Вы находитесь на странице: 1из 79

anamnesis dan pemeriksaan

fisik pada anak

Dr.Renny Bagus, SpA, Dr. Retno HMA, SpA,


Dr. James Thimoty, SpA, Mkes, Dr. Annet R, SpA

SMF IKA RSUD JAYAPURA- FK UNCEN


Pendahuluan

Anamnesis dan
pemeriksaan fisik
pada anak perlu
pendekatan dan
ketrampilan khusus

2
…..Pendahuluan

Dokter harus
sabar, lembut &
menyenangkan

Ciptakan hub.
dokter – pasien –
keluarga yg baik
shg timbul rasa
percaya dan yakin
dari penderita
dan keluarga

3
…..Pendahuluan

Dokter harus
mempunyai
pengetahuan &
ketrampilan yang cukup

4
…..Pendahuluan

Lakukan
pemeriksaan yang
tdk menyenangkan/
sakit pada akhir
pemeriksaan

5
…..Pendahuluan

Dengan mempelajari anamnesis dan pemeriksaan


fisik diharapkan mampu:
• Menginterpretasi anamnesis & pemeriksaan fisik
dalam suatu diagnosis
• Membuat diagnosis banding
dan daftar masalah
• Membuat rencana
pemeriksaan lebih lanjut

• Berkomunikasi dengan anak dan orang tuanya


6
…..Pendahuluan

Interpretasi klinis dapat dibuat bila


• Mengetahui keadaan normal
• Mengetahui variasi normal
• Mengetahui keadaan tidak normal
• Mengetahui perbedaan normal & tdk normal

7
…..Pendahuluan

Terdapat 3 pilar
untuk menegakkan
diagnosis

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang

Anamnnesis sangat
penting dan merupakan
kunci untuk menegakkan
diagnosis

8
Anamnesis
 Hambatan anamnesis
pasien anak :
aloanamnesis
(heteroanamnesis)
 Waspada bias, karena
data tentang keadaan
pasien berdasarkan
asumsi atau persepsi
orang tua atau pengantar.
9
…….Anamnesis

 Perhatikan keadaan
pasien. Pada gawat
darurat, anamnesis
terbatas pada keluhan
utama /hal penting
untuk mengatasi
keadaan daruratnya. Bila
keadaan pasien sudah
stabil barulah anamnesis
dilengkapi.
10
…….Anamnesis

 Pengambilan anamnesis adalah unik.


 Setiap pemeriksa punya cara/ pola sendiri
 Tiap pasien menunjukkan riwayat keadaan
sakitnya sendiri, tidak ada yang sama, meskipun
mungkin serupa.

11
…….Anamnesis
 Dua anak dengan penyakit yang sama sering
mempunyai gambaran riwayat keadaan sakit yang
berbeda.

12
…….Anamnesis

 Berpakaian rapi, beri salam


 Tunjukkan anda menghargai pasien, keluarga dan
pendapatnya.
 Sedapat mungkin dihindari pertanyaan yang
jawabannya hanya “ya” atau “tidak”.
 Berikan kesempatan untuk menceritakan riwayat
penyakit pasien sesuai dengan persepsinya.

13
…….Anamnesis
DOKTER ANAK

DOKTER HEWAN

ANALOGI ANAK-ANAK (TERUTAMA BAYI) DENGAN HEWAN

14
…….Anamnesis
ALOANAMNESIS
 Sulit mengganti peran ibu dalam memberi
informasi kondisi anak dg akurat dan cermat
 Dengarkan keluhan ibu dg penuh perhatian
- Apa yang ditakutkan
- Apa yang dipikirkan
- Pahami dialek/ bahasa yang dimaksud
- Minta penjelasan istilah yang disampaikan
- Biarkan ibu menjelaskan semua keluhan anaknya
15
…….Anamnesis

 Identitas
 Keluhan Utama
 Riwayat perjalanan penyakit
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat kehamilan ibu
 Riwayat kelahiran
 Riwayat makanan
 Riwayat imunisasi
 Riwayat tumbuh kembang
 Riwayat keluarga

16
…….Anamnesis

3 2 1

4 6,7,8,9
5
C B A
Lahir Awal timbulnya Saat pembuatan
Gejala penyakit anamnesis

Identitas pasien dilengkapi. Tanyakan keluhan utama (1),


perjalanan penyakit (2) secara kronologis yakni sejak gejala
pertama (B) sampai saat anamnesis (A), riwayat penyakit
terdahulu (3), kehamilan ibu (4), kelahiran (5), makanan (gizi) (6),
imunisasi (7), tumbuh kembang anak (8), serta keluarga (9)

17
….Anamnesis

Keluhan Utama : keluhan yang membawa anak


ke dokter
Riwayat perjalanan penyakit :
• Rincian setiap keluhan ( lama sakit, sifat, berulang
/tdk, dst )
• Pertanyaan ditujukan pada gejala/tanda-2
kemungkinan penyakit ( diagnosis banding )
• Pertanyaan kemungkinan sdh adanya tanda-2
komplikasi atau penyakit lain/penyakit penyerta

18
….Anamnesis

Riwayat kehamilan Ibu :


• Keadaan kesehatan Ibu saat hamil
• penyakit selama hamil
• kunjungan anternatal dan kepada siapa
• imunisasi toksoid tetanus (TT)
• obat-obat yang diminum selama hamil
• merokok atau minum minuman keras
• makanan Ibu selama hamil.

19
….Anamnesis
Riwayat kelahiran :
• Tanggal dan tempat kelahiran,
• Siapa yang menolong
• cara kelahiran (spontan, forcep, vakum, operasi)
• nilai apgar, berat dan panjang lahir
• keadaan segera setelah lahir
• keadaan bayi pada hari-hari pertama setelah lahir
• masa kehamilan (cukup/ kurang/ lewat bulan)
• catatan medik puskesmas atau rumah bersalin

20
….Anamnesis

Riwayat makanan :
• Makanan yang dikonsumsi sebelum sakit dan
sejak bayi (jenis, kualitas dan kuantitas)
• ASI/ PASI atau keduanya
• Untuk PASI ditanya jenis dan merknya, takaran,
frekuensi dan jumlah sekali pemberian
• Makanan tambahan mulai umur berapa diberikan
serta jenis, jumlah dan penjadwalannya.
21
….Anamnesis
Riwayat imunisasi :
• Jenis imunisasi dasar dan ulangan (booster) yang sudah
diberikan, apakah sudah sesuai dengan jadwal

BCG ( 0-2 bln),


Hepatitis 1 (0 bln), Hepatitis 2 (1 bln), Hepatitis 3 (6 bln),
Polio 0 ( 0bln),
DPT 1/ Polio 1 (2 bln), DPT2/ Polio 2 (3bln), DPT 3/ Polio 3
(5 bln), DPT/Polio ulangan (booster) (18 bln)
Campak (9 bln)

• Dibantu catatan KMS atau kartu imunisasi lain.


22
….Anamnesis
Riwayat tumbuh kembang:
• Status pertumbuhan : kurva berat badan terhadap
umur dan panjang badan terhadap umur (KMS/ kartu
pemeriksaan kesehatan lain)
• Status perkembangan : semua tahapan perkembangan
sudah sesuai umur / ada penyimpangan
• Pada anak usia sekolah : prestasi belajar anak
• pada anak usia sekolah lanjut : umur pertama kali haid
(perempuan), kelainan tingkah laku dan emosi
23
….Anamnesis

Usia 0 – 3 bulan
~ Belajar mengangkat kepala
~ Mengikuti obyek dengan matanya
~ Melihat muka orang dan tersenyum
~ Bereaksi terhadap suara/bunyi

24
….Anamnesis

Usia 3 – 6 bulan
~ Mengangkat kepala 90’ dan mengangkat dada bertopang
tangan
~ Berusaha meraih benda-benda
~ Menaruh benda-benda di mulut
~ Tertawa atau menjerit bila diajak bermain
~ Berusaha mencari benda-benda yang hilang

25
….Anamnesis

Usia 6 – 9 bulan
~ Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
~ Dapat duduk tanpa dibantu
~ Dapat merangkak
~ Memindah benda dari satu tangan ke tangan lain
~ Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
~ Mengeluarkan ‘kata’ tanpa arti
~ Takut kepada orang asing

26
….Anamnesis
Usia 9 – 12 bulan
~ Berdiri sendiri tanpa dibantu
~ Berjalan dituntun
~ Menirukan suara, belajar menyatakan 1 atau 2 kata
~ Mengerti perintah/larangan sederhana
~ Ingin memasukkan semua benda ke mulutnya
~ Berpartisipasi dalam permainan
~ Berdiri sendiri tanpa dibantu
~ Berjalan dituntun
~ Menirukan suara, belajar menyatakan 1 atau 2 kata
~ Mengerti perintah/larangan sederhana
~ Ingin memasukkan semua benda ke mulutnya
~ Berpartisipasi dalam permainan
27
….Anamnesis

Usia 12 – 18 bulan
~ Berjalan dan mengeksplorasi rumah dan sekelilingnya
~ Menyusun 2 atau 3 kotak
~ Mengucapkan 5 – 10 kata
~ Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing

28
….Anamnesis

Usia 18 – 24 bulan
~ Naik turun tangga
~ Menyusun 6 kotak
~ Menunjuk mata dan hidungnya
~ Menyusun kalimat dengan 2 kata
~ Belajar makan sendiri
~ Belajar mengontrol buang air kecil/besar
~ Menaruh minat yang dikerjakan orang-orang besar
~ Bermain dengan anak-anak lain.

29
….Anamnesis

Usia 2 – 3 tahun
~ Meloncat, memanjat
~ Menbuat jembatan dengan 2 kotak
~ Mampu menyusun kalimat sederhana
~ Menggambar lingkaran

30
….Anamnesis

Usia 3 – 4 tahun
~ Berjalan sendiri mengunjungi rumah tetangga
~ Belajar memakai/membuka pakaian
~ Menggambar orang dengan kepala dan badan
~ Mengenal 2 atau 3 warna
~ Bicara dengan baik, menyebut nama, jenis kelamin dan
umurnya
~ Mengenal sisi atas, bawah, muka, belakang

31
….Anamnesis

Usia 4 – 5 tahun
~ Melompat, menari
~ Menggambar orang dengan kepala, lengan badan
~ Menggambar segitiga dan segiempat
~ Menghitung jari-jari, menyebut hari dalam seminggu
~ Mengenal 4 warna
~ Memperkirakan bentuk dan besar benda
~ Membedakan besar dan kecil benda
~ Menirukan aktivitas orang dewasa

32
….Anamnesis

Riwayat keluarga :
• Keadaan sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan
keluarga pasien
• Adanya penyakit bawaan dan penyakit keturunan.
• Kalau perlu dibuatkan pedigri (kelainan genetik
herediter/ familial)
Corak reproduksi Ibu :
• Umur Ibu saat hamil/melahirkan, umur kakak/ adiknya,
jumlah persalinan, termasuk aborsi

33
Pemeriksaan Fisik
 Pendekatan tergantung umur dan keadaan anak.
 merasa lebih aman dan berkurang rasa takutnya dengan
kehadiran orang tua, terutama ibu.
 sama dengan dewasa, pada seluruh tubuh, yaitu dimulai
dengan inspeksi (periksa lihat), palpasi (periksa raba),
perkusi (periksa ketuk), auskultasi (periksa dengar).
 Pada keadaan tertentu auskultasi dikerjakan lebih dulu
setelah inspeksi umum sebelum anak terlanjur menangis
 pemeriksaan yang menggunakan alat sebaiknya
dilakukan paling akhir.

34
……Pemeriksaan Fisik

Jangan
bertindak
kasar pada
anak !

35
Untuk pemeriksaan fisik, harus mengetahui keadaan
Normal dan Tidak Normal

Ada 4 hal penting yang harus diketahui untuk


melakukan Pemeriksaan fisik:
 Membuat anak percaya dengan pemeriksa
 Mampu mengatasi penderita
 Pemeriksaan fisik dengan teliti dan lengkap
 Mampu membuat ringkasan dan kesimpulan

36
……Pemeriksaan Fisik

 Keadaan umum : kesan keadaan sakit,


kesadaran, dan status gizi.
 Penilaian kesadaran :
- Kualitatif : komposmentis, apatis, somnolen,
sopor atau koma.
- Kuantitatif : Glasgow Coma Scale dan
modifikasinya untuk penderita anak,
diantaranya Blantyre Coma Scale

37
Kesadaran menurun

38
……Pemeriksaan Fisik

Penilaian status gizi :


 Klinis :
- Porporsi/ postur tubuh (baik, kurus, gemuk)
- Tanda malnutrisi : penonjolan tulang, tulang
keriput, perut buncit /cekung, otot hipotrofik.
- Tanda gizi lebih/ obesitas wajah membulat, dagu
bersusun, payudara besar.
- Pemeriksaan “cubit tebal” (eutrofi, atrofi,
hipotrofi atau hipertrofi).
 Antropometrik : BB, TB, LLA, TLK, LK, LD, LP
 Pemeriksaan laboratorium.

39
Gizi Buruk

40
……Pemeriksaan Fisik

Tanda – tanda vital


1. Nadi : frekuensi, irama, isi dan ekualitas nadi.
 Nilai normal frekuensi nadi pada bayi dan anak
berdasarkan umur :
Umur Frekuensi (kali/menit)
Istirahat tidur Istirahat bangun
Baru lahir 100 - 160 100 - 180
1 mgu – 3 bln 80 - 200 100 - 220
3 bln – 2 thn 70 - 120 80 - 150
2 thn – 10 thn 60 - 90 70 - 110
> 10 thn 50 - 90 55 - 90

41
……Pemeriksaan Fisik
2. Tekanan Darah :
 Idealnya diukur pada keempat ekstremitas dan dicatat
keadaan pasien pada waktu tekanan darah diukur
(duduk, berbaring tenang, tidur, menangis)
 Tekanan darah normal pada bayi dan anak sesuai
umur :

Umur Tekanan sistolik Tekanan diastolik


(mm Hg) (mm Hg)
0 – 1 bln 50 - 75 35 - 45
1 – 12 bln 60 - 90 40 - 70
1 – 3 thn 75 - 100 50 - 75
4 – 8 thn 80 - 115 50 - 75
9 – 15 thn 85 - 125 50 - 80

42
……Pemeriksaan Fisik

3. Pernapasan :
 penilaian mencakup frekuensi, kedalaman, irama dan
tipe pernapasan.
 Frekuensi pernapasan normal permenit pada bayi dan
anak adalah :

Umur Frekuensi pernapasan per menit


Neonatus 40 - 60
1 bln - 1 thn 30 - 60
1 – 2 thn 25 - 50
3 – 4 thn 20 - 30
5 – 9 thn 15 - 30
10 thn/ lebih 15 - 30

43
4. Suhu Tubuh : ……Pemeriksaan Fisik

 Pengukuran suhu dilakukan selama 3 menit.


 Pada umumnya yang diukur adalah suhu
aksila.
 Normal suhu aksila 36’C – 37’C. Suhu oral 0,5’C
lebih tinggi dari suhu aksila.

44
RASH/ RUAM PADA CAMPAK

45
Anemia

46
……Pemeriksaan Fisik
KEPALA
 Lingkaran kepala :
Normal lahir 35 cm, 6 bulan 43,5 cm, 1 tahun 47 cm, 6
tahun 53 cm.
 Ubun-ubun (Fontanel) :
- UU kecil teraba sampai umur 4-8 minggu, UU besar
pada umur 18 bulan – 2 tahun.
- Ubun-ubun terlambat menutup mis. pada hidrosefalus
- Pada kraniosinostosis ubun-ubun menutup lebih dini.
- Ubun-ubun besar menonjol pada keadaan tekanan
intrakranial yang meningkat, cekung pada dehidrasi dan
malnutrisi.
 Rambut : Rambut jarang, kemerahan seperti rambut
jagung terdapat malnutrisi energi protein.
47
……Pemeriksaan Fisik
UUB CEKUNG (DEHIDRASI)

48
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

49
MONILIASIS

50
BESLAG PADA DIFTERI

51
Pembesaran kelenjar
 Diperiksa dari depan dan dari belakang penderita.
 Dicatat tempat, ukuran, nyeri atu tidak, bergerak atau
melekat.
 Kelenjar multipel, harus diperiksa apakah ada pembesaran
hati dan lien.

 Pembesaran kelenjar servikal biasanya sebagai akibat dari


tonsilitis akut.
 Anak dengan atopi / ekzema, biasanya terdapat
pembesaran kelenjar limfe regional.
 Pembesaran kelenjar bersifat general, harus dicari apakah
ada akut, inflamasi atau neoplasma.

52
MEMERIKSA KELENJAR

Pemeriksaan kelenjar harus secara keseluruhan dan


sistimatik.Urutan pemeriksaan sebagai berikut :

Occipital

Preaurikuler Post Aurikuler

Submental Servikal

Submandibular Supraklavikuler

Epitrochlear Aksiler

Inguinal
53
……Pemeriksaan Fisik

DADA :
Inspeksi : Bentuk ( barrel chest dst ), retraksi ( ICS,
Supraclav. dst )
Simetris/asimetris
Pectus excavatus,
Pulsasi
Palpasi : Gerakan dada kanan - kiri
Thrill, suara nafas kanan – kiri
Perkusi : tanda-tanda cairan/ udara di cavum pleura

54
Retraksi

55
Auskultasi Jantung :
Suara jantung : S1, S2, S3
Suara Tambahan :
Murmur ( Bising ) :
fase ( siatolik,diastolik dst )
Punctum maximum – penjalaran
Sifat
Grade /6
Friction rub

56
Auskultasi Paru :
Suara nafas : Vesikuler, bronchovesikuler,bronchial
Suara tambahan :
Stridor : krn sumbatan sal nafas atas, fase inspirasi
Wheezing : sumbatan sal nafas bawah, fase ekspirasi
Rochelen : krn banyak cairan/lendir di sal. nafas atas
Ronchi : Basah ( krn lendir yang encer )
- Rh basah halus ( sal nfs kecil/alveolus ): Br Pneumonia
- Rh basah kasar ( san nfs besar/bronkus ): Bronkitis
Kering ( lendir kental ) : bronkitis kronis
Ekspirasi memanjang/ normal
57
Abdomen :
Inspeksi : normal, buncit, kollateral-2
Palpasi : supel, turgor
Hepar : ….. x ….x….. cm
Lien : Soufner 1 - 8
Tumor : lokalisasi, movable/tdk, padat/ kistik,
rata dst
Perkusi : Meteorismus, Shifting Dulness (asites)
Auskultasi : Bising : Meningkat ( diare, ileus obstruktif )
Menurun ( ileus paralitik )

58
Pemeriksaan turgor

59
Turgor kulit menurun

60
Palpasi Hepar dan limpa

61
PEMERIKSAAN GINJAL

 Pemeriksaan ginjal tidak mudah pada bayi dan anak.


 Bila ginjal teraba, kemungkinan terjadi pembesaran.
 Pemeriksaan ginjal dilakukan secara bimanual.

62
Extremitas :
Edema
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Akral dingin/hangat
Kekuatan otot

63
Edema

64
Opistotonus

65
Genetalia externa :
Tumor, hidrocele,mikropenis, hipospadia dst
hiperpigmentasi
hermaprodhite

66
Tanda Rangsang Meningeal
KAKU KUDUK

Pasien berbaring terlentang


Singkirkan penyangga kepala
Lakukan grk anterofleksi leher secara pasif
Sampai dagu menyentuh dada

Positif bila terasa ada tahanan


67
PEMERIKSAAN KAKU KUDUK

68
PEMERIKSAAN KAKU KUDUK

69
Tanda Rangasang Meningeal
BRUDZINSKI I , Tanda leher

Pasien berbaring terlentang


Gerakan Anterofleksi leher secara pasif

Positif bila secara reflektorik disusul


Gerakan fleksi pd kedua tungkai sendi lutut & panggul

70
Tanda Rangsang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN II ,
Tanda Tungkai Kontralateral

Pasien terlentang
Salah satu tungkai diangkat dlm sikap lurus
di sendi lutut dan fleksi di sendi panggul

Positif bila tungkai kontralateral timbul


Gerakan reflektorik fleksi di sendi lutut & panggul

71
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KONTRALATERAL (TANDA LASEQUE)

72
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KERNIG SIGN
- Pasien terlentang
- Satu tungkai difleksikan pada sendi lutut dan panggul 900
- Kemudian ekstensi tungkai bawah pd sendi lutut sampai
membentuk sudut > 135o thd paha

Positif bila pada tungkai kontralateral timbul


gerakan reflektorik Fleksi sendi lutut dan sendi
panggul
73
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KERNIG SIGN

74
REFLEX PATOLOGIS
BABINSKI

Lakukan goresantelapak kaki bagian lateral,


dari Posterior ke Anterior

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar

75
REFLEX PATHOLOGIS
CHADDOCK
Lakukan goresan kulit dorsum pedis lateral
Sekitar malleolus lateralis dari posterior ke
anterior

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar

76
REFLEX PATHOLOGIS
OPPENHEIM

Lakukan pengurutan crista anterior Tibia


dari PROKSIMAL ke DISTAL

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar

77
REFLEK PATOLOGIS

GONDA

OPPENHEIM

BABINSKI

GORDON
SCHAEFER

CHADDOCK

78
79

Вам также может понравиться