Вы находитесь на странице: 1из 55

RAL & RAK

Narasumber:
Willy Tambunan, S.T., M.T

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 1


Gambaran Penelitian
Telah dilakukan suatu penelitian tentang penambahan
asam askorbat dalam pembuatan dangke untuk
mengidentikasi pengaruhnya terhadap daya simpan
berdasarkan nilai TBA. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
Faktorial: Faktor A adalah level penambahan asam
askorbat (1%; 1,5%; dan 2%);
Faktor B adalah lama waktu penyimpanan (4 hr; 5 hr;
dan 6 hr).

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 2


Perumusan Masalah Penelitian
1. Apakah level penambahan asam askorbat
mempengaruhi nilai TBA?
2. Apakah lama penyimpanan mempengaruhi
nilai TBA?
3. Apakah terdapat interaksi antara level asam
askorbat (Faktor A) dengan lama
penyimpanan (Faktor B) terhadap nilai TBA
yang diperoleh?

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 3


Hasil Penelitian

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 4


Analisis Variansi (ANOVA) – Uji F
• Faktor A terdiri atas 3 faktor, demikian pula
pada Faktor B, sehingga analisis varians
Faktorial dengan rancangan dasar RAL Pola
Faktorial (3 x 3).
• Persamaan matematis sebagai berikut:

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 5


Analisis Variansi (ANOVA) – Uji F
• Keterangan:

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 6


Derajat Bebas (Db)
• Derajat bebas total (dbt) = (a x b x r) – 1 = (3*3*5)
– 1 = 45 – 1 = 44.
• Derajat bebas perlakuan (dbp) = (ab-1) = (3*3-1)
= 8.
• Derajat bebas faktor A (dba) = a – 1 = 3 – 1 = 2.
• Derajat bebas faktor B (dbb) = b – 1 = 3 – 1 = 2.
• Derajat bebas interaksi faktor AB (dba*b) = (a-
1)(b-1) = (3-1)*(3-1) = 4.
• Derajat bebas galat (dbg) = dbt – dbp = 44 – 8 =
36

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 7


Faktor Koreksi (FK)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 8


Jumlah Kuadrat Total (JKT)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 9


Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 10


Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 11


Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 12


Jumlah Kuadrat Interaksi A*B (JKA*B)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 13


Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 14


Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 15


Kuadrat Tengah Faktor A (KTA)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 16


Kuadrat Tengah Faktor B (KTB)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 17


Kuadrat Tengah Interaksi Faktor AB
(KTA*B)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 18


Kuadrat Tengah Galat (KTG)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 19


Frekuensi Hitung (Fhitung)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 20


Tabel Anova & Interpretasi
 Secara umum, perlakuan (dalam
hal ini) penambahan asam
askorbat atau lamanya
penyimpanan menunjukkan
pengaruh yang nyata dilihat dari
nilai Fhit P > dari nilai Ftabel 1%
(p<0,01).
 Faktor A (level penambahan asam
askorbat) mempengaruhi nilai
TBA (p<0,01) .
 Faktor B (lama penyimpanan)
mempengaruhi nilai TBA
(p<0,01) .
 Terdapat interaksi antara level
asam askorbat (Faktor A) dengan
lama penyimpanan (Faktor B)
terhadap nilai TBA (p<0,01).
14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 21
Next Research

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 22


Pendahuluan
• Salah satu bahan pengawet yang lebih aman dan bisa
digunakan untuk pengawetan produk dangke,selain
garam adalah asam askorbat (Vitamin C) yang
diaplikasikan dalam bentuk garam-garamnya seperti
Na-Askorbat akat K-Askorbat.
• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas penggunaan asam askorbat dalam
pengawetan dangke berdasarkan tingkat ketengikan
yang terjadi yang diukur berdasarkan nilai TBA dangke
yang telah disimpan selama 7 hari pada suhu chilling
(5oC).

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 23


Hipotesis Penelitian
• Diduga dalam konsentrasi tertentu, asam
askorbat dapat menekan nilai TBA
(Tirobarbituric Acid) dangke hingga
penyimpanan selama 7 hari.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 24


Variabel Penelitian
• Variabel Bebas (Independent)
 level pemberian Na-Askorbat:
• P1: 0%
• P2: 1%
• P3: 2%
• P4: 3%
• Variabel Tak Bebas (Independent)
 Nilai TBA (Tirobarbituric Acid)

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 25


Data Penelitian
Perlakuan
Ulangan (r) Total
0% 1% 2% 3%
1 7.00 6.00 6.30 5.00 24.30
2 6.00 6.00 6.10 5.00 23.10
3 6.00 4.80 6.90 5.60 23.30
4 5.77 4.60 5.50 6.63 22.50
5 5.52 5.40 6.30 6.66 23.87
6 5.27 5.20 6.60 6.68 23.75
7 5.02 5.20 7.93 6.71 24.86
8 4.77 4.80 6.00 6.73 22.30
9 4.52 5.80 5.00 6.76 22.07
10 4.27 5.80 6.50 6.78 23.35
Total 54.12 53.60 63.13 62.55 233.40

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 26


Derajat Bebas (Db)
• dbt = ∑n – 1 = 40 – 1 = 39
• dbp = t – 1 = 4 – 1 = 3
• dbg = t (r – 1) = 4 (10 – 1) = 4 x 9 = 36

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 27


Faktor Koreksi (FK)
FK = Yij2/r.t
= 233,402/(4 x 10)
= 54474,00/40
= 1361,85

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 28


Jumlah Kuadrat (JK)
a. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = ∑(yij)2 – FK
= (7,02 + 6,002 + 6,002 + ….+ 6,782) – 1361,85
= (49,00 + 36,00 + 36,00 + ….. + 46,00) – 1361,85
= 1389,10 – 1361,85
= 27,25

b. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)


JKP = (∑ (∑yij)2)/r) – FK
= (54,122 + 53,602 + 63,132 + 62,552)/10) – 1361,85
= (2928,61 + 2872,96 + 3985,82 + 3912,09)/10) – 1361,85
= (13699,48/10) – 1361,85
= 1369,95 – 1355,23
= 8,10

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 29


Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT – JKP = 27,25 – 8,10 = 19,15

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 30


Kuadrat Tengah (KT)
a. Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
KTP = JKP/dbp = 8,10/3 = 2,70

b. Kuadrat Tengah Galat (KTG)


KTG = JKG/dbg = 19,15/36 = 0,53

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 31


F Hitung (Fhit)
• Fhit = KTP/KTG = 2,70 / 0,53 = 5,07

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 32


Kesimpulan
• Fhitung (5,07) lebih besar dari Ftabel 1%
(4,06), maka perlakuan pemberian asam
askorbat terhadap dangke berpengaruh secara
nyata (P<0,01) terhadap nilai TBA dangke yang
disimpan selama 7 hari.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 33


Beda Rancangan Acak Lengkap dan
Rancangan Acak kelompok

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 34


Definisi dan Tujuan
• Rancangan Acak kelompok adalah suatu
rancangan lingkungan yang menempatkan
perlakuan-perlakuan secara acak pada setiap
satuan percobaan disetiap kelompok (blok).
• Tujuan pengelompokan adalah untuk
memperoleh satuan percobaan yang
seseragam mungkin dalam setiap kelompok,
sehingga beda yang teramati sebagian besar
disebabkan oleh perlakuan.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 35


Keuntungan penggunaan RAK
• Umumnya tingkat ketelitian lebih tinggi
dibandingkan RAL.
• Jumlah perlakuan dan ulangan yang
dipergunakan bersifat fleksibel (sesuai
kebutuhan).
• Analisis datanya masih sederhana (mudah).

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 36


Kelemahan Rancangan Acak Kelompok
• bila keragaman antar satuan percobaan di
dalam kelompok besar, yang mengakibatkan
besarnya galat percobaan. Hal ini sering
terjadi bila banyaknya perlakuan cukup besar,
sehingga sukar memperoleh kelompok satuan
yang relatif seragam.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 37


Pengacakan
• Fungsi pengacakan adalah untuk memastikan
bahwa kita memperoleh nilai dugaan yang sah
atau tak-bias bagi galat percobaan, nilai
tengah perlakuan dan beda antar nilai tengah
itu.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 38


Analisis Ragam RAK
SK Db JK KT Fhit

Kelompok (b-1) JKK KTK KTK/KTG


Perlakuan (t-1) JKP KTP KTP/KTG
Galat (t-1) (b-1) JKG KTG
Total (tb-1) JKT

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 39


Step
• Faktor Koreksi (FK) = .............
• Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ..................
• Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) = .................
• Jumlah Kuadrat Total (JKT) = .....................
• Kuadrat Tengah Kelompok (KTK) = JKK/dbK
• Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)= JKP/dbP
• Kuadrat Tengah Galat (KTG)= JKG/dBG
• Fhit kelompok = KTK/KTG
• Fhit perlakuan = KTP/KTG

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 40


Hipotesis yang diuji
• H0 : T1 = T2 = T3 = … = Ti = 0
• H1 : paling sedikit ada sepasang Ti yang tidak
sama atau

• H0 : µ1 = µ2 = µ3 = … = µj
• H1 : paling sedikit ada sepasang µi yang tidak
sama atau µ1 ≠µ1

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 41


Kaidah Keputusan
• Jika F0,05 < Fhitung; maka terima H1 pada
taraf nyata 5%.
• Jika Fhitung < F0,05; maka terima H0.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 42


Example
• Judul : Telaah Laju Pertumbuhan Rumput Laut
Euchema spinosum yang di Budidaya pada
Metode Rakit Terapung dengan Beda
Konstruksi di Pantai Pulau Nain Kecamatan
Wori.
• Peneliti: Kawim N. Halim (1991).

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 43


Rancangan Penelitian
Rancangan perlakuan
• Penelitian ini merupakan penelitian di bidang perikanan (budidaya
perairan). Dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah
metode rakit terapung dengan beda konstruksi, terdiri dari rakit
bambu bentuk empat persegi panjang (perlakuan 1), bentuk bujur
sangkar (perlakuan 2), dan bentuk segitiga (perlakuan 3). Jarak
tanam (ikat) rumput laut yang berbeda (3 cm, 5 cm, 7 cm, 9 cm, 11
cm, dan 13 cm), sehingga terdapat 18 satuan percobaan.

Rancangan lingkungan
• Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK). Hal ini didasarkan pada adanya pengelompokan
jarak tanam (ikat) yang bertujuan untuk meminimalisir galat dan
hanya konstruksi rakit apung yang menjadi sumber keragaman.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 44


Analisis data pengamatan RAK
Yij = µ + τi + βj + εij
• Yij = nilai pengamatan pada satuan percobaan
dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
• µ = nilai tengah umum
• τi = pengaruh perlakuan ke-i
• βj = pengaruh kelompok ke-j
• εij = pengaruh galat percobaan pada satuan
percobaan dalam perlakuan ke-i dan kelompok
ke-j

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 45


Rancangan Penelitian
Rancangan Respon
• Peubah yang diukur adalah pertambahan berat
per hari Eucheuma spinosum, dengan
menggunakan rumus menurut Weatherley dan
Gill (1989):

• GR (%) = x 100
• GR (%) = Pertumbuhan nisbi
• Wt = Berat rumput laut pada akhir penelitian
• W0 = Berat rumput laut pada awal penelitian

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 46


Hipotesis
• H0 : Rakit terapung yang berbeda konstruksi
memberikan pengaruh yang relatif sama
terhadap laju pertumbuhan harian rumput
laut Euchema spinosum
• H1 : Paling tidak ada dua rataan rakit terapung
beda konstruksi memberikan pengaruh yang
tidak sama terhadap laju pertumbuhan harian
rumput laut Euchema spinosum.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 47


Data Pertumbuhan Harian Rumput
Laut Euchema spinosum
Perlakuan Jumlah
Kelompok A B C Kelompok
I 4,48 4,64 6,34 15,46
II 5,80 6,59 8,77 21,16
III 5,72 7,33 7,97 21,02
IV 6,07 6,93 7,37 20,37
V 5,91 6,49 6,66 19,06
VI 5,31 6,01 6,19 17,51
Total 33,29 37,99 43,30 114,58
Rata-Rata 5,55 6,33 7,22 6,37

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 48


Step
• Faktor Koreksi (FK) = 729,37
• Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = 8,36
• Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK) = 8,44
• Jumlah Kuadrat Total (JKT) = 19,60
• Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK – JKP = 2,80
• Derajat Bebas Kelompok (dbK) = b – 1 = 6 – 1 = 5
• Derajat Bebas Perlakuan (dbP) = t – 1 = 3 – 1 = 2
• Derajat Bebas Galat (dbG) = (t – 1) (b -1) = (3 – 1 ) (6 – 1) = (2) (5) = 10
• (dbT) = tb – 1 = 3x6 – 1 = 17
• Kuadrat Tengah Kelompok (KTK) = JKK/dbK = 8,44/5 = 1,67
• Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)= JKP/dbP = 8,36/2 = 4,18
• Kuadrat Tengah Galat (KTG)= JKG/dBG = 2,80/10 = 0,28
• Fhit kelompok = KTK/KTG = 1,67/0,28 = 5,96
• Fhit perlakuan = KTP/KTG = 4,18/0,28 = 14,93
14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 49
Analisis Ragam Pertumbuhan Harian
Rumput Laut Euchema spinosum.
Ftabel
SK DB JK KT Fhit
5%
Kelompok 5 8,44 1,67 5,96
Perlakuan 2 8,36 4,18 14,93** 4,10
Galat 10 2,80 0,28
Total 17 19,60

Keterangan: ** = Berbeda sangat nyata

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 50


UJI LANJUT
• Berdasarkan analisis ragam, diperoleh hasil
yang sangat nyata pada taraf 5% maka untuk
menguji perlakuan mana yang terbaik diantara
perlakuan-perlakuan yang dicobakan maka
dilanjutkan dengan menggunakan uji wilayah
berganda Duncan.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 51


Uji Wilayah Berganda Duncan
1. Penyusunan nilai tengah dari yang terendah hingga
tertinggi:
5,55 6,33 7,22
2. Penentuan Galat Baku
= 0,09
3. Penentuan Wilayah Nyata Terpendek
= 10

Wilayah Nyata Student untuk taraf 5%


p (0,05) (0,05)
2 3.15 0.28
3 3.30 0.29
14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 52
Tabel
Perlakuan Nilai Tengah 3 2 1
3 7,22 -
2 6,33 0,89** -
1 5,55 1.67** 0,78** -
Keterangan : ** = berbeda sangat nyata

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 53


Kesimpulan
• Konstruksi rakit apung yang berbeda memberikan
pengaruh yang tidak sama dalam memacu
pertumbuhan harian rumput laut Euchema
spinosum, kecuali antara konstruksi rakit apung
bentuk persegi panjang (1) dan bujursangkar (2),
memberikan pengaruh yang relatif sama, dengan
kata lain konstruksi rakit apung bentuk segi tiga (3)
berbeda sangat nyata.

14/12/2018 Willy Tambunan, S.T., M.T. 54


Kuliah Umum

The End

Вам также может понравиться