Вы находитесь на странице: 1из 23

umum

HYPER-
TENSION
TRIVENA P. PUTRI
1710211031 – D3 CVS
HIPERTENSI
UMUM 2

SUATU KEADAAN DIMANA TERJADI PENINGKATAN TEKANAN


DEFINISI SISTOLIK DAN/ATAU TEKANAN DIASTOLIK DIATAS NORMAL,
YAITU SBP > 139 DAN DBP > 89.

Klabunde
HIPERTENSI
UMUM 3
50 million or more Americans have high BP.
Worldwide prevalence estimates for HTN may be as much as 1 billion.
7.1 million deaths per year may be attributable to hypertension.
Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%,
tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah di
Papua sebesar (16,8%);
Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang mengalami hipertensi
EPIDEMIOLOGI hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis, 0,7% orang
yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi.
Berdasarkan umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan
umur 55-64 tahun (17,2%).
Menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi terbanyak pada tingkat
menengah bawah (27,2%) dan menengah (25,9%).
Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor
5 (lima) pada semua umur.

Braunwald’s & depkes


HIPERTENSI
UMUM 4

Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar
orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.
Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun
EPIDEMIOLOGI 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi.
Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun,
dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya
menderita Hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban
biaya kesehatan.

depkes
HIPERTENSI
UMUM 5
 BEHAVIORAL DETERMINANTS
 Nikotin pada rokok
 Alkoholisme
 Caffeine on soda
RISK FACTOR  BMI
 Sodium intake >>>
 GENETIC DETERMINANTS

Braunwald’s
6
 Pengukuran BP yang tidak benar
 Asupan natrium berlebih
PENYEBAB  Terapi diuretik yang tidak adekuat
 Obat-obatan
HIPERTENSI  Dosis yang tidak memadai
 Tindakan dan interaksi obat (mis., Obat anti-inflamasi
RESISTANT nonsteroid (NSAID), obat-obatan terlarang, simpatomimetik,
kontrasepsi oral)
 Obat-obatan bebas-over-the-counter (OTC) dan suplemen
herbal
 Kelebihan asupan alkohol
 Penyebab hipertensi teridentifikasi (lihat sisi sebaliknya)

JNC 7
KLASIFIKASI
TEKANAN DARAH 7

JNC 7
8

 Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.


 Menilai faktor risiko dan komorbiditas.
 Mengungkapkan penyebab hipertensi yang dapat
diidentifikasi.
DIAGNOSIS  Menilai adanya kerusakan organ target.
 Dapatkan tes laboratorium: urinalisis, glukosa darah,
hematokrit dan panel lipid, serum potasium, kreatinin, dan
kalsium. Opsional: rasio albumin / kreatinin urin.
 Dapatkan elektrokardiogram.

JNC 7
HYPERTENSIVE
HEART DISEASE
HHD
11

PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI ADALAH SUATU PENYAKIT YANG


DEFINISI BERKAITAN DENGAN DAMPAK SEKUNDER PADA JANTUNG KARENA
HIPERTENSI SISTEMIK YANG LAMA DAN BERKEPANJANGAN.

Presentation Title Here


12
 Sejumlah 85-90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau
disebut sebagai hipertensi primer (hipertensi esensial atau
Idiopatik).
 Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapat ditetapkan
penyebabnya (hipertensi sekunder).
EPIDEMIOLOGI  Tidak ada data akurat mengenai prevalensi hipertensi sekunder
dan sangat tergantung di mana angka itu diteliti. Diperkirakan
terdapat sekitar 6% pasien hipertensi sekunder sedangkan di
pusat rujukan dapat mencapai sekitar 35%.
 Pasien hipertensi sering meninggal dini karena komplikasi
jantung (yang disebut sebagai penyakit jantung hipertensi).

Presentation Title Here


13
 Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung, dan seiring dengan
berjalannya waktu hal ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung.
 Karena jantung memompa darah melawan tekanan yang meningkat pada
pembuluh darah yang meningkat, ventrikel kiri membesar dan jumlah darah
yang dipompa jantung setiap menitnya (cardiac output) berkurang.
 Tanpa terapi, gejala gagal jantung akan makin terlihat.
 Tekanan darah tinggi adalah faktor resiko utama bagi penyakit jantung dan
stroke.
ETIOLOGI  Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik
(menurunnya suplai darah untuk otot jantung sehingga menyebabkan nyeri
dada atau angina dan serangan jantung) dari peningkatan suplai oksigen
yang dibutuhkan oleh otot jantung yang menebal.
 Tekanan darah tinggi juga berpenaruh terhadap penebalan dinding pembuluh
darah yang akan mendorong terjadinya aterosklerosis (peningkatan kolesterol
yang akan terakumulasi pada dinding pembuluh darah).
 Hal ini juga meningkatkan resiko seangan jantung dan stroke. Penyakit
jantung hipertensi adalah penyebab utama penyakit dan kematian akibat
hipertensi. Hal ini terjadi pada sekitar 7 dari 1000 orang.

Presentation Title Here


14

ASIMPTOMATIK
BILA ADA KELUHAN, DISEBABKAN:
• PENINGGIAN TD , BERDEBAR2, DIZZY, DAN IMPOTEN

GX • PENY. JANTUNG/HTN VASKULAR  CEPAT CAPEK, SESAK NAPAS, SAKIT DADA


(ISKEMI MIOKARD ATAU DISEKSI AORTA), BENGKAK KEDUA KAKI ATAU
PERUT.
• GG. VASKULAR LAINNYA EPISTAKSIS, HEMATURIA, PANDANGAN KABUR
(PERDARAHAN RETINA), TRANSIENT CEREBRAL ISCHEMIC

Presentation Title Here


PATOGENESIS
15
 HVK merupakan kompensasi jantung menghadapi tekanan darah tinggi ditambah dengan
factor neurohumoral yang ditandai oleh penebalan konsentrik otot jantung (hipertrofi
konsentrik)
 Fungsi diastolic terganggu karena gangguan relaksasi ventrikel kiri kemudian disusul oleh
dilatasi ventrikel kiri (hipertrofi eksentrik)
 Rangsangan simpatis dan aktivasi RAAS memacu mekanisme Frank-Starling melalui
peningkatan volume diastolic ventrikel sampai tahap tertentu dan pada akhirnya akan
terjaidi gangguan kontraksi miokard (penurunan/gangguan fungs sistolik)

 Iskemia miokard (asimtomatik, angina pectoris, infark jantung dll) dapat terjadi karena
kombinasi akselerasi proses aterosklerosis dengan peningkatan kebutuhan oksigen
miokard akibat HVK.
 HVK, Iskemi miokard dan gangguan fungsi endotel meruakan factor utama kerusakan
miosit pada hipertensi

Presentation Title Here


ANAMNESIS
16
Pemeriksaan awal pasien hipertensif harus menyertakan riwayat lengkap dan
pemeriksaan fisis untuk mengkonfirmasi diagnosis hipertensi, menyaring faktor-
faktor risiko penyakit kardiovaskular lain, menyaring penyebab-penyebab
sekunder hipertensi, mengidentifikasi konsekuensi kardiovaskular hipertensi
dan komorbiditas lain, memeriksa gaya hidup terkait-tekanan darah, dan
menentukan potensi intervensi.
Sebagian besar pasien dengan hipertensi tidak memiliki gejala spesifik yang
dapat dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah mereka. Walaupun popular
DX dianggap sebagai gejala peningkatan tekanan arterial, sakit kepala lazim
terjadi hanya pada pasien dengan hipertensi berat. Suatu sakit kepala
hipertensif khas terjadi pada waktu pagi dan berlokasi di regio oksipital.
Gejala nonspesifik lain yang dapat berkaitan dengan peningkatan tekanan
darah antara lain adalah rasa pusing, palpitasi, rasa mudah lelah, dan
impotensi. Ketika gejala-gejala didapati, mereka umum berhubungan dengan
penyakit kardiovaskular hipertensif atau dengan manifestasi hipertensi
sekunder. Tabel berikut mendaftarkan fitur-fitur nyata yang harus diselidiki
dalam perolehan riwayat dari pasien hipertensif.

Presentation Title Here


17

Presentation Title Here


PF
TD
18
PF :
Habitus tubuh, seperti tinggi dan berat badan, harus dicatat. Pada pemeriksaan awal, tekanan
harus diukur pada kedua lengan, dan lebih baik pada posisi terlentang, duduk dan berdiri untuk
mengevaluasi keberadaan hipotensi postural. Bahkan jika nadi femoral teraba normal, tekanan
arterial harus diukur sekurangnya sekali pada ekstremitas inferioir pada pasien di mana
hipertensi ditemui sebelum usia 30 tahun. Kecepatan detak jantung juga harus dicatat. Individu
hipertensif memiliki peningkatan prevalensi untuk mengalami fibrilasi atrial. Leher harus dipalpasi
untuk mencari pembesaran kelenjar tiroid, dan para pasien harus diperiksa untuk tanda-tana
hipo dan hipertiroidisme. Pemeriksaan pembuluh darah dapat menyediakan petunjuk mengenai

DX penyakit vakular yang mendasari dan harus menyertakan pemeriksaan funduskopik, auskultasi
untuk bruit di arteri karotid dan femoral, dan palpasi denyut nadi femoral dan pedal (pedis).
Retina adalah satu-satunya jaringan di mana arteri dan arteriol dapat diamati secara langsung.
Seiring peningkatan tingkat keparahan hipertensi dan penyakit atherosklerotik, perubahan
funduskopik progresif antara lain seperti peningkatan refleks cahaya arteriolar, defek
perbandingan arteriovenous, hemorrhagi dan eksudat, dan, pada pasien dengan hipertensi
maligna, papiledema. Pemeriksaan pada jantung dapat mengungkapkan bunyi jantung kedua
yang menguat karena penutupan katup aorta dan suatu gallop S4 yang dikarenakan kontraksi
artrium terhadap ventrikel kiri yang tidak seiring. Hipertropi ventrikel kiri dapat terdeteksi melalui
keberadaan impuls apikal yang menguat, bertahan, dan bertempat di lateral. Suatu bruit
abdominal, terutama bruit yang berlateralisasi dan terjadi selama sistole ke diastole,
meningkatkan kemungkinan hipertensi renovaskular. Ginjal pasien dengan penyakit ginjal
polikistik dapat dipalpasi di abdomen. Pemeriksaan fisis harus menyertakan pemeriksaan tanda-
tanda CHF dan pemeriksaan neurologis.
Presentation Title Here
DX
PP 19
BILA KEUANGAN T.A.KENDALA,
PX LAB DIPERLUKAN PULA:
URINALISIS : PROTEIN, WBC, RBC,  TSH
DAN SILINDER  WBC
Hb/Ht  TGA, HDL, LDL
Elektrolit : Kalium  KALSIUM & FOSFOR
 FOTO THORAKS
Ureum / kreatinin
 ECHOCARDIOGRAPHY (SPESIFISITAS
GDP HVK 95-100%)
Chol total  ECHOCARDIOGRAPHY-DOPPLER 
EKG  HVK pada sekitar 20-50% FUNGSI DIASTOLIK (GG. FUNGSI
RELAKSASI VENTRIKEL KIRI, PSEUDO-
(kurang sensitive) tetapi masih menjadi NORMAL ATAU TIPE RESTRIKTIF
metode standar
INDIKASI:
 KONFIRMASI GG. JANTUNG/MURMUR
 HTN DENGAN KELAINAN KATUP
 HTN PADA ANAK/REMAJA
 HTN SAAR AKTIVITAS, NORMAL SAAT
ISTIRAHAT
 HTN DISERTAI SESAK NAPAS YG BELUM JELAS
SEBABNYA
Presentation Title Here
20

Presentation Title Here


21

Resiko komplikasi tergantung pada seberapa besar hipertropi


ventrikel kiri. Semakin besar ventrikel kiri, semakin besar
kemungkinan kompilkasi terjadi. Pengobatan hipertensi dapat
mengurangi kerusakan pada ventrikel kiri. Beberapa penelitian telah
PROGNOSIS menunjukkan bahwa obat-obatan tertentu seperti ACE-Inhibitor, Beta-
blocker, dan diuretik spinorolakton dapat mengatasi hipertropi
ventrikel kiri dan memperpanjang kemungkinan hidup pasien dengan
gagal jantung akibat penyakit jantung hipertensi. Bagaimanapun
juga, penyakit jantung hipertensi adalah penyakit yang serius yang
memiliki resiko kematian mendadak

Presentation Title Here


22
Thank You!
Any Questions?

Вам также может понравиться