Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Paling banyak
Albumin - 4-5 g/100 mL
- g-globulins - ~1 g/100 mL
fibrinogen - 0.2-0.4g/100 mL
Albumin
- Merupakan protein utama dalam plasma
Eusinofil
Jumlah ± 2 – 3% dr jumlah leukosit.
Dapat infeksi oleh parasit (cacing) dan pengaruh alergi
Basofil
Dapat mengikat zat warna, basa (metelin biru)
Memiliki zat beku (heparin), shg darah tdk membeku dlm
pembuluh darah
Limfosit
Jumlah terbanyak ke-2
Limfosit ada 2:
Limfosit B
berasal dari sum-sum tulang dan matang di bagian tersebut.
Limfosit T
terbentuk di sum-sum tulang ttp pematangan di kelenjar timus
Berperan melawan virus
Dibuat jg di kel bening tonsil, Limfa (kura)
Monosit
Leukosit yg brukuran besar
Dapat brgerak berputar di dlm aliran darah pd kecepatan tinggi & bergerak
sprti amoeba (dgn menju-lurkan plasmanya & membungkus serpihan jar yg
disebabkan o/ infeksi, sel yg tua & patogen lainnya
1. Bentuk tidak
beraturan
2. Fungsi : untuk
pembekuan darah
3. Umur 8 hari
4. Jumlah 250.000/mm3
Trombosit
Bagian darah yg ukurannya paling kecil,
bentuknya bulat / oval
Ion Ca2+
Protrombin Trombin
Vit. K
Fibrinogen Fibrin
UPAYA MENCEGAH PROSES PEMBEKUAN
DARAH
Menghindari agar luka tdk menyentuh bidang kasar
Menambahkan zat anti koagulan (Heparin dan Hirudin)
Menambahkan Natrium sitrat dan Natrium oksalat)
Menyimpan pada suhu dingin (2 – 6oC)
Trombosit
mengeluarkan Trombokinase
Trombosit
menjadi Fibrin
Fibrinogen
Pembentukan benang-benang
fibrin yang menyebabkan luka
tertutup.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia
• Anemia
• Anemia sel bulan sabit
• Talasemia
• Hemofilia
• Leukemia
• Penyakit jantung koroner
• Hipertensi
•Hipotensi
KELAINAN dan PENYAKIT
PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Hemofilia ► Eritrobalstosis
Fetalis
Thalssemia ► Jantung Koroner
Sicle Cell Anemia (SCA) ► Skleriosis
Anemia (Penyakit ► Varises
Kekuarangan Darah) ► Elefantiasis
Leukimia (Kanker Darah)
BIOSINTESIS HEMOGLOBIN
(PORFIRIN)
Struktur Porfirin
Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin
pirol.
Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil
(-HC=).
Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu
mengikat ion logam.
Contoh;
- heme pada Hb mengikat Fe
- klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg
30
Beberapa Hemoprotein
Protein Fungsi
31
Sintesis Heme di Mitokondria
32
Sintesis Heme di Mitokondria
33
Pengaturan Sintesis Heme
34
Porfiria
35
Haptoglobin
Oleh:
Dr. Husnil Kadri, M.Kes
38
Struktur Porfirin
(C20H14N4)
39
Beberapa Hemoprotein
Protein Fungsi
40
Sintesis Heme di Mitokondria
85% sintesis heme terjadi dalam sel pembentuk eritrosit
pada sumsum tulang
Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin.
Piridoksal fosfat diperlukan untuk mengaktifkan glisin.
Hasil kondensasi tsb ialah;
asam a-amino-b-keto-adipat
Kondensasi diatas dikatalisis oleh Aminolevulinat-sintase
(ALA-sintase).
41
Sintesis Heme di Mitokondria
42
Sintesis Heme di Mitokondria
43
Sintesis Heme di Sitosol
44
Sintesis Heme di Sitosol
45
Sintesis Heme di Sitosol
46
47
Sintesis Heme di Sitosol
48
Sintesis Heme di Sitosol
49
Sintesis Heme di Mitokondria
50
Sintesis Heme di Mitokondria
51
Sintesis Heme di Mitokondria
52
Sintesis Heme di Mitokondria
53
Sintesis Heme di Mitokondria
54
Sintesis Heme
55
Pengaturan Sintesis Heme
56
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Sintesis Heme
57
Sifat Porfirin
Berbagai porfirinogen tidak berwarna.
Sedangkan semua porfirin berwarna, karena adanya ikatan
rangkap yang menyatukan cincin pirol.
Porfirin yg terlarut dalam asam mineral kuat atau pelarut
organik disinari dgn UV, maka akan mengeluarkan cahaya
fluorecen merah.
Sifat porfirin ini digunakan untuk menegakkan diagnosis
porfiria dengan menggunakan spektrofotometer.
58
Porfirin pada Sel Kanker
Sel kanker tertentu mengambil lebih banyak porfirin
daripada sel normal.
Sifat fotodinamik porfirin dimanfaatkan untuk fototerapi
kanker.
Metode terapi;
- Penderita tumor diberi hematoporfirin,
- kemudian tumor tsb disinari dengan laser
argon yang akan memicu porfirin menjadi
sitotoksik.
59
Porfiria
60
Dasar Biokimia Porfiria
61
Dasar Biokimia Porfiria
62
Dasar Biokimia Porfiria
Mutasi DNA
Fotosensitifitas
63
Terapi Porfiria
Hanya simptomatik.
Represor ALA-sintase;
- glukosa
- hematin (bentuk hidroksida dari heme)
- b-karoten untuk fotosensitifitas
- preparat tabir surya
Kontraindikasi;
- preparat anestesi
- alkohol
- griseofulvin & barbiturat
64
Tipe Porfiria
1. Anemia sideroblastik terangkai-X (eritropoitik)
- defisiensi ALA-sintase
- gejala: anemia
- Lab: hitung eritrosit & hemoglobin menurun
8. Protoporfiria (eritropoitik)
- defisiensi ferrokelatase
- gejala: fotosensitifitas
- Lab: protoporfirin feses positif
protoporfirin sel darah merah positif
67
Kepustakaan
68
BAHAN AJAR IPA
FUNGSI :
1. Mengedarkan sari-sari makanan
2. Mengangkut sisa metabolisme
3. Membunuh kuman penyakit/ antobodi
4. Mengatur homeostatis
5. Menstabilkan suhu tubuh
KOMPONEN DARAH
LEUKOSIT
SEL DARAH
ERITROSIT
DARAH
PLASMA TROMBOSIT
DARAH
KOMPONEN DARAH
Komposisi darah :
1. Plasma darah (55%)
Air ( 91,5%)
Zat terlarut ( 8,5%)
Protein darah, asam amino, vitamin, garam mineral, enzim,
hormone, serta zat sisa metabolisme
2. sel darah (45%)
Eritrosit
Leukosit
trombosit
PROSES PEMBEKUAN DARAH
TROMBOSIT TROMBOKINASE
PROTROMBIN TROMBIN
VIT K + Ca
FIBRINOGEN FIBRIN
Golongan darah
2 B B a ( Anti a)
3 AB AB -
4 O - Ab
SKEMA TRANSFUSI DARAH
A A O O B B
AB AB
Cells v Serum Serum v Cells
Darah
Terdiri atas beberapa elemen tang tersuspensi
dalam plasma (eritrosit, leukosit, platelet)
PEMBULUH DARAH
P.D
ARTERI VENA
AORTA VENA CAVA
PILMONALIS PULMONALIS
V. C. V.C.
SUPERIOR INVERIOR
ARTERI DAN VENA
Fungsi Darah
Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
Mengangkut sisa-sisa metabolosme ke organ yang berfungsi untuk
pembuangan
Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
Menjaga stabilitas suhu tubuh
Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari
kerusakan
Mencegah pendarahan
Komponen darah
Terdiri dari
Eritrosit (sel darah merah)
Leukosit (sel darah putih)
Trombosit (keping-keping darah)
Animasi
Eritrosit
Erythros = merah
Kytos = ruang sel
Hb(aq)+O2(g)HbO2(aq)
Haem →Zat
Sel darah merah dianggap warna empedu
Hati &
tua ketika berumur 120
limpa Fe(besi) →
hari,
Membentuk sel
darah merah
baru
Sel darah putih (Leukosit)
Leukos = putih
Kytos = ruang sel
Bergerak Bergerak
cepat lambat netral asam basa
Limfosit
Monosit
Berinti satu
Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran
diameter 12-20 mikron
Bersifat fagosit
Granulosit
Neutrofil
Memiliki inti
Berukuran sekitar 8 mikron
Bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi
Aktif selama 6-20 jam
Eusinofil
memiliki inti
Bersifat fagosit lemah
Berbentuk hampir seperti bola
Berukuran sekitar 9 mikron
Basofil
Bentuknya bulat atau oval
Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam
cairan interstitial pada tempat infeksi atau peradangan,
melepas toksin yang membunuh mikroorganisme
penyusup dan parasit.
Trombosit
Vit. K
Protrombin trombin
Ion Ca2+
Fibronogen fibrin
animasi
Golongan Darah
B B α (Anti A)
AB A&B -
O - α dan β
Tes golongan darah
Tes golongan darah A
Tes golongan darah B
Tes golongan darah AB
Tes golongan darah O
Transfusi darah
animasi
Darah
Darah merupakan cairan jaringan tubuh.
Darah manusia bewarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein)
yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
Fungsi Darah
ERITROSIT LEUKOSIT
TROMBOSIT
Eritrosit
Eritrosit merupakan bagian utama dari darah.
Jumlahnya pada pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada
wanita dewasa sekitar 4,5 juta/cc.
Bentuknya bikonkaf, serta berwarna merah
disebabkan oleh hemoglobin(Hb).
Umur eritrosit 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan
di hati.
Penyakit kekurangan eritrosit adalah anemia
Leukosit
Trombosit Tromboplastin
pecah
Protombin Trombin
Ion Ca²+
Vit K di hati
Fibrinogen Fibrin
faktor pembekuan darah adalah protein plasma yang secara
normal bekerja dengan trombosit untuk membantu membekunya darah.
tanpa pembekuan, perdarahan karena suatu cedera tidak akan berhenti.
faktor pembekuan darah yang pekat bisa diberikan kepada penderita
kelainan perdarahan bawaan, seperti hemofilia atau penyakit von willebrand.
plasma juga merupakan sumber dari faktro pembekuan darah.
plasma segar yang dibekukan digunakan pada kelainan perdarahan, dimana
tidak diketahui faktor pembekuan mana yang hilang atau jika tidak dapat
diberikan faktor pembekuan darah yang pekat.
plasma segar yang dibekukan juga digunakan pada perdarahan yang
disebabkan oleh pembentukan protein faktor pembekuan yang tidak
memadai, yang merupakan akibat dari kegagalan hati.
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran
darah antara lain:
Komponen:
Air = 90-92%
Protein = 6-8%
Glukosa, karbohidrat, asam amino
Elektrolit – Na, K, Ca, Cl, HCO3-
Nitrogen nonprotein – asam laktat, urea, kreatinin
Gas respirasi – O2 dan CO2
Hemoglobin
Satu mol. Hb dewasa (HbA) mempunyai;
- 4 gugus heme
- Setiap heme mengandung 1 ion Fe2+
- 4 subunit protein globin
- Setiap subunit mengikat 1 mol. O2
- 1 mol. Globin mengikat 1 mol. CO2
Paling banyak
Albumin - 4-5 g/100 mL
- g-globulins - ~1 g/100 mL
fibrinogen - 0.2-0.4g/100 mL
Albumin
Rand, ML., Murray, RK. 2003. Protein plasma, imunoglobulin, dan pembekuan darah.
Dalam: Andry Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K. Murray,
D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill Companies, New York: 702 -
11.