Вы находитесь на странице: 1из 14

Overview Case

Radya agna nugraha


1610211011
 tn. 57 thn
 Jenis kelamin dan usia merupakan salah satu penyebab faktor resiko dan
epidemiologis dari suatu penyakit
 Dibawa ke Rs secara tiba2
 Onset nya mendadak dan secara cepat (urgency)
 X bisa bicara
 Disebut sebagai afasia : gx fungsi bicara/kehilangan kemampuan untuk bicara
akibat adanya kelainan pada regio otak  daerah Borca : berada pada lobus
frontal dan di perdarahi mid cerebral arteri. N XII  lidah
 Sangat gelisah
 Merupakan kondisi kecemasan,ketakutan secara berlebihan dan merupakan
bentuk patologi dari psikologis pasien
 Mulut mencong
 Paralisis : merupakan ketidak mampuan otot2 u/ bergerak secara volunter 
dan kerusakan dapat berupa lesi pada UMN atau LMN. Dan otot2 di bagian
wajah ini di kontrol oleh n.VII.
 Kelemahan otot gerak sebelah kanan
 Hemiparesis : paralisis pada bagian 1 sisi tubuh di karenakan adanya kerusak area
motorik pada otak,atau adanya lesi pada jaras2 motorik.
 Terjadi 6 jam yll
 Onset akut
 Tidak sakit kepala
 Pengalaman sensorik dan motorik yang tdk menyenangkan akibat kerusakan
jaringan aktual atau potensial (IASP)
 Nyeri kepala : struktur2 kepala berupa ;
 Struktur yang sensitif nyeri : SCALP
 X sensitif nyeri : parenkim otak

 X muntah
 X gejala sistemik yang merangsang vomitting center di lower medulla
 X penurunan kesadaran
 Terletak di serabut transversal reticularis dari batang otak sampai thalamus dan di
lanjutkan dengan formatio activator reticularis yang berada di substansia grisea
(medulla-thalamus) yang merangsang gelombang B sehingga individu masih terjaga
dan dalam keadaan sadar.
 X kejang
 Kejang : Perubahan prilaku dari motorik pasien akibat hasil dari aktivitas listrik
yang abnormal di dalam tubuh paasien. Dan gejala yang timbul bukan berasal
dari kejang
 X trauma
 Gejala yang timbul bukan berasal dari trauma.
Hipotesis

 Stroke
 Hemo
 ikemik
 TIA
Px fisik

 TD : 150/90  hipertensi
 Mata
 Pupil isokor : ukuran nya sama,refleks cahaya menurun akibat adanya gx
saraf kranial
 Thoraks
 Kardiomegali dan aritmi
Px neurologis
 GCS : glasgow coma scale
 Eyes 3
 Motorik 5
 Verbal 0 (afasia)
 Tanda rangsang meningeal
 Nervus kranialis
 Left gaze preferance
 Homonim hemianopia : gx kedua
lapang pandang
 Paresis
 N.vii  wajah : mencong
 N.xii  lidah : afasia
 Fungsi motorik : hemiparesis kanan  kelemahan otot kanan dengan
kekuatan
 3 kiri
 5 kanan
 Fungsi sensoris : hemianastesi kanan  hilang/penurunan rangsang
atau mati rasa karena defisit sensorik akibat kerusakan gyrus lateral
parasentralis dan postcentralis
 Refleks fisiologis : Refleks Fisiologis adalah reflex regang otot (muscle
stretch reflex) yang muncul sebagai akibat rangsangan terhadap tendon
atau periosteum atau kadang - kadang terhadap tulang, sendi, fasia
atau aponeurosis.
 Refleks biceps/triceps/radial  + meningkat
 Refleks ankle/achiles  + meningkat
 Refleks patologis : respon yang timbul akibat adanya kerusakan sisitem
saraf.
 Babinski kanan (+)
 Nilai NIHSS
 Siriraj
score
 Px laboratorium
 GDS : 300 (meningkat)
 Kolesterol : 230 (meningkat)
 Trigliserida : 125 % (meningkat)

 Px foto thoraks : CTR >50%


 EKG  atrial fibrilasi
 CT scan :
 Terdapat hipodensitas di regio temporoparietal sinistra,sulcus dan gyrus
menyepit,ventrikel lateral kiri tampak menyempit  kesan iskemik
Diagnosis

 Stroke iskemik

Вам также может понравиться