Вы находитесь на странице: 1из 23

Akhlak

1A – KGE
D3 Teknik Konstruksi Gedung

 Astrie
Nurwulan
 Cecep Maulana
 Sasya Putri Utami
Pengertian Akhlak
 Kata akhlak yang berasal dari bahasa
Arab al-akhlaq yang berarti tabiat atau
tingkah laku, perangai, dan kebiasaan.
 Dalam bahasa Indonesia kata akhlak
adalah moral, etika, nilai, dan karakter.
 Kata-kata ini sering disejajarkan dengan
budi pekerti, tata susila, tata krama atau
sopan santun (Faisal Ismail, 1998: 178).
Rosulullah saw bersabda...

 Artinya: ”Dari Abu Hurairah, ia berkata,


Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya
aku hanya diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia”. (HR. Ahmad).
Ciri-ciri Akhlak Islami
1. Kebajikan yang mutlak
Islam menjamin kebajikan mutlak. Karena Islam telah menciptakan akhlak
yang luhur. Ia menjamin kebaikan yang murni baik untuk perorangan atau
masyarakat pada setiap keadaan. Sebaliknya akhlak yang diciptakan
manusia, tidak dapat menjamin kebaikan dan hanya mementingkan diri
sendiri.
2. Kebaikan yang menyeluruh
Akhlak islami menjamin kebaikan untuk seluruh manusia. Baik segala
jaman, semua tempat, mudah tidak mengandung kesulitan dan tidak
mengandung perintah berat yang tidak dikerjakan oleh umat manusia di
luar kmampuannya. Islam menciptakan akhlak yang mulia, sehingga
dapat dirasakan sesuai dengan jiwa manusia dan dapat diterima akal
yang sehat.
3. Kemantapan
Akhlak Islamiayah menjamin kebaikan yang mutlak dan sesuai pada diri
manusia. Ia bersifat tetap, langgeng dan mantap, sebab yang
menciptakan Tuhan yang bijaksana, yang selalu memliharanya dengan
kebaikan yang mutlak. Akan tetapi akhlak/etika ciptaan manusia bersifat
berubah-rubah dan tidak selalu sama sesuai dengan kepentingan
masyarakat dalam satu jaman atau satu bangsa. Sebagai contoh aliran
materialism, hati nurani dana lain sebagainya.
4. Kewajiban yang dipatuhi
Akhlak yang bersumber dari agama Islam wajib ditaati
manusia sebab ia mempunyai daya kekuatan yang tinggi
menguasai lahir batin dan dalam keadaan suka dan
duka, juga tunduk pada kekuasaan rohani yang dapat
mendorong untuk tetap berpegang kepadanya. Juga
sebagai perangsang untuk berbuat kebaikan yang diiringi
dengan pahala dan mencegah perbuatan jahat, karena
takut skan siksaan Allah SWT.
5. Pengawasan yang menyeluruh
Agama islam adalah pengawas hati nurani dan akal yang
sehat, islam menghargai hati nurani bukan dijadikan tolak
ukur dalam menetapkan beberapa usaha. Firman Allah
dalam surat Al-Qiyamah: 1-2 ; yang artinya: “Aku
bersumpah dengan hari kiamat, dan aku bersumpah
dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)”.
Sumber Akhlak Islam

 1. Al- Quran
 2. Sunnah Nabi Muhammad SAW

Ada pula
Hati nurani dan akal sebagai penentu baik
buruknya akhlak manusia walaupun bersifat
subjektif dan relatif jadi yang utama menjadi
sumber penentu baik buruknya akhlak adalah
Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi Akhlak
sebagai berikut:

Artinya:
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah, dengan tidak memertrlukan
pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.
 Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-
benar berbudi pekerti yang agung.”
 (QS. al-Qalam (68): 4).
Prof. Kh. Farid Ma’ruf membuat
kesimpulan tentang definisi akhlak ini
sebagai berikut

“Kehendak jiwa
manusia yang
menimbulkan
perbuatan dengan
mudah karena
kebiasaan, tanpa
memerlukan
pertimbangan pikiran
terlebih dahulu”.
Beberapa ciri-ciri khusus dari
akhlak yaitu:
1. Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam
kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang
yang menjadi kepribadiannya dan itu akan
membuat berbeda dengan orang lain.

2. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan


secara terus menerus, dalam keadaan
bagaimana pun juga. Dengan kata lain akhlak
merupakan adat kebiasaan yang selalu
dilakukan oleh seseorang.
3. Akhlak mengandung
perbuatan yang dilakukan
karena kesadaran sendiri,
bukan karena di paksa,
atau mendapatkan
tekanan dan intimidasi dari
orang lain.

4. Akhlak merupakan
manifestasi dari perbuatan
yang tulus ikhlas, tidak di
buat-buat.[5]
Dinyatakan dalam sebuah hadits Nabi:
َ َّ‫َل‬
َ َ ََ ِِ ْْ َ‫عل‬
َ ‫للا‬‫ه‬ ‫صلَّى‬ َ ‫النبُّى‬ َّ ‫ل‬ َ ‫قا‬َ ‫ك‬
ٍ ِ‫ن ماَل‬ ِ ‫س ْب‬ ِ َ‫ن اَن‬ ْ ‫ع‬َ :
ْ َ ُّ ‫ن تَضل‬ ْ َ‫ن ل‬ ‫ت فِ ْْ ه‬‫تَ َر ْك ه‬
ِ
‫للا‬ َ ‫ما كِ َت‬
‫اب‬ َ ‫ه‬
ِ ِ ‫ب‬ ْ
َ ‫ه‬
‫ت‬ ‫ك‬ َّ
‫س‬ ‫م‬َ َ ‫ت‬ ‫ما‬ ‫ا‬‫و‬ْ ِ ِ ‫َ اَ ْم َر ْي‬
ْ ‫ك‬
‫َ َر ه‬
ِ ِ‫َ ْول‬
ِ َ ‫َ َّن‬
َ ‫ة‬ ‫َ ه‬
َ

Artinya:
“ Dari Anas Bin Malik berkata: Bersabda Nabi Saw:
Telah kutinggalkan atas kamu sekalian dua perkara,
yang apabila kamu berpegang kepada keduanya,
maka tidak akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan
Sunah Rasul-Nya”.
Ruang Lingkup Akhlak
 Mencakup Semua aspek dalam hidup
kita.
1. Akhlak Pribadi
2. Akhlak berkeluarga
3. Akhlak bermasyarakat,
4. Akhlak bernegara
5. Akhlak beragama;
Berdasarkan sifatnya, akhlak
terbagi menjadi dua bagian
1. Akhlaq Mahmudah ( Terpuji)
a. Rida kepada Allah SWT
b. Cinta dan beriman kepada Allah SWT
c. Beriman kepada Malaikat, Kitab, Rasul, hari Kiamat, dan takdir
d. Taat beribadah
e. Selalu menepati janji
f. Melaksanakan amanah
g. Berlaku sopan dalam ucapan dan perbuatan
h. Qanaah (rela terhadap pemberian Allah SWT)
i. Tawakal
j. Sabar
k. Syukur
l. Tawadhu’ (merendahkan diri) dan segala perbuatan
yang baik menurut pandangan Al-Quran dan Al-Hadis.
Berdasarkan sifatnya, akhlak
terbagi menjadi dua bagian
2. Akhlak mazhmumah (akhlak
tercela) atau akhlak sayyiyah
(akhlak yang jelek), di
antaranya:

a. Kufur
b. Syirik j. Kikir
c. Murtad k. Dendam
d. Fasik l. Khianat
e. Riya’ m. Memutuskan silaturahmi
f. Takabur n. Putus asa
g. Mengadu domba o. Segala perbuatan tercela
h. Dengki/iri menurut pandangan Islam
i. Hasut Berdasarkan objeknya,
"‫خ ُل ًقا‬
ُ ‫م‬
ْ ‫س ُن ُه‬ ْ َ‫م ْؤ ِم ِن ْينَ إِ ْيمَانًا أ‬
َ ‫ح‬ ُ ‫"أَ ْكم‬
ُ ‫َل ال‬

"Orang-orang mukmin yang paling


sempurna keimanannya adalah yang
paling baik akhlaknya". (HR. Tirmidzi dan
Ahmad).
Macam – macam Akhlak
1. Akhlak kepada Allah
a. Beribadah kepada Allah
b. Berzikir kepada Allah
c. Berdo’a kepada Allah
d. Tawakal kepada Allah (berserah diri)
e. Tawaduk kepada Allah (rendah hati )
2. Akhlak kepada Diri Sendiri
a. Sabar
b. Syukur
c. Tawaduk
3. Akhlak kepada keluarga
a. Berbuat baik kepada Keluarga dibuktikan
dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain :
menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai
bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata
sopan dan lemah lembut, mentaati perintah,
meringankan beban, serta menyantuni mereka
jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
ً َ ْ َ ْ ُ
"‫سانِكم أخَلقا‬ ْ َ
َ ‫م أح‬ْ ‫َار ُك‬ ‫ي‬‫خ‬ِ ْ
‫ن‬ ‫م‬
ِ َّ ِ‫"إ‬
‫ن‬
ِ

"sesunggunya orang yang terbaik diantara


kalian adalah yang paling baik akhlaknya".
(HR. Bukhori dan Muslim).
4. Akhlak kepada Sesama Manusia

a. Husnuzan (Prasangka Baik)


b. Tawaduk (Rendah Hati)
c. Tasamu (sikap tenggang rasa)
d. Ta’awun (tolong menolong)

ِ ‫سا ُن ُك‬
‫م‬ َ َ‫ ِ أ‬
ِ ‫ح‬ َ ْْ َ‫سا ي‬
ِ ‫َ ال ِقيَا َم‬ ْ ‫يم‬
ً ‫َج ِل‬ ْ ‫ي وَأَ ْق َر ُب ُك‬
ْ ِِّ‫م ِمن‬ َ َ‫ن أ‬
ْ ‫ح ِب ُِّك‬
َّ َ‫م إِل‬ َّ ِ‫"إ‬
ْ ‫ن ِم‬

ْ َ‫أ‬
"‫خ ََل ًقا‬
"sesunggunya orang yang paling aku cintai dan paling
dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah
yang paling baik akhlaknya". (HR. Tirmidzi: 4/370
ْ َ‫َ اِل‬
ِ ‫خ ََل‬
"‫ق‬ َ ‫ار‬ َ ‫مم‬
ِ ‫َك‬ ِّ ِ َ‫ت ِِلُت‬
َ ‫م‬ ُ ‫"إِنَّمَا ُب ِع ْث‬

"tiada lain aku diutus (kedunia) adalah untuk


menyempurnakan kebaikan akhlak". (HR.
Ahmad: 2/381).
Terimakasih....

Вам также может понравиться