Вы находитесь на странице: 1из 10

Epidemologi kesehatan lingkungan dan kerja

Kelompok 1
Nama anggota :
Westi anugrah Jenita Sari
Riza kurnia lestari Jennie Aprisna
Melda pratiwi Lidya Sari
Cindy Amalia A Silvya Lestari
Rahma Risandi Relita Maizara
Cindy Rahma P Aisyah Herviana Rifka
Nia Pradyna Dina Melati
Miftahul Jannah Merla Ramadhona
Audrey Faiza R
Deskripsi
Judul: Hubungan Usia,lama Paparan Debu,penggunaan
Apd,kebiasaan Merokok Dengan Gangguan Fungsi Paru
Tenaga Kerja Mebel Di Kec.Kalijambe Sragen
Peneliti: Bintang setyo Pinugroho,Yuli Kusmawati.
Tahun: september 2016
Lokasi: UD Indri Jati dan UD Wanna Jati di kec.Kalijambe
Sragen
Publikasi:Jurnal Kesehatan,ISSN 1979-7621,No.2,Desember
2017
pendahuluan

Menurut WHO tahun 2000-2012 gangguan fungsi paru


merupakan penyakit paling mematikan no.3 selama
satu dekade terakhir. Pada tahun 2012 sekitar 3,1 juta
meninggal karena gangguan PPOK(Penyakit Paru
Obstruktif Kronik).WHO mencatat pada tahun 2013
PPOK merupakan penyakit kelima dengan prevalensi
tertinggi seluruh dunia. Dan paling banyak terjadi pada
usia 30 tahun keatas.
Berdasarkan riskesdas 2013,PPOK merupakan PTM.
Dengan prevalensi 3,7% dimana frekuensi tertinggi
pada laki-laki. Di Jawa Tengah prevalensi PPOK 3,4%
dan di sragen 2,4%. Studi sebelumnya didapatkan hasil
wawancara banyak pekerja yang memiliki kebiasaan
merokok serta mereka sering batuk-batuk dan sesak
nafas akibat dari kondisi berdebu di tempat kerja.
Metode
Jenis penelitian : observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional.
Tempat : UD Indri Jati dan UD Wanna Jati di kec.Kalijambe
Sragen.
Populasi : seluruh pekerja industri mebel
Sampel : (Exhaustive Sampling).
Analisis data : bivariat
Uji statistik : Chi-Square
Variabel bebas : Hubungan Usia,lama Paparan
Debu,penggunaan APD,kebiasaan Merokok.
Variabel terikat : gangguan fungsi paru
Pengumpulan data : metode kuesioner dan
pengukuran gangguan fungsi paru dengan spirometer.
Hasil dan pembahasan

P value 0,021  ada hubungan antara usia dengan


kapasitas fungsi paru pekerja mebel UD Indri Jati dan
UD Wanna Jati.
Kelompok usia > 40 tahun lebih tinggi resikonya terkena
gangguan fungsi paru dibandingkan usia < 40 tahun.
P value 0,740  tidak ada hubungan antara lama paparan
dengan kapasitas fungsi paru pekerja mebel UD Indri Jati
dan UD Wanna Jati.
P value 0,250  tidak ada hubungan antara penggunaan
APD dengan kapasitas fungsi paru pekerja mebel UD Indri
Jati dan UD Wanna Jati.
P value 0,019 ada hubungan antara kebiasaan merokok
dengan kapasitas fungsi paru pekerja mebel UD Indri Jati
dan UD Wanna Jati.
Kesimpulan
• Lama paparan atau lama kerja sehari responden = 10
sampai 12 jam.
• Pekerja yang tidak menggunakan APD sebanyak 30
orang dengan kapasitas fungsi paru normal dan tidak
normal sama yakni 15 orang.
• Pekerja yang mempunyai kebiasaan merokok 37
orang dengan sebagian besar memiliki kapasitas
fungsi paru tidak normal sebanyak 26 orang.

Вам также может понравиться