Вы находитесь на странице: 1из 29

OLEH

Ns. NOERHAYATI MATOKA, S.Kep

MANAJEMENT BAYI BARU LAHIR DENGAN


ASFIKSIA
DEFINISI
 Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-
4000 gram, nilai Apgar >7 dan tanpa cacat bawaan 
 Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak
dapat bernapas secara spontan dan teratur
 Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak
dapat bernafas spontan dan teratur ,sehingga dapat
menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang
menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih
lanjut (Manuaba,1998).
 Manajemen Asfiksia pada
Bayi Baru Lahir (BBL) yaitu
kegagalan nafas secara
spontan dan teratur pada
saat lahir / beberapa saat
serelah lahir.
PENYEBAB
 Penyebab secara umum dikarenakan adanya
gangguan pertukaran gas atau pengangkutan
O2 dari ibu ke janin, pada masa kehamilan,
persalinan atau segera setelah lahir.
 Ada 3 faktor penyebab kegagalan pernapasan
pada bayi
1. Faktor ibu
2. Faktor Plasenta
3. Faktor Janin
1. FAKTOR IBU
 Kurangnya aliran darah dari ibu melalui plasenta
menyebabkan hipoksia janin --- gawat janin --- asfiksia
 Penyebab asfiksia :
1. Preeklamsia dan eklamsia
2. Perdarahan antepartum abnormal (plasenta previa
/ solusio plasenta)
3. Partus lama
4. Infeksi berat (malaria)
5. Persalinan antepartum
2. FAKTOR BAYI

Bayi dapat mengalami asfiksia walaupun


tanpa didahului gawat janin

1. Bayi prematur < 37 minggu


2. Air ketuban bercampur mekonium
3. Kelainan konginetal
3. TALI PUSAT / PLASENTA

1. Infark plasenta
2. Hematom plasenta
3. Lilitan tali pusat 
4. Tali pusat pendek
MANIFESTASI KLINIK DARI ASFIKSIA
 Manifestasi klinik Asfiksia biasanya merupakan akibat
hipoksia janin yang menimbulkan tanda-tanda klinis
pada janin atau bayi berikut ini :
a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari
100x/menit tidak teratur
 b. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
c. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada
otak, otot, dan organ lain
 d. Depresi pernafasan karena otak kekurangan oksigen
e. Bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena
kekurangan oksigen pada otot-otot jantung atau sel-
sel otak
f. Tekanan darah rendah karena kekurangan
oksigen pada otot jantung, kehilangan darah
atau kekurangan aliran darah yang kembali ke
plasenta sebelum dan selama proses persalinan
g. Takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan
absorbsi cairan paru-paru atau nafas tidak
teratur/megap-megap
h. Sianosis (warna kebiruan) karena kekurangan
oksigen didalam darah
 i. Penurunan terhadap spinkters
 j. Pucat
LANGKAH RESUSITASI PADA BAYI
 Pada pemeriksaan atau penilaian awal
dilakukan dengan menjawab 3
pertanyaan:
 Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah bayi bernapas atau
menangis?
 Apakah tonus otot bayi baik atau
kuat?
 Bila semua jawaban ”ya” maka bayi dapat
langsung dimasukkan dalam prosedur
perawatan rutin dan tidak dipisahkan dari
ibunya. Bayi dikeringkan, diletakkan di dada
ibunya dan diselimuti dengan kain linen
kering untuk menjaga suhu.
 Bila terdapat jawaban ”tidak” dari salah satu
pertanyaan di atas maka bayi memerlukan
satu atau beberapa tindakan resusitasi
berikut ini secara berurutan
1. LANGKAH AWAL DALAM STABILISASI

(a) Memberikan kehangatan Bayi diletakkan dibawah


alat pemancar panas (radiant warmer) dalam
keadaan telanjang agar panas dapat mencapai
tubuh bayi dan memudahkan eksplorasi seluruh
tubuh.
Alat lain yang bisa digunakan adalah alas
penghangat. Letakkan bayi di atas kain ke-1
yang ada di atas perut ibu atau sekitar 45 cm dari
perineum
Selimuti bayi dengan kain tersebut, wajah, dada
dan perut tetap terbuka, potong tali pusat
Jaga bayi tetap diselimuti wajah dan dada
terbuka di bawah pemancar panaS
(b) Memposisikan bayi dengan sedikit
menengadahkan kepalanya Bayi diletakkan
telentang dengan leher sedikit tengadah dalam
posisi menghidu yaitu kepala sedikit ekstensi
dengan mengganjal bahu. agar posisi farings,
larings dan trakea dalam satu garis lurus yang
akan mempermudah masuknya udara.
Posisi ini adalah posisi terbaik untuk
melakukan ventilasi dengan balon dan sungkup
dan/atau untuk pemasangan pipa endotrakeal.
(c) Membersihkan jalan napas sesuai keperluan
Aspirasi mekoneum saat proses persalinan dapat
menyebabkan pneumonia aspirasi.
Gunakan alat penghidap DeLee dengan cara sebagai
berikut:
 Isap lendir mulai dari mulut dahulu, kemudian hidung

 Lakukan pengisapan saat alat pengisap ditarik keluar,


tidak pada waktu dimasukkan
 Jangan lakukan pengisapan terlalu dalam yaitu
jangan lebih dari 5 cm ke dalam mulut karena dapat
menyebabkan denyut jantung bayi menjadi lambat
atau bayi tiba-tiba berhenti bernapas. Untuk hidung
jangan melewati cuping hidung.
(d) Mengeringkan bayi, merangsang pernapasan
dan meletakkanpada posisi yang benar
Meletakkan pada posisi yang benar, menghisap
sekret, dan mengeringkan akan memberi
rangsang yang cukup pada bayi untuk memulai
pernapasan. Bila setelah posisi yang benar,
penghisapan sekret dan pengeringan, bayi
belum bernapas adekuat, maka perangsangan
taktil dapat dilakukan dengan menepuk atau
menyentil telapak kaki, atau dengan menggosok
punggung, tubuh atau ekstremitas bayi.
 Keputusan untuk melanjutkan dari satu
kategori ke kategori berikutnya
ditentukan dengan penilaian 3 tanda
vital secara simultan (pernapasan,
frekuensi jantung dan warna kulit).
Waktu untuk setiap langkah adalah
sekitar 30 detik, lalu nilai kembali, dan
putuskan untuk melanjutkan ke
langkah berikutnya
2. VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)
 Ventilasi adalah tahapan tindakan resusitasi
untuk memasukkan sejumlah volume udara ke
dalam paru dengan tekanan positif untuk
membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas
spontan dan teratur.
 Pastikan bayi diletakkan dalam posisi yang benar.
 Agar VTP efektif, kecepatan memompa
(kecepatan ventilasi) dan tekanan ventilasi harus
sesuai.
 Kecepatan ventilasi sebaiknya 40-60 kali/menit
 Tekanan ventilasi yang dibutuhkan hanya dapat
diatur apabila digunakan balon yang mempunyai
pengukuran tekanan.
 Pasang sungkup
 Pasang dan pegang sungkup agar menutupi
dagu, mulut dan hidung.
 Ventilasi 2 kali
 Lakukan tiupan atau remasan dengan tekanan 30
cm air
 Tiupan awal tabung-sungkup atau remasan awal
balon-sungkup sangat penting untuk menguji
apakah jalan napas bayi terbuka dan membuka
alveoli paru agar bayi bisa mulai bernapas.
 Lihat apakah dada bayi mengembang atau tidak
 tidak mengembang:
1. Periksa posisi sungkup dan pastikan
tidak ada udara yang bocor
2. Periksa posisi kepala, pastikan posisi
sudah menghidu
3. Periksa cairan atau lendir di mulut. Bila
ada lendir atau cairan lakukan
pengisapan
4. Lakukan tiupan atau remasan 2 kali
dengan tekanan 30 cm air, jika dada
mengembang lakukan tahap berikutnya.
 Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
 Tiup tabung atau remas balon resusitasi sebanyak 20
kali dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
sampai bayi mulai bernapas spontan dan menangis
 Pastikan dada mengembang saat dilakukan tiupan
atau peremasan, setelah 30 detik lakukan penilaian
ulang napas.
 Jika bayi mulai bernapas/ tidak megap-megap dan
atau menangis, hentikan ventilasi bertahap.
 Lihat dada apakah ada retraksi
 Hitung frekuensi napas per menit
 Jika bernapas >40 per menit dan tidak ada
retraksi berat:
 Jangan ventilasi lagi
 Letakkan bayi dengan kontak kulit ke kulit
dada ibu dan lanjutkan asuhan BBL
 Pantau setiap 15 menit untuk pernapasan
dan kehangatan
 Jangan tinggalkan bayi sendiri.
 Lakukan asuhan pasca resusitasi.
JIKA BAYI MEGAP-MEGAP ATAU TIDAK BERNAPAS, LANJUTKAN VENTILASI.

 Ventilasi, setiap 30 detik hentikan dan lakukan penilaian


ulang napas
 Lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik (dengan tekanan
20 cm air)
 Setiap 30 detik, hentikan ventilasi, kemudian lakukan
penilaian ulang bayi, apakah bernapas, tidak bernapas atau
megap-megap
 Jika bayi mulai bernapas normal/ tidak megap-megap dan
atau menangis, hentikan ventilasi bertahap dan lakukan
asuhan pasca resusitasi.
 Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas, teruskan
ventilasi 20 kali dalam 30 detik kemudian lakukan penilaian
ulang napas setiap 30 detik.
SIAPKAN RUJUKAN JIKA BAYI BELUM BERNAPAS
SPONTAN SESUDAH 2 MENIT RESUSITASI

 Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi,


apa yang Anda lakukan dan mengapa
 Mintalah keluarga untuk
mempersiapkan rujukan
 Teruskan ventilasi selama
mempersiapkan rujukan
 Catat keadaan bayi pada formulir
rujukan dan rekam medik persalinan
LANJUTKAN VENTILASI, NILAI ULANG NAPAS DAN NILAI DENYUT JANTUNG

 Lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik (dengan


tekanan 20 cm air)
 Setiap 30 detik, hentikan ventilasi, kemudian lakukan
nilai ulang napas dan nilai jantung.
 Jika dipastikan denyut jantung bayi tidak terdengar,
ventilasi 10 menit. Hentikan resusitasi jika denyut
jantung tetap tidak terdengar, jelaskan kepada ibu dan
berilah dukungan kepadanya serta lakukan pencatatan.
 Bayi yang mengalami henti jantung 10 menit
kemungkinan besar mengalami kerusakan otak yang
permanen.
ASUHAN PASCA RESUSITASI
Resusitasi berhasil
1. Konseling:
 Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil resusitasi yang
telah dilakukan. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan.
 Ajarkan ibu cara menilai pernapasan dan menjaga kehangatan
tubuh bayi. Bila ditemukan kelainan, segera hubungi penolong.
 Anjurkan ibu segera memberi ASI kepada bayinya. Bayi dengan
gangguan pernapasan perlu banyak energi. Pemberian ASI segera,
dapat memasok energi yang dibutuhkan.
 Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan tubuh bayi (asuhan
dengan metode Kangguru).
 Jelaskan pada ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda
bahaya bayi baru lahir dan bagaimana memperoleh pertolongan
segera bila terlihat tanda-tanda tersebut pada bayi.
2. Lakukan asuhan bayi baru lahir
normal termasuk:
Anjurkan ibu menyusukan sambil
membelai bayinya
Berikan Vitamin K, antibiotik salep
mata, imunisasi hepatitis B
3. Lakukan pemantuan seksama terhadap bayi
pasca resusitasi selama 2 jam pertama:
 Perhatikan tanda-tanda kesulitan bernapas

pada bayi :
 Tarikan interkostal, napas megap-megap,

frekuensi napas <> 60 x per menit.


 Bayi kebiruan atau pucat.

 Bayi lemas.

 Pantau juga bayi yang tampak pucat walaupun

tampak bernapas normal.


4. Jagalah agar bayi tetap hangat dan
kering.
Tunda memandikan bayi hingga 6 –
24 jam setelah lahir (perhatikan
temperatur tubuh telah normal dan
stabil).
  
RESUSITASI TIDAK BERHASIL
 Bila bayi gagal bernapas setelah 20
menit tindakan resusitasi dilakukan
maka hentikan upaya tersebut.
Biasanya bayi akan mengalami
gangguan yang berat pada susunan
syaraf pusat dan kemudian meninggal.
1. Dukungan moral
2. Asuhan lanjutan bagi ibu
3. Asuhan tindak lanjut: kunjungan ibu
nifas

Вам также может понравиться

  • AKTUALISASI Nesting
    AKTUALISASI Nesting
    Документ78 страниц
    AKTUALISASI Nesting
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir Penyusunan Sop
    Daftar Hadir Penyusunan Sop
    Документ2 страницы
    Daftar Hadir Penyusunan Sop
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • 06 Undangan Sosialisasi Eto
    06 Undangan Sosialisasi Eto
    Документ1 страница
    06 Undangan Sosialisasi Eto
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • 06 Undangan Penyusunan Sop
    06 Undangan Penyusunan Sop
    Документ1 страница
    06 Undangan Penyusunan Sop
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Aktualisasi Eka
    Aktualisasi Eka
    Документ79 страниц
    Aktualisasi Eka
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Notulen Kegiatan Penyusunan Spo
    Notulen Kegiatan Penyusunan Spo
    Документ1 страница
    Notulen Kegiatan Penyusunan Spo
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Notulen Kegiatan Sosialisasi Nesting
    Notulen Kegiatan Sosialisasi Nesting
    Документ1 страница
    Notulen Kegiatan Sosialisasi Nesting
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Log Book Eka
    Log Book Eka
    Документ12 страниц
    Log Book Eka
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Susunan Acara
    Susunan Acara
    Документ2 страницы
    Susunan Acara
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • KAJIAN LITERATUR Manuskrip
    KAJIAN LITERATUR Manuskrip
    Документ16 страниц
    KAJIAN LITERATUR Manuskrip
    Rulan Julianti
    Оценок пока нет
  • Target Gadar
    Target Gadar
    Документ2 страницы
    Target Gadar
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Pindah Rotasi
    Pindah Rotasi
    Документ1 страница
    Pindah Rotasi
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Pindah Rotasi
    Pindah Rotasi
    Документ1 страница
    Pindah Rotasi
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Target Gadar
    Target Gadar
    Документ2 страницы
    Target Gadar
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir
    Daftar Hadir
    Документ2 страницы
    Daftar Hadir
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Daftar Hadir
    Daftar Hadir
    Документ1 страница
    Daftar Hadir
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Modul Tahap Perkembangan Psikososial
    Modul Tahap Perkembangan Psikososial
    Документ79 страниц
    Modul Tahap Perkembangan Psikososial
    Merlin Pakaya
    Оценок пока нет
  • Jadwal Dinas Mingguan
    Jadwal Dinas Mingguan
    Документ2 страницы
    Jadwal Dinas Mingguan
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Jadwal Dinas Mingguan
    Jadwal Dinas Mingguan
    Документ2 страницы
    Jadwal Dinas Mingguan
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Daftar Judul Penelitian Cardio 2014 (Autorecovered)
    Daftar Judul Penelitian Cardio 2014 (Autorecovered)
    Документ13 страниц
    Daftar Judul Penelitian Cardio 2014 (Autorecovered)
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ12 страниц
    1
    WieKhe Cllue Shaiiankdya
    Оценок пока нет
  • Print Cover Laporan
    Print Cover Laporan
    Документ2 страницы
    Print Cover Laporan
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • ID Teknik Menyusui Posisi Perlekatan Dan Ke
    ID Teknik Menyusui Posisi Perlekatan Dan Ke
    Документ9 страниц
    ID Teknik Menyusui Posisi Perlekatan Dan Ke
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • KPSP
    KPSP
    Документ2 страницы
    KPSP
    Rekawandri Hermanto
    Оценок пока нет
  • Print Askep Kelompok 5
    Print Askep Kelompok 5
    Документ33 страницы
    Print Askep Kelompok 5
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Terapi Bermain
    Terapi Bermain
    Документ7 страниц
    Terapi Bermain
    Nheyha Kurniawaty
    Оценок пока нет
  • II Sap Batuk Efektif
    II Sap Batuk Efektif
    Документ7 страниц
    II Sap Batuk Efektif
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет
  • Herbal China
    Herbal China
    Документ29 страниц
    Herbal China
    Nhe-yha Kurniawaty Kasim
    Оценок пока нет
  • Fungsi Koordinasi
    Fungsi Koordinasi
    Документ15 страниц
    Fungsi Koordinasi
    Eka Pratiwi Puluhulawa
    Оценок пока нет