Вы находитесь на странице: 1из 66

LAPORAN KEGIATAN

DOKTER MUDA FK UR
Dewi Sri Murniati, S.Ked
Deya Seisora Ismet, S.Ked
Diana Pratiwi, S.Ked
Dilla Ayuni, S.Ked
Mutia Dewi Assifa, S.Ked
Rani Rindang Kasih, S.Ked
Rizcha Fitri Vithya Albagin, S.Ked
Trifa Rahma Yulita, S.Ked
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN IKM-KK FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN KELAS II PEKANBARU
2018
KANTOR INDUK KKP PEKANABRU
Tugas Pokok Kantor Kesehatan
Pelabuhan
TUGAS
1. Cegah masuk & keluar penyakit;
2. Pengamanan terhadap penyakit baru dan
penyakit yang muncul kembali;
3. Surveilans epidemiologi;
4. Kekarantinaan;
5. Pengawasan OMKABA;
6. Pelayanan kesehatan;
7. Pengendalian dampak kesling;
8. Bioterorism dan unsur NUBIKA
Struktur Organisasi
Kepala

Ka. Subag TU

Kasi. Karantina SE Kasi. PRL Kasi. UKLW

Instalasi Jabatan Fungsional Wilker

Wilayah Kerja KKP Kelas II Pekanbaru


1. Wilayah Kerja Pelabuhan Kampung Dalam
2. Wilayah Kerja Pelabuhan Sungai Duku
3. Wilayah Kerja Pelabuhan Buatan
4. Wilayah Kerja Pelabuhan Siak Sri Indrapura
5. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tg. Buton
6. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Selatpanjang
7. Wilayah Kerja Bandara SSK-II Pekanbaru
Pengendalian Risiko Lingkungan
Tugas :
• Melakukan penyiapan bahan perencanaan,
pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan
koordinasi bidang :
 Pelaksanaan pengendalian vector dan binatang
penular penyakit,
 Pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja,
kemitraan,
 Kajian dan pengembangan teknologi
 Pelatihan teknis bidang pengendalian risiko
lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan
dan lintas batas darat Negara.
Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiologi
TUGAS :
Melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta
penyusunan laporan di bidang :
• Kekarantinaan
• Surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah,
penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali,
• Pengawasan alat angkut dan muatannya,
• Pengawasan lalu lintas OMKABA,
• Jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang
kekarantinaan dan Surveilans epidemiologi.
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah
Tugas :
• Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan,
evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi bidang :
• Pelayanan kesehatan terbatas,
• Pelayanan kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan
haji, perpindahan penduduk, Penanggulangan bencana,
• Vaksinasi internasional,
• Pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan
teknologi,
• Pelatihan teknis bidang upaya kesehatan diwilayah kerja
bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara
PELAYANAN KESEHATAN DI BANDARA
Dasar Hukum
• Permenkes 2348 Tahun 2011
• UU nomor 2 tahun 1962 tentang Karantina
Udara
• IHR Tahun 2005
Tujuan
• Untuk mencegah dan mengatasi dampak
kesehatan yang ditimbulkan akibat kegiatan
kedirgantaraan/ penerbangan, baik terhadap
individu maupun kelompok yang terpajan
• Untuk mewujudkan masyarakat/penumpang
yang sehat dengan mengeliminasi berbagai
faktor risiko dan penyakit akibat kegiatan
penerbangan termasuk kegawatdaruratan
medik
Dokumentasi
LAPORAN FOOD CHECK
LAPORAN SAMPEL AIR DAN JENTIK NYAMUK
Latar Belakang
Dasar hukum :
• Permenkes RI no. 416 tahun 1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan air bersih.
• Permenkes RI no. 492 tahun 2010 tentang
persyaratan air minum.
Definisi
• Air minum  air yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
• Air bersih  air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak.
Syarat Air Bersih
Syarat air bersih
Syarat Air Minum
Pengambilan Sampel
• Tujuan kegiatan :
Mengambil sampel air yang akan diperiksa
syarat fisika, kimia, dan biologisnya apakah
memenuhi syarat-syarat kesehatan.
• Alat dan bahan :
Kimia : botol air, label botol
Biologi : botol steril, lampu Bunsen, sarung
tangan, label
Prosedur Kerja
• Kimia
1. Ambil sampel air dari beberapa sumber air
yang dialirkan melalui keran, air dialirkan
melalui dinding botol.
2. Isi sampel air sampai botol penuh untuk
mencegah aerasi dan goncangan.
3. Beri label berupa sumber air, jam, tanggal
pengambilan
• Biologi :
1. Ambil sampel air dari beberapa sumber air yang
dialirkan melalui keran. Sebelumnya fiksasi keran dan
mulut botol steril menggunakan lampu Bunsen
kemudian alirkan air dari keran, biarkan air yang
pertama kali keluar dibuang dan air selanjutnya
ditampung menggunakan botol steril.
2. Isi sampel air tidak penuh karena diperlukan oksigen
untuk bakeri tetap hidup.
3. Setelah air diisi, fiksasi sekali lagi botol sampel dan
tutup botol kemudian tutup kembali botolnya.
4. Beri label berupa sumber air, jam, tanggal
pengambilan
Pemeriksaan Jentik Nyamuk
Latar belakang
• Banyak penyakit potensi wabah bisa ditularkan oleh
nyamuk Aedes Aegypti, seperti yellow fever, DBD, zika
• Nyamuk ini mendapat virus sewaktu menggigit atau
menghisap darah orang yang :
– Sakit atau terinfeksi
– Tidak menunjukkan gejala klinis tetapi dalam darahnya terdapat
virus.
• Virus yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar
ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjer liurnya.
• Bila nyamuk tersebut menghisap/menggigit orang lain,
virus akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
• Habitat hidup nyamuk aedes :
1. Daerah perkotaan
2. Meletakkan telurnya di air bersih yang tidak
berhubungan dengan tanah
• Tujuan kegiatan:
Menghitung banyaknya larva yang terdapat di
penampungan air yang terdapat di daerah
buffer.
• Alat dan bahan :
Senter, pipet, botol sampel larva, gayung
• Prosedur :
1. Mengidentifikasi tempat penampungan air yang
memungkinkan sebagai tempat perkembang
biakan nyamuk
2. Senter ke arah air dan menilai sebagai larva
aedes atau tidak ( reaktif terhadap cahaya, saat
istirahat membentuk sudut dengan air)
3. Ambil larva dengan pipet dan masukan dalam
botol untuk identifikasi lebih lanjut.
4. Nilai house index, container index, breteau index
LAVITRAP
Latar Belakang
• Serangga mempunyai arti yang sangat penting
karena peranannya sebagai vektor (perantara)
dari berbagai penyakit.
• Demam berdarah, malaria, dan filariasis adalah
beberapa contoh penyakit yang ditularkan oleh
vektor ini.
• Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan
salah satu masalah kesehatan lingkungan yang
cenderung meningkat jumlah penderita dan
semakin luas daerah penyebarannya, sejalan
dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk.
• Pada tahun 2009, kasus Demam Berdarah di wilayah
Indonesia mencapai 150 juta kasus. DBD disebabkan
oleh nyamuk Aedes aegypti. Laju perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti yang cukup cepat merupakan
salah satu penyebab penyakit DBD di Indonesia sulit
diberantas.
• Nyamuk berkembang biak di tempat penampungan air
seperti bak mandi, tempayan, drum, barang bekas, pot
tanaman air dan lain sebagainya.
• Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui
kepadatan jentik merupakan salah satu upaya yang
harus dilakukan guna menurunkan kejadian penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk.
Tujuan
• Pada tahun 2009, kasus Demam Berdarah di wilayah
Indonesia mencapai 150 juta kasus. DBD disebabkan
oleh nyamuk Aedes aegypti. Laju perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti yang cukup cepat merupakan
salah satu penyebab penyakit DBD di Indonesia sulit
diberantas.
• Nyamuk berkembang biak di tempat penampungan air
seperti bak mandi, tempayan, drum, barang bekas, pot
tanaman air dan lain sebagainya.
• Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui
kepadatan jentik merupakan salah satu upaya yang
harus dilakukan guna menurunkan kejadian penyakit
yang disebabkan oleh nyamuk.
Manfaat
• Meningkatkan pengetahuan mengenai langkah-
langkah pemantauan larva nyamuk.
• Meningkatkan keterampilan dalam melakukan
praktek secara langsung pemantauan dan
pemeriksaan larva nyamuk.
• Meningkatkan pengetahuan dalam identifikasi
jenis larva dalam Lavitrap.
Alat dan Bahan
Alat :
• Kasa
• Wadah tabung
• Pipa
• Cat hitam
• lem
Bahan yang diperlukan:
• Air bersih
Prosedur Kerja
• Mengecat tabung pipa dengan warna hitam.
• Mempersiapkan kasa berbentuk lingkaran sesuai
diameter dengan karet disekelilingnya sebagai
pengapung
• Mengisi tabung dengan air setinggi kassa.
• Mengapungkan kasa beserta pengapungnya di
atas air dalam lavitrap tersebut.
• Meletakkan lavitrap di tempat yang biasa
menjadi perindukan nyamuk, misalnya di tempat
gelap dan lembab.
Cara Penggunaan Lavitrap
• Wadah lavitrap diisi air 1 cm di atas saringan
• Larvitrap diletakkan ditempat yang gelap dan
tidak terganggu
• Selama pemasangan larvitrap, wadah tidak
boleh ditambah air
• Di letakkan di ruangan yang tidak memakai
obat nyamuk semprot/bakar/elektrik
• Larvitrap diperiksa minimal seminggu sekali
Hasil
• Hasil akan positif larvapada permukaan air
ketika nyamuk bertelur pada lavitrap yang
dibuat, dan saat diobservasi hasilnya positif
larva maka lakukan perhitungan dan
identifikasi banyaknya larva yang berhasil
terperangkap dalam lavitrap dan air dalam
tabung dibuang pada permukaan datar (tidak
berupa cekungan untuk menghindari larva
berkembangbiak), seperti di tanah.
Kesimpulan dan Saran
• Dari metode lavitrap yang dilakukan,
ditemukan adanya satu ekor jentik yang
terperangkap dalam lavitrap.
• Kendala yang dihadapi dalam metode lavitrap
antara lain tidak ditemukannya jumlah lavitrap
sesuai dengan data yang ada serta air didalam
lavitrap telah mengering.
Saran
PEMERIKSAAN SANITASI PENGOLAHAN
TEMPAT MAKAN (TPM)
Pemeriksaan Sanitasi Tempat Pengolahan
Makanan (TPM)
Latar Belakang
• Rumah makan merupakan tempat pengolahan
makanan yang memproduksi dan menjual
berbagai jenis makanan dan minuman bagi
masyarakat luas yang cenderung berkembang
pesat.
• Sebagai konsekuensi dari perkembangan rumah
makan diperlukan upaya penyehatan makanan
dan minuman.
• Salah satu upaya penyehatan makanan dan
minuman yang dilakukan adalah pengawasan
rumah makan.
Tujuan
Melakukan penilaian sanitasi tempat rumah makan
berdasarkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003
PENILAIAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI TINGKAT MUTU HYGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN DAN RESTORAN RUMAH MAKAN DAN RESTORAN

• Dilakukan dengan form • Tingkat mutu C  700-800


penilaian yang berjumlah 33 • Tingkat mutu B  801-900
item dengan score minimal
• Tingkat mutu A  901-1000
700.
• Jika skor total <700 maka
restoran atau rumah makan • Tingkat mutu hygiene
tersebut tidak layak saji. berlaku selama 3 tahun dan
ditinjau kembali setelah 12
bulan kemudian.
b. 1. CONTOH FORMULIR RM.2.
PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
1. Nama rumah makan/restoran : ….............
2. Alamat : ..............
3. Nama pengusaha/penanggung jawab : ............
4. Jumlah karyawan : …..........
5. Jumlah penjamah makanan : ............
6. Nomor izin usaha : ...........
7. Nama pemeriksa : ............

Cara pemeriksaan :
a. Kolom 3, beri tanda lingkaran pada salah satu nilai yang paling sesuai dengan
petunjuk dan penilaian RM
b. Kolom 4, adalah hasil perkalian kolom 2 dengan nilai yang dipilih pada kolom 3
c. Nilai 0, adalah wujud fisik sarana tidak ada
d. Batas score tingkat mutu/laik hygiene sanitasi minimal 700
HASIL PEMERIKSAAN
• Tempat pemeriksaan :
Serambi
A&W Restaurant
• Hasil penilaian kelaikan dan tingkat mutu hygiene sanitasi
rumah makan :
Serambi  645  tidak laik
A&W Restauran 776  kategori C

Kesimpulan :
 Kelaikan hygiene dan sanitasi tempat rumah makan A&W
Restaurant sudah baik
 Kelaikan hygiene dan sanitasi tempat rumah makan Serambi
belum laik.
Dokumentasi
Pemeriksaan Sanitasi Kapal
Pemeriksaan Sanitasi Kapal

Sanitasi kapal diberlakukan untuk semua jenis kapal


baik kapal penumpang maupun kapal barang. Pemeriksaan
sanitasi kapal bertujuan untuk pengeluaran sertifikat
sanitasi agar memperoleh surat izin kesehatan berlayar
(SIKB).

Hasil pemeriksaan dinyatakan beresiko tinggi atau berisiko


rendah.
Jika hasil pemeriksaan dinyatakan berisiko tinggi maka
diterbitkan Ship Sanitation Control Certificate (SSCC) setelah
dilakukan tindakan sanitasi.
 Apabila faktor risiko rendah diterbitkan Ship Sanitation
Control Examption Certificate (SSCEC) dalam masa waktu enam
bulan sekali
Waktu :
• Rabu, 17 Oktober 2018
• Pukul 10.00-12.00 WIB

Tempat
• Pelabuhan Penyebrangan Ferry, Perawang
• Kapal TB Maju Daya 41

Pelaksana
• Dokter Muda FK UR didampingi oleh
Bapak Riyan, SKM.
TB Maju Daya 41 M. Arif
Indonesia PT. AMN
185 GT 9656577
Buatan Singapore
Barang

09-10-2018 06.00 Pelabuhan Penyebrangan


Ferry Perawang
Pelabuhan Penyebrangan
09-10-2018 06.00 Ferry Perawang

10.00 Pelabuhan Penyebrangan


17-10-2018 Ferry Perawang
 








Hasil pemeriksaan
Hasil dari pemeriksaan sanitasi kapal:

Resiko sedang karena saat pemeriksaan


ditemukan adanya keberadaan vektor berupa
lalat dan lebah.
Dokumentasi
Pemeriksaan kelengkapan obat-
 TUJUAN
obatan/pppk di kapal
Upaya pertolongan dan perawatan sementara
terhadap korban kecelakaan sebelum
mendapatkan pertolongan oleh dokter atau
paramedis
• Hasil Pemeriksaan :
Tidak ditemukan obat-obatan maupun
peralatan medis di dalam kapal tersebut.
Kepadatan Lalat
Pemeriksaan Kepadatan Lalat

• Tujuan : mengetahui risiko adanya Fly Borne Disease


• Metode : menggunakan flygrill
• Tempat : TPS wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam,
Perawang
• Waktu 17 Oktober 2018
Pemeriksaan Kepadatan Lalat

Alat
• Fly grill
• Stop watch
• Alat penghitung
• Alat tulis
• Form kepadatan lalat
Pemeriksaan Kepadatan Lalat

Cara pemeriksaan:
1. Letakkan flygrill secara datar yang dimulai dari sumber
sampah.
2. Setelah itu dilakukan penghitungan lalat selama 30 detik
pada fly grill.
3. Catat hasil dan lakukan penghitungan sebanyak 10 titik
dengan jarak 10 meter dari sumber sampah.
4. Ambil hasil 5 tertinggi, kemudian dicari rata-ratanya.
Index Kepadatan lalat:
– 0-2 ekor: rendah  tidak masalah
– 3-5 ekor: sedang  perlu dilakukan pengamatan
– 6-20 ekor: tinggi  perlu dilakukan pengendalian
– >20 ekor: sangat tinggi
DOKUMENTASI
VAKSINASI MENINGITIS
Vaksinasi Meningitis

• Sebagai salah satu upaya untuk melakukan pencegahan


penularan penyakit meningitis, pemerintah Arab Saudi
mewajibkan vaksinasi meningitis bagi seluruh jamaah haji
dan umroh.
• Afrika merupakan salah satu tempat endemik bagi
penyebaran virus penyebab penyakit meningitis.
• Arab Saudi merupakan negara yang banyak dikunjungi
oleh umat muslim seluruh dunia termasuk negara-negara di
benua Afrika.
• Tujuan vaksin : untuk melindungi jamaah dari penularan
penyakit selaput otak atau meningitis selama 2 tahun.
Alur Pelayanan Vaksinasi

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pendaftaran Laboraturium
kesehatan
klinis

Penerbitan Penyuntikan Loket


dokumen ICV vaksin pembayaran
Dokumentasi
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться