Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MANGIHUT PANDAPOTAN
M.BINTANG CENDIKIA
SANDY ADITYA PUTRA
Proses Overview
- Reaksi Keseluruhan
- Block Flow Diagram Purifier VS Konvensional
Step Proses
- Pretreatment Feed Gas – Kompresi, Preheat dan Desulfurisasi
- Primary Reforming
- Kompresi Udara Proses
- Secondary Reforming
- CO Shift Conversion – HT dan LT Shift
- CO2 Removal
- Methanator
Step Proses...Lanjutan
- Drying
- Cryogenic Purification
- Kompresi Syngas
- Sintesa Amoniak
- Refrigerasi Amoniak
- Purge Gas Ammonia Recovery
- Process Condensate Stripper
Steam System
Fasilitas Start-Up
Reaksi Sederhana
CH4 H2 NH3
N2
Process Overview
Amoniak di bentuk dari reaksi Hidrogen dan Nitrogen
3H2 + N2 2NH3
Reaksi keseluruhan produksi Amoniak
CH4 + H2O + 0,5O2 + N2 2NH3 + CO2 + Panas
Udara CO2
CH4/
Produksi Purifikasi Sintesa
Natural Amoniak
Syngas Syngas Amoniak
Gas
Steam Kondensat
T = ~900 oC
T = 713 oC
Produk CO2 Recycle
Fuel
Purge
Ke Fuel
Cold Box Tanpa Produk
Steam H/N = <2
Komposisi CH4 Tinggi
PGRU
NH3
NG Feed FD Preheat & Sulfur Recycle H2
Removal Rasio H/N & Inert
yang Stabil
Rasio S/C
Rendah
Process Overview
Proses pada PUSRI II-B berdasarkan pada KBR Purifier Process™
Rate Udara H2 : N2 = ~2 : 1
Kompresor
Udara Udara
2881,2 MTPD
T = 713 oC Produk Recycle 2160 MTPD
Fuel
CO2
Purge
Ke Fuel
Produk
Steam NH3
NG Feed FD Preheat & Sulfur Recycle H2
Removal
H2 : N 2 = 3 : 1
Ar = 0,2 – 0,3%
S/C = 2,7 : 1
Process Overview
Perbandingan Proses – Konvensional VS Purifier
Perbedaan Kedua Proses
CH4
n-C4H10 0,66 H2O
i-C5H12 0,26
n-C5H12 0,14
C6 0,25
C7 ++ 0,00
CO2 4,91
N2 1,0
Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa reaksi akan terjadi dengan input panas
(temperatur yang lebih tinggi)
- Tekanan lebih rendah membuat reaksi mengarah ke depan
- Steam yang lebih tinggi akan lebih membentuk Hidrogen
Pengaruh Rasio Steam to Carbon
Secara teori rasio minimum harus berada sedikit diatas 1,0 untuk
menghindari terjadinya cracking
Ahli katalis memberikan batasan ini pada 1,5 sampai 1,7 untuk Methan
dan 2,2 untuk Naphtha reforming
Tekanan Inlet 39
kg/cm2(a)
Tekanan Outlet 38,7
104-D2A: 38,5
Volume Katalis m3
104-D2B: 77
Volume Katalis m3 40
Corbon Dioxide tinggi yang masuk ke dalam Cryogenic Purifier akan menghasilkan
solidifikasi (pemadatan) Carbon Dioxide dan menyebabkan kebuntuan pada bagian
bawah dari Aluminum Plate Exchanger dalam Cryogenic Purifier
Step Proses – Drying
Fungsi: Untuk menghilangkan H2O, trace CO2 dan NH3 di dalam gas sehingga
menghindari terjadinya freezing di dalam purifier
Desiccants – Type A Zeolite 13X (equivalent) butiran
(Alumino Silicate)
Parameter Proses:
Tekanan suction dan tekanan discharge
Tekanan suction dikontrol dengan mem-variasikan speed turbin (103-JT)
Sistem Anti-surge disediakan untuk melindungi mesin selama proses operasi
start-up dan turn down
Step Proses – Sintesa Amoniak
Reaksi terjadi dibawah bantuan katalis berbasis Promoted Magnetide (Iron)
3H2 + N2 2NH3 (eksotermis)
Reaksi tersebut dibatasi oleh kesetimbangan reaksi, hanya sebagian dari H2 dan N2 yang
dikonversikan menjadi NH3
Parameter Proses:
Temperatur yang tinggi akan meningkatkan rate reaksi, namun sebaliknya
mempengaruhi terhadap equilibrium/kesetimbangan temperatur pendinginan
optimum diantara tiga bed
Level Inert – Semakin tinggi kadar inert akan berefek negatif terhadap konversi NH3
Level inert dikontrol dengan mengatur rate purge. Batas tertinggi dari purge rate
adalah kapasitas dari sistem Purge Gas NH3 Recovery, sedangkan batas terendahnya
adalah batasan mekanikal dari peralatan di Syn loop termasuk 103-J
Level inert optimum adalah yang mempunyai purge gas rate yang membutuhkan
konsumsi energi yang minimum pada 103-J dan Purge Gas NH3 Recovery.
Normal operasi: ~3,5%
Step Proses – Sintesa Amoniak
Proses Parameter (lanjutan)
Semakin rendah konsentrasi Amoniak di dalam feed Converter, maka konversi NH3 akan
semakin tinggi. Konsentrasi NH3 ditentukan oleh kondisi outlet Unitized Chiller. Semakin
rendah temperatur dan tinggi tekanannya, maka semakin rendah konsentrasi NH3-nya.
Konsentrasi NH3 inlet Converter yang optimum adalah yang membutuhkan konsumsi
energi yang minimum bagi 103-J dan 105-J.
Normal operasi NH3 di dalam feed: ~2,6% dengan menjaga effluent 120-C pada -17,8 oC,
dan tekanan 151 kg/cm2(a).
Rasio H2 : N2 di dalam feed Converter
Rasio optimum untuk mendapatkan konversi maksimum dan tekanan syn loop yang
minimum adalah sedikit dibawah 3 : 1. Rasio ini dikontrol di upstream di dalam Purifier.
Semakin tinggi tekanan semakin tinggi rate reaksinya, semakin tinggi juga konversinya.
Tekanan loop dikontrol dengan secara tidak langsung dan tergantung pada kondisi
proses lainnya, seperti: rate produksi, level inert, rasio H2 : N2 dan aktifitas katalis
Rate Recycle
Semakin rendah konversi, maka semakin tinggi rasio recycle-nya, juga semakin banyak
konsumsi daya pada 103-J.
3-Bed Horizontal Intercooled
Ammonia Converter
Step Proses – Sintesa Amoniak
Ammonia Converter (105-D)
Converter horizontal dengan tiga tingkatan equilibrium dengan dua intercooler
Basket Katalis yang removable dalam shell yang bertekanan
Terdapat suatu Anullar Space di antara Cylindrical Catalyst Basket dan High Pressure
Shell untuk memberikan jalur bagi gas agar dapat mendinginkan Shell
Aliran proses adalah mengarah ke bawah melewati setiap bed. Pressure drop yang
rendah. Semua feed gas mengalir melalui setiap bed katalis.
Empat bed, setiap bed diisi dengan katalis Promoted Iron dengan komposisi butiran
1,5 – 3 mm hingga 90% bagian atas dan butiran 3- 6 mm dibagian 10% ke bawah
Syn-Loop
Unitized Chiller – 120-C
Step Proses – Sintesa Amoniak
PERTANYAAN...