Вы находитесь на странице: 1из 18

CURRENT

TRANSFORMER
KELOMPOK IV
FUNGSI CT

1. MENTRANSFORMASIKAN ARUS YANG BESAR KE


YANG KECIL DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN
DAN PROTEKSI, SEPERTI OVER CURRENT,
OVERLOAD, DIFFERENTIAL CURRENT DAN LAIN
SEBAGAINYA.
2. SEBAGAI ISOLASI ANTARA SISI TEGANGAN YANG
YANG DIUKUR / DIPROTEKSI DENGAN ALAT
UKUR / PROTEKSINYA .
3. SELAIN SEBAGAI PENGAMAN ARUS, CURRENT
TRANSFORMER JUGA DIGUNAKAN SEBAGAI BAGIAN
DARI ALAT PENGUKUR (METERING)SEPERTI OVER
CURRENT, OVERLOAD, DIFFERENTIAL CURRENT
DAN LAIN SEBAGAINYA.

IBAA
CURRENT TRANSFORMER

Current Transformer (CT) atau disebut dengan trafo arus adalah


komponen instrumentasi dalam peralatan listrik. Komponen
instrument ini mampu mentranformasikan arus yang besar menjadi
arus kecil yang mana arus yang kecil ini digunakan untuk keperluan
proteksi dan metering/pengukuran rangkaian peralatan - peralatan
listrik yang saling terhubung. Atau dengan tujuan lain dapat
dikatakan trafo arus digunakan untuk isolasi antara sisi tegangan
yang diukur / sekunder dengan peralatan pengukuran yang
digunakan.

IBAA
TEORI

P1 P2 I1 N1  I 2 N 2
I1 N2 1
 
S1 S2 I2 I2 a
Misal Rasio CT
500 / 5A

I1  Arus primer
I 2  Arus sekunder
N1  Jumlah belitan primer
N 2  Jumlah belitan sekunder
a  perbanding an transfo rmasi
IBAA
PENGENAL TRAFO ARUS ( CT )

1. DUA PENGENAL PRIMER


CONTOH 500 – 1000 / 5A

P1 P2 P1 P2
500A 1000A

5A 5A

S1 S2 S1 S2

SAMBUNGAN SERI SAMBUNGAN PARALEL


IBAA
2. MULTI RASIO

CONTOH :
100 – 200 – 300 – 400 – 500 – 1000 – 1500 /5A
P1 P2
A – B 100 / 5A
A – C 200 / 5A
A – D 300 / 5A
A – E 400 / 5A
A – F 500 / 5A
A – G 1000 / 5A
A – I 1500 / 5A

A B C D E F G I

IBAA
3. MULTI CORE ( Inti besi lebih dari satu )

- DUA INTI - TIGA INTI


CONTOH CONTOH ( 1000 / 5 – 5 – 5A )
1000 / 5 – 5A
P1
P1 1S1 1S1
5A
5A 1S2
1S2
1000 A 2S1
2S1 1000 A 5A
5A 2S2
3S1
P2
2S2 5A
P2 3S2

IBAA
Prinsip kerja trafo arus (Current
Transformer)
• Pada saat arus primer Ip mengalir
pada lilitan primer, maka akan
muncul medan magnet disekeliling
lilitan primer tersebut.
• Medan magnet tersebut akan
terkumpul lebih banyak pada inti
atau core. Medan magnet yang
berputar di dalam inti atau core
menghasilkan perubahan flux primer
dan memotong lilitan sekunder
sehingga menginduksikan tegangan
pada lilitan sekunder sesuai hukum
faraday.
• Karena lilitan sekunder membentuk
loop tertutup, maka akan mengalir
arus sekunder Is yang akan
membangkitkan medan magnet
untuk melawan flux magnet yang
dihasilkan oleh belitan primer sesuai
hukum lenz.
KELAS KETELITIAN

Dinyatakan dengan kesalahannya


1. KESALAHAN ARUS

K N  Rasio transform asi


(K N IS  I P ).100
E%  I P  Arus primer
IP IS  Arus sekunder

( ) IS  I rated sekunder
() IS  I rated sekunder

2. KESALAHAN SUDUT
Pergeseran sudut sisi sekunder kurang atau
lebih dari 180o ( - ) lagging
( + ) leading
IBAA
3. COMPOSITE ERROR

100 1 T
e  (K N iS  i P ) dt
2

IP T 0

K N  rated rasio transform asi


I P  nilai RMS arus primer
i p  nilai sesaat arus primer
iS  nilai sesaat arus sekunder
T  lama waktu satu gelombang

IBAA
KETENTUAN CT UNTUK PROTEKSI

Kelas Pada arus pengenal Kesalahan komposit


Ketelitian pada batas ketelitian
Kesalahan Kesalahan arus primer
pengenal
rasio rasio

5P  1%  60menit 5%

10P  3% - 10%

IBAA
NILAI BATAS KESALAHAN CT UNTUK METER

+ / - % Kesalahan rasio + / - pergeseran fasa


Kelas arus % arus pengenal % dari arus pengenal
Ketelitian ( menit )

5 20 100 120 5 20 100 120


0.1 0.4 0.2 0.1 0.1 15 8 5 5
0.2 0.75 0.35 0.2 0.2 30 15 10 10
0.5 1.5 0.75 0.5 0.5 90 45 30 30
1.0 3.0 1.5 1.0 1.0 180 90 60 60

IBAA
BATAS KESALAHAN TIPE TPX ; TPY DAN TPZ

Pada arus pengenal primer Pada kondisi batas


ketelitian
Kelas
Kesalahan Kesalahan Kesalahan maks.
rasio sudut seketika

% menit %

TPX  0,5  30 10

TPY  1,0  60 10

TPZ  1,0 180  18 10

IBAA
Knee point

Kneepoint, adalah titik saturasi/jenuh saat CT melakukan


excitasi tegangan. Umumnya proteksi busbar menggunakan
tegangan sebagai penggerak koilnya. Tegangan dapat
dihasilkan oleh CT ketika skunder CT diberikan impedansi
seperti yang tertera pada Hukum Ohm. Kneepoint hanya
terdapat pada CT dengan Class X atau PX. Besarnya
tegangan kneepoint bisa mencapai 2000Volt, dan tentu saja
besarnya kneepoint tergantung dari nilai atau desain yang
diinginkan.
TITIK KEJENUHAN DARI LENGKUNG
MAGNITISASI ( KNEE POINT VK )

1. TITIK DIMANA BILA ARUS EKSITASI DINAIKAN


50% MAKA TEGANGAN HANYA NAIK 10 %

2. TITIK SINGGUNG GARIS DENGAN SUDUT 45


DERAJAT DENGAN KURVA TEGANGAN VERSUS
ARUS EKSITASI YANG DIGAMBARKAN PADA
SKALA LOG – LOG .
( ANSI )

IBAA
Knee point (Vk)
Titik Kejenuhan dari Lengkung Magnetisasi (knee point Vk)
CIRI CIRI CT UNTUK METER

# TELITI UNTUK DAERAH KERJA 5 – 120 % In


# CEPAT JENUH

CIRI CT UNTUK PROTEKSI

# KELAS KETELITIAN RELATIP RENDAH PADA


ARUS PENGENAL ( RATED )
# KEJENUHANNYA TINGGI

IBAA
PERLU DIPERHATIKAN

# SALAH SATU SISI SEKUNDER HARUS DIBUMIKAN

Tujuannya kalau terjadi tembus antara tegangan tinggi


dan sisi sekunder maka tegngan sisi sekunder akan
naik ( merusak peralatan sisi sekunder )

# RANGKAIAN SEKUNDER TIDAK BOLEH TERBUKA

Fluks akan menjadi besar


- tegangan sekuder naik
- terjadi kejenuhan pada inti akan panas
Oleh karena itu rangkaian sekunder tidak boleh dipasang
fuse / MCB .

IBAA

Вам также может понравиться