Вы находитесь на странице: 1из 30

Kehamilan

ektopik
terganggu
Definisi

Suatu kehamilan yang hasil konsepsinya


berimplantasi diluar kavum uteri dan berakhir dengan
abortus atau ruptur tuba.

Dapat terjadi dalam tuba, ovarium, atau rongga perut,


serviks, pars interstisialis tuba, dll. Kebanyakan
kehamilan ektopik terjadi di dalam tuba.
Etiologi
1. Faktor tuba : kelainan anatomi, infeksi/radang
2. Abnormalitas zigot (pertumbuhan zigot terlalu cepat)
3. Faktor ovarium
4. Faktor hormonal
5. Faktor lain : pemakaian IUD, merokok, penyakit
menular seksual
Faktor
resiko
PATOLOGI
TUBA

RIWAYAT
KET
Merokok
SEBELU
FAKTOR
MNYA
RESIKO

Infeksi
tuba PENYAKIT
MENULAR
sebelum SEKSUAL
nya
Tanda
dan gejala
• TRIAS KET : 1. AMENORRhe
2. NYERI PERUT
3. PERDARAHAN PERVAGINAM
• Pada pemeriksaan dalam terdapat nyeri goyang bila serviks
digerakkan, nyeri pada perabaan, kavum douglasi menonjol
karena ada bekuan darah
• Keadaan umum ibu dapat baik sampai buruk / syok,
tergantung beratnya perdarahan yang terjadi.
• Pregnancy discomfort seperti breast tenderness, nausea,
dan sering BAK
1

Kehamilan tuba
Kejadian kehamilan tuba 1 diantara 150 persalinan
Faktor penyebab
• Hal-hal yang mempersulit perjalanan telur kedalam
cavum uteri
• Salpingitis chronica
• Kelainan kongenital tuba
• Tumor-tumor yang menekan pada tuba
• Perlekatan tuba
• Tuba yang panjang (seperti pada hypoplasia uteri)
Menurut tempat nidasi maka terjadilah :
▹ Kehamilan ampula: dalam ampula tuba
▹ Kehamilan ismus: dalam ismus tuba
▹ Kehamilan interstisial : dalam pars
interstisialis tuba
• Kehamilan tuba tidak dapat mencapai cukup bulan, biasanya
berakhir pada minggu ke-6-12, yang paling sering antara minggu ke-
6-8.
• Berakhirnya kehamilan tuba ada 2 cara, yaitu: abortus tuba dan
ruptur tuba.
▹ 1. abortus tuba
▸ Abortus tuba kira-kira terjadi antara minggu ke-6-12.
▸ Sering terjadi pada ampulari
▸ Perdarahan yang timbul karena abortus keluar dari ujung tuba
dan mengisi kavum Douglas, Ada kalanya ujung tuba tertutup
karena perlekatan-perlekatan hingga darah terkumpul di dalam
tuba dan menggembungkan tuba, yang disebut hematosalping.
▹ 2. ruptur tuba
• Telur menembus lapisan otot tuba kearah
cavum peritonei, apabila implantasi telur dalam
isthmus tubae
• Sering terjadi dibagian ismik
• Ruptur pada isthmus tubae terjadi sebelum
minggu ke 12 karena dinding tuba tpis
Tanda dan ▹ gejala:
gejala ▸ Amenorea ▹ Pemeriksaan ginekologi
▸ perdarahan pervaginam ▸ Tanda kehamilan
(spotting)
▸ Uterus teraba sedikit
membesar
▸ Nyeri perut tiba-tiba/ acute ▸ Teraba massa di samping
abdomen
uterus dengan batas sulit
▸ Syok karena hipovolemi ditentukan
▸ Pembesaran uterus ▸ Pergerakan serviks (+) /
▸ Tumor dalam rongga slinger pain
panggul
▸ Perubahan darah ▸ Cavum doughlas menonjol

▹ Pemeriksaan fisik :
▸ KU : Tampak kesakitan,
pucat
Pemeriksaan
penunjang
▹ Lab : Hb turun , leukositosis
▹ Kadar B-Hcg dalam serum
▹ USG : uterus membesar, tidak ada kantung kehamilan
dalam cavum uteri, massa kompleks/darah/cairan bebas
di daerah adnexa atau cavum doughlas
▹ Kuldosintesis : untuk melihat darah dalam cavum
doughlas (jarum besar yang dihubungkan dengan spuit
ditusukkan ke dalam kavum Douglas di tempat kavum
Douglas menonjol ke forniks posterior.
▹ laparaskopi
Tatalaksana

▹ Konservatif
▸ Terapi medikamentosa : asam methotrexate (50
mg/m2)
( syarat : bila hemodinamisasi stabil, kehamilan < 8
minggu, tidak ada cairan bebas pada USG, kantung
kehamilan < 3 cm, DJJ (-), kadar HCG < 100 IU)

▹ Operatif
▸ Laparatomi
▸ Salpingostomi
▸ Salpingotomi
▸ salpingektomi
komplikasi
▹ ABORTUS TUBA RUPTUR TUBA
2
KEHAMILAN
INTERSTISIAL
dan CORNUAL
▹ Kehamilan cornual terjadi implantasi di rongga uterus
bagian atas lateral, dan Implantasi telur interstisial terjadi
di proksimal intramural.
▹ Karena lapisan miometrium di sini lebih tebal, ruptur
terjadi lebih lambat kira-kira pada bulan ke-3 atau ke-4,
▹ Kalau terjadi ruptur, perdarahan hebat karena tempat ini
banyak pembuluh darahnya sehingga dalam waktu yang
singkat dapat menyebabkan kematian.
▹ Terapi: histerektomi, laparotomi
Manifestasi
klinis
▹ Sama seperti tanda gejala pada kehamilan normal
▹ perdarahan
▹ Dengan ruptur -> nyeri perut abdomen bawah dan pelvic,
nyeri seperti ditusuk benda tajam
2

KEHAMILAN
ABDOMEN
kehamilan abdominal jarang terjadi, kira-kira 1
di antara 1.500 kehamilan.
▹ Kehamilan abdominal 2 macam :
▸ Primer : dari awal implantasi di dalam
rongga perut
▸ Sekunder : asalnya kehamilan tuba
setelah ruptur baru menjadi kehamilan
abdominal
Gejala

▸ Gejala rangsangan peritoneal (nyeri


bagian perut bawah, mual, muntah)
▸ Tanda kehamilan
▸ Tidak ada kontraksi
▸ Bunyi jantung anak mudah terdengar
▸ Bagian anak mudah teraba
▸ Pada foto : tampak janin
Diagnosis
▸ Kehamilan lanjut : letak janin lintang , bagian
janin dapat diraba dibawah perut, uterus
terpisah dari janin
▸ Tes oksitosin :
◦ Uterus kontraksi : kehamilan intrauterine
◦ Tidak kontraksi : kehamilan
intraabdominal
▸ Sonografi

▸ Terapi: laparotomy
3

KEHAMILAN
OVARIAL
▹ Jarang terjadi dan biasanya berakhir dengan rupture,
penggunaan iud merupakan salah satu factor risiko
▹ Diagnosis  kriteria Spielberg :
▸ Tuba pada sisi kehamilan harus normal
▸ Gestasional sac berlokasi di ovarium
▸ Gestasional sac harus terhubung dengan uterus
oleh ligamentum ovarium propium
▸ Jaringan ovarium jelas ditemukan dalam
dinding gestasional sac
▹ Penatalaksanaan
▸ Kistektomi
▸ Ovariektomi
4

KEHAMILAN
SERVIKAL
▹ Jarang terjadi
▹ Nidasi terjadi dalam selaput lendir
serviks
▹ Kehamilan cervix biasanya berakhir
pada kehamilan muda, karena
menimbulkan perdarahan hebat
▹ < 12 minggu
Terapi
▹ Plasenta sulit dilepaskan, dan ketika
melakukan pelepasan plasenta
menimbulkan perdarahan yang hebat
sehingga cervix harus di tampon,
namun apabila terjadi perdarahan hebat
maka dilakukan histerektomi
Thanks!

Вам также может понравиться