Вы находитесь на странице: 1из 6

TERAPIS FISIOTERAPI

UNIVERSITAS ESA
UNGGUL
KELOMPOK 1
MUHAMMAD KHALID ABDUS S.
FAT H U L I S L A M
R I A N D I K A N U R F I TA
BOB NUGROHO MANULLANG
BAHRUL ULUM
Stress Kerja
Menurut Greenberg (dalam Setiyana, V. Y. 2013: 384) stres kerja adalah
konstruk yang sangat sulit didefinisikan, stres dalam pekerjaan terjadi pada
seseorang, dimana seseorang berlari dari masalah, sejak beberapa pekerja
membawa tingkat pekerjaan pada kecenderungan stres, 20 stress kerja sebagai
kombinasi antara sumber-sumber stress pada pekerjaan, karakteristik
individual, dan stresor di luar organisasi. Stres kerja adalah sesuatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis,
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan.
Faktor Penyebab Stress Kerja
Menurut Gibson (dalam Hermita, 2011 :19), ada empat faktor penyebab terjadinya stres.

Stres terjadi akibat dari adanya tekananan (Stressor) di tempat kerja, stressor tersebut yaitu :

1. Stressor Lingkungan Fisik berupa sinar, kebisingan, temperatur dan udara yang kotor.

2. Stressor Individu berupa Konflik peranan, kepaksaan peranan, beban kerja, tanggung

jawab terhadap orang lain, ketiadaan kemajuan karir dan rancangan pengembangan karir.

3. Stressor Kelompok berupa hubungan yang buruk dengan rekan sejawat, bawahan dan

atasan.

4. Stressor Keorganisasian berupa ketiadaan partisipasi, struktur organisasi, tingkat jabatan,

dan ketiadaan kebijaksanaan yang jelas.


Fisioterapi
Fisioterapi secara etimologi terbagi atas dua unsur, yaitu : Fisio yang berarti alam dan
terapi yang berarti pengobatan. Menurut World Confederation of Physical Therapy
(WCPT) Fisioterapi adalah suatu ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan
dengan memanfatkan khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan
manual. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, fisioterapi adalah suatu pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak, dan
komunikasi.
Peran dan Fungsi Fisioterapi
Peran dan fungsi fisioterapi dalam pembangunan kesehatan adalah mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi saat ini sehingga
dapat berperan dan berfungsi dalam kesehatan masyarakat serta harus memiliki kemampuan sesuai dengan profesinya sebagai fisioterapi.

Tugas Fisioterapi diantaranya :

1. Mengidentifikasi masalah atau kondisi fisik pada pasien.

2. Mengawasi atau memperbarui program perawatan.

3. Membantu pasien yang mengalami sakit pada persendian atau tulang punggung, terutama setelah operasi.

4. Membantu pasien dalam pemulihan setelah kecelakaan atau terluka serius.

5. Membuat catatan atau laporan pada kasus pasien.

6. Mengumpulkan data lengkap atau data statistik pasien.

7. Memberikan nasihat atau penyuluhan terhadap pasien tentang bagaimana menjaga kondisi kesehatan.

8. Selalu mengikuti perkembangan teknologi atau metode baru dalam perawatan pasien.

9. Bekerjasama dengan praktisi kesehatan lainnya dalam memonitor perkembangan perawatan pasien.
Hasil Kuisioner
Berdasarkan hasil kuesioner pada Terapis di Klinik Fisioterapi Universitas Esa Unggul,
skor tertinggi berada pada kategori (Jarang) mengalami stress kerja dengan skor 50
dari 7 responden. Namun, ada pula dari profesi Terapis Fisioterapi menimbulkan stress
kerja, yakni pada kategori (Sering) mengalami stress kerja dengan skor 18 dari 7
responden yang ada. Jadi kesimpulannya adalah profesi Terapis Fisiologi di Klinik
Universitas Esa Unggul tidak mengalami atau jarang menimbulkan stress kerja.
Berdasakan hasil kuesioner yang kami tanyakan kepada 7 responden, hasilnya mereka
menyatakan jarang menimbulkan stress kerja pada profesi Terapis Fisioterapi di Klinik
Universitas Esa Unggul.

Вам также может понравиться