Вы находитесь на странице: 1из 24

EVALUASI DAN PENGENDALIAN

STRATEGI

BAB 13

Page 1
INTRODUCTION
 Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan
cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika
lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah.
 Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk
menelaah, mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan
strategi secara sistematis.
 Evaluasi strategi sangat penting karena perusahaan
menghadapi lingkungan yang dinamis, faktor-faktor
internal maupun eksternal sering berubah dengan cepat
dan dramatis.

Page 2
INTRODUCTION
 Proses manajemen strategis bisa menghasilkan
keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang.
 Keputusan strategis yang salah bisa mengakibatkan
kerugian dan sangat sulit untuk memperbaiki kesalahan
tersebut.
 Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa evaluasi
strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi.

Page 3
AKTIVITAS DASAR EVALUASI STRATEGI

• Evaluasi strategi meliputi 3 (tiga) aktivitas


dasar:
– Memeriksa dasar strategi perusahaan.
– Membandingkan hasil yang diharapkan.
– Mengambil tindakan koreksi untuk
memastikan kinerja sejalan dengan rencana.

Page 4
TAHAP-TAHAP EVALUASI STRATEGI

Menjalankan
Audit Eksternal

Mengembangkan Menetapkan Implementasi


Merumuskan,
Pernyataan Visi dan Misi Tujuan Janka Strategi–Isu Mengukur dan
Mengevaluasi, dan
Panjang Manajemen Mengevaluasi Kinerja
Memilih Strategi

Menjalankan
Audit Internal

Page 5
KARAKTERISTIK EVALUASI STRATEGI

 Empat Kriteria Mengevaluasi Strategi


(Richard Rumelt):
 Consistency (Konsistensi)
 Consonance (Konsonan)
 Feasibility (Kelayakan)
 Advantage (Keunggulan)

Page 6
KONSISTENSI

 Suatu Strategi seharusnya tidak membuat


tujuan & kebijakan yang tidak konsisten. Konflik
organisasi dan perbedaan antardepartemen
merupakan gejala-gejala ketidakpastian
manajemen, namun masalah-masalah tersebut
juga menunjukkan sinyal adanya
ketidakkonsistenan strategi.

Page 7
KONSISTENSI
 Tiga panduan untuk membantu menunjukkan apakah masalah
organisasi merupakan hasil ketidakkonsistenan dalam strategi:
1. Jika masalah manajerial terus berlanjut meskipun telah terjadi
pergantian personel dan jika masalah tersebut cenderung lebih
berbasis isu ketimbang berbasis manusia,maka strategi mungkin
tidak konsisten.
2. Jika keberhasilan suatu departemen dalam organisasi memiliki arti
atau diinterpretasikan sebagai kegagalan departemen lain, maka
strategi mungkin tidak konsisten.
3. Jika masalah dan isu kebijakan selalu dibawa ke atas untuk
mendapatkan pemecahan, maka strategi mungkin tidak konsisten.

Page 8
KONSONAN
 Konsonan mengacu pada kebutuhan penyusun strategi
untuk menilai satu rangkaian tren dan juga tren individual
dalam mengevaluasi strategi.
 Suatu strategi harus mewakili respon yang adaptif pada
lingkungan eksternal dan pada perubahan kritis yang terjadi
di dalamnya.
 Kesulitan dalam menyesuaikan antara faktor internal dan
eksternal utama dalam perumusan strategi perusahaan
disebabkan oleh sebagian besar tren yang merupakan hasil
interaksi dengan tren lainnya.

Page 9
KELAYAKAN

 Tes akhir dari suatu strategi adalah kelayakan,


yaitu: bisakah strategi dicapai dengan
sumberdaya fisik,manusia, dan keuangan yang
ada dalam perusahaan.

Page 10
KEUNGGULAN

 Strategi harus memfasilitasi pembuatan atau


pemeliharaan dari sebuah keunggulan kompetitif
dalam are aktivitas yang terpilih.
 Keunggulan kompetitif merupakan hasil dari
superioritas dalam satu dari tiga area berikut ini:
sumberdaya, keahlian, dan posisi

Page 11
AKTIVITAS DALAM EVALUASI STRATEGI

 Aktivitas-aktivitas dalam evaluasi strategi:


 Menelaah hal-hal yang mendasari strategi.
 Mengukur kinerja organisasi
 Mengambil tindakan korektif.

Page 12
MATRIKS PENILAIAN EVALUASI STRATEGI

APAKAH TELAH TERJADI APAKAH TELAH TERJADI APAKAH PERUSAHAAN


PERUBAHAN BESAR DALAM PERUBAHAN BESAR DALAM TELAH BERGERAK MAJU
POSISI STRATEGIS POSISI STRATEGIS KE ARAH TUJUAN YANG
INTERNAL PERUSAHAAN? EKSTERNAL PERUSAHAAN? DINYATAKANNYA DG
MEMUASKAN?

Tidak Tidak Tidak


Ya Ya Ya
Ya Ya Tidak
Ya Tidak Ya
Ya Tidak Tidak
Tidak Ya Ya
Tidak Ya Tidak
Tidak Tidak Ya

Page 13
BEBERAPA PERTANYAAN PENTING DALAM
MENGEVALUASI STRATEGI
1. Apakah kekuatan internal kita masih kuat?
2. Apakah kita telah menambah kekuatan internal kita?Jika ya, apa saja?
3. Apakah kelemahan internal kita masih lemah?
4. Apakah saat ini kita memiliki tambahan kelemahan internal? Jika ya,
apa saja?
5. Apakah peluang eksternal kita masih sebuah peluang?
6. Apakah ada peluang eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
7. Apakah ancaman eksternal kita masih sebuah ancaman?
8. Apakah ada ancaman eksternal yang lain? Jika ya, apa saja?
9. Apakah kita rentan terhadap pengambilalihan paksa?

Page 14
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI

• Mengukur kinerja organisasi bertujuan untuk


membandingkan antara hasil yang diharapkan dengan
hasil sesungguhnya, menyelidiki penyimpangan dalam
rencana, mengevaluasi kinerja individu, dan menilai
perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
• Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus bisa diukur
dan mudah diverifikasi.

Page 15
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI

• Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria


kuantitatif dan kualitatif.
• Memilih kombinasi kriteria yang tepat
dalam mengevaluasi strategi bergantung
pada ukuran organisasi, industri, filosofi
manajemen, dan strategi.

Page 16
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI
• Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif.
• Memilih kombinasi kriteria yang tepat dalam mengevaluasi strategi
bergantung pada ukuran organisasi, industri, filosofi manajemen, dan
strategi.
• Kriteria kuantitatif yang umum digunakan dalam evaluasi strategi
adalah rasio keuangan. Rasio ini digunakan untuk:
– Membandingkan kinerja perusahaan dalam periode yang berbeda.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaing.
– Membandingkan kinerja perusahaan dengan rata-rata industri.
• Rasio keuangan tersebut antara lain: ROI, ROE, Profit Margin, Market
Share, Debt to Equity, Earning per Share, Sales Growth, Asset Growth.

Page 17
MENGUKUR KINERJA ORGANISASI

• Beberapa potensi masalah penggunaan kriteria kuantitatif


dalam mengevaluasi strategi, yaitu:
– Sebagian besar kriteria kuantitatif lebih mengacu pada tujuan
tahunan daripada tujuan jangka panjang.
– Metoda akuntansi yang berbeda bisa menghasilkan hasil yang
berbeda dalam berbagai kriteria kuantitatif.
– Penilaian secara intuitif hampir selalu dilakukan dalam
penjabaran kriteria kuantitatif.
• Karena itu, kriteria kualitatif juga diperlukan dalam
evaluasi strategi.

Page 18
MENGAMBIL TINDAKAN KOREKTIF
• Mengambil tindakan korektif berarti melakukan perubahan untuk
memposisikan kembali perusahaan ke tempat yang lebih kompetitif di
masa mendatang.
• Mengambil tindakan korektif tidak berarti bahwa strategi terdahulu
akan ditinggalkan sama sekali atau bahkan membuat suatu strategi
baru.
• Evaluasi strategi dapat mengarah pada perubahan formulasi strategi,
perubahan implementasi strategi, perubahan formulasi maupun
implementasi, atau tidak ada perubahan sama sekali.
• Evaluasi strategi secara berkesinambungan membuat para penyusun
strategi bisa terus memantau perkembangan dan bisa menyediakan
informasi yang dibutuhkan bagi sistem manajemen strategis yang
efektif.

Page 19
BALANCED SCORECARD
• Analisis Balanced Scorecard membantu perusahaan mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan berikut dan mengkombinasikan informasi
tersebut dengan ukuran-ukuran keuangan untuk mengevaluasi strategi
yang telah diterapkan secara efektif dan memadai:
– Seberapa bagus perusahaan melakukan peningkatan dan
menciptakan nilai terus menerus seperti inovasi, kepemimpinan
teknologi, kualitas produk, efisiensi operasional, dan lain
sebagainya?
– Seberapa bagus perusahaan mempertahankan dan bahkan
meningkatkan kompetensi inti dan keunggulan kompetitifnya?
– Seberapa puas konsumen perusahaan?
• Pendekatan Balanced Scorecard pada evaluasi strategi bertujuan untuk
menyeimbangkan antara perhatian jangka panjang dengan jangka
pendek, menyeimbangkan perhatian terhadap keuangan dengan
nonkeuangan, serta menyeimbangkan perhatian terhadap internal dan
eksternal.

Page 20
BALANCED SCORECARD
• Perusahaan menilai 6 (enam) isu utama dalam mengevaluasi
strateginya dengan menggunakan Balanced Scorecard:
1. Konsumen
2. Manajer/ Karyawan
3. Operasi/ Proses
4. Komunitas/ Tanggung Jawab Sosial
5. Etika Bisnis/ Lingkungan Hidup
6. Keuangan
• Balanced Scorecard dikembangkan secara berbeda untuk tiap
perusahaan dan diadaptasikan terhadap berbagai industri dengan
satu tujuan, yaitu mengevaluasi strategi perusahaan berdasarkan
ukuran kuantitatif dan kualitatif yang penting.

Page 21
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF

• Syarat evaluasi strategi yang efektif:


1. Aktivitas evaluasi strategi harus ekonomis; informasi yang
terlalu benyak sama buruknya dengan informasi yang terlalu
sedikit; dan terlalu besar kontrol juga bisa mengakibatkan
kerusakan dibanding perbaikan.
2. Aktivitas evaluasi strategi harus memberi arti; aktivitas harus
berhubungan dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Aktivitas
ini harus memberikan informasi yang berguna bagi manajer
mengenai pekerjaan mereka karena mereka memiliki kendali
dan pengaruh.
3. Aktivitas evaluasi strategi harus bisa menyediakan informasi
antar waktu; pada kondisi dan area tertentu, seorang manajer
terkadang membutuhkan informasi harian.

Page 22
KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI YANG EFEKTIF

• Syarat evaluasi strategi yang efektif:


4. Aktivitas evaluasi strategi harus didesain untuk
memberikan gambaran sesungguhnya dari apa yang
sedang terjadi.
5. Proses evaluasi strategi tidak boleh mendominasi
keputusan.
6. Evaluasi strategi harus sederhana, tidak terlalu luas, dan
tidak terlalu membatasi. Sistem evaluasi strategi yang
kompleks terkadang membingungkan bagi sebagian
orang dan pencapaiannya tidak terlalu besar.

Page 23
PERENCANAAN KONTINGENSI

• Rencana Kontingensi adalah suatu rencana alternatif yang bisa


digunakan apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
• Rencana kontingensi bisa menunjukkan kemampuan para
penyusun strategi dalam merespon perubahan internal maupun
eksternal secara cepat terhadap strategi organisasi yang digunakan
saat itu.
• 3 (tiga) manfaat utama rencana kontingensi:
– Memungkinkan respon yang cepat terhadap perubahan.
– Mencegah kepanikan dalam situasi krisis.
– Membuat para manajer lebih mudah beradaptasi dengan cara
mendorong mereka melihat masa depan sebagai suatu variabel.

Page 24

Вам также может понравиться