Вы находитесь на странице: 1из 16

 Prasojo (106113041)

 Nurina Fitrianingsih (106113045)


 Patri Selvia A (106113055)
 Risky Amanda (106113060)
 Aprilia andina (106113062)
 Trie prihat O (106113065)
 Yunita Sari (105113068)
 Ichsan Fadloli (106113074)
 Hasna Fahmie (106113075)
Tekanan darah adalah kekuatan yang
mendesak darah untuk beredar
keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah. Kekuatan ini bersumber pada
kerja jantung secara langsung
dipengaruhi oleh darah itu sendiri.
Faktor yang secara tidak langsung
mempengaruhi fisik, dan ketegangan.
Hipertensi itu sendiri merupakan
peningkatan normal yang dapat
diterima, yaitu: diatolik diatas 90
mmHg. ( Smith 1984)
Tekanan Darah (mmHg)
No Kreteria
Sistolik Diastolik

1 Normal 130 85

2 Perbatasan 130- 139 85- 89

3 Hipertensi

Derajat 1 = ringan (mild) 140-159 90- 99

Derajat 2 = Sedang ( moderat ) 160- 179 100- 109

Derajat 3 = Berat ( sarve ) 180- 209 110- 119

Derajat 4 = Sangat berat ( Very serve ) 210 120

Sumber : INC – V, 1993


Meningkatkan tekanan darah
tergantung pada beberapa
mekanisme kimiawi yang
berhubungan dengan satu di
antaranya tidak seimbang lagi.
Akan tetapi perubahan yang
menyebabkan masalah tekanan
darah pada setiap individu sulit
1. Faktor yang tidak dapat dikontrol
a. Keturunan
b. Jenis kelamin
c. Umur
 Pria, usia < 45 tahun, dikatakan hipertensi apa
bila tekanan darah pada waktu berbaring diatas
atau sama dengan 130/90 mmhg.
 Wanita usia > dari 45 tahun dikatakan hipertensi
apabila tekanan diatas 145/95 mmhg. Pada
khususnya wanita memperlihatkan suatu
pingkatan tekanan darah yang batas sistoliknya
diatas 160mmhg, setelah usia 50 tahun
dinyatakan hipertensi. (Darmojo,1988)
Lanjutan,,,,,,

2. Faktor yang dapat di kontrol


(pada umumnya berkaitan dengan perilaku
dan pola makanan).
a. Konsumi alkohol dan merokok

b. Ketegangan
 Sakit kepala,
 secara akan pingsan,
 penglihatan menjadi kabur ,
 rasa sakit pada tengkuk.
Dikatakan seseorang menderita
hipertensi bila tekanan darahnya lebih
dari 140/90 mmHg dan normal bila
tekanan darahnya kurang dari 130/80
mmHg.( William, 2007)
1. Arteri
2. Jantung

a. sesak nafas

b. kaki bengkak dengan bekas berupa


lekukan kecil ditekan dengan
jari.(Pwol,1984)
3. Ginjal
1. Primer
Sebab-sebabnya yaitu suatu gangguan
fungsional dari system syaraf yang mengontrol
tekanan darah.
2. Sekunder
Sebab yang diketahui antara lain : sebagai
akibat dari penyakit ginjal, kelainan atau
gangguan hormonal, kelainan anatomi
pembuluh darah dan lain-lain. Dari seluruh
penderita tekanan darah tinggi, ternyata
sekitar 90-95% belum dapat diterangkan
secara tepat,tidak diketahui bagaimana
mereka terkena penyakit darah tinggi.
(Smith,1988)
Natrium memegang peran terpenting
terhadap hipertensi, Natrium klorida
merupakan ion utama cairan ekstraseluler.
Konsumsi garam yang berlebih
menyebabkan konsentrasi natrium di dalam
cairan ekstraseluler meningkat.
Fungsi Natrium dan kalium mengatur
keseimbangan asam basa darah, mengatur
keseimbangan cairan dalam tubuh,
mengatur kontraksi otot-otot, dan
merangsang fungsi syaraf. Natrium juga
mengatur agar garam–garam mineral lain
larut dalam darah supaya jaringan
mengendap pada dinding pembuluh darah.
 Penyerapan dan penyimpanan
Natrium diserap lambung dan usus,
kemudian dihantarkan kedalam darah.
Kelebihan natrium dibuang melalui urin,
Hormon Aldosteron mengatur
metabolisme natrium.
 Pengaruh terhadap Penyakit
Orang yang mempunyai penyakit
hipertensi perlu mengurangi
sumberbahan makanan yang
mengandung natrium pada khususnya
garam dapur. Penelitian klinik
menunjukan bahwa diet rendah garam
sangat baik mencegah dan meningkatkan
odema. (Riadi,2008)
1. Terapi Diet etik bagi Penderita hipertensi
Macam Diet Rendah Garam I (Penuntun Diit 2004)
a. Diet Garam Rendah (200-400)
Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
dapur, dihindari makanan tinggi natrium dan diet ini diberikan
pada pasien dengan odema, asitesis, dan hipertensi berat.
b. Diet Rendah Garam II (600-800)
Dalam pengolahan makanannya boleh menggunakan ½
sendok teh garam dapur (2 gr) dan diet ini berlaku kepda
pasien odema, asitesis, dan hipertensi tidak terlalu berat.
c. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Dalam pengolahan makananya boleh menggunakan garam 1
sendok teh (4 gr) garam dapur dan diet ini diberikan pada
pasien dengan odema atau hipertensi ringan. ( Sunita, 2004 )
Tujuan dari pengobatan hipertensi adalah
untuk menurunkan tekanan darah batas
normal, tanpa mengganggu aktifitas
sehari-hari. Obat-obat yang digunakan
untuk mengobati hipertensi meliputi:
diuretic, obat penghambat enzim
konvensi angiotensin, antagonis kalium,
dan penghambatreseptor angiotesin II.
(William, 2007 )
a. Pendidikan keluarga
b. Besar keluarga
c. Sosial budaya
d. Kebiasaan makan
e. perilaku
Hipertensi

Tidak Terkontrol :
terkontrol : a. alkohol
a. Keturunan b. Rokok
b. Jenis c. Ketegangan
kelamin d. Konsumsi
c. Umur Makanan

Вам также может понравиться