Вы находитесь на странице: 1из 131

DARAH

 Fungsi utama darah:


 Proses transportasi
 Pertahanan terhadap serangan penyakit
 Mengatur suhu tubuh
KOMPONEN DARAH
Protein Plasma

- Bagian utama unsur padat dalam plasma.


- Konsentrasi total protein plasma + 7-7,5 g/dl.
- Metode pemisahan protein plasma antara lain;
1. Salting-out (Na2SO4 23%, dll)
2. Elektroforesis
Protein Plasma Darah

 Albumin : menjaga tekanan osmosis darah


 Globulin : pembuatan “antibodi”
 Fibrinogen : pembekuan darah

Bahan Organik Plasma Darah


 Glukosa, asam amino, lemak, vitamin, hormon, garam mineral
(Na, Cl, Fosfor, bikarbonat)

Produk Metabolisme : As. Urat, Urea Kreatinin


Protein Plasma

 Lebih dari 200

 Paling banyak
 Albumin - 4-5 g/100 mL
- g-globulins - ~1 g/100 mL
 fibrinogen - 0.2-0.4g/100 mL
Albumin
- Merupakan protein utama dalam plasma

- Mempertahankan 75-80% tekanan osmotik

- Berfungsi mengikat berbagai macam ligand


seperti; asam lemak bebas, Ca, Cu, Zn, hormon steroid,
bilirubin, metheme

- Albumin juga dapat mengikat obat-obatan,


seperti; sulfonamid, penisilin-G, dikumarol, aspirin

- Penyakit hepar akan memperlihatkan rasio albumin/globulin


yang menurun
Transferin

 Adalah b1-globulin berbentuk glikoprotein yang disintesis


di hepar.

 Berfungsi sebagai alat transpor besi (Fe3+) untuk dibawa ke


jaringan.

 Jika besi tidak diikat oleh transferin, maka akan menjadi


prooksidan.
Ceruloplasmin

 Protein ini adalah a2-globulin yang mengandung 90% Cu


plasma.
Tetapi 10% Cu terikat longgar pd albumin, sehingga mudah
dilepas ke jaringan.

 Ceruloplasmin mengandung ferroksidase yang


mengkatalisis ion Fe2+ --> Fe3+,
karena hanya ion Fe3+ yang mampu berikatan dgn
apotransferin.
g-Globulins

 20% protein plasma

 Terutama berupa immunoglobulin yang


akan berikatan dengan antigen dalam
sistem immun
Imunoglobulin Plasma

 Disintesis dalam sel plasma.

 Sel plasma adalah turunan Sel-b yang mensintesis dan


mensekresikan imuno- globulin sebagai respon terhadap
pajanan berbagai antigen.

 Semua imunoglobulin mengandung paling kurang 2 rantai


ringan dan 2 rantai berat.
Plasma Darah Tanpa Fibrinogen (Serum)
 Merupakan cairan warna kuning jernih dan mengandung
Antibodi
 Ada 4 Macam Antibodi
 Presipitin : mengendapkan antigen
 Aglutinin : menggumpalkan antigen
 Lisin : menguraikan antigen
 Antitoksin : menawar racun
Eritrosit Leukosit

Struktur eritrosit yang berbentuk


bikonkaf.

Jenis-jenis leukosit: (a) granulosit dan (b)


agranulosit.
ERITROSIT
1. BENN
1. Bentuk bulat pipih cekung di tengah
(bikonkaf)
2. Tidak berinti
3. Mengikat oksigen
4. Berwarna merah (hemoglobin)
5. Dihasilkan di sumsum merah tulang pipih
6. Jumlah 5 juta /mm3
Laki-laki dewasa : 5 juta eritrosit/1 mm3
Wanita dewasa : 4,5 juta eritrosit/1 mm3
7. Tubuh manusia menghasilkan 2,5 juta
eritrosit/detik
8. Umur 120 hari
Hemoglobin

 Satu mol. Hb dewasa (HbA) mempunyai;


- 4 gugus heme
- Setiap heme mengandung 1 ion Fe2+
- 4 subunit protein globin
- Setiap subunit mengikat 1 mol. O2
- 1 mol. Globin mengikat 1 mol. CO2

 Subunit rantai terdiri dari 2 a dan 2 b;


- a masing-masing = 141 asam amino
- b masing-masing = 146 asam amino
LEUKOSIT

1. Bentuk tidak tetap


2. Tidak berwarna
3. Fungsi membunuh
kuman
4. Dihasilkan di sumsum
merah tulang pipih
5. Umur 12 hari
6. Jumlah 8.000/mm3
Leukosit

• Berperan sebagai alat pertahanan tubuh

• Leukosit kadang keluar dari pembuluh darah untuk


menyerang kuman yang masuk ke dalam tubuh
(Diapedesis)

• Leukosit juga berperan membersihkan sel-sel yg telah


mati
 Leukosit dibagi 2
 Leukosit Granulosit
 Neutrofil1
 Eosinofil
 Basofil
 Leukosit Agranulosit
 Limfosit
 Monosit
 Neutrofil
 Memiliki jumlah terbanyak dari leukosit yang lain
 Saat ada infeksi kuman dpt mencapai 10.000 – 20.000 sel / mm3
dan menerobos dinding pembuluh darah, untuk memakan
bakteri (Leukositas)

 Eusinofil
 Jumlah ± 2 – 3% dr jumlah leukosit.
 Dapat infeksi oleh parasit (cacing) dan pengaruh alergi

 Basofil
 Dapat mengikat zat warna, basa (metelin biru)
 Memiliki zat beku (heparin), shg darah tdk membeku dlm
pembuluh darah
 Limfosit
 Jumlah terbanyak ke-2
Limfosit ada 2:
 Limfosit B
 berasal dari sum-sum tulang dan matang di bagian tersebut.
 Limfosit T
 terbentuk di sum-sum tulang ttp pematangan di kelenjar timus
 Berperan melawan virus
 Dibuat jg di kel bening tonsil, Limfa (kura)

 Monosit
 Leukosit yg brukuran besar
 Dapat brgerak berputar di dlm aliran darah pd kecepatan tinggi & bergerak
sprti amoeba (dgn menju-lurkan plasmanya & membungkus serpihan jar yg
disebabkan o/ infeksi, sel yg tua & patogen lainnya

 Point: Neutrofil & monosit => fagositas utama dlm tubuh


TROMBOSIT

1. Bentuk tidak
beraturan
2. Fungsi : untuk
pembekuan darah
3. Umur 8 hari
4. Jumlah 250.000/mm3
Trombosit
 Bagian darah yg ukurannya paling kecil,
bentuknya bulat / oval

 Jumlahnya 200.000 – 500.000 sel/mm3


darah

 Dibentuk pd sum-sum tulang, khusus


yg disebut megakariosit

 Umumnya berumur bbrp jam

 Berperan dalam proses pembekuan


darah
PROSES PEMBEKUAN DARAH
mengeluarkan
Jaringan rusak (luka) Tromboplastin
Enzim

Ion Ca2+
Protrombin Trombin
Vit. K

Fibrinogen Fibrin
UPAYA MENCEGAH PROSES PEMBEKUAN
DARAH
 Menghindari agar luka tdk menyentuh bidang kasar
 Menambahkan zat anti koagulan (Heparin dan Hirudin)
 Menambahkan Natrium sitrat dan Natrium oksalat)
 Menyimpan pada suhu dingin (2 – 6oC)
Trombosit
mengeluarkan Trombokinase
Trombosit

Protrombin Vitamin K Trombin


Ion Ca2+

menjadi Fibrin
Fibrinogen

Skema proses pembekuan darah.

Pembentukan benang-benang
fibrin yang menyebabkan luka
tertutup.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia

• Anemia
• Anemia sel bulan sabit
• Talasemia
• Hemofilia
• Leukemia
• Penyakit jantung koroner
• Hipertensi
•Hipotensi
KELAINAN dan PENYAKIT
PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

 Hemofilia ► Eritrobalstosis
Fetalis
 Thalssemia ► Jantung Koroner
 Sicle Cell Anemia (SCA) ► Skleriosis
 Anemia (Penyakit ► Varises
Kekuarangan Darah) ► Elefantiasis
 Leukimia (Kanker Darah)
BIOSINTESIS HEMOGLOBIN
(PORFIRIN)
Struktur Porfirin
 Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin
pirol.
 Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil
(-HC=).
 Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu
mengikat ion logam.
 Contoh;
- heme pada Hb mengikat Fe
- klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg

30
Beberapa Hemoprotein
Protein Fungsi

- Hemoglobin mengangkut oksigen di dalam darah


- Mioglobin menyimpan oksigen di dalam otot
- Sitokrom c keterlibatan pada rantai transpor
elektron
- Sitokrom
P450 hidroksilasi xenobiotik
- Katalase degradasi hidrogen peroksida
- Triptofan
pirolase oksidasi triptofan

31
Sintesis Heme di Mitokondria

 85% sintesis heme terjadi dalam sel pembentuk eritrosit


pada sumsum tulang
 Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin.
 Piridoksal fosfat diperlukan untuk mengaktifkan glisin.

32
Sintesis Heme di Mitokondria

33
Pengaturan Sintesis Heme

 Enzim regulator adalah ALA-sintase.

 Heme bertindak sebagai regulator negatif (umpan balik


negatif) sintesis enzim ALA- sintase.

 Jika heme meningkat, maka sintesis ALA-sintase akan


menurun.

34
Porfiria

 Merupakan gangguan genetik biosintesis heme.


 Umumnya autosomal dominan, kecuali porfiria eritropoitik
kongenital.
 Gejala;
- nyeri abdomen
- gangguan neuropsikiatri
- fotosensitifitas kulit
- bila berat = prototipe manusia srigala

35
Haptoglobin

 Merupakan glikoprotein plasma yang mengikat


hemoglobin ekstrakorpuskular.

 Membentuk komplek Hb-Hp (Hemoglobin-Haptoglobin).

 Hb ekstrakorpuskular merupakan hasil penguraian + 10%


Hb yang dilepas ke dlm sirkulasi.
BIOSINTESIS HEMOGLOBIN
(PORFIRIN)

Oleh:
Dr. Husnil Kadri, M.Kes

Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran


Universitas Andalas
Padang
Struktur Porfirin
 Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin
pirol.
 Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil
(-HC=).
 Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu
mengikat ion logam.
 Contoh;
- heme pada Hb mengikat Fe
- klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg

38
Struktur Porfirin
(C20H14N4)

39
Beberapa Hemoprotein
Protein Fungsi

- Hemoglobin mengangkut oksigen di dalam darah


- Mioglobin menyimpan oksigen di dalam otot
- Sitokrom c keterlibatan pada rantai transpor elektron
- Sitokrom
P450 hidroksilasi xenobiotik/obat-obatan
- Katalase degradasi hidrogen peroksida (H2O2)
- Triptofan
pirolase oksidasi triptofan

40
Sintesis Heme di Mitokondria
 85% sintesis heme terjadi dalam sel pembentuk eritrosit
pada sumsum tulang
 Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin.
 Piridoksal fosfat diperlukan untuk mengaktifkan glisin.
 Hasil kondensasi tsb ialah;
asam a-amino-b-keto-adipat
Kondensasi diatas dikatalisis oleh Aminolevulinat-sintase
(ALA-sintase).

41
Sintesis Heme di Mitokondria

 Asam a-amino-b-keto-adipat dengan cepat mengadakan


dekarboksilasi untuk membentuk d-aminolevulinat
(ALA).
Reaksi ini dikatalisis oleh ALA-sintase.

 ALA-sintase adalah enzim pengendali laju reaksi biosintesis


porfirin di hepar.

42
Sintesis Heme di Mitokondria

43
Sintesis Heme di Sitosol

 Dua molekul ALA berkondensasi melalui kerja enzim ALA-


dehidratase.
 Produk;
- 1 mol.porfobilinogen (PBG)
- 2 mol. H2O
 ALA-dehidratase mengandung seng (Zn).
 Enzim ini dapat diinhibisi oleh timbal (Pb), sebagaimana
terjadi pada keracunan Pb.

44
Sintesis Heme di Sitosol

45
Sintesis Heme di Sitosol

 Kondensasi 4 mol.PBG menghasilkan tetrapirol linier, yaitu


hidroksimetilbilana.
 Reaksi ini dikatalisis oleh uroporfirinogen-1-sintase (PBG
deaminase).
 Hidroksimetilbilana mengalami siklisasi spontan
membentuk uroporfirinogen I atau,
 Menjadi uroporfirinogen III yang dikatalisis oleh
uroporfirinogen III kosintase.

46
47
Sintesis Heme di Sitosol

 Uroporfirinogen III dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen


dekarboksilase menjadi koproporfirinogen III.
 Pada penderita porfiria, uroporfirinogen dekarboksilase
juga bisa mengubah Uroporfirinogen I jadi
koproporfirinogen I.
 Koproporfirinogen III selanjutnya memasuki mitokondria.

48
Sintesis Heme di Sitosol

49
Sintesis Heme di Mitokondria

 Koproporfirinogen III selanjutnya memasuki mitokondria.

 Koproporfirinogen oksidase mengkatalisis dekarboksilasi


senyawa tsb menjadi protoporfirinogen III (IX).

 Enzim ini hanya mampu bekerja untuk koproporfirinogen


III.

50
Sintesis Heme di Mitokondria

51
Sintesis Heme di Mitokondria

 Protoporfirinogen III akan dioksidasi oleh


protoporfirinogen oksidase menjadi protoporfirin III (IX).

 Terakhir, penyatuan ion Fe2+ (ferro) pada protoporfirin III


yang dikatalisis oleh ferokelatase/heme sintase agar menjadi
heme.

52
Sintesis Heme di Mitokondria

53
Sintesis Heme di Mitokondria

54
Sintesis Heme

55
Pengaturan Sintesis Heme

 Enzim regulator adalah ALA-sintase.

 Heme bertindak sebagai regulator negatif (umpan balik


negatif) sintesis enzim ALA- sintase.

 Jika heme meningkat, maka sintesis ALA-sintase akan


menurun.

56
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Sintesis Heme

1. Metabolisme obat-an di sitokrom P-450 akan banyak


menghabiskan heme intrasel, akibatnya sintesis heme akan
meningkat.

2. Glukosa & hematin dapat mencegah sintesis ALA-sintase.

57
Sifat Porfirin
 Berbagai porfirinogen tidak berwarna.
 Sedangkan semua porfirin berwarna, karena adanya ikatan
rangkap yang menyatukan cincin pirol.
 Porfirin yg terlarut dalam asam mineral kuat atau pelarut
organik disinari dgn UV, maka akan mengeluarkan cahaya
fluorecen merah.
 Sifat porfirin ini digunakan untuk menegakkan diagnosis
porfiria dengan menggunakan spektrofotometer.

58
Porfirin pada Sel Kanker
 Sel kanker tertentu mengambil lebih banyak porfirin
daripada sel normal.
 Sifat fotodinamik porfirin dimanfaatkan untuk fototerapi
kanker.
 Metode terapi;
- Penderita tumor diberi hematoporfirin,
- kemudian tumor tsb disinari dengan laser
argon yang akan memicu porfirin menjadi
sitotoksik.

59
Porfiria

 Merupakan gangguan genetik biosintesis heme.


 Umumnya autosomal dominan, kecuali porfiria eritropoitik
kongenital.
 Gejala;
- nyeri abdomen
- gangguan neuropsikiatri
- fotosensitifitas kulit
- bila berat = prototipe manusia srigala

60
Dasar Biokimia Porfiria

 Nyeri abdomen & neuropsikiatri mungkin akibat ALA dapat


menghambat enzim ATPase di jaringan saraf atau,

 ALA mungkin diambil oleh jaringan otak sehingga


melumpuhkan hantaran impuls saraf.

61
Dasar Biokimia Porfiria

 Fotosensitifitas disebabkan oleh akumulasi porfirinogen yg


mudah teroksidasi di kulit.
 Bila terpajan cahaya “tampak” (400nm), maka porfirin akan
terpicu untuk bereaksi dengan oksigen molekular
membentuk radikal oksigen.
 Radikal oksigen dapat merusak lisosom & organel lain
mengeluarkan enzim pengurai yang merusak kulit.

62
Dasar Biokimia Porfiria
Mutasi DNA

Abnormalitas enzim pada sintesis heme

Akumulasi ALA & PBG atau Akumulasi porfirinogen


penurunan heme dlm sel & di kulit & jaringan tubuh
Cairan tubuh

Tanda & gejala Oksidasi spontan porfirinogen


neuropsikiatrik menjadi porfirin

Fotosensitifitas
63
Terapi Porfiria
 Hanya simptomatik.
 Represor ALA-sintase;
- glukosa
- hematin (bentuk hidroksida dari heme)
- b-karoten untuk fotosensitifitas
- preparat tabir surya
 Kontraindikasi;
- preparat anestesi
- alkohol
- griseofulvin & barbiturat

64
Tipe Porfiria
1. Anemia sideroblastik terangkai-X (eritropoitik)
- defisiensi ALA-sintase
- gejala: anemia
- Lab: hitung eritrosit & hemoglobin menurun

2. Defisiensi ALA-dehidratase (hepatik)


- gejala: nyeri abdomen, neuropsikiatrik
- Lab: ALA urine positif

3. Porfiria akut intermiten (hepatik)


- defisiensi uroporfirinogen-1-sintase
- gejala: nyeri abdomen, neuropsikiatrik
65
- Lab: PBG & uroporfirin urine positif
Tipe Porfiria
4. Eritropoitik kongenital (eritropoitik)
- defisiensi uroporfirinogen-III-sintase
- gejala: tanpa fotosensitifitas
- Lab: uroporfirin urine positif & PBG urine negatif

5. Porfiria kutanea tarda (hepatik)


- defisiensi uroporfirinogen dekarboksilase
- gejala: fotosensitifitas
- Lab: uroporfirin urine positif & PBG urine negatif

6. Koproporfiria herediter (hepatik)


- defisiensi koproporfirinogen oksidase
- gejala: fotosensitifitas, nyeri abdomen, neuropsik
- Lab: PBG & uroporfirin urine positif
66
protoporfirin feses positif
Tipe Porfiria

7. Porfiria variegata (hepatik)


- defisiensi protoporfirinogen oksidase
- gejala: fotosensitifitas, nyeri abdomen,
neuropsikiatrik
- Lab: PBG urine positif
protoporfirin feses positif

8. Protoporfiria (eritropoitik)
- defisiensi ferrokelatase
- gejala: fotosensitifitas
- Lab: protoporfirin feses positif
protoporfirin sel darah merah positif
67
Kepustakaan

 Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic medical


biochemistry: a clinical approach. Dalam: B.U. Pendit, penerjemah.
Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Eds. J.
Suyono.,V. Sadikin., L.I. Mandera. Jakarta: EGC, 2000: 612 - 4.

 Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu. Dalam: Andry


Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K.
Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill
Companies, New York: 342 - 9.

 Schumm, DE. 1992. Essentials of biochemistry. Dalam: Moch.


Sadikin, penerjemah. Intisari Biokimia. Jakarta: Bina Aksara, 1993:
147.

68
BAHAN AJAR IPA

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

 MEMAHAMI BERBAGAI  MENDESKRIPSIKAN


SISTEM DALAM SISSTEM PEREDARAN
KEHIDUPAN MANUSIA DARAH PADA MANUSIA
DAN HUBUNGANNYA
DENGAN KESEHATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menyebutkan organ


peenyususn sistem peredaran darah
2. Siswa dapat menjelaskan komponen
penyusun darah
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi darah
4. Siswa da membedakan ciri sel-sel darah
5. Siswa dapat menjelaskan macam gol
darah Landstainer
6. Menjelaskan perbedaan sistem peredaran
darah dan peredaran limfe
DARAH

FUNGSI :
1. Mengedarkan sari-sari makanan
2. Mengangkut sisa metabolisme
3. Membunuh kuman penyakit/ antobodi
4. Mengatur homeostatis
5. Menstabilkan suhu tubuh
KOMPONEN DARAH

LEUKOSIT
SEL DARAH
ERITROSIT
DARAH

PLASMA TROMBOSIT
DARAH
KOMPONEN DARAH
Komposisi darah :
1. Plasma darah (55%)
 Air ( 91,5%)
 Zat terlarut ( 8,5%)
 Protein darah, asam amino, vitamin, garam mineral, enzim,
hormone, serta zat sisa metabolisme
2. sel darah (45%)
Eritrosit
Leukosit
trombosit
PROSES PEMBEKUAN DARAH
TROMBOSIT TROMBOKINASE

PROTROMBIN TROMBIN
VIT K + Ca

FIBRINOGEN FIBRIN
Golongan darah

NO GOL. AGLUTINOGE AGLUTININ


DARAH N (Plasma)
(Eritrosit)
1 A A b ( anti b)

2 B B a ( Anti a)

3 AB AB -

4 O - Ab
SKEMA TRANSFUSI DARAH

A A O O B B

AB AB
Cells v Serum Serum v Cells
Darah
 Terdiri atas beberapa elemen tang tersuspensi
dalam plasma (eritrosit, leukosit, platelet)
PEMBULUH DARAH

P.D

ARTERI/ NADI VENA/ BALIK

ARTERI VENA
AORTA VENA CAVA
PILMONALIS PULMONALIS

V. C. V.C.
SUPERIOR INVERIOR
ARTERI DAN VENA
Fungsi Darah
 Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
 Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk
pembuangan
 Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
 Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
 Menjaga stabilitas suhu tubuh
 Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari
kerusakan
 Mencegah pendarahan
Komponen darah

Secara umum darah


digolongkan dalam dua
Plasma 55% komponen
 Plasma darah
 Sel-sel darah
Sel-sel 45%
darah
Plasma Darah
 91 % AIR
 8 % SUBSTANSI LAIN terdiri dari
albumin, fibrinogen, globulin
 0,9 % ENZIM diantaranya asam amino, lemak, glukosa,
urea, garam, sodium bikarbonat
 0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS
Sel-sel Darah

Terdiri dari
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping-keping darah)

Animasi
Eritrosit

Erythros = merah
Kytos = ruang sel

Warna merah pada sel


dikarenakan adanya unsur
haem yang lebih dikenal
dengan kata Haemoglobin (Hb)
Karakteristik Erythrocyte
Terdapat Di pembuluh darah
Haemolobin yang
Komponen dasar
mengandung unsur besi (Fe)
Bayi : hati
Dihasilkan Orang dewasa: sumsum
tulang belakang
bikonkaf, tidak mempunyai
bentuk
inti
umur 120 hari
inti Tidak ada
 Fungsinya mengangkut zat makanan, oksigen dan zat
sisa metabolime

Hb(aq)+O2(g)HbO2(aq)

Haem →Zat
Sel darah merah dianggap warna empedu
Hati &
tua ketika berumur 120
limpa Fe(besi) →
hari,
Membentuk sel
darah merah
baru
Sel darah putih (Leukosit)
Leukos = putih
Kytos = ruang sel

 Fagositosit  dapat memakan terutama bakteri,


virus, parasit lainnya
 Diapedesis  dapat keluar masuk jaringan dan
pembuluh darah
 Terdapat sekitar 5000-10000 butir sel darah
putih untuk setiap mikrometer darah manusia
Karakteristik leukosit

Dalam pembuluh darah dan diluar


Terdapat
pembuluh darah
Sumsum merah, limpa dan
Dihasilkan kelajar-kelenjar getah
bening
Tidak tetap (amoeboid) dan tidak
bentuk
berpigmen
umur 12 hari

inti Berinti satu


leukosit

Berinti besar Berinti kecil


AGRANULOSIT GARNULOSIT

Bergerak Bergerak
cepat lambat netral asam basa

limfosit monosit neutrofil eosinofil basofil


Agranulosit

Limfosit

 Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14


mikron
 Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
 Limfosit, tidak dapat bergerak
 berinti satu
 berfungsi untuk membentuk antibodi

Monosit

 Berinti satu
 Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran
diameter 12-20 mikron
 Bersifat fagosit
Granulosit

 Neutrofil
 Memiliki inti
 Berukuran sekitar 8 mikron
 Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi
 Aktif selama 6-20 jam

 Eusinofil
 memiliki inti
 Bersifat fagosit lemah
 Berbentuk hampir seperti bola
 Berukuran sekitar 9 mikron
 Basofil
Bentuknya bulat atau oval
Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam
cairan interstitial pada tempat infeksi atau peradangan,
melepas toksin yang membunuh mikroorganisme
penyusup dan parasit.
Trombosit

 Masa hidupnya 5-9 hari


 Memainkan peran penting dalam
pembekuan darah.
Karakteristik Trombosit

Terdapat Dalam pembuluh darah

Dihasilkan Sumsum tulang


Berbentuk bulat, bulat
bentuk lonjong atau spindle,
cakram
umur 5-9 hari
inti Tidak memiliki inti
Perbandingan sel-sel darah
N Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit
o
1. Tempat Sumsum tulang Sumsum tulang Sumsum tulang
Produksi & buku limfa
2. Jumlah 5.000.000/mm3 7.000/mm3 250.000/mm3
3. Ukuran 7,5 µm 5 – 9 µm 2 – 4 µm
4. Bentuk Bulat pipih, Tidak beraturan Tidak beraturan
bikonkaf
5. Struktur  Tanpa nukleus Ada Nukleus Tanpa
 Ada hemoglobin Tanpa Nukleus
(Hb) Hemoglobin Tanpa Hb

6. Fungsi Membawa O2 dari Memakan


 Pembekuan
paru-paru ke kuman darah
seluruh bagian  Menghasilkan
tubuh antibodi untuk
membunuh
kuman
Proses pembekuan darah

Trombosit pecah trombokinase

Vit. K
Protrombin trombin
Ion Ca2+

Fibronogen fibrin

animasi
Golongan Darah

Sistem penggolongan darah

Sistem ABO Sistem MN Sistem Rh


Sistem ABO

 Berdasarkan system ABO, darah manusia


dikelompokkan manjadi empat macam golongan darah
berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin
dalam darah.

 Aglutinogen merupakan senyawa protein darah yang


terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai
antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A
dan aglutinogen B.

 Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam


plasma darah. Berfungsi antibody
Sistem ABO
Golongan darah manusia ditentukan oleh sejenis protein
dalam eritrosit yang disebut AGLUTiNOGEN dan antibodi
(aglutinin) dalam plasma

Golongan Aglutinogen dalam Aglutinin dalam


Sel darah merah Plasma darah
darah
A A β (anti B)

B B α (Anti A)
AB A&B -
O - α dan β
Tes golongan darah
 Tes golongan darah A
 Tes golongan darah B
 Tes golongan darah AB
 Tes golongan darah O
Transfusi darah

Penggolongan darah beperan penting dalam tranfusi


darah
 Donor =Orang yang memberikan darah
 Resipien = orang yang menerima darah

animasi
Darah
 Darah merupakan cairan jaringan tubuh.
 Darah manusia bewarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen.
 Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
Fungsi Darah

 Fungsi darah adalah :


 Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
 Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh
 Mengangkut karbondioksida ke paru-paru
 Mengedarkan hormon
DARAH

KORPUSKULER PLASMA DARAH

ERITROSIT LEUKOSIT

TROMBOSIT
Eritrosit
 Eritrosit merupakan bagian utama dari darah.
 Jumlahnya pada pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada
wanita dewasa sekitar 4,5 juta/cc.
 Bentuknya bikonkaf, serta berwarna merah
disebabkan oleh hemoglobin(Hb).
 Umur eritrosit 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan
di hati.
 Penyakit kekurangan eritrosit adalah anemia
Leukosit

 Leukosit berinti, bahkan pada basofil, netrofil, dan


eosinofil intinya lebih dari 1 lobus sehingga disebut
polimorfphonuclear (PMN), sedang monosit dan
limfosit berinti satu lobus.
 Pada orang dewasa terdapat 5000- 10000/cc.
 Leukosit bersifat fagosit (pemakan) benda asing
atau kuman yang masuk ke dalam tubuh.
 Penyakit kekurangan leukosit adalah
leukopenia.sedangkan penyakit kelebihan leukosit
adalah leukemia
Trombisit
 Trombosit disebut juga sel darah pembeku,
jumlahnya pada orang dewasa kira-kira
200.000-500.000/cc.
 Di dalam trombosit terdapat banyak sekali
faktor pembekuan (hemostasis), diantaranya
adalah faktor VIII (antiheamophillic factor).
 Penyakit kekurangan trombosit adalah
hemofilia.
Plasma Darah

 Plasma darah terdiri dari cairan dan protein darah:


albumin, globulin, dan fibrinogen.
 Cairan darah yang tidak mengandung unsur
fibrinogen disebut serum darah.
 Protein globulin merupakan penyusun antibodi yang
melawan benda asing (antigen). Tiap antibodi
bersifat spesifik terhadap antigen.
 Macam-macam antibodi berdasarkan cara kerja nya:
 1. antibodi yang menggumpalkan antigen →
presipitin
 2. antibodi yang menguraikan antigen→ lisin
 3. antibodi yang menawarkan racun→ antitoksin
Pembekuan Darah
 Trombosit yang menyentuh permukaan luka yang kasar
akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase
(tromboplastin).
Mekanisme pembekuan darah

Trombosit Tromboplastin
pecah

Protombin Trombin

Ion Ca²+
Vit K di hati

Fibrinogen Fibrin
 faktor pembekuan darah adalah protein plasma yang secara
normal bekerja dengan trombosit untuk membantu membekunya darah.
tanpa pembekuan, perdarahan karena suatu cedera tidak akan berhenti.
faktor pembekuan darah yang pekat bisa diberikan kepada penderita
kelainan perdarahan bawaan, seperti hemofilia atau penyakit von willebrand.
 plasma juga merupakan sumber dari faktro pembekuan darah.
plasma segar yang dibekukan digunakan pada kelainan perdarahan, dimana
tidak diketahui faktor pembekuan mana yang hilang atau jika tidak dapat
diberikan faktor pembekuan darah yang pekat.
plasma segar yang dibekukan juga digunakan pada perdarahan yang
disebabkan oleh pembentukan protein faktor pembekuan yang tidak
memadai, yang merupakan akibat dari kegagalan hati.
 Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran
darah antara lain:

 1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak


berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di
infiltrasi oleh lipid (lemak)
 2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah
 3.Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
 4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
 5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
Plasma Darah

 Komponen:
 Air = 90-92%
 Protein = 6-8%
 Glukosa, karbohidrat, asam amino
 Elektrolit – Na, K, Ca, Cl, HCO3-
 Nitrogen nonprotein – asam laktat, urea, kreatinin
 Gas respirasi – O2 dan CO2
Hemoglobin
 Satu mol. Hb dewasa (HbA) mempunyai;
- 4 gugus heme
- Setiap heme mengandung 1 ion Fe2+
- 4 subunit protein globin
- Setiap subunit mengikat 1 mol. O2
- 1 mol. Globin mengikat 1 mol. CO2

 Subunit rantai terdiri dari 2 a dan 2 b;


- a masing-masing = 141 asam amino
- b masing-masing = 146 asam amino
Protein Plasma

- Bagian utama unsur padat dalam plasma.


- Konsentrasi total protein plasma + 7-7,5 g/dl.
- Berbagai protein plasma dapat dipisahkan menurut
karakteristik kelarutannya.
- Metode pemisahan tsb antara lain;
1. Salting-out (Na2SO4 23%, dll)
2. Elektroforesis
Protein Plasma

1. Sebagian besar disintesis di hepar.


2. Umumnya disintesis sbg preprotein pada poliribosom
terikat membran. Preprotein akan mengalami modifikasi
pascatranslasi.
3. Hampir semuanya berupa glikoprotein, kecuali albumin.
4. Bersifat polimorfisme (ciri bawaan pd populasi dgn
sedikitnya 2 macam fenotipe).
contoh; gol. Darah ABO
Protein Plasma

 Lebih dari 200

 Paling banyak
 Albumin - 4-5 g/100 mL
- g-globulins - ~1 g/100 mL
 fibrinogen - 0.2-0.4g/100 mL
Albumin

- Merupakan protein utama dalam plasma.

- Mempertahankan 75-80% tekanan osmotik.

- Berfungsi mengikat berbagai macam ligand,


seperti; asam lemak bebas, Ca, Cu, Zn,
hormon steroid, bilirubin, metheme
Albumin

- Albumin juga dapat mengikat obat-an,


seperti; sulfonamid, penisilin-G,
dikumarol, aspirin

- Penyakit hepar akan memperlihatkan rasio albumin/globulin


yang menurun.
Transferin

 Adalah b1-globulin berbentuk glikoprotein yang disintesis


di hepar.

 Berfungsi sebagai alat transpor besi (Fe3+) untuk dibawa ke


jaringan.

 Jika besi tidak diikat oleh transferin, maka akan menjadi


prooksidan.
Ceruloplasmin

 Protein ini adalah a2-globulin yang mengandung 90% Cu


plasma.
Tetapi 10% Cu terikat longgar pd albumin, sehingga mudah
dilepas ke jaringan.

 Ceruloplasmin mengandung ferroksidase yang


mengkatalisis ion Fe2+ --> Fe3+,
karena hanya ion Fe3+ yang mampu berikatan dgn
apotransferin.
g-Globulins

 20% protein plasma

 Terutama berupa immunoglobulin yang


akan berikatan dengan antigen dalam
sistem immun
Imunoglobulin Plasma

 Disintesis dalam sel plasma.

 Sel plasma adalah turunan Sel-b yang mensintesis dan


mensekresikan imuno- globulin sebagai respon terhadap
pajanan berbagai antigen.

 Semua imunoglobulin mengandung paling kurang 2 rantai


ringan dan 2 rantai berat.
Haptoglobin

 Merupakan glikoprotein plasma yang mengikat


hemoglobin ekstrakorpuskular.

 Membentuk komplek Hb-Hp (Hemoglobin-Haptoglobin).

 Hb ekstrakorpuskular merupakan hasil penguraian + 10%


Hb yang dilepas ke dlm sirkulasi.
Kepustakaan
 Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic medical
biochemistry: a clinical approach. Dalam: B.U. Pendit,
penerjemah. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah
Pendekatan Klinis. Eds. J. Suyono., V. Sadikin., L.I. Mandera.
Jakarta: EGC, 2000: 612 - 4.

 Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu. Dalam:


Andry Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed.
Eds. R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell.
McGraw-Hill Companies, New York: 342 - 9.

 Schumm, DE. 1992. Essentials of biochemistry. Dalam: Moch.


Sadikin, penerjemah. Intisari Biokimia. Jakarta: Bina Aksara,
1993: 147.
130
Kepustakaan

 Harbut, C. 150 Blood. Download 19-10-2010.


http://www.cerritos.edu/charbut/AP150/lec_otl/150%20Blood.ppt

 Rand, ML., Murray, RK. 2003. Protein plasma, imunoglobulin, dan pembekuan darah.
Dalam: Andry Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K. Murray,
D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill Companies, New York: 702 -
11.

 Simpson, S. Chapter 19 Blood. Download 19-10-2010.

 Sheardown, H. Blood Biochemistry. McMaster University. Download 20-05-2007.

Вам также может понравиться