Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KANDIDIASIS KUTIS
Oleh:
Amalia Salim Widyani | G99142070
Pembimbing:
Arie Kusumawardhani, dr., Sp.KK
STATUS RESPONSI
2
”
IDENTITAS
Nama: An. B
Umur: 2 Bulan
Pekerjaan: -
“Bintik-bintik kemerahan di
daerah punggung pasien”
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
12
”
STATUS GENERALIS
Keadaan : Kompos mentis, gizi buruk
umum
Tanda-tanda
vital
Tekanan : -
Darah
: 140x /menit
Nadi
Frekuensi : 36x /menit
napas
Suhu : 38 ᵒC 13
STATUS GENERALIS
Kepala : makrocephal
Mata : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Punggung : lihat status dermatologis
Dada : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Inguinal dan anogenital : lihat status dermatologis
Ekstremitas atas: dalam batas normal
Ekstremitas bawah: dalam batas normal 14
STATUS
DERMATOVENEROLOGI
Pemeriksaan Gram:
PMN 0-1/LPB
Coccus gram positif 5-10/LPB
DIAGNOSIS
“KANDIDIASIS KUTIS”
20
”
TERAPI
TERAPI
Non
medikamentosa
Medikamentosa
NON MEDIKAMENTOSA
•Menjaga kebersihan popok, lebih sering mengganti popok minimal 4-6 kali sehari atau jika
popok sudah penuh dan sesudah buang air besar.
•Menjaga kebersihan kulit punggung, bokong dan sekitar alat kelamin terutama setelah
buang air kecil atau buang air besar dengan membersihkan daerah lesi sebelum memakai
popok yang baru.
•Tidak memakai pakaian yang ketat, memakai pakaian yang menyerap keringat dan ganti
pakaian minimal dua kali sehari terutama apabila sering berkeringat
Topikal
Miconazole cream 2% 2x sehari setelah
mandi (pagi dan sore)
PROGNOSIS
Ad Fungsionam : bonam
Ad Kosmetikum : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
25
”
DEFINISI
Infeksi jamur genus Candida superfisial baik secara primer
maupun sekunder yang terjadi pada bagian tubuh yang hangat,
lembab, dan daerah lipatan.
Kandidiasis Kandidiasis
selaput sistemik
lendir
Kandidiasis Reaksi id
kutis (Kandidid)
EPIDEMIOLOGI
Dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan
Spesies Candida merupakan penyebab tersering infeksi jamur pada
pasien dengan imunokompromais
Kandidiasis diaper rash juga dilaporkan dengan angka yang cukup
tinggi, yaitu 65,7%-80% ditemukan pada anak berusia dibawah 4 tahun.
ETIOLOGI
Candida albicans adalah jamur dimorfik yang dapat menyebabkan infeksi,
penyebab paling sering kandidiasis superfisial ataupun sistemik.
Candida spp merupakan suatu flora normal -> patogen oportunistik
Daya tahan tubuh turun -> ragi dapat menjadi dominan dan
menyebabkan keadaan patologik
CANDIDA SPP YANG
MENGINFEKSI MANUSIA
PATOGENESIS
Infeksi yang disebabkan Candida disebut kandidiasis atau kandidosis.
Transmisi infeksi kandidiasi secara endogen dan eksogen
Kelainan yang disebabkan oleh spesies Candida ditentukan oleh interaksi
yang kompleks antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan tubuh
host
PATOGENESIS
Faktor penentu patogenitas Candida:
Daya lekat dan Invasif
Pembentukan Biofilm
Polimorfisme
Enzim
Pengaturan pH dan regulasi
Metabolisme dan adaptasi
PATOGENESIS
Adanya interaksi antara glikoprotein permukaan Candida
dengan sel epitel kulit
2. Vulvovaginitis
Keluhan utama gatal di daerah vulva, tampak
hiperemi pada labia minora, bercak putih
kekuningan.
4. Diaper-rash
Akibat oklusi kronik area popok oleh popok yang
basah. Berupa eritema cerah disertai erosi dan
terbetuk pustul.
5. Kandidosis kutis granulomatosa
Lesi papul kemerahan tertutp krusta tebal berwarna
kuning kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya
Diaper-rash. Tampak bercak
kemerahan pada pantat bayi
yang menggunakan popok.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
40
”
1. Dabas, Parveen S. An Approach to Etiology, Diagnosis and Management of Different Types of Candidiasis. Journal
of Yeast and Fungal Research. 2013. 4 (6): 63-73
2. Wolff, Klauss dan Richard Allen Johnson. Fitzpatrick’s Color Atlas and Sinopsis of Clinical Dermatology Sixth
Edition. McGraw-Hill. USA. 2009; 718-731.
3. Scheinfeld, Noah S. Cutaneous Candidiasis. Available from http://emedicine.medscape.com/article/1090632-
overview. 03 April 2016
4. Hidalgo, JH. Candidiasis. Available from http://emedicine.medscape.com/article/213853-overview. 03 April 2016
5. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest, BA, Paller AS, Leffel DJ, Wolff K. Fiztpatrick Dermatology in General Medicine
Eight Edition. McGraw-Hill. USA. 2012: 3268-3281
6. Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda A., Hamzah M., Aishah S., Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi VI, Cetakan
II, Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2011;106-109.
7. Pappas, Kaufmann, Andes, Benjamin, Calandra, Edwards, Filler, et al. Clinical Practice Guidelines for the
Management of Candidiasis: 2009 Update by the Infectious Diseases Society of America. Treatment Guidelines for
Candidiasis. 2009. 48 : 503-535
8. Bhai N, Tendolkar U, Baradkar B, Mathur M, Kulkarni M. Paediatric Oropharyngeal And Cutaneous Candidiasis With
Special Reference To Candida Dubliniensis. 2014. Journal of Medical Microbiology. 63: 518-521
9. David Ellis, Mycology Unit, Women’s and Children’s Hospital, Adelaide. Management of cutaneous fungal
infections. Tersedia pada www.mycology.adelaide.edu.au
10. Rahman MH, Hadiuzzaman, Jaman MK, Bhuiyan, Islam N, Ansari NP, Mumu SA, Chowdhury IJ. Prevalence Of
Superficial Fungal Infections In The Rural Areas Of Bangladesh. Irian Journal of Dermatology. 14 (3): 86-91
11. Borman AM, Linton CJ, Oliver D, Palmer, MD, Szekely A, Odds FC, Johnson EM. Pyrosequencing of 20
nucleotides of the Internal Transcribed Spacer 2 discriminates Candida parapsilosis, Candida metapsilosis
and Candida orthopsilosis. Journal of Clinical Microbiology. 2009. 2307-2310
12. Mayer FL, Wilson D, Hube B. Candida albicans Pathogenicity Mechanisms. Virulence. 2013. 4 (2): 119-128
13. Garcia MC, Lee JT, Ramsook CB, Alsteens D, Dufrene YF, Lipke PN. A Role for Amyloid in Cell Aggregation
and Biofilm Formation. Plos One. 2011. 6 (3): 1-13.
14. Verstrepen KJ, Klis FM. Flocculation, Adhesion And Biofilm Formation In Yeasts. Mol Microbiol 2006. 60:5-
15
15. Naglik JR, Moyes DL, Wachtler B, Hube B. Candida Albicans Interactions With Epithelial Cells And
Mucosalimmunity. Microbes Infect. 2011. 13 (12-13): 963-976.
16. Dalle F, Wachtller B, Ollivier C, Holland G, Bannert N, Wilson D, Labruere C, Bonnin A, Hube B. Cellular
Interactions Of Candida Albicans With Human Oral Epithelial Cells And Enterocytes. Cellular Microbiolgy.
2010. 12 (2): 248-271.
17. Martins N, Ferreira I, Barros L, Silva S, Henriques M. Candidiasis: Predisposing factors, Prevention,
Diagnosis and Alternative Treatment. Mycopathologia. 2014. 177: 223-240.
“Terima kasih”