Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KLINIK HATI
Kelompok :
1. Sri Waryanti (201505044)
2. Wardatul Maksufah (201505045)
3. Winda Wahyuningsih (201505046)
HATI ( LIVER)
Bilirubin
Nilai normal : Total ≤ 1,4 mg/Dl SI = <24 μmmol/L
Langsung ≤ 0,40 mg/dL SI = <7 μmmol/L
Deskripsi:
• Bilirubin – biasanya dua tes bilirubin digunakan bersamaan (apalagi
pada jaundice): Bilirubin total mengukur semua kadar bilirubin dalam
darah; Bilirubin direk untuk mengukur bentuk yang terkonjugasi.
• Bilirubin terjadi dari hasil peruraian hemoglobin dan merupakan
produk antara dalam proses hemolisis. Bilirubin dimetabolisme oleh
hati dan diekskresi ke dalam empedu sedangkan sejumlah kecil
ditemukan dalam serum. Peningkatan bilirubin terjadi jika terdapat
pemecahan sel darah merah berlebihan atau jika hati tidak dapat
mensekresikan bilirubin yang dihasilkan.
• Terdapat dua bentuk bilirubin:
a) tidak langsung atau tidak terkonjugasi (terikat dengan
protein).
b) langsung atau terkonjugasi yang terdapat dalam serum.
Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi lebih sering
terjadi akibat peningkatan pemecahan eritrosit,
sedangkan peningkatan bilirubin tidak terkonjugasi lebih
cenderung akibat disfungsi atau gangguan fungsi hati.
Implikasi klinik:
• Peningkatan bilirubin yang disertai penyakit hati dapat terjadi pada
gangguan hepatoseluler, penyakit sel parenkim, obstruksi saluran empedu
atau hemolisis sel darah merah.
• Peningkatan kadar bilirubin tidak terkonjugasi dapat terjadi pada anemia
hemolitik, trauma disertai dengan pembesaran hematoma dan infark
pulmonal.
• Bilirubin terkonjugasi tidak akan meningkat sampai dengan penurunan
fungsi hati hingga 50%.
• Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat terjadi pada kanker
pankreas dan kolelitiasis
• Peningkatan kadar keduanya dapat terjadi pada metastase hepatik,
hepatitis, sirosis dan kolestasis akibat obat – obatan.
• Pemecahan bilirubin dapat menyamarkan peningkatan
bilirubin.
• Obat-obat yang dapat meningkatkan bilirubin: obat yang
bersifat hepatotoksik dan efek kolestatik, antimalaria
(primakuin, sulfa, streptomisin, rifampisin, teofilin, asam
askorbat, epinefrin, dekstran, metildopa)
• Obat-obat yang meningkatkan serum bilirubin dan ALP :
Allopurinol, karbamazepin, kaptopril, klorpropamid,
siproheptadin, diltiazem, eritromisin, co-amoxiclav,
estrogen, nevirapin, quinidin, TMPSMZ
e) Albumin
Albumin
Nilai Normal : 3,5 – 5,0 g% SI: 35-50g/L
Deskripsi:
• Albumin – mengukur protein yang dibuat oleh hati dan mem
beritahukan apakah hati membuat protein ini dalam jumlah
cukup atau tidak.
• Albumin di sintesa oleh hati dan mempertahankan keseimbangan
distribusi air dalam tubuh (tekanan onkotik koloid). Albumin
membantu transport beberapa komponen darah, seperti: ion,
bilirubin, hormon, enzim, obat.
Implikasi Klinis:
• Nilai meningkat pada keadaan dehidrasi
• Nilai menurun pada keadaan: malnutrisi, sindroma
absorpsi, hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi
hati, infeksi kronik, luka bakar, edema, asites, sirosis,
nefrotik sindrom, SIADH, dan perdarahan.
f) Prothrombin Time → Waktu
protrombin
Prothrombin Time → Waktu protrombin
Deskripsi :
untuk mengetahui kemampuan hati dalam mensintesa
faktor-faktor koagulasi (faktor I, II, V, VII, IX, X)
kecuali faktor VIII.
g) Gamma Glutamil transferase (GGT)