Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OKTOBER 2018
BATU URETER
(URETEROLITHIASIS)
Nadziefah Ghina Faiqah
10542050113
Pembimbing:
dr. Muhammad Rizal Tj, Sp. B
Hb : 10,1 g/dl
Rbc : 3,53 x 106/ul
Ht : 30,1 %
Leukosit : 12.100/ul
Trombosit : 461.000/ul
Masa pembekuan (CT) : 9’15”
Masa pendarahan (BT) : 2’30”
LED : 94 mm
GDS : 216 mg/dl
Ureum : 42 mg/dl
Kreatinin : 1,5 mg/dl
Asam Urat : 5,7 mg/dl
CT SCAN ABDOMEN
Hepar : membesar, permukaan reguler, tip tumpul, densitas parenkim menurun.
Tidak tampak dilatasi vascular maupun bile duct, tidak tampak SOL
GB : Dinding tidak menebal, mukosa reguler, tampak densitas batu berukuran
0,6 x 0,2 x 1 cm di dalamnya.
Pankreas : Ukuran dan densitas paenkim dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi
bile duct.Tidak tampak SOL.
Lien : Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal.Tidak tampak SOL.
Ginjal kanan : Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal, PCS tidak
dilatasi, tidak tampak densitas batu / mass / cyst.
Ginjal kiri : Ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal, PCS dilatasi.
Tampak densitas batu kecil berukuran +/- 0,5 x 0,5 cm pada kaliks tengah
Ureter Kiri : Tampak densitas batu berukuran 0,87 x 0,57 x 0,8 cm pada
ureter 1/3 proksimal setinggi CV L3-L4 disertai dilatasi segmen ureter di
proksimalnya.
Kalsifikasi pada dinding aorta abdominalis
Tidak tampak densitas cairan bebas ada cavum peritonium dan cavum pleura
bilateral
Gaster dan loop – loop usus dalam batas normal.
Tulang – tulang intak
KESAN :
- Hidronefroureter sinistra
ec ureterolith 1/3 proksimal
- Hepatomegaly dengan fatty
liver
- Colelith
Diagnosis Kerja
Batu ureter 1/3 proksimal kiri Terapi
Hidronefrosis kiri Operatif : URS + litotripsi
Striktur ureter distal kiri
DM
Prognosis
Diagnosis Banding Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Tumor ureter Quo ad functionam : Dubia ad
Tumor ginjal bonam
Kolik empedu (Batu empedu)
Adneksitis
HNP
LAPORAN OPERASI (28/8/18)
Diagnosis pre-operasi :
Batu ureter 1/3 proksimal, hidronefrosis kiri, DM
Diagnosis post-operasi :
Striktur ureter distal kiri, batu ureter 1/3
proksimal, hidronefrosis kiri, DM
Tindakan operasi :
URS kiri – dilatasi – EKL - Dj Stent kiri
Jenis Anestesi : SAB
Laporan op:
Posisi litotomi (SAB), ureteroscopy : uretra kesan normal
Cystoscopy : dengan sheat URS 7,5 F. Bulli kapasitas sekitar 200 cc, urine jernih,
tumor negatif, batu negatif. Muara ureter kanan – kiri kesan normal.
Sundaes UK masuk lancar, dilatasi muara ureter dengan sheat URS 7 F
URS kiridengan guiding UK, URS tidak bisa melewati UVJ, laserasi mukosa
Striktur UVJ 4F, insersi guide wire, URS 6F guiding guide wire
Dilatasi muara ureter dengan sheat, URS dapat melewati UVJ
URS sampai ureter proksimal, ditemukan batu ureter proksimal 1 buah
Batu permukaan kasar, kuning, dan lonjong
Pecahkan batu dengan EKL, batu pecah halus dan agak kasar, kesan batu keras
Pecahkan batu ke proksimal / masuk ginjal
URS / EKL batu pada pyelum, urin dari ginjal lancar
URS sampai ginjal, tahanan ringan – sedang, kingking UPJ
Pasang DJ stent kiri dengan guiding guide wire
pasang kateter 18 F 2 cabang
Operasi selesai
27/8/18
S Pasien mengeluh nyeri pada pinggan kiri. Timbul hilang. Nyeri timbul sewaktu-waktu bisa pada
saat tidur ataupun sedang duduk. Nyeri tersebut hanya pada satu tempat saja/ tidak menjalar.
Gangguan berkemih (-) berpasir (-) darah (-) mual (-) muntah (-) demam (-)
Tekanan darah :130/80 mmHg
O - Nadi : 80 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,8 º C
- KU : sedang
- KS : CM
Status urologis
Regio Costovertebra sinistra : nyeri tekan (+), nyeri ketok (+), bulging (-),
ballotement (-)
Regio Suprapubis : tidak ada benjolan, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Defance
Muscular (-)
Regio Genetalia Eksterna : dalam batas normal
A batu ureter 1/3 proksimal (S), hidronefrosis ren (S)
URS (rencana OP besok)
P Lapor OK
Co anestesi
Puasa jam 00.00
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam/ iv
Dari interna dapat terapi novorapid 3 x 8 unit
28/8/18
S - Pasien mengeluh nyeri pada pinggan kiri. Gangguan berkemih (-)
berpasir (-) darah (-) mual (-) muntah (-) demam (-)
Tekanan darah :130/90 mmHg
O - Nadi : 82 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,6 º C
- KU : sedang
- KS : CM
Status urologis
Regio Costovertebra sinistra : nyeri tekan (+), nyeri ketok (+), bulging (-),
ballotement (-)
Regio Suprapubis : tidak ada benjolan, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Defance
Muscular (-)
Regio Genetalia Eksterna : dalam batas normal
A batu ureter 1/3 proksimal (S), hidronefrosis ren (S)
berada dari pelvis renalis sampai 1/3 medial : dimulai dari batas
menyilang vasa iliaka. atas sacrum sampai batas bawah
kandung kemih.
I.Ureter 1/3 proximal
cara : mempertahankan keenceran urine dan diet makanan tertentu yang merupakan
bahan utama pembentuk batu (kalsium) yang efektif mencegah pembentukan batu atau
meningkatkan ukuran batu yang ada.
Pengobatan Medik Selektif dengan Pemberian Obat-obatan
Analgesia untuk meredakan nyeri dan mengusahakan batu keluar sendiri secara spontan.
Propantelin untuk mengatasi spasme ureter.
Kolik: injeksi spasmolitik: atropine 0.5 – 1 mg i.m untuk dewasa.
Infeksi: antibiotic kotrimoksazol 2 x 2 tablet atau amoksisilin 500 mg peroral 3 x sehari
untuk dewasa. Atau golongan lain. Contohnya pada batu struvit
Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) : mengurangi pembentukan batu yang
baru.
Kalium sitrat 20 mEq tiap malam/minum jeruk nipis atau lemon sesudah makan malam
meningkatkan kadar sitrat di dalam air kemih
Allopurinol : mengurangi pembentukan asam urat
Tindakan :
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proximal, atau menjadi
fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
Indikasi :
Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran
≤ 2.5 cm
Fungsi ginjal masih baik
Kontraindikasi
Gangguan koagulasi
Kehamilan
Aneurisma aorta
ISK yang tidak terobati
Gambaran batu dengan ESWL tak mungkin
Obstruksi traktus urinarius besar
PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy): mengeluarkan
batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara
memasukan alat endoskopi ke sistem kalies melalui
insisi pada kulit. Batu dikeluarkan atau dipecah dahulu
menjadi fragmen kecil.
Litotripsi adalah memecah batu buli-buli atau batu
uretra dengan memasukan alat pemecah batu
(litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu
dikeluarkan dengan evakuator Ellik. Indikasi untuk
batu <3cm
Ureteroskopi atau uretero-renoskopi (URS) :
memasukan alat ureteroskopi per-uretram. batu yang
berada di ureter / sistem pelvikalises dipecah melalui
tuntunan ureteroskopi ini.
Ekstrasi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan
menjaring melalui keranjang Dormia.
Tindakan operasi
Nefrolitotomi : operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada
di dalam ginjal
Ureterolitotomi : operasi terbuka untuk mengambil batu yang
berada di ureter
Indikasi operasi:
Batu > 20 mm
Obstruksi sedang / berat
Batu di saluran kemih proksimal
tidak tersedia alat litotripsor, ESWL
batu ginjal di kaliks bila sudah hidrokaliks
gangguan fungsi ginjal
batu pelvis yang menyebabkan hidronefrosis, infeksi, nyeri hebat
konservatif tidak berhasil (6-8 minggu)
Komplikasi
Perjalanan penyakit
obstruksi : di ginjal dan ureter membuat hidronefrosis
pionefrosis, kegagalan fungsi ginjal, uremia karena gagal
ginjal total.
infeksi sekunder, iritasi berkepanjangan pada
urothelium yang menyebabkan tumbuhnya keganasan
berupa karsinoma epidermoid, urosepsis.
Akibat terapi
Post ESWL : petechiae pada pinggang, hematuri, kolik
renal akibat gerakan pasase fragmen batu, renal atrofi
pada pasien gangguan renal vascular / aterosklerotik
berat, hipertensi akibat hematom perinephric yang
luas
Prognosis
Prognosis batu ginjal tergantung dari
faktor-faktor ukuran batu, letak batu, dan
adanya infeksi serta obstruksi.