Вы находитесь на странице: 1из 16

KEBIJAKAN

PELATIHAN BIDANG KESEHATAN


STRATEGI BADAN PPSDM KESEHATAN
2015-2019

1. Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis Tim (Team Based).


2. Peningkatan distribusi tenaga yang terintegrasi, mengikat dan lokal spesifik
3. Pengembangan insentif baik material dan non material untuk tenaga
kesehatan dan SDM Kesehatan
4. Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu
5. Penerapan mekanisme registrasi dan lisensi tenaga dengan uji
kompetensi pada seluruh tenaga kesehatan
6. Peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan
7. Pengendalian peserta pendidikan dan hasil pendidikan
8. Peningkatan pendidikan dan pelatihan jarak jauh
9. Peningkatan pelatihan yang berbasis kompetensi dan persyaratan jabatan
10. Pengembangan sistem kerja
Struktur Organisasi BPPSDM Kesehatan

Garis pertanggung jawaban


Garis pembinaan secara administrasi
Garis pembinaan secara teknis
UU No. 36 thn 2014 ttg Tenaga Kesehatan

Pasal 31:
(1) Pelatihan tenaga kesehatan dapat diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau masyarakat.

(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi program
pelatihan dan tenaga pelatih yang sesuai dengan Standar Profesi dan
standar kompetensi serta diselenggarakan oleh institusi penyelenggara
pelatihan yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang Undangan

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara Pelatihan Tenaga


Kesehatan, program dan tenaga pelatih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah
4
PP No. 11 thn 2017 ttg Manajemen PNS

1. Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang


sama dengan memperhatikan hasil penilaian
203 kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang
bersangkutan.
2. dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam
pelajaran dalam 1 (satu) tahun.
3. PPK wajib menetapkan kebutuhan dan rencana
pengembangan kompetensi
 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia no.5 tahun 2018 tentang Pengembangan
Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara;

 Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.


25 Tahun 2015 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah

6
7

 Permenkes No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata


Kerja Kementerian Kesehatan
Pasal 817
Bidang Pengendalian Mutu Pelatihan terdiri dari :
a. Subbidang Akreditasi Pelatihan; dan
b. Subbidang Akreditasi Institusi Pelatihan

 Keputusan Kepala LAN No. 250/K.1/PDP.09/2016


Penetapan Badan PPSDMK (Puslat SDMK) sebagai lembaga
pengakreditasi Pelatihan Teknis dan Fungsional Kesehatan
Pasal 5
Untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu pelatihan
Kepmenkes dilakukan akreditasi pelatihan,
725 thn 2003 ttg dan untuk institusi pelatihannya
Pedoman dilakukan akreditasi institusi
Penyelenggara pelatihan
an Pelatihan
Bidang
Kesehatan
Akreditasi Pelatihan
dan Institusi Penyelenggara Pelatihan
Bidang Kesehatan

Tujuan :
Mengendalikan dan meningkatkan mutu pelatihan Teknis
dan Fungsional kesehatan
AKREDITASI • Kurikulum
PELATIHAN • Peserta
• Pelatih
(menilai
• Penyelenggara
5 KOMPONEN) • Tempat penyelenggaan
PENJAMINAN MUTU
PELATIHAN BIDANG
KESEHATAN,
melalui : AKREDITASI
INSTITUSI • Administrasi & manajemen
PELATIHAN • Pengelolaan Pelatihan
(menilai • Pelayanan penunjang pelatihan
3 KOMPONEN)
PELATIHAN YANG DIAKREDITASI

Pelatihan teknis :
1 Teknis manajemen,
Teknis upaya kesehatan,
JENIS Teknis profesi dan
PELATIHAN Teknis penunjang fungsional

2 Pelatihan fungsional
1. INSTITUSI PENYELENGGARA PELATIHAN MENGAJUKAN
PERMOHONAN AKREDITASI PELATIHAN KE PUSLAT SDMK
MINIMAL 1 BULAN SEBELUM PELATIHAN DILAKSANAKAN
KETENTUAN
AKREDITASI  Institusi yg belum terakreditasi  pengajuan akreditasi
PELATIHAN pelatihan dilampiri surat kesediaan mengampu dari
institusi terakreditasi
Surat Edaran 2. PENGAJUAN AKREDITASI PELATIHAN UNTUK TEKNIS PROFESI
Ka.Badan KESEHATAN HARUS MELAMPIRKAN REKOMENDASI DARI
PPSDMK ORGANISASI PROFESI
thn 2016 3. KURIKULUM PELATIHAN TEKNIS KESEHATAN DIMOHON
UNTUK MEMASUKAN MATERI YANG MENDUKUNG
PROGRAM KEMENKES DALAM MENCAPAI SDGS
PENGAMPUAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
 adalah pelimpahan tanggung jwb penyelenggaraan
pelathn bid kes dari instusi penyelenggara pelatihanyang
belum terakreditasi atau institusi non penyelenggara
pelatihan kepada institusi pelathn yg telah terakreditasi.
 Institusi pengampu adalah institusi dengan akreditasi
A atau B.
 Penyelenggara pelatihan yang diampu adalah
 institusi pelatihan yang belum terakreditasi dan
 Institusi non penyelenggara pelatihan.
 Penyelenggara yang diampu, menyediakan anggaran utk
QC, dan akomodasi (apabila diperlukan)
 Institusi pengampu menandatangani sertifikat pelathn
yang diampu
14

SANKSI
Sanksi diberikan apabila institusi melakukan
pelanggaran pada penyelenggaraan pelatihan
mulai dari pemberian Surat Peringatan (SP) sampai
dengan pencabutan sertifikat akreditasi institusi.
15

PEMBINAAN AKREDITASI :

1. Pembinaan dilakukan oleh Puslat SDMK.


2. Pembinaan dilakukan dalam bentuk pendampingan
atau bimbingan teknis apabila sistem mutu di
institusi/ unit penyelenggaraan pelatihan tidak
berjalan sesuai dengan yang seharusnya
16

Вам также может понравиться