Вы находитесь на странице: 1из 49

Rumah Berbagi/ Home Base

Care
“BALLATTA”
*Consultancy & Legal Assistance*Health Assistance Service*Peer Support*Empowering for
People Use Drugs-People Living With HIV*Rehabilitation for Drug User

Secretariat : Jl.Anggrek Raya No.01/25 KOMP. MAIZIONETTE


MAKASSAR 90321
Telp. (0411) - 441818 / 0811 4481285
email : ballatta_sulsel@yahoo.com

Farid Satria, S.H


 NAPZA (NARKOTIKA / NARKOBA) ;
Narkotika,Psikotropika & Zat Adiktif Lainnya.
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman,baik sintetis maupun semisintetis,yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan

 PECANDU NARKOTIKA ; adalah Orang yang


menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika
dan dalam keadaan ketergantungan pada
Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.
(Undang-Undang No.35 tahun 2009 Tentang NARKOTIKA)
 Ketergantungan Narkotika (ADIKSI) ;
Adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan
untuk menggunakan Narkotika secara terus-menerus dengan
takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama
dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan
secara tiba- tiba,menimbulkan gejala fisik dan psikis yang
khas.

 REHABILITASI SOSIAL adalah suatu proses kegiatan


pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun
sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.

(Undang-Undang No.35 tahun 2009 Tentang NARKOTIKA)


 Korban Penyalahgunaan Narkotika/NAPZA ;
Adalah seseorang yang tidak sengaja menggunakan
Narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa
dan/atau diancam untuk menggunakan Narkotika, selain
itu menurut pengertian medis Penyalahgunaan Narkotika
dapat berupa Pemakai Pemula, pemakai pada situasi
tertentu seperti sedang mengalami tekanan/stress, dan
pemakai teratur secara berkala.

 Lembaga Rehabilitasi Sosial


Adalah Tempat atau panti yang melaksanakan rehabilitasi
sosial bagi mantan pecandu dan/atau korban
penyalahgunaan dan penyalahguna Narkotika yang di
kelola pemerintah.

PERATURAN BERSAMA - KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA-MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA-REPUBLIK
INDONESIA-MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA-MENTERI SOSIAL -REPUBLIK INDONESIA-JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA-
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA-KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK
NOMOR: 01/PB/MA/III/2014
NOMOR: 03 TAHUN 2014
NOMOR : 11/TAHUN 2014
NOMOR : 03 TAHUN 2014
NOMOR : PER-005/A/JA/03/2014
NOMOR : 1 TAHUN 2014
NOMOR : PERBER/01/III/2014/BNN
TENTANG PENANGANAN PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI
 Korban Penyalahgunaan
Narkotika/NAPZA ;
 Adalah seseorang yang tidak sengaja menggunakan
 Narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa
 dan/atau diancam untuk menggunakan Narkotika, selain
 itu menurut pengertian medis Penyalahgunaan Narkotika
 dapat berupa Pemakai Pemula, pemakai pada situasi
 tertentu seperti sedang mengalami tekanan/stress, dan
 pemakai teratur secara berkala.

 Lembaga Rehabilitasi Sosial


 Adalah Tempat atau panti yang melaksanakan rehabilitasi sosial bagi


mantan pecandu dan/atau korban penyalahgunaan dan penyalahguna
Narkotika yang di kelola pemerintah.
Angka prevalensi penyalahguna Narkotika di
Propinsi Sulawesi-Selatan sendiri pada tahun
2008 adalah sebesar 1,8% (103.849 orang) dan
meningkat menjadi 2,04% (121.773 orang) pada
tahun 2010, bahkan diperkirakan meningkat
menjadi 3,08% (225.730 orang) pada akhir
tahun 2013
(Data BNN Prop. Sul-Sel)
Jumlah Penasun / IDU’s di Kota
Makassar sebanyak 893
(Data hasil Pemetaan KPA Prop.Sul-Sel Tahun 2014)

&
Data Dinas Kesehatan
Prop.Sulawesi-Selatan
Kasus HIV/AIDS Januari 2015
9030 Kasus
LEBIH
dari 80% pecandu MULAI menggunakan
NARKOBA pada usia 12 – 15 tahun

Efek yang ditimbulkan dari Kecanduan Narkoba ;


1. Over Dosis / Mati
2. Penjara
3. Masalah Kejiwaan
4. Kesehatan (HIV/AIDS, Hepatitis,dll)
 KEPEDULIAN MASYARAKAT TENTANG PERMASALAHAN NAPZA DAN
HIV-AIDS MASIH RENDAH.
 KEBIJAKAN YANG SUDAH ADA BELUM DI IMPLEMENTASIKAN
DENGAN TEPAT
 KEMAMPUAN UNTUK MERAHABILITASI MASIH TERBATAS DARI
KASUS NAPZA SEBANYAK 115.000, BARU BISA TERJANGKAU 1%,
SEDANGKAN KASUS HIV-AIDS HANYA YANG TERLAMPIR.
 BERDASARKAN KAJIAN LAPANGAN KHUSUS KASUS NAPZA,
PEMULIHAN & PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BELUM TERCAPAI
SECARA BAIK & KOMPREHENSIF.
 PARTISIPASI MASYARAKAT & PIHAK-PIHAK TERKAIT MASIH
SANGAT RENDAH SECARA UMUM.
 PEMERINTAH MASIH DINILAI KURANG MEMBERI PERHATIAN.
 Masih Tinggi nya Stigma & Diskriminasi
 Sterotype + Paradigma terhadap ODHA ;

- “Kurus”
- Sakit-sakitan
- Mengerikan
- Manusia tak bermoral  “Penyakit Kutukan”
- “Tidak bisa berbuat apa-apa”.

 Korban NAPZA di angap  Kriminal.


...Bahwa Seluruh elemen Masyarakat perlu
melibatkan diri dan dilibatkan secara sadar
untuk menentukan arah kebijakan untuk
menjamin terpenuhinya hak - hak dasar
manusia. bentuk pelibatan partisipatif ini
akan menghilangkan Stigma dan
Diskriminasi sekaligus membuat negara
menjamin seluruh hak warganya.
 Pemerintah Provinsi SULSEL dalam hal ini
Biro Bina NAPZA & HIV-AIDS Setwilda
Provinsi SULSEL memfasilitasi & meregulasi
untuk mensolusi masalah tersebut melalui
Pemberdayaan Masyarakat dengan model
Rumah Berbagi/Home Base Care Balatta yang
partisipatif dengan pelibatan penuh Komunitas.
Kepercayaan

Kenyamanan

Keterbukaan

Kesepemahaman

Pemberdayaan / Pelibatan Bermakna


Home Base Care
“BALLATTA”
Sebuah Wadah/Tempat berbasis Komunitas &
Partisipatif yang ikut berperan pada isu
Pencegahan,Penanggulangan Penyalahgunaan
Narkotika & Penanggulangan Permasalahan Epidemi
HIV-AIDS.

Meningkatkan Kuwalitas hidup Korban Napza & ODHA


(Penyalahgunaan & Kecanduan/Ketergantungan Narkotika,
HIV / AIDS, dan penyakit lain terkait dampak dari
penyalahgunaan Napza)
Didirikan Tahun 2010
dengan nama
“NAPZA Center”....
 Rumah / Wadah berbagi Informasi dan pengalaman bagi semua
Individu,Organisasi,LSM,SKPD & Pihak Swasta guna ikut
berpartisipasi di isu Pencegahan & Penanggulangan NAPZA dan
HIV/AIDS

 Rumah / Wadah Aspirasi dan Informasi dari Masyarakat tentang


strategi dan model-model Pencegahan & Penanggulangan
Permasalahan NAPZA dan HIV/AIDS yang partisipatif berbasis
Masyarakat.

 Rumah / Wadah diskusi untuk semua elemen Masyarakat terhadap


isu-isu update Penanggulangan & Pencegahan Permasalahan
NAPZA dan HIV/AIDS di Wilayah Propinsi Sulawesi-Selatan
 Rumah / Wadah distribusi KIE NAPZA dan HIV/AIDS
sebagai bentuk edukasi permasalahan NAPZA & HIV/AIDS

 Rumah / Wadah pengembangan Usaha Mandiri bagi Korban


NAPZA dan ODHA demi terciptanya “Pencegahan Positif”
melalui pengembangan Potensi & Kreatifitas serta
peningkatan kualitas hidup.

 Rumah / Wadah Pengobatan ,Perawatan & Rehabilitasi


Pecandu & Korban Penyalahgunaan NAPZA
(Kepala Biro Bina NAPZA)

Kabag Rehabilitasi
Kabag Kabag TU &
P2 Penggalangan Potensi

Penanggung Jawab
Administrasi Sekertaris

Koord.Program
Konselor Psikolog/Dokter

Program HIV/AIDS Program NAPZA


Peran BALLATTA

Inisiasi
Rehabilitasi
/
PABM
Distribusi Dukungan
Media KIE Sebaya

Kampanye
Ballatta Close
& Sosialisai Meeting

Pendampingan Program
Hukum & After
Kesehatan
Care
Program Kerja BALLATTA

 Konsultasi & Pendampingan Hukum & Kesehatan


 Konseling & Dukungan Sebaya
 After Care / Usaha Mandiri
 Distribusi Material Pencegahan & Media KIE
 Sosialisasi Bahaya Dampak Penyalahgunaan Napza &
HIV/AIDS pada Remaja & Masyarakat Umum
 Pemberdayaan & Peningkatan Kuwalitas Hidup Komunitas
Korban Napza & ODHA
 Rehabilitasi/Pemulihan Adiksi Berbasis Masyarakat
Aktivitas “BALLATTA”
2012 - 2015
Focus Group Discussion Korban Napza
Pesantren Kilat Korban Napza
Rapat Biro Bina NAPZA & HIV/AIDS & BNN Prop.Sul-Sel & Staff Home Base Care “BALLATTA”
Usaha Mandiri Korban NAPZA
Kegiatan Olahraga
 Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional
 Peringatan Hari AIDS Sedunia
 Peringatan Malam Renuangan AIDS Nusantara
 Juara 2 & 3 Kompetisi Nasional Street
Soccer bagi Korban NAPZA di Bandung-Jawa
Tahun 2012 & 2013
 Juara 4 Homeless World Cup Mexico Tahun
2012
• Pemetaan Wilayah
• Peran Key Person
• Pendekatan,Komunikasi
Korban
• Pendistribusian NAPZA
• Sosialisasi
• Konsultasi
• Intervensi
Screening PSIKOLOG
Pasien Koord. Program (PSIKOSOSIAL & MEDIS)

Rawat Inap / Rujukan Puskesmas


Rawat Jalan / Rumah Sakit

Pendukung Sebaya Konseling Konselor Sebaya


Terstruktur

Kelompok Dukungan After Care


Sebaya (KDS) Home Visit
/ Vokasional
Screening PSIKOLOG
Klien Koord. Program (Inteks Awal+Spot Check)

Konseling OUT
Terstruktur PATIENT

IN
Re’ Entry Primary PATIENT

After Care
Complete Program / Vokasional Relaps Prevention
 Undang-Undang No.35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika
 PERDA Sul-Sel No.04 Tahun 2010 Tentang
Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS.
 INPRES NO. 12 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan
Kebijakan dan Strategi Nasional P4GN
 Permenkes No. 21 Tahun 2013 Tentang
Penanggulangan HIV/AIDS
 Surat Edaran Menteri Kesehatan No;129 Tahun
2013 Tentang Pelaksanaan Pengendalian
HIV/AIDS & Infeksi Menular Seksual
 PERMENSOS No.03 Tahun 2012 Tentang
Standard Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban
Narkotika,Psikotropika, dan Zat Adiktif
Lainnya.

 Undang-Undang No.36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan

 PeraturanDaerah Kab. Bulukumba No.5 Tahun


2008 Tentang Penanggulangan HIV/AIDS
Kebijakan yang mendukung
+
Pelibatan Bermakna LSM/Komunitas
+
Sistem yang berskala luas
=
Program yang Efektif & Berkesinambungan
serta Penasun yang berdaya..!

Pengendalian Epidemi
Terima Kasih

Вам также может понравиться