Вы находитесь на странице: 1из 37

HORMON DAN PUBERTAS PADA Marselia Wulansari Utami

1210211032
WANITA Tutorial C4
HORMON REPRODUKSI/SEKSUAL
Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks
dan kelenjar adrenal yang secara langsung masuk ke dalam aliran
darah. Mereka secara sebagian bertanggung jawab dalam
menentukan jenis kelamin janin dan perkembangan organ seks
yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian
memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
JENIS-JENIS HORMON DALAM SIST.REPRODUKSI

Wanita : Pria :
-Progesteron
-Androstenadion -Testosteron (androgen)
-Estrogen (estradiol) -Estradiol
-inhibin -Inhibin
-GnRH -GnRH
-FSH
-FSH
-LH
-LH
HORMON SIST.REPRO WANITA
1. Progesteron
asal : sel granulosa dan theca, Hormon ini dihasilkan oleh
korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH
fungsi :
- menyiapkan uterus agar dapat menerima ovum yang
telah dibuahi.
- mengubah endometrium ke fase sekretorik.
2. Androstenadion
asal : sel theca
fungsi : substrat dari estrogen
3. Estrogen
asal : sel granulosa, Hormon ini dihasilkan oleh Folikel
Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH
fungsi :
- membentuk kelamin sekunder pada wanita.
- mengatur pertumbuhan tinggi badan.
- mengatur metabolisme pembakaran lemak.
- meningkatkan kadar HDL,trigliserid, menurunkan LDL
- membantu sintesis protein
4.Inhibin
asal : sel granulosa
fungsi : inhibitor produksi FSH dari hipofisis anterior.
5.GnRH
asal : sel neuroendosin hipotalamus
fungsi : mengaktifkan FSH dan LH dari hipofisis anterior.
6.FSH
asal : gonadotropin
fungsi : membantu pertumbuhan dan perkembangan dari folikel.
7.LH
asal : gonadotropin
fungsi : berperan pada proses ovulasi pada wanita dan pada pria berperan
u/menstimulasi produksi testosteron oleh sel leydig.
REGULASI HORMONE PADA SIKLUS MENSTRUASI
Kelenjar Endokrin Hormon Sel Sasaran Fungsi
Hipotalamus Gonadotropin Releasing Hipofisis anterior Sekresi hormon gonadotropik
Hormone (GnRH)

Hipofisis Anterior Follicle Stimulating Hormone Folikel ovarium - Pertumbuhan & perkembangan
(FSH) folikel
- Merangsang sekresi estrogen

Luteinizing Hormone (LH) Folikel ovarium & korpus luteum - Merangsang ovulasi
- Perkembangan korpus luteum
- Sekresi estrogen & progesteron

Ovarium Estrogen Organ seks wanita, tubuh secara - Perkembangan folikel


keseluruhan - Karakteristik seks sekunder
- Merangsang pertumbuhan
uterus & payudara

Progesteron Uterus Mempersiapkan rahim untuk


kehamilan
1. FSH ↑ :
- Merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel (fase
folikel ovarium)
- Merangsang sekresi estrogen oleh folikel
2. Estrogen ↑ :
- Merangsang perkembangan folikel (fase folikel ovarium)
- Merangsang pertumbuhan uterus (fase proliferasi uterus)
- Menghambat sekresi FSH di hipofisis anterior
- Merangsang sekresi LH di hipofisis anterior
3. LH ↑ :
- Merangsang terjadinya ovulasi
- Merangsang perkembangan korpus luteum (fase luteal
ovarium)
- Menghambat sekresi estrogen oleh sel folikel
- Merangsang sekresi progesteron oleh korpus luteum
4. Progesteron ↑
- Merangsang pertumbuhan uterus untuk mempersiapkan kehamilan
(fase sekretorik /
progestasional) → 2 fase
a. Tidak terjadi kehamilan (tidak ada fertilisasi)
sekresi LH di hipofisis anterior ↓ : korpus luteum degenerasi →
progesteron ↓ : ruptur endometrium → haid
merangsang sekresi FSH di hipofisis anterior
b. Terjadi kehamilan (ada fertilisasi)
sekresi LH di hipofisis anterior → korpus luteum gravidarum →
progesteron → kehamilan
HORMON SIST.REPRO PRIA
1.Testosteron
asal : sel leydig
fungsi :
-berperan dalm pertumbuhan
-Membentuk kelamin sekunder pada pria.
-Memproduksi sperma
2.Estradiol
asal : sel sertoli
fungsi : mencegah apoptosis dari sel germanitivum.
3.Inhibin
asal : sel sertoli
fungsi : inhibitor produksi dari FSH
4.GnRH
asal : sel neuroendosin hipotalamus
fungsi : mengaktifkan FSH dan LH dr hipofisis anterior.
5.FSH
asal : gonadotropin
fungsi : berperan dalam spermatogenesis u/mengaktifkan sel sertoli pada testis.
6.LH
asal : gonadotropin
fungsi : berperan u/menstimulasi produksi testosteron oleh sel leydig.
PUBERTAS
•Pubertas adalah proses saat seorang individu yang belum
dewasa akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang
memungkinkannya untuk mampu bereproduksi.
•Pada anak perempuan, pubertas sebagian besar
merupakan respon tubuh terhadap kerja estrogen yang
meluas, yang disekresi oleh ovarium yang baru aktif di
bawah pengaruh gonadotropin yang disekresi oleh
hipofisis anterior.
PERUBAHAN FISIK PADA PUBERTAS
•Pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada
akhirnya seorang anak akan memiliki kemampuan bereproduksi.
Terdapat lima perubahan khusus yang terjadi pada pubertas,
yaitu,
•pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh),
•perkembangan seks sekunder,
•perkembangan organ-organ reproduksi,
•perubahan komposisi tubuh
•serta perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan
dengan kekuatan dan stamina tubuh.
pertambahan tinggi badan yang cepat (pacu tumbuh)
•Tinggi badan anak laki-laki bertambah kira-kira 10 cm per tahun, sedangkan pada
perempuan kurang lebih 9 cm per tahun. Secara keseluruhan pertambahantinggi badan
sekitar 25 cm pada anak perempuan dan 28 cm pada anak laki-laki. Pertambahan tinggi
badan terjadi dua tahun lebih awal pada anak perempuan dibanding anak laki-laki.
•Puncak pertumbuhan tinggi badan (peak height velocity) pada anak perempuan terjadi
sekitar usia 12 tahun, sedangkan pada anak laki-laki pada usia 14 tahun. Pada anak
perempuan, pertumbuhan akan berakhir pada usia 16 tahun sedangkan pada anak laki-
laki pada usia 18 tahun. Setelah usia tersebut, pada umumnya pertambahan tinggi badan
hampir selesai.
•Hormon steroid seks juga berpengaruh terhadap maturasi tulang pada lempeng epifisis.
Pada akhir pubertas lempeng epifisis akan menutup dan pertumbuhan tinggi badan akan
berhenti.
PERUBAHAN KOMPOSISI TUBUH
•Pertambahan berat badan terutama terjadi karena
perubahan komposisi tubuh, pada anak laki-laki terjadi
akibat meningkatnya massa otot, sedangkan pada anak
perempuan terjadi karena meningkatnya massa lemak.
Perubahan komposisi tubuh terjadi karena pengaruh
hormon steroid seks.
PERKEMBANGAN SEKS SEKUNDER
•Perkembangan seks sekunder diakibatkan oleh perubahan
sistem hormonal tubuh yang terjadi selama proses
pubertas. Perubahan hormonal akan menyebabkan
terjadinya pertumbuhan rambut pubis dan menarke pada
anak perempuan; pertumbuhan penis, perubahan suara,
pertumbuhan rambut di lengan dan muka pada anak laki-
laki, serta terjadinya peningkatan produksi minyak tubuh,
meningkatnya aktivitas kelenjar keringat, dan timbulnya
jerawat.
•Pada anak laki-laki awal pubertas ditandai dengan meningkatnya
volume testis, ukuran testis menjadi lebih dari 3 mL, pengukuran testis
dilakukan dengan memakai alat orkidometer Prader.
•Pembesaran testis pada umumnya terjadi pada usia 9 tahun,
kemudian diikuti oleh pembesaran penis. Pembesaran penis terjadi
bersamaan dengan pacu tumbuh. Ukuran penis dewasa dicapai
pada usia 16-17 tahun.
•Rambut aksila akan tumbuh setelah rambut pubis mencapai P4,
sedangkan kumis dan janggut baru tumbuh belakangan. Rambut
aksila bukan merupakan petanda pubertas yang baik oleh karena
variasi yang sangat besar.
•Perubahan suara terjadi karena bertambah panjangnya
pita suara akibat pertumbuhan laring dan pengaruh
testosteron terhadap pita suara. Perubahan suara terjadi
bersamaan dengan pertumbuhan penis, umumnya pada
pertengahan pubertas.
•Mimpi basah atau wet dream terjadi sekitar usia 13-17
tahun, bersamaan dengan puncak pertumbuhan tinggi
badan
PERUBAHAN FISIK PADA PUBERTAS (WANITA)
•Di Amerika Utara dan Eropa, pubertas terlihat saat
dimulainya perkembangan payudara pada usia antara 8
dan 10 tahun. Ciri-ciri seksual sekunder lain akan tampak
dalam 2,5 tahun kemudian. Pubertas mencapai puncak
saat terjadi menstruasi.
•Usia rerata untuk menarke pada anak perempuan
Kaukasia adalah 12,8 ± 1,2 tahun dan sekitar 4-8 bulan
lebih awal pada anak perempuan Afrika-Amerika.
•Perubahan fisik pada pubertas anak perempuan
dibagi menjadi 5 tahap menurut sistem yang
dikembangkan oleh Marshall dan Tanner ( yang
memeriksa sekelompk anak perempuan Inggris saat
mengalami pematangan seksual).
TAHAPAN PUBERTAS PEREMPUAN MENURUT
MARSHALL & TANNER
TAHAPAN PUBERTAS PEREMPUAN MENURUT
MARSHALL & TANNER
Tanner Perkiraan usia Telarche Pubarche Kecepatan Lain-lain
Stage (T) pertumbuhan tinggi
badan/tahun

1 10 tahun atauElevasi puting susu, areola masihTidak ada rambut, atau5-6 cm Adrenarche
kurang sejajar dengan permukaanada rambut namun
dada bentuknya seperti vilus

2 10-11,5 tahun Tunas payudara bisa teraba,Rambut jarang, sedikit7-8 cm Pembesaran klitoris,
areola membesar berpigmentasi pigmentasi labia

3 11,5-13 tahun Payudara melebar melebihiMenjadi lebih kasar,8 cm Acne vulgaris, rambut
batas areola gelap, dan keriting aksila

4 13-15 tahun Putting susu berada di atas bukitTipe dewasa, namun<7cm Menarche
areola penyebarannya sebatas
pubis

5 15 tahun atau lebih Integrasi puting susu Tipe dewasa danMencapai tinggiOrgan genital dewasa
penyebarannya hingga kemaksimal pada usia
paha sebelah dalam 16 tahun
ADRENARKE
•Istilah ini menggambarkan peran kelenjar adrenal pada pubertas
baik pada laki-laki maupun anak perempuan. Pada adrenarke
terdapat peningkatan sintesis dan sekresi androgen lemah oleh
adrenal, yaitu : androstenedion, dehidroepiandrosteron (DHEA)
dan dehidroepiandrosteron sulfat (DHEA-S).
•Adrenarke terjadi pada usia 6-8 tahun pada anak perempuan.
Sekresi androgen lemah oleh adrenal terjadi lebih awal 2 tahun
sebelum onset pubertas. DHEA dan DHEA-S bertanggung jawab
terhadap awal pertumbuhan rambut pubis dan aksila dan juga
pertumbuhan dan sekresi kelenjar sebasea.
•Rambut aksila dan pubis tumbuh bersamaan dengan
dimulainya perkembangan payudara dan menandai onset
pubertas pada anak perempuan.
•Pemicu yang pasti untuk terjadinya adrenarke belum
diketahui. Adrenarke tidak tergantung pada pelepasan
ACTH, pelepasan gonadotropin, dan fungsi ovarium, dan
sepertinya merupakan peristiwa intrinsic dan telah
deprogram di dalam kelenjar adrenal. Adrenarke
berbeda dengan peristiwa lain pada pubertas (pubarke)
dan masing-masing dapat terjadi tanpa keadaan lain
yang menyertai.
MENARKE
•Istilah ini digunakan untuk menggambarkan onset siklus menstruasi. Ini
merupakan puncak dari rangkaian peristiwa yang kompleks yang meliputi
pematangan aksis hipotalamus – hipofisis- ovaium (H-H-O) untuk
memproduksi ovum ataupun endometrium matang sehigga dapat menunjang
zigot jika terjadi pembuahan.
•Tiga tahap pematangan aksis H-H-O meliputi :
1. Peningkatan pelepasan FSH dan LH dari kelenjar hipofisis
2. Pengenalan dan respons ovarium terhadap gonadotropin sehingga
memungkinkan terjadinya produksi steroid oovarium (estrogen dan
progesreron)
3. Terbentuknya pengaturan umpan balik postitif pada kelenjar hipotalamus
dan hipofisis oleh estrogen
•Kombinasi dari peristiwa-peristiwa pematangan ini akan menyebabkan
terjadinya ovulasi.
PERKEMBANGAN PAYUDARA (TELARKE)
•Kelenjar mammae, atau payudara, merupakan turunan lapisan ectoderm.
Jaringan payudara ini sangat sensitive terhadap hormone. Efek hormonal
paling jelas terlihat selama perkembangan embrionik dan setelah pubertas.
•Saat lahir, payudara sebagian besar terdiri atas duktus laktiferus dengan
sedikit, jika ada alveoli. Kelenjar mammae yang rudimenter ini memiliki sedikit
fungsi sekretorik (air susu palsu ) dalam beberapa hari setelah lahir. Sekresi
payudara pada masa neonatal terjadi akibat kadarprolaktin yang tinggi
pada bayi baru lahir setelah pajanan payudara janin sebelumnya terhadap
konsentrasi estrogen plasenta yang tinggi selama kehamilan. Setelah estrogen
lasenta hilang dari sirkulasi neonatal, payudara memasuki fase tenang sampai
pubertas.
•Pada onset pubertas, estrogen ovarium menginduksi pertumbuhan
sistem dukutus laktiferus. Duktus-duktus ini bercabang-cabang
selama pertumbuhannya dan ujung duktus ini membentuk alveoli
lobulat. Payudara dan alveoli kemudian membesar.
•Saat menarke, sekresi estrogen dan progesterone siklik dimulai
dan akan terjadi fase tambahan pada pertumbuhan duktus dan
lobulus yang rudimenter. Kortikosteroid adrenal selanjutnya akan
meningkatkan perkembanagn duktus. Payudara terus membesar
selama beberapa waktu setelah menarke akibat timbunan lemak
dan jaringan ikat tambahan. Diferensiasi dan pertumbuhan akhir
payudara tidak akan terjadi sampai kehamilan.
CIRI-CIRI SEKSUAL SEKUNDER
Estrogen ovarium juga menghasilkan perubahan pada anak
perempuan yang mengalami pubertas sebagai berikut :
•Rambut pubis
•Keratinisasi (kornifikasi) mukosa vagina
•Pembesaran labia minor dan mayor
•Pembesaran uterus
•Peningkatan timbunan lemak di pinggul dan paha
REFERENSI
Fisiologi guyton
At a glance reproduksi
Sari pediatri
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться