Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASURANSI
Oleh:
ARIEF SURYONO
PENGATURAN ASURANSI
1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
2. Diluar KUHD:
A. UU No. 40/2014 (PERASURANSIAN)
B. UU No. 33/1964 (DPWKP/JASA RAHARJA)
C. UU No. 34/1964 (DKLLJ/JASA RAHARJA)
D. UU No. 40/2004 (SJSN)
E. UU No. 24/2011 (BPJS)
PENGATURAN ASURANSI
DALAM KUHD
• Buku I Titel 9:
Mengatur Pertanggungan Kerugian pada umumnya.
• Buku I Titel 10:
Mengatur Pertanggungan terhadap bahaya Kebakaran,
tarhadap bahaya yang mengancam Hasil Pertanian di
Sawah dan tentang Pertanggungan Jiwa. dibagi lagi:
• Bagian Pertama:
Mengatur Pertanggungan terhadap bahaya-bahaya
Laut
• Bagian Kedua:
Mengatur Pertanggungan terhadap bahaya-bahaya
yang mengancam Hasil Pertanian.
• Bagian Ketiga:
Mengatur Pertanggungan Jiwa.
• Buku II Titel 9:
Mengatur Pertanggungan terhadap bahaya-bahaya
Laut dan bahaya-bahaya Perbudakan, dibagi lagi atas:
• Bagian Pertama:
Mengatur tentang bentuk dan isi pertanggungan.
• Bagian Kedua:
Mengatur tentang anggaran dari barang-barang yang
dipertanggungkan.
• Bagian Ketiga:
Mengatur tentang awal dan akhir bahaya.
• Bagian Keempat:
Mengatur tentang hak dan kewajiban-kewajiban
penanggung dan tertanggung.
• Bagian Kelima:
Mengatur tentang Abandonemen.
• Bagian Keenam:
Mengatur tentang kewajiban-kewajiban dan hak-hak
Makelar di dalam pertanggungan laut.
• Buku II Titel 10:
Adalah mengenai pengangkutan di darat dan
disungai-sungai serta perairan pedalaman.
PENGERTIAN ASURANSI
1. MENURUT PASAL 246 KUHD
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian, di mana penanggung dengan menikmati
suatu premi mengikat dirinya terhadap tertanggung
untuk membebaskannya dari kerugian karena
kehilangan, kerugian, atau ketiadaan keuntungan
yang diharapkan, yang akan dapat diderita olehnya
karena suatu kejadian yang tidak pasti.
2. MENURUT PASAL 1 (1) UU NO. 40/2014
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu
perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi
sebagai imbalan untuk:
a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau
pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya
yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang
didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan
manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
3. MENURUT PASAL 1 (2) UU NO. 40/2014
Asuransi Syariah adalah kumpulan perjanjian, yang terdiri atas
perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang
polis dan perjanjian di antara para pemegang polis, dalam
rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan prinsip syariah guna
saling menolong dan melindungi dengan cara:
a. Memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang
polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau pemegang polis
karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggalnya peserta atau pembayaran yang didasarkan pada
hidupnya peserta dengan manfaat yang besarnya telah
ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
PENGGOLONGAN ASURANSI
1. Berdasarkan Obyek
A. Asuransi Jiwa/Manusia
B. Asuransi Benda/Barang
2. Secara Yuridis
A. Asuransi Kerugian
B. Asuransi Jiwa
3. Berdasarkan Kehendak Para Pihak
A. Asuransi Sukarela
B. Asuransi Wajib
4. Berdasarkan Tujuan
A. Asuransi Komersial
B. Asuransi Sosial
5. Berdasarkan Jenisnya
A. Asuransi Konvensional
B. Asuransi Sariah
PERBEDAAN ASURANSI KERUGIAN
DENGAN JIWA
1. MENGENAI PARA PIHAK
a. Asuransi Kerugian
Ada 2 pihak yaitu pihak penanggung dan
tertanggung
b. Asuransi Jiwa
Selain pihak penanggung, pihak tertanggung dapat
memecah diri menjadi:
1) Penutup Asuransi
2) Badan Tertanggung
3) Penikmat
2. MENGENAI YANG DIPERTANGGUNGKAN
a. Asuransi Kerugian
Yang dipertanggungkan adalah benda/barang
b. Asuransi Jiwa
Yang dipertanggungkan adalah jiwa/manusia
3. MENGENAI PRESTASI PENANGGUNG
a. Asuransi Kerugian
Prestasi penanggung adalah mengganti kerugian yang
benar-benar diderita oleh tertanggung.
b. Asuransi Jiwa
Prestasi penanggung adalah membayar sejumlah uang
tertentu yang besarnya telah ditetapkan pada saat penutupan
asuransi.
4. MENGENAI KEPENTINGAN
a. Asuransi Kerugian
Kepentingannya adalah bersifat materiil berupa hak
subyektif.
b. Asuransi Jiwa
Kepentingannya adalah bersifat immateriil.
5. MENGENAI EVENEMEN
a. Asuransi Kerugian
Evenemen adalah terjadinya peristiwa yang menimbulkan
kerugian tertanggung.
b. Asuransi Jiwa
Evenemen adalah meninggalnya badan tertanggung
atau lampaunya waktu tanpa meninggalnya badan
tertanggung.
6. AZAS INDEMNITAS
a. Asuransi Kerugian
Berlaku azas indemnitas
b. Asurani Jiwa
Tidak berlaku azas indemnitas.
ASURANSI SEBAGAI PERJANJIAN
SUMBER PERIKATAN
1. PERJANJIAN
= Bersifat khusus bagi para pihak yang
membuatnya.
2. UNDANG-UNDANG
= Bersifat umum bagi subyek hukum.
PERJANJIAN
• MENURUT PASAL 1313 KUHPer.
Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya (atau
saling mengikatkan dirinya) terhadap satu orang lain
atau lebih.
SYARAT-SYARAT
SAHNYA PERJANJIAN
1. Sepakat mereka yang mengikatkan
dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu
perjanjian
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
JENIS-JENIS PERJANJIAN
1. Perjanjian Sepihak
2. Perjanjian Dua Pihak (Timbal Balik)
3. Perjanjian Bersyarat
4. Perjanjian Untung-untungan
AZAS-AZAS PERJANJIAN
1. Konsensualisme
2. Kebebasan Berkontrak
3. Mengikatnya Perjanjian
4. Good Faith
ASURANSI
RISIKO
TERTANGGUNG PENANGGUNG
• Prinsip:
1. Membayar premi Benefit/santunan
Kecil dalam jumlah besar
2. Melindungi tertanggung dari risiko ekonomi