinamakan medium pendispersi

Jadi,
sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang
bercampur secara merata.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

II. JENIS-JENIS SISTEM DISPERSI

Larutan : Zat terlarut (molekul, atom, ion) terdispersi secara homogen dalam zat
pelarut. Contoh air gula dan air garam.

Koloid : Suatu campuran yang keadaannya berada antara larutan dan suspensi.

Suspensi : Zat terlarut terdipersi secara heterogen dalam zat pelarut, sehingga partikel-
partikel zat terlarut cenderung mengendap dan dapat dibedakan dari zat
pelarutnya. Contoh air kapur dan air kopi.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

III. PERBANDINGAN SIFAT LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

III. PERBANDINGAN SIFAT LARUTAN, KOLOID DAN SUSPENSI

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

KOLOID

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Koloid merupakan suatu campuran yang keadaannya berada antara larutan dan suspensi

 Terdiri atas medium homogen dan partikel yang terdispersi di dalamnya

 Ukuran partikel digunakan sebagai faktor utama dalam klasifikasi dan karakterisasi
koloid

 Sehingga, tidak semua sistem terdispersi merupakan KOLOID

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

JENIS-JENIS KOLOID
Penggolongan sistem koloid berdasarkan jenis fase pendispersi dan fase terdispersi dibagi
menjadi lima, yaitu:

1. Aerosol
Merupakan sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas.

 Jika zat yang terdispersi berupa zat padat disebut aerosol padat.
Contohnya adalah debu buangan knalpot.
 Sedangkan bila zat yang terdispersi berupa zat cair disebut aerosol cair
Contohnya ialah hairspray dan obat semprot.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

JENIS-JENIS KOLOID
2. Sol
Sol adalah sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair atau zat padat.

 Jika sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. Disebut sol cair
contohnya: air lumpur, tinta, cat, dan lain-lain

 Jika Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat padat disebut sol padat.
Contoh: perunggu, Kaca berwarna, permata (gem).

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

JENIS-JENIS KOLOID
3. Emulsi
Adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat lain.

 Jika sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, dengan syarat kedua zat cair tidak saling
melarutkan. Disebut emulsi cair
Contoh :susu, santan

 Jika sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat disebut emulsi padat,
Contoh : jeli, mutiara, serta opal

 Jika sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam gas disebut emulsi gas.
Contoh : awan, embun

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

JENIS-JENIS KOLOID
4. Buih
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair atau zat padat.

 Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih cair
Contoh : busa sabun

 sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat padat disebut buih padat.
Contoh : lava dan biskuit

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

JENIS-JENIS KOLOID
5. Gel
Adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat dan bersifat setengah
kaku.

Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersi
sehingga terjadi koloid yang agak padat.
Contoh: agar-agar, semir sepatu, mutiara, dan mentega.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

JENIS-JENIS KOLOID

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

EFEK TYNDALL

“Efek tyndall adalah peristiwa


penghamburan cahaya oleh partikel-
partikel koloid”

Salah satu cara menentukan koloid yaitu dengan menjatuhkan seberkas cahaya kepada
obyek. Larutan bersifat meneruskan cahaya sedangkan koloid bersifat menghamburkan
cahaya. Berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping walaupun
partikel koloidnya tidak tampak. Jika partikel terdispersinya kelihatan maka sistem disebut
suspensi adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

EFEK TYNDALL
Contoh peristiwa efek Tyndall adalah sorot lampu pada malam yang berkabut, sorot lampu
proyektor di ruangan yang berasap, dan berkas sinar matahari melalui celah daun pohon
pada pagi yang berkabut.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

GERAK BROWN

“Gerak zig-zag partikel koloid secara


terus-menerus disebut gerak Brown.”

Gerak Brown menunjukkan kebenaran teori kinetik molekul yang menyatakan bahwa
molekul-molekul dalam zat cair selalu bergerak cepat. Gerak Brown terjadi akibat tumbukan
yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid. Semakin tinggi
suhu, semakin cepat gerak berlangsung karena energi kinetik molekul medium meningkat
sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat. Gerak inilah yang menyebabkan patikel-
partikel koloid tidak mengendap karena dapat mengatasi gaya gravitasi

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

GERAK BROWN

“Gerak zig-zag partikel koloid secara


terus-menerus disebut gerak Brown.”

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

ELEKTROFORESIS

Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik dan mempunyai muatan. Pergerakan
partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis. Bila partikel koloid menyerap ion
pada permukaannya, maka partikel koloid akan bermuatan listrik.
Elektroforesis bermanfaat untuk menentukan muatan suatu partikel koloid dan dapat
diterapkan untuk mengurangi zat-zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap
pabrik.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

ELEKTROFORESIS

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

PEMBUATAN KOLOID

Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi.
Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) partikel
larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke
dalam medium pendispersi.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Cara Kondensasi

Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi
partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia seperti:

1. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh:
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida
(SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam SO2.
2H2S (g) + SO2 (aq)  2H2O (l) + 3S (koloidal)

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Cara Kondensasi

2. Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air
Contoh:
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan
larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3 (aq) + 3H2O (l)  Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl (aq)

3. Dekomposisi Rangkap
Contoh:
Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S.
2H3AsO3 (aq) + 3H2S (aq)  As2S3 (koloid) + 6H2O (l)

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Cara Dispersi

1. Cara Mekanik
Butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat
kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu
zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Cara Dispersi

2.Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan
dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir
kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses
pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Cara Busur Bredig

Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan
koloid digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian
diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan
terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi sehingga
membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara kondensasi dan
cara dispersi.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

KOLOID ASOSIASI

Koloid asosiasi adalah bentuk dispersi misel. Misel adalah bangun berbentuk bola kecil yang
terbentuk dari gabungan beberapa hingga ribuan molekul yang saling tarik menarik untuk
mengurangi tekanan permukaan di dalam membran sel tersebut

surfaktan

Surfaktan (surface active agent = surfactant) adalah zat yang menurunkan tegangan
permukaan medium tempat surfaktan ditambahkan, dan/atau tegangan interfasial. Istilah
surfaktan juga dapat digunakan untuk zat yang larut sebagian, yang menurunkan tegangan
permukaan cairan dengan cara tersebar pada permukaannya.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

surfaktan

Sabun adalah garam dari asam lemak, jenuh atau tak jenuh, mengandung atom
karbon setidaknya delapan pada atau campuran garam tersebut.

Sabun dan deterjen adalah contoh surfaktan (atau campuran mengandung satu atau
lebih surfaktan) yang memiliki sifat pembersih dalam larutan. Syndet adalah deterjen
sintetik.

Emulsifier adalah surfaktan yang dalam jumlah kecil memfasilitasi pembentukan emulsi,
atau meningkatkan stabilitas koloid dengan penurunan agregasi dan/atau peleburan.

Foaming agent adalah surfaktan yang dalam jumlah kecil memfasilitasi pembentukan busa,
atau meningkatkan stabilitas koloid dengan menghambat peleburan gelembung.
Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Kestabilan koloid serta keuntungan dan kerugiannya


Kestabilan koloid
koloid yang lebih stabil adalah sol padat atau zat padat yang terdispersi dalam zat
padat yang lainnya sehingga mempuanyai bentuk yang teratur.
koloid yang tidak stabil adalah koloid jenis aerosol atau zat cair terdispersi dalam zat
gas sehingga aerosol ini sangat di pengaruhi oleh tekanan dan temperatur.

 keuntungan dan kerugiannya


keuntungannya adalah koloid di gunakan dalam berbagai industry misalnya
kosmetik, perminyakan, tekstil dll.
kerugiannya adalah koloid yang mempunyai sifat mudah mengalami perubahan
akibat kondisi di sekitar sehingga di perlukan perlakuan yang berbeda daripada jenis larutan
lainnya
Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

Pentingnya Koloid dalam Kehidupan

 sel dan jaringan tubuh mengandung sitoplasma yang bersifat koloid, sehingga ilmu
tentang koloid sangat diperlukan dalam penerapan biologi.
 Tanah terdiri dari bagian-bagian yang bersifat koloid sehingga ilmu tanah dan pertanian
membutuhkan penerapan kimia koloid pada tanah.
 Pengolahan makanan dan teknologi pangan juga menerapkan sifat koloid, misalnya
mentega, keju, susu, selai, agar-agar, dan seterusnya.
 Pengetahuan tentang koloid sangat diperlukan dalam industri cat, keramik, plastik,
tekstil, kertas, lem, tinta, semen, karet, kulit, penyedap, pelumas, sabun, obat semprot
pertanian dan insektisida, gel, dan lain-lain.

Koloid –Kelompok 1
PENDAHULUAN KOLOID PEMBUATAN KOLOID KOLOID ASOSIASI

DAFTAR PUSTAKA

Omposunggu, Marlan. 2011 “KOLOID ASOSIASI dan POLUSI” jakarta:Gramedia pustaka


utama

Koloid –Kelompok 1

Вам также может понравиться

  • Porositas
    Porositas
    Документ3 страницы
    Porositas
    Dsaputra Rizky
    Оценок пока нет
  • 6 443662924865
    6 443662924865
    Документ8 страниц
    6 443662924865
    sudirman
    Оценок пока нет
  • MODUL KE 2 3 Kinematika
    MODUL KE 2 3 Kinematika
    Документ18 страниц
    MODUL KE 2 3 Kinematika
    Radhwa Ramizalhaq
    Оценок пока нет
  • Rig Pengeboran
    Rig Pengeboran
    Документ8 страниц
    Rig Pengeboran
    Aditya Dharma
    Оценок пока нет
  • Bernoulli Tak Mampat
    Bernoulli Tak Mampat
    Документ52 страницы
    Bernoulli Tak Mampat
    M. Janatun Naim
    Оценок пока нет
  • Koloid
    Koloid
    Документ32 страницы
    Koloid
    sudirman
    Оценок пока нет
  • Koloid
    Koloid
    Документ32 страницы
    Koloid
    sudirman
    Оценок пока нет
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Документ21 страница
    Kelompok 1
    sudirman
    Оценок пока нет
  • Koloid
    Koloid
    Документ32 страницы
    Koloid
    sudirman
    Оценок пока нет