Вы находитесь на странице: 1из 9

MIGRANT

FAMILY

Kelompok 1 Kelas C2016


• 1. Anindianti Sukma (162310101133)
• 2. Frihatin Al Isnaini (162310101148)
• 3. Elisya Nurri Syani (162310101154)
• 4. Qoriq Dwi Vega (162310101158)
• 5. Erwindyah Nur W (162310101163)
• 6. Shinta K (162310101171)
• 7. Sofyan Nurdiansyah (162310101191)
• 8. Moh. Afif Zakaria (162310101197)
• 9. Firda Romadhonia (162310101227)
• 10. Minnatul Bariyah Q.B(162310101230)
• 11. Izzatin Nafis Amalia (162310101251)
• 12. Bagus Marta (162310101261)
• 13. Nisrina Na’ilah R (162310101263)
Mulai Waspadai Malaria Impor Kompas.com - 20/03/2009, 15:47 WIB Oleh Dahlia Irawati

Malang, Kompas - Menjelang musim kemarau, warga Kabupaten Malang diminta waspada terhadap berkembang biaknya
jentik-jentik nyamuk Anopheles sebagai penyebab malaria. Setidaknya beberapa daerah di Kabupaten Malang merupakan
daerah rawan timbulnya malaria. Daerah-daerah rawan malaria itu antara lain Donomulyo, Bantur, Sitiarjo, Gedangan,
dan Sendangbiru. Daerah-daerah ini berada di sebelah selatan, berdekatan dengan Samudra Hindia. Daerah-daerah ini
rawan karena biasanya terdapat nyamuk vektor penyebab malaria, yaitu Anopheles dengan jenis tertentu. Nyamuk
tersebut biasanya mampu berkembang biak di air payau dari laut. "Saat peralihan musim hujan ke musim kemarau,
biasanya air laut tersisa di cekungan-cekungan pantai. Air inilah yang dijadikan sarang menetasnya nyamuk-nyamuk
vektor malaria," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Agus Wahyu Arifin, Kamis (19/3) di Malang.
Namun, menurut Dinkes Kabupaten Malang, penyakit malaria impor juga harus mulai diwaspadai. Ini adalah malaria
yang diderita orang Malang setelah pergi ke luar pulau. "Di Kabupaten Malang juga sudah ada zona-zona rawan malaria
impor seperti ini," ujar anggota Staf Bagian Pemberantasan Demam Berdarah dan Malaria Dinkes Kabupaten Malang,
Pujiadi. Menurut Pujiadi, daerah-daerah yang masuk zona rawan malaria impor itu antara lain Wagir, Pakis, Sitiarjo,
Sumberpucung, dan Kasembon. Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Malang tahun 2008, dari 52 kasus malaria, sebagian
besar diderita sesudah penderita pulang dari luar daerah. Jumlah kasus malaria akan meningkat tajam, menurut Pujiadi,
sekitar Juli-September. Ini karena nyamuk-nyamuk mulai menyerang. Adapun bulan-bulan ini merupakan masa
pembenihan atau perkembangbiakan. Masa perkembangbiakan ini merupakan masa terbaik mencegah larva nyamuk
tumbuh menjadi nyamuk. "Penanganan terbaik mencegah malaria adalah sekarang masyarakat menggiatkan
pemberantasan sarang nyamuk. Daerah-daerah rawan sudah menjadi tanggung jawab kami untuk melakukan fogging dua
minggu sekali," ujar Pujiadi. Orang yang kejangkitan malaria memiliki gejala mengalami panas dan demam. Badannya
panas, tetapi penderita juga menggigil kedinginan. Data Dinkes Kabupaten Malang menyebutkan, pada Januari-Juni 2006
terdapat 25 kasus malaria. Pada tahun 2005 jumlah penderita malaria jenis falcifarum mencapai 78 orang dan malaria
jenis vivax mencapai 81 orang. Malaria jenis vivax terbilang berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi otak.
Hingga kini belum ditemui kasus malaria yang menyebabkan kematian di Kabupaten Malang.
Symptom Problem
Ds : (Domain 9. Kelas 2. Kode
Pujiadi mengatakan bahwa Diagnosis 00076) Kesiapan
untuk penanganan malaria meningkatkan koping komunitas
yang terbaik dengan
pemberantasan sarang
nyamuk dan daerah yang
rawan dilakukan fogging 2
minggu sekali

Do : -

ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Kesiapan meningkatkan koping komunitas d.d Pujiadi
mengatakan bahwa untuk penanganan malaria yang
terbaik dengan pemberantasan sarang nyamuk dan daerah
yang rawan dilakukan fogging 2 minggu sekali
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)

(Domain 9. Setelah 1. Pelindungan Lingkungan yang beresiko (8880) I


N
Kelas 2. dilakukan a. Monitor kejadian penyakit dan cidera yang berhubungan
Kode perawatan 3 dengan bahaya yang ada di lingkungan
Diagnosis kali pertemuan b. Pertahankan pengetahuan terkait dengan standar lingkungan
00076) setiap kali
kunjungan c.
terrtentu (misalnya peraturan badan perlindungan lingkungan)
Beritahu lembaga berwenang untuk melindungi lingkungan T
E
Kesiapan selama 60 dari bahaya yang sudah diketahui
meningkatkan menit d. Skrinning populasi beresiko untuk mendapatkan adanya
koping diharapkan paparan terhadap bahaya yang ada di lingkungan
komunitas kesiapan
kooping 2. Manajemen Lingkungan : Komunitas (6484) R
V
komunitas a. Inisiasi skrining resiko yang berasal dari lingkungan
meningkat b. Monitor status kesehatan yang sudah diketahui
c. Berpatisipasi dalam program di komunitas untuk mengatasi
resiko yang sudah diketahui
d. Lakukan program edukasi untuk kelompok beresiko E
3. Pengembangan Kesehatan Komunitas (8500)
a. Identifikasi bersama komunitas mengenai masalah,kekuatan
N
dan prioritas kesehatan
b. Bantu anggota komunitas untuk meningkatkan kesadaran dan S
I
memberikan perhatian mengenai masalah kesehatan
c. Jaga komunikasi terbuka dengan anggota dan lembaga
komunitas
APLIKASI TEORI BETTY NEUMAN
A. Pencegahan primer
a. Pencegahan primer dilakukan dengan 8 core dengan 4 subsistem.
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan :
b. Pemberian klambu
c. Lotion anti nyamuk
d. Pemberantasan siklus hidup nyamuk (3m )
e. Meningkatkan program yang sudah ada seperti melakukan fogging 2 minggu
sekali .

B. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan dengan skrinning pada warga yang berada di
wilayah tersebut. Skrinning dapat dilakukan dengan cara posyandu dan posbindu
atau door to door ke rumah warga atau dapat mencari informasi melalui data di
puskesmas, ataupun dapat dengan bekerjasama dengan kader.

C. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier dilakukan dengan promosi kesehatan dengan upaya
meningkatkan pengetahuan yang didapat dan dapat merubah kabiasaan yang
sehat dan meningkatkan kesehatannya.
Primer
a. Pemberian klambu
Intra: Annopheles sp. b. Lotion anti nyamuk
c. Pemberantasan siklus hidup
Inter: Kondisi geografis: nyamuk (3m )
dataran tinggi dgn curah d. Meningkatkan program yang Pencegahan sekunder
hujan dan kelembapan sudah ada seperti melakukan Dilakukan dengan skrinning pada
yang tinggi, juga air fogging 2 minggu sekali . warga yang berada di wilayah
yg menggenang akibat tersebut. Skrinning dapat dilakukan
ombak pantai. dengan cara posyandu dan posbindu
atau door to door ke rumah warga
Ekstra: - atau dapat mencari inform asi
melalui data di puskesmas, ataupun
GP Flexible dapat dengan bekerjasama dengan
kader.
Intervensi
GP normal

1. Pelindungan Lingkungan GP Resisten

yang beresiko (8880) CORE Pencegahan tersier


2. Manajemen Lingkungan :
KLIEN Dilakukan dengan promosi
Komunitas (6484)
kesehatan dengan upaya
3. Pengembangan Kesehatan
meningkatkan pengetahuan
Komunitas (8500)
yang didapat dan dapat
merubah kabiasaan yang
sehat dan meningkatka n
kesehatannya.

Model Sistem

Вам также может понравиться