Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Dita Tifaniadi
2013730029
Pembimbing :
dr. M.F. Susanti Handayani, Sp.An
1. pendarahan hebat
2. Fraktur tulang iga
3. Pneumo thorax
Jika korban tidak berespon, berarti korban tidak sadar. Korban tidak
sadar mungkin karena :
– Sumbatan jalan nafas karena makanan, sekret, atau lidah yang jatuh ke
belakang.
– Henti nafas
– Henti jantung,yang umumnya disebabkan serangan jantung
2. Mengaktifkan Emergency Medical
Services (EMS)
• Jika korban tidak berespon, panggil bantuan dan segera
hubungi ambulan 118.
• Penolong harus segera mengaktifkan EMS setelah dia
memastikan korban tidak sadar dan membutuhkan
pertolongan medis.
• Jika terdapat orang lain di sekitar penolong, minta dia untuk
melakukan panggilan. Saat menghubungi EMS sebutkan :
– Lokasi korban
– Nomor telepon yang bisa di hubungi
– Apa yang terjadi (misalnya serangan jantung / tidak sadar)
– Jumlah korban
– Dibutuhkan ambulan segera
– Tutup telepon setelah diinstruksikan oleh petugas.
3. Memposisikan Korban
• Korban harus dibaringkan di atas permukaan yang
keras dan datar agar RJP efektif. Perhatikan agar
kepala, leher dan tubuh tersangga, dan balikkan
secara simultan saat merubah posisi korban.
4. Evaluasi Nadi / Tanda –
Tanda Sirkulasi
• Pertahankan posisi head tilt, tentukan
letak jakun atau bagian tengah
tenggorokan korban dengan jari telunjuk
dan tengah.
• Geser jari anda ke cekungan di sisi leher
yang terdekat dengan anda (Lokasi nadi
karotis)
• Tekan dan raba dengan hati-hati nadi
karotis selama 10 detik, dan perhatikan
tanda-tanda sirkulasi (kesadaran, gerakan,
5. Menentukan Posisi Tangan Pada
Kompresi Dada
• Tehnik kompresi dada terdiri dari tekanan ritmis berseri pada
pertengahan bawah sternum (tulang dada). Cara menentukan
posisi tangan yang tepat untuk kompresi dada :
– Pertahankan posisi head tilt, telusuri batas bawah tulang iga dengan
jari tengah sampai ke ujung sternum.
– Letakkan jari telunjuk di sebelah jari tengah.
– Letakkan tumit telapak tangan di sebelah jari telunjuk.
6. Kompresi Dada
Angkat jari telunjuk dan jari tengah
Letakkan tumit tangan yang lain di atas tangan yang menempel di sternum.
Kaitkan jari tangan yang di atas pada tangan yang menempel sternum, jari
tangan yang tidak menempel sternum tidak boleh menyentuh dinding
dada.
Luruskan dan kunci kedua siku.
Bahu penolong di atas dada korban.
Gunakan berat badan anda untuk menekan dada sedalam 4-5 cm.
Hitung kompresi:
– 1,2,3,4,5
– 1,2,3,4,10
– 1,2,3,4,15
– 1,2,3,4,20
– 1,2,3,4,25
– 1,2,3,4,30
• Lakukan kompresi dada 100x/menit
• Rasio kompresi dan ventilasi adalah 30 kompresi : 2 ventilasi.
• Lakukan 5 siklus atau kurang lebih 2 menit.
• Bila Automated External Defribilator/Defribilator tersedia,
evaluasi irama jantung yang ada. Selanjutnya kerjakan apa
yang di perintahkan AED.
Petujuk Kompresi Yang Benar
• Kerjakan :
– Pertahankan tangan menempel pada sternum selama
kompresi.
– Tumit telapak tangan dominan yang menempel pada dinding
dada.
– Bebaskan tekanan dada setelah setiap kompresi sehingga
darah dapat mengalir ke dada dan jantung
– Gunakan berat badan anda untuk melakukan kompresi dada.
– Tangan dominan nempel pada dinding dada.
– Jari tangan tidak boleh menempel dinding dada.
– Kecepatan kompresi 100x/menit
• Jangan Kerjakan :
• Jangan mengangkat tangan dari sternum
(tulang dada) untuk mempertahankan
posisi yang tepat.
• Jangan menghentak selama kompresi
karena dapat menimbulkan cedera.
• RJP Kualitas Tinggi/High Quality CPR :
– Kecepatan paling sedikit 100x/1’
– Kedalaman pijatan 2 inch (5 cm)
– Pengembangan dada (recoil) lengkap.
– Interupsi minimal.
– Ventilasi memadai (tidak berlebihan)
7. Bantuan Napas Dari Mulut
Ke Mulut
• Bila tidak ada pernafasan spontan,
lakukan bantuan napas dari mulut ke
mulut. Durasi tiap tiupan adalah 1 detik.
• Volume ventilasi antara 400-600ml.
• Catatan :
– Bila volume udara dihembuskan terlalu
besar, udara dapat masuk ke lambung dan
menyebabkan distensi lambung.
8. EVALUASI
• Evaluasi nadi, ‘tanda-tanda sirkulasi’ dan pernafasan
setiap 5 siklus RJP 30:2
• Jika nadi tidak teraba (bila nadi sulit di tentukan dan
tidak di dapatkan tanda-tanda sirkulasi, perlakukan
sebagai henti jantung), lanjutkan RJP 30:2
• Jika nadi teraba, periksa pernafasan.
• Jika tidak ada nafas, lakukan bantuan napas 8-
10x/menit (satu tiupan tiap 6-7 detik) dengan
hitungan satu ribu, dua ribu, tiga ribu, empat ribu,
lima ribu, enam ribu...tiup! Ulangi sampai 8-10x
tiupan/menit.
9. Pernapasan (Breathing)
• Dekatkan telinga dan pipi anda ke mulut
dan hidung korban untuk mengevaluasi
pernapasan (sampai 5-6 detik)
– Melihat pergerakan dada
– Mendengarkan suara napas
– Merasakan hembusan napas dengan pipi
Posisi Recovery Dewasa
• Posisi recovery dilakukan pada korban
tidak sadar dengan adanya nadi, napas,
dan ‘tanda-tanda sirkulasi’. Jalan napas
dapat tertutup oleh lidah, lendir,dan
muntahan pada korban tidak sadar yang
bebaring terlentang. Masalah-masalah ini
dapat di cegah bila dilakukan posisi
recovery pada korban tersebut, karena
cairan dapat mengalir keluar mulut
dengan mudah.
• Bila tidak di dapatkan tanda-tanda trauma,
tempatkan korban pada posisi recovery. Posisi
ini menjaga jalan napas tetap terbuka.
Kesimpulan