Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
DEFINISI
Menurut Baron-Cohen, 1993 suatu kondisi
seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita,
membuat dirinya tidak dapat membentuk
hubungan sosial atau komunikasi normal
Akibatnya terisolasi dari manusia lain dan
masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat
yang obsesif
2
Power (1989) karakteristik anak dengan autisme:
interaksi sosial,
komunikasi (bahasa dan bicara),
perilaku-emosi,
pola bermain
gangguan sensorik dan motorik
perkembangan terlambat atau tidak normal.
3
Berdasar DSM IV bagian PDD (Perpasive
Development Disorder), di luar ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention
Deficit Disorder)
5
ETIOLOGI
1. 70-90% kasus tidak diketahui etiologinya secara spesifik
2. 20% dari kasus-kasus autisme disebabkan oleh faktor genetik
- Kelainan Sitogenetik :
terdapat kelainan struktur pada lengan panjang dari
kromosom 15,16 yang sifatnya rapuh dan disebut sebagai
fragile-X
- Kelainan genetik Biokimiawi.
ketidak seimbangan neurotransmiter yang mengganggu
pertumbuhan otak bayi pada masa-masa awal kehamilan,
seperti monoamine, 5HT,Cathecholamine ( adrenaline,
dopamine,noradrenaline)
6
3. Masalah dalam masa antenatal, natal dan postnatal
- infeksi TORCH
- usia pada waktu kehamilan
- perdarahan saat kehamilan
- berat badan lahir rendah
- kelahiran yang abnormal
- respiratory distress syndrom
- hiperbilirubinemi
4. Gangguan metabolisme
- maldigesti
- permeabilitas usus yang meningkat
- defek dalam sistem kekebalan tubuh
- alergi terhadap berbagai jenis makanan.
5. Vaksinasi anak.
- Terutama MMR (measles, mumps rubella ) disebabkan
oleh reaksi dari vaksinasi (pengawet thimerosal) ada
hubungannya tetapi bukan hubungan sebab akibat
7
6. Keracunan logam berat
merkuri, zink, pestisida organophospate, dan antibiotika yang
berlebihan membuat enzim dipeptidylpeptidase IV (DDP IV)
tidak bekerja.
8
7. Faktor lingkungan
- Paparan logam berat dapat menyebabkan autisme yi : merkuri,
plumbum, arsen menyebabkan kerusakan dendrit, myelin
hilang di otak sehingga mengganggu perkembangan otak anak
8. Faktor antenatal
Karin Nelson, ahli neorologi Amerika bayi dengan kadar
protein otak tinggi ini berkembang menjadi autis dan keterbelakangan
mental menyimpulkan autis terjadi sebelum kelahiran bayi.
9. “Refrigerator Mother”
Sebelumnya, kelainan autis hanya dianggap sebagai akibat dari
perlakuan orang tua yang kaku/ otoriter terhadap anaknya.
9
PATOGENESIS AUTISME
1. Ditemukan pengecilan sel-sel di hipokampus serta kehilangan
purkinye di serebelum.
2. Penurunan densitas neuron di amigdala dan hipokampus.
menurunnya jumlah neuron disamping proses pertumbuhan
neuron yang terhalang (under development) dari struktur
limbik.
3. Penurunan jumlah cabang dendrit dan gangguan komunikasi
antara korteks dan subkortek.
4. Ditemukan sejumlah sel yang relatif berserakan dengan
kepadatan yang rendah didaerah lobus frontal dan lobus
temporal otak.
5. Hipoperfusi lobus frontalis
6. Penurunan sintesis 5-HT di korteks dan thalamus,di plasma
maupun di platelet ditemukan peningkatan kadar serotonin yg
bisa mencapai25%.
7. Peningkatan opioid endogen
8. Defisiensi melatonin menyebabkan gangguan tidur
10
GEJALA
Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan
memahami bahasa.
Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain
atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Bermain dengan mainan atau benda-benda lain
secara tidak wajar.
Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan
lingkungan yang dikenali.
Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya
pola-pola perilaku yang tertentu
11
The National Institute of Child
Health and Human Development
(NICHD)
Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural
(menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12
bulan
Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga
usia 16 bulan
Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat
secara spontan di usia 24 bulan
Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan
interaksi sosial pada usia tertentu
12
PREVALENSI
AS 400.000 individu
National Information Center for Children and Youth
with Disabilities (NICHCY) tahun 2000
mendekati 50 – 100 per 10.000 kelahiran
Penelitian Frombonne (Study Frombonne:2003)
60/10.000 – best current estimate dan terdapat
425.000 penyandang ASD yang berusia dibawah
18 tahun di Amerika Serikat
Inggris 62.6/10.000 ASD
Laki-laki : perempuan = 4 : 1
13
prevalensi…(2)
14
DIAGNOSA (DSM IV)
A. Interaksi Sosial (minimal 2):
Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal:
kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak-
gerik kurang tertuju
Kesulitan bermain dengan teman sebaya
Tidak ada empati, perilaku berbagi
kesenangan/minat
Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan
emosional 2 arah
15
DIAGNOSA (DSM IV)
B. Komunikasi Sosial (minimal 1):
Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha
berkomunikasi non verbal
Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi,
egosentris
Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip
Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang
imitasi sosial
16
DIAGNOSA (DSM IV)
C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain
imaginatif (minimal 1):
Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara
yang sangat khas dan berlebihan, baik intensitas
dan fokusnya
Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas
yang tidak berguna
Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan
berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada
bagian-bagian tertentu dari suatu benda
17
Implikasi Diagnosis
18
Masalah Penanganan Autisme di
Indonesia
Kurangnya tenaga terapis yang terlatih di
Indonesia
Belum adanya petunjuk treatment yang formal di
Indonesia
Masih banyak kasus-kasus autisme yang tidak di
deteksi secara dini
Belum terpadunya penyelenggaraan pendidikan
bagi anak dengan autisme di sekolah
Minimnya pengetahuan baik secara klinis maupun
praktis
19
Instrumen Screening
Childhood Autism Rating Scale (CARS)
The Checklis for Autism in Toddlers (CHAT)
The Autism Screening Questionare
The Screening Test for Autism in Two-Years Old
20
TERAPI
Terapi Wicara (Speech Therapy),
Okupasi Terapi (Occupational Therapy)
Applied Behavior Analisis (ABA)
21
terapi…(2)
Educational Treatment
Pendekatan developmental yang dikaitkan dengan
pendidikan yang dikenal sebagai Floortime
TEACCH (Treatment and Education of Autistic and
Related Communication – Handicapped Children)
Biological Treatment
Speech – Language Therapy (Terapi Wicara)
Komunikasi
Pelayanan Autisme Intensif
Terapi yang bersifat Sensoris
22
23