Вы находитесь на странице: 1из 13

KONSEP SEKSUALITAS

KELOMPOK 1
 AKHMAD ZULKHAIRI MATONDANG
 ALMIDA KARINA PURBA
 ANGGI
 ANGGI PARAMITA
 BERKATI THERESIA MANULLANG
 BETHANIA CINDY SIMANJUNTAK
DIMENSI SEKSUALITAS
1. Dimensi Sosiokultural
Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural
yang menentukan apakah perilaku yang diterima di dalam
kultur. Keragaman kultural secara global menciptakan
variabilitas yang sangat luas dalam norma seksual dan
menghadapi spectrum tentang keyakinan dan nilai yang luas.
Misalnya termasuk cara dan perilaku yang diperbolehkan
selama berpacaran, apa yang dianggap merangsang, tipe
aktivitas seksual, sanksi dan larangan dalam perilaku seksual,
dengan siapa seseorang menikah dan siapa yang diizinkan
untuk menikah.
2.Dimensi Agama dan etik

Seksualitas juga berkaitan dengan standar pelaksanaan


agama dan etik. Ide tentang pelaksanaan seksual etik dan
emosi yang berhubungan dengan seksualitas membentuk
dasar untuk pembuatan keputusan seksual. Spektrum
sikap yang ditunjukan pada seksualitas direntang dari
pandangan tradisional tentang hubungan seks yang
hanya dalam perkawinan sampai sikap yang
memperbolehkan individu menentukan apa yang benar
bagi dirinya. Keputusan seksual yang melewati batas
kode etik individu dapat mengakibatkan konflik internal.
3.Dimensi Psikologis

Seksualitas bagaimana pun mengandung perilaku yang


dipelajari. Apa yang sesuai dan dihargai dipelajari sejak
dini dalam kehidupan dengan mengamati perilaku
orangtua. Orangtua biasanya mempunyai pengaruh
signifikan pertama pada anak-anaknya.
Mereka sering mengajarkan tentang seksualitas melalui
komunikasi yang halus dan nonverbal. Seseorang
memandang diri mereka sebagai makhluk seksual
berhubungan dengan apa yang telah orangtua mereka
tunjukan kepada mereka tentang tubuh dan tindakan
mereka.
4.Dimensi Biologis

Seksualitas berkaitan dengan pebedaan biologis antara


laki-laki dan perempuan yang ditentukan pada masa
konsepsi. Material genetic dalam telur yang telah dibuahi
terorganisir dalam kromosom yang menjadikan
perbedaan seksual. Ketika hormone seks mulai
mempengaruhi jaringan janin, genitalia membentuk
karakteristik laki-laki dan perempuan. Hormon
mempengaruhi individu kembali saat pubertas, dimana
anak perempuan mengalami menstruasi dan
perkembangan karakteristik seks sekunder, dan anak laki-
laki mengalami pembentukan spermatozoa (sperma)
yang relatif konstan dan perkembangan karakteristik seks
sekunder.
Permasalahan Seksualitas

Adapun penyebab dari masalah seksualitas adalah antara lain:

1. Ketidaktahuan 2. Kelelahan
mengenai seks

3. Konflik 4. Kebosanan
1. Ketidaktahuan mengenai seks

Lebih dari 70% wanita di Indonesia tidak mengetahui dimana


letak klitorisnya sendiri. Sebuah hal yang sebenarnya sangat
penting tetapi tidak diketahui oleh banyak orang. Masalah
ketidaktahuan terhadap seks sudah betul-betul merakyat. Ini
berpangkal dari kurangnya pendidikan seks yang sebagian
besar dari antara masyarakat tidak memperolehnya pada
waktu remaja. Tidak jarang, pengetahuan seks itu hanyalah
sebatas informasi, bukan pendidikan. Itu terjadi karena
mereka tidak mendapatkan pendidikan seks di sekolah atau
lembaga formal lainnya. Akibatnya, keingintahuan soal seks
didapatkannya dari berbagai media.
2. Kelelahan

Rasa lelah adalah momok yang paling menghantui


pasangan pada jaman ini dalam melakukan hubungan
seks. Apalagi dengan meningkatnya tuntutan hidup, sang
wanita harus ikut bekerja di luar rumah demi mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Pada waktu suami istri pulang dari
kerja, mereka akan merasa lelah. Dan pasangan yang
sedang lelah jarang merasakan bahwa hubungan seks
menarik minat. Akhirnya mereka memilih untuk tidur.
Kelelahan bisa menyebabkan bertambahnya usaha yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan lawan jenis dan
merupakan beban yang membuat kesal yang akhirnya
bisa memadamkan gairah seks.
3. Konflik

Sebagian pasangan memainkan pola konflik merusak


yang berwujud sebagai perang terbuka atau tidak mau
berbicara sama sekali satu sama lain. Kemarahan dan
kecemasan yang tidak terpecahkan bisa menyebabkan
sejumlah masalah seksual antara lain masalah ereksi,
hilang gairah atau sengaja menahan diri untuk tidak
bercinta. Perbedaan antara satu orang dan lainnya
biasanya tidak baik dan tidak juga buruk. Jadi haruslah
dipandang hanya sebagai perbedaan. Kemarahan,
ketegangan atau perasaan kesal akan selalu menghambat
gairah seks.
4. Kebosanan

Hubungan seks yang rutin sebelum tidur sering menjadi


berlebihan sampai ke suatu titik yang membosankan.
Yang mendasari rasa bosan itu adalah kemarahan yang
disadari atau tidak disadari karena harapan anda tidak
terpenuhi. Masalah ini diderita oleh kebanyakan
pasangan yang sudah hidup bersama bertahun-tahun.
Sebagian pasangan yang sudah hidup bersama untuk
jangka waktu yang lama merasa kehilangan getaran
kenikmatan yang datang ketika melakukan hubungan
seks dengan pasangan yang baru.
Macam-macam kelainan seksual
yang banyak dijumpai:

homoseksual sodomi transeksual

Sadism
Incest
seksual
1. HOMOSEKSUAL
Homoseksual adalah melakukan hubungan seksual dengan sesama jenisnya. Jika laki-
laki disebut gay dan jika perempuan disebut lesbian. Homo seksual ini biasanya terjadi
karena adanya faktor psikologis dan biologis.
2. SODOMI
Sodomi adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus. Biasanya sodomi ini
dilakukan oleh para homo.
3. TRANSESKSUAL
Sebutan ini untuk laki-laki dan perempuan yang tidak menginginkan jenis kelamin
mereka sesungguhnya sehingga melakukan operasi pergantian kelamin.
4.SADISM SEKSUAL
Penderita sadism seksual biasanya memperoleh kepuasan seksual jika melakukan
hubungan seksual dengan cara menyakiti atau menyiksa pasangannya. Ia akan merasa
puas jika pasangannya semakin merasa tersakiti dan tersiksa.
5.INCEST
Incest adalah hubungan seksual dengan pasangan yang masih memiliki hubungan
pertalian darah
TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться