Вы находитесь на странице: 1из 17

KONSEP KEPERAWATAN KETUBAN PECAH

DINI
Yunica Nilam Safitri
(22020116120049)
Aflah Aulia Fisri Ramadhani
(22020116140062)
Dwiani Miftahur Rohmah
Kelompok (22020116130064)
7 Rizki Marwa Putri
(22020116130069)
Fakhrian Rafi Pramana
(22020116130074)
Arum Kartianingsih
(22020116130073)
Latar Belakang

4,82% kematian ibu karena infeksi

Infeksi KPD

pecahnya membran cairan amnion dan


letaknya yang dekat dengan bakteri vaginal

Perdarahan, partus lama, infeksi nifas


KPD
Ketuban pecah dini ( KPD ) yaitu bocornya cairan amnion
sebelum mulainya persalinan. KPD terjadi pada kira-kira 7
sampai 12 persen kehamilan. Ketuban pecah sering terjadi
pada saat mendekati persalinan, kemudian persalinan terjadi
secara spontan sekitar 6 jam setelah ketuban pecah

Premature Rupture of Membranes ( PROM )

Preterm Premature Rupture of the Membranes ( PPROM )


Etiologi KPD

Usia Ibu
Melahirkan

Perbesaran
Jumlah paritas uterus
Kelainan letak Bakterial vaginosis

Trauma
kehamilan
Komplikasi

Komplikasi dari KPD yang terjadi pada ibu bersalin yaitu


infeksi dalam persalinan, infeksi masa nifas, partus lama,
perdarahan post partum, meningkatkan kasus bedah caesar,
dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal

Komplikasi yang paling sering terjadi pada ketuban pecah


dini sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah sindrom
distress pernapasan yang terjadi pada 10- 40% bayi baru
lahir. Semua ibu hamil dengan ketuban pecah dini prematur
sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya
korioamnionitis (radang pada korion dan amnion).
Patofisiologi KPD
MMP merupakan suatu grup enzim yang dapat memecah
komponen-komponen matriks ektraseluler. Enzim tersebut
diproduksi dalam selaput ketuban.

Degradasi kolagen

Kontraksi uterus dan peregangan yang berulang

melemahnya selaput ketuban

KPD
Pengkajian Keperawatan

Pelvis
Pemeriksaan spekulum steril pertama kali dilakukan
untuk memeriksa adanya cairan amnion dalam vagina.
Karena cairan alkali amnion mengubah pH asam normal,
kertas nitrazin dapat dipakai untuk mengukur pH vagina.
Kertas nitrazin menjadi biru bila ada cairan alkali amnion.
 Ultrasonografi : pengkajian gestasi (dengan berat badan janin 500
sampai 2499 g)
 Tes lakmus (tes nitrazin) : jika kertas lakmus merah berubah menjadi
biru menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). Ph air ketuban 7 – 7,5,
darah dan infeksi vagina dapat mengahsilakan tes yang positif palsu
 Jumlah sel darah putih : peningkatan menandakan adanya infeksi
 Urinalisis dan kultur : mengesampingkan ISK
 Kultur vaginal, reagen plasma cepat (rpc) : mengidentifikasikan infeksi
 Amniosenteusis : rasio lesitin terhadap sfingomeilin (l/s) mendeteksi
fosfatidigliserol (pg) untuk maturitas paru janin atau amniotik
 Pemantauan elektronik : menvalidasi aktivitas uterus atau status janin
Diagnosa Keperawatan

1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan


ketuban pecah dini
2. Risiko tinggi trauma maternal berhubungan dengan
disfungsi persalinan
3. Cemas berhubungan dengan kehilangan kehamilan
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
kontruksi uterus
5. Risiko tinggi untuk trauma fetal berhubungan dengan
hypoxia
Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Risiko tinggi Tujuan : memperlihatkan kemajuan 1) Kaji kondisi 1)Untuk mencegah
terhadap tanpa terjadi komplikasi infeksi ketuban terjadinya infeksi
infeksi 2) Pantau tanda- 2)Untuk mengetahui
Kriteria hasil :
berhubungan tanda infeksi perkembangan kondisi
dengan 1) Cairan amnion ibu tidak 3) Dengarkan djj klien dan janin
ketuban pecah menyengat 4) Kolaborasi 3)Perihal pemberian
dini. 2) Tidak ada lagi cairan amnion pemberian antibiotic membantu
yang keluar dari pervaginaan antibiotik proses penyembuhan
3) DJJ normal
4) Leukosit kembali normal
5) Suhu tubuh normal (36,5-37,5ºC)
2. Risiko tinggi Tujuan ; adanya 1) Mengkaji frekuensi 1) Untuk mencegah
terjadinya komplikasi
trauma pembukaan kontraksi uterus
2) Tindakan yang dapat
maternal kelahiran di akhiri 2) Menyarankan
mendorong aktivitas
berhubunga tanpa komplikasi ambulasi atau uterus
n dengan maternal. perubahan posisi 3) Untuk mengetahui
kerusakan 3) Memonitor waktu kelahiran
Kriteria hasil :
tindakan pertambahan 4) Untuk mengetahui
1)Persalinan normal pemasukan dan
pada pembukaan servik
2)Tidak ada pengeluaran sebelum
persalinan 4) Memonitor intake
persalinan.
komplikasi
  dan output
 
 
Ansietas Tujuan : cemas tidak 1) Memberi saran-saran, 1) Menjamin dan
berhubungan informasi yang
ada lagi memelihara informasi
dengan mengurangi
peningkatan
bertambahnya Kriteria hasil : kecemasan
2) Menyarankan
pembukaan 2) Menanbah
1) Cemas pada
dan perasaan mengungkapkan pemahaman
pasien berkurang
gagal dan perasaan terhadap klien
kebutuhan 2) Pasien sudah
3) Memperlihatkn pilihan 3) Dapat mengubah
yang mengetahui perasaab kien
atau perawatan yang
diakibatkan tentang kondisi dalam mengontrol
memungkinkan
persalinan. situasi
yang dialaminya
Gangguan Tujuan : nyeri 1) Kaji skala nyeri 1) Untuk menetukan
rasa teratasi 2) Beritahu pasien tingkat aktivitas dan
nyaman bantuan yang akan
penyebab rasa
nyeri Kriteria hasil : dilakukan
nyeri
berhubun 2) Bantuan yang
1)Nyeri berkurang
gan 3) Anjurkan pasien dibutuhkan untuk
2)Klien tampak
dengan miring kekiri memenuhi kebutuhan
tenang dan rileks
intensitas 4) Kolaborasi klien
kontraksi 3)Kondisi umum 3) Aktivitas bertahap
dengan dokter
uterus baik untuk mencegah
pemberian terapi
  terjadinya konraktur
 
Gangguan pola Tujuan : kebutuhan tidur 1) Ubah posisi untuk
tidur berhubungan kenyamanan dan
klien dapat terpenuhi
dengan kehamilan menurangi tekanan harus
Kriteria  hasil : dilakukan sedikitnya setiap
dua jam
1) Menjelaskan faktor-
2) Kaji koordinasi antara
faktor penghambat
ekstremitas atas dan
atau pencegah tidur bawah
2) Melaporkan
keseimbangan yang
optimal antara
aktivitas dan istirahat
 
D
D
Thank you
Ada yang ingin ditanyakan?

Вам также может понравиться