Вы находитесь на странице: 1из 11

Artritis

Reumatoid

Kelompok 5 :
Dinni Aulia
Rima Daulay
Devinisi

– Menurut international association for study of pain nyeri adalah : pengalaman


perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual
maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan
– Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, memberikan kemungkinan
variasi pergerakan diantara segmen-segmen serta kemungkinan variasi
pertumbuhan
– Arthritis adalah istilah umum bagi peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di
daerah persendian. Penyakit ini cukup banyak menyerang masyarakat Indonesia
pada usia 25-74 tahun dengan prevalensi dan keparahan seiiring meningkat usia.
– Gambaran klinis dari penyakit ini adalah Rasa nyeri, pembengkakan, panas, eritema
Gejala sistemik

1. Mudah capek
2. Lemah
3. Lesu
4. Takikardi
5. Berat badan menurun
6. Anemia
Faktor Resiko Artritis
Reumatoid

– Faktor resiko dalam peningkatan terjadinya RA antara lain jenis kelamin


perempuan, ada riwayat keluarga yang menderita RA, umur lebih tua, paparan
salisilat dan merokok, Obesitas juga merupakan faktor resiko.
Patofisiologi Artritis Reumatoid
Tahapan atau stadium penyakit

1. Stadium sinovitis : Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan
sinovial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat
bergerak maupun istirahat, bengkak dan kekakuan.
2. Stadium destruksi : Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan
sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya
kontraksi tendon.
3. Stadium deformitas : Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan
berulang kali, dan gangguan fungsi secara menetap.
Pemeriksaan fisik

– Pola karakteristik dari persendian yang terkena adalah : mulai pada persendian
kecil di tangan, pergelangan, dan kaki. Secara progresif mengenai persendian,
lutut, bahu, pinggul, siku, pergelangan kaki, tulang belakang serviks. Persendian
dapat terasa hangat, bengkak, kaku pada pagi hari berlangsung selama lebih
dari 30 menit. Deformitas tangan dan kaki adalah hal yang umum.
Terapi artritis reumatoid
bertujuan untuk
a. Untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien
b. Mempertahankan status fungsionalnya
c. Mengurangi inflamasi
d. Mengendalikan keterlibatan sistemik
e. Proteksi sendi
f. Mengendalikan progresivitas penyakit
g. Menghindari komplikasi yang berhubungan dengan terapi
Terapi farmakologi Artritis
Reumatoid
– 1. NSAID (Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs) untuk mengurangi rasa nyeri
dan kekakuan sendi. Seperti ibuprofen
– 2. Obat-obatan immunosupressan. Obat ini dibutuhkan dalam proporsi kecil
untuk pasien dengan penyakit sistemik. Seperti sulfasalazin
Terapi non-farmakologi

– Terapi non-farmakologi melingkupi terapi modalitas dan terapi komplementer.


Terapi modalitas berupa diet makanan (salah satunya dengan suplementasi
minyak ikan cod), kompres panas dan dingin serta massase 25 untuk
mengurangi rasa nyeri, olahraga dan istirahat, dan penyinaran menggunakan
sinar inframerah. Terapi komplementer berupa obat-obatan herbal,
accupressure, dan relaxasi progressive
Terimakasih

Вам также может понравиться