Вы находитесь на странице: 1из 11

AUTOPSI KEPALA LEHER

Oleh : Imas Qurrata A’yuni (1810029023)


Pembimbing : dr. Daniel Umar, Sp.F, SH
SMF/Lab Forensik dan Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD A.W. Sjahranie Samarinda
PENGERTIAN AUTOPSI
Autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat, yang meliputi
pemeriksaan terhadap bagian luar maupun dalam.

Tujuan: menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera,


melakukan interpretasi atas penemuan-penemuan tersebut,
menerangkan penyebab kematian serta mencari hubungan sebab
akibat antara kelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab
kematian

Teknik: Virchow, Rokitansky, Letulle, dan Ghon


2
ALGORITME KASUS

Let’s start with the first set of slides


TEKNIK SEKSI KEPALA

1. PENGIRISAN KULIT KEPALA


Dimulai dari atas telinga melalui puncak kepala sampai di atas telinga sisi
lain, hingga mencapai tulang. Kulit kepala dilipat ke depan hingga ±1 cm
di atas alis dan ke belakang hingga protuberantia oksipitalis eksterna.
Periksa adanya hematoma dan fraktur

5
TEKNIK SEKSI KEPALA

2. PEMOTONGAN TULANG ATAP TENGKORAK


Tulang atap tengkorak digergaji melingkar, kemudian pada bekas
gergajian dicongkel dengan elevator kecil agar atap kepala dapat
terlepas. Periksa adanya perdarahan di atas selaput otak (epidural),
lokasi, dan luas perdarahan.
Selaput otak dibuka: duramater diangkat dengan pinset anatomis di atas
krista galli, lalu digunting mendatar ke samping kanan kiri sesuai arah
bekas gergajian. Lepaskan perlekatannya pada sutura sagitalis dan
selaput otak disingkap ke belakang. Periksa adanya perdarahan subdural,
darah yang tampak di atas otak diusap (bila hilang maka perdarahan
subdural, tidak hilang berarti subarakhnoid).

6
TEKNIK SEKSI KEPALA

3. PENGANGKATAN DAN PEMERIKSAAN OTAK


Jari-jari tangan kiri menekan bagian frontal otak kemudian ditarik ke arah
belakang, potong vasa-vasa darah serta nervus olfaktorius dan
okulomotorius, lanjut memotong kiasma optikum.
Tarikan diperbesar dan otak disiangi dari fiksasinya, lepaskan dan balik
tangan kiri pada otak , kemudian otak ditarik ke arah atas belakang
sehingga tampak medulla oblongata dan bagian atas medulla spinalis.
Lalu dengan pisau panjang, medulla spinalis dipotong sejauh mungkin.

7
TEKNIK SEKSI KEPALA

Pada asfiksia akibat penggantungan atau pencekikan maka pembuluh


darah akan tampak melebar dan ada gambaran seperti perdarahan,
namun bila ditekan gambaran tsb akan hilang. Pada perdarahan yg
sesungguhnya, gambaran bersifat difus dan tidak hilang pada penekanan.

Pengirisan otak besar: irisan dimulai dari fisura longitudinale cerebri


sekitar 1cm di atas comissura cerebri dengan posisi pisau miring 45o dan
dilakukan dengan satu kali irisan, ventrikel lateralis akan terpotong.

8
TEKNIK SEKSI KEPALA

4. PENGANGKATAN SELAPUT OTAK DARI DASAR TENGKORAK


Selaput otak yang suda dibuka harus dilepaskan dari perlekatannya
dengan dasar tengkorak dengan cara jepit selaput otak tsb dengan klem
kemudian putar klem terus menerus hingga selaput otak tergulung.
Lakukan tarikan hingga perlekatan selaput otak tinggal pada foramen
oksipitale magnum dan potong di sini.
Periksa dasar tengkorak. Dasar tengkorak yang paling rapuh bila ada
trauma adalah sekitar foramenn magnum, sekitar krista galli, pars
piramidalis, serta atap orbita

9
TEKNIK SEKSI TRAKEA-ESOFAGUS

Seksi ini dilakukan paling akhir.


Irisan yang sudah ada pada leher dilanjutkan lagi ke atas hingga dagu.
Kulit dan otot leher disisihkan hingga tinggal glandula tiroid, trakea, dan
esofagus.
Kemudian potong origo dan insersio otot-otot dasar mulut mengikuti
lengkung arkus mandibula hingga dasar mulut terbuka. Tarik lidah lalu
potong palatum molle pada pangkal lidah.
Periksa otot-otot leher, glandula thyroidea, trakea, serta semua tulang
rawan. Periksa permukaan lidah, adakah hematoma, luka gigitan, atau
luka-luka akibat bahan kimia atau racun yang korosif. Periksa permukaan
esofagus dan keadaan epiglotis, serta permukaan bagian dalam trakea

10
THANKS!
Any questions?

11

Вам также может понравиться