Вы находитесь на странице: 1из 14

Proses serangga yang berasal dari daerah sumber

masuk ke daerah sasaran, menetap dan


berkembang di daerah sasaran (terjadi outbreak).

Daerah Daerah
Misal :
sumber sasaran Daerah Baru Ditanami
Kakao, Berkembang Hama
Helopeltis
1. KEMAMPUAN SERANGGA MENEMUKAN LOKASI
INANG YANG SESUAI. ( melalui 5 fase utama):
a. host habitat location
b. host location
c. host recognition
d. host acceptance
e. host suitability
2. CUACA DAN IKLIM DI DAERAH SUMBER DAN
SASARAN.
3. POTENSIAL REPRODUKTIF DARI SERANGGA.
4. FAKTOR-FAKTOR BERCOCOK TANAM (monokultur,
rotasi tanaman).
5. KEADAAN (populasi maupun vegetasi) PADA DAERAH
SUMBER.
6. JARAK SUMBER DAN DAERAH KOLONI (makin jauh
jarak, semakin rendah tingkat keberhasilan kolonisasi).
 Suatu hamparan pertanaman semusim dapat diibaratkan
sebagai suatu pulau (yang eksistensinya selama satu
musim) dan dikolonisasi oleh berbagai serangga dari
daerah sekitarnya (Danzen, 1968).
 Tiap musim ada pertanaman baru, terjadi proses
kolonisasi, namun dalam waktu lama tanaman-tanaman
tersebut dapat dimanfaatkan oleh serangga-serangga
tertentu yang beradaptasi dengan tanaman tersebut.
 Pada awalnya laju kolonisasi tinggi, kemudian menurun
dan seimbang apabila semua relung yang tersedia pada
tanaman baru telah terpakai.
 Apabila suatu jenis baru tanaman ditanam di daerah yang
jauh dari jenis-jenis yang dekat hubungannya, maka
populasi serangga pada jenis baru tsb relatif sedikit.
 Tapi apabila jenis baru itu ditanam di dekat jenis-jenis
yang dekat hubungannya, maka kemungkinan besar
populasi serangga meningkat cepat, dan salah satu species
kemungkinan besar menjadi hama.

Contoh:
Penanaman kentang di kaki peg. Rocky Mountains yang diserang
kumbang Leptinotarsa decemlineata (Say) yang sebelumnya hidup
pada spesies Solanum liar.
Di Sumatra Utara sewaktu pertama kali ditanami tebu dalam sistem
perkebunan, muncul penggerek batang Phragmatoecia sp. yang
berasal dari gelagah liar (Saccharum spp) dan jenis-jenis rumput lain.
 Suatu pertanaman dapat dilihat sebagai satu pulau dalam
matriks terdiri atas mosaik lahan dengan berbagai
penggunaan, seperti lahan yang tidak ditanami, lahan
bera, lahan yang ditanami tanaman lain.

 Perlu diperhatikan sifat pulau pertanaman di dalam


matriks. Ada tanaman yang berumur pendek, berumur
tengahan, dan berumur panjang.

 Hal ini menyangkut:


- keragaman spesies tanaman,
- keragaman struktural tanaman,
- panjang waktu yang tersedia untuk kolonisasi.
 Keragaman species tanaman umumnya meningkat apabila
umur tanaman lebih panjang. Pada tanaman semusim
keragamannya rendah. Pada tanaman yang lebih dari
semusim, keadaannya lebih kotor dan beragam, apalagi
perkebunan.

 Keragaman struktural mungkin meningkat dengan


bertambahnya umur, sebab tiap tumbuhan baru yang
tumbuh berbeda srukturnya dari yang terdahulu. Keadaan
ini akan meningkatkan banyaknya relung bagi serangga.

 Waktu yang tersedia untuk kolonisasi berbeda pada


ketiga tipe umur tanaman itu. Pada tanaman semusim,
waktu sangat pendek dan diragukan apakah
keseimbangan species itu tercapai. Pada pertanaman yang
berumur panjang, keseimbangan itu tercapai.
1. Serangga yang sudah ada di lahan itu pada
waktu penanaman.
2. Yang datang dari komunitas yang dekat ke
dalam matriks.
3. Yang bermigrasi dari daerah jauh.
Ad1. Kolonisasi oleh serangga setempat (residence species)
terjadi seketika pd seluruh areal pertanaman. Kepadatan
populasinya tergantung pada keberhasilan perkembangan
populasi pada musim atau tahun sebelumnya. Serangga
itu mungkin juga berasal dari pertanaman lain di tempat
itu pada musim yang lalu.

Ad2. Serangga-serangga yang datang dari matriks di sekitar


pertanaman, menginfestasi secara berangsur-angsur dan
kemudian besar akan terjadi gradien populasi dari bagian
tepi ke bagian tengah pertanaman. Ada kemungkinan
kedatangan serangga dari luar pertanaman itu terjadi
secara massal karena suatu sebab mis. Pemotongan
tanaman, pemanenan atau kehabisan makanan di
pertanaman yang didekatnya. Keadaan ini dapat
menyebabkan kerusakan yang sangat besar.
Ad3. Serangga hama dapat pula berasal dari tempat yang
jauh. Mereka datang sebagai migran dan menjadi
hama.Migrasi massal dapat terjadi apabila kondisi baik.
Waktu kedatangan serta tempat yang didatangi tidak
dapat diramal, dan kepadatan populasi yang tinggi dapat
terjadi sekonyong-konyong.

Sewaktu-waktu dapat terjadi suatu spesies serangga


yang sebelumnya tidak pernah ada, menginvasi suatu
daerah pertanaman (biasanya karena transporasi
oleh orang).
KEKUATAN UTAMA YANG MENDORONG SUKSESI
ADALAH:
1. species tumbuhan yang tumbuh di daerah itu mengubah
daerah tersebut dan membuatnya lebih sesuai untuk
spesies kolonis lain.
a. Mereka menciptakan naungan sehingga mengameliorasi
iklim mikro, dan kemungkinan spesies yang menyukai
naungan dapat mengkolonisasi.
b. Mereka memproduksi BO yang mengubah struktur tanah
dan status nutrisi.
c. Mereka memproduksi bahan kimia yang mungkin beracun
thd spesies lain atau spesies sendiri.
d. Mereka menarik binatang, termasuk serangga, yang dapat
mengubah faktor lingkungan.
KEKUATAN UTAMA YANG MENDORONG SUKSESI
ADALAH:
2. Spesies kolonis yang berbeda datang pada waktu yang
berbeda.
a. Tumbuhan yang bijinya kecil dan dipencarkan oleh angin,
akan mengkolonisasi di saat awal. Demikian juga dengan
serangga. Dengan perjalanan waktu dapat dilihat perubahan
komposisi spesies yang dapat mengkolonisasi. Apabila iklim
mikro terameliorasi (menjadi lebih baik), lebih banyak
spesies yang dapat mengkolonisasi.
KEKUATAN UTAMA YANG MENDORONG SUKSESI
ADALAH:
2. Spesies kolonis yang berbeda datang pada waktu yang
berbeda.
b. Spesies berstrategi r diganti oleh spesies berstrategi K yang
mampu bersaing dan cenderung untuk menjadi anggota
tetap dari komunitas. Makin maju suksesi itu maka jenis
anggota tetap komunitas meningkat. Spesies-spesies yang
belakangan cenderung hidup lebih lama daripada spesies di
tahap suksesi awal. Akhirnya perubahan komposisi spesies
jarang terjadi lagi, sehingga hampir tidak terlihat perubahan.
Komunitas itu sampai pada fase dewasa, disebut Komunitas
Klimaks.

Вам также может понравиться