Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KOLIGATIF
LARUTAN
KELOMPOK 2 :
- ABIYYI SUFYAN
- ALIYAH NAHDA UTAMI
- AYU TIA NINGSIH
APA ITU SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN?
• Sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak
tergantung pada sifat zat terlarut tersebut.
• Adalah sifat larutan encer yang tidak mudah menguap dan
hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut, tidak
tergantung pada jenis zat terlarut.
• Adalah sifat dari larutan yang bergantung pada jumlah volume
pelarut dan bukan pada massa partikel.
• Untuk istilah koligatif sendiri, berasal dari bahasa latin, yaitu
colligarae yang artinya bergabung bersama.
• Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif
larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non elektrolit.
.
• Di dalam suatu larutan banyaknya partikel ditentukan oleh konsentrasi
larutan dan sifat larutan itu sendiri.
• Jumlah partikel yang ada dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan
jumlah partikel yang ada dalam larutan elektrolit, walaupun keduanya
mempunyai konsentrasi yang sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
dapat terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak
dapat terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan
dapat dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif
larutan elektrolit.
∆p = p0 – p
Menurut Roult
Keterangan :
∆P = penurunan tekanan uap
XP = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap larutan
KENAIKAN TITIK
DIDIH LARUTAN (∆TB)
• Titik didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan titik didih
pelarut.
• Bila suatu zat cair dinaikkan suhunya, maka semakin banyak
zat cair yang menguap. Pada suhu tertentu jumlah uap diatas
permukaan zat cair akan menimbulkan tekanan uap yang
sama dengan tekanan udara luar. Keadaan saat tekanan uap
zat cair diatas permukaan zat cair tersebut sama dengan
tekanan udara disekitarnya disebut mendidih dan suhu ketika
tekanan uap diatas pemukaan cairan sama dengan tekanan
uap luar disebut titik didih.
Garis mendidih air digambarkan oleh
garis CD, sedangkan garis mendidih
larutan digambarkan oleh garis BG.
Titik didih larutan dinyatakan dengan
Tb1, dan titik didih pelarut dinyatakan
dengan Tbo. Larutan mendidih pada
tekanan 1 atm.
Dari gambar di samping dapat dilihat
bahwa titik didih larutan (titik G) lebih
tinggi daripada titik didih air (titik
D).Selisih titik didih larutan dengan titik
didih pelarut murni disebut kenaikan titik
didih ( ΔTb ).
Maka:
𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎
∆Tf = Kf.𝑴𝒓 x 𝒑
Keterangan:
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan titik beku molal
M = molalitas larutan
g = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
P = massa pelarut
TEKANAN OSMOTIK
• Sifat koligatif keempat terutama penting dalam biologi sel, sebab
peranannya penting dalam transfor molekul melalui membran sel.
Membran ini disebut semipermiabel, yang membiarkan molekul
kecil lewat tetapi menahan molekul besar seperti protein dan
karbohidrat. Membran semipermiabel dapat memisahkan molekul
pelarut kecil dari molekul zat terlarut yang besar.
• Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding
semipermeabel disebut osmotik.
• Tekanan yang ditimbulkan akibat dari tekanan osmotik disebut
tekanan osmotik.
• Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan
memberikan beban pada kenaikan permukaan larutan menjadi
sejajar pada permukaan sebelumnya.
Osmosis atau tekanan osmotik adalah proses berpindahnya zat
cair dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran
semipermiabel. Osmosis dapat dihentikan jika diberi tekanan,
tekanan yang diberikan inilah yang disebut tekanan osmotik.
Tekanan osmotik dirumuskan:
π = nRT
Keterangan :
V
π = tekanan osmotik
Atau M = konsentrasi molar
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K mol )
π=MRT T = suhu mutlak (K)
• Partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi
keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai
menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak
terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan
dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat
koligatif larutan elektrolit.
• Dalam sistem analisis, dikenal larutan hipertonik yaitu larutan
yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi, larutan isotonic
yaitu dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama,
dan larutan hipotonik yaitu larutan dengan konsentrasi terlarut
rendah.
• Air kelapa merupakan contoh larutan isotonik alami. Secara
ilmiah, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan
gula yang sempurna sehinggga memiliki kesetimbangan
elektrolit yang nyaris sempurna setara dengan cairan tubuh
manusia. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam.
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif yang lebih besar
dari hasil perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif
larutan nonelektrolit. Perbandingan antara sifat koligatif larutan
elektrolit yang terlihat dan hasil perhitungan dengan persamaan
untuk sifat koligatif larutan non elektrolit,
• menurut Van’t Hoff besarnya selalu tetap dan diberi
simbol i (i = tetapan atau faktor Van’t Hoff ). Dengan demikian
dapat dituliskan:
Keterangan:
i = sifat koligatif larutan eklektrolit dengan kosentrasi m /
sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan kosentrasi m
n = jumlah seluruh ion zat elektrolit
(baik yang + maupun -)
α = derajat ionisasi larutan elektrolit
(untuk elektrolit kuat α = 1)
Sifat koligatif larutan elektrolit dirumuskan sebagai berikut:
∆P = Xt . Po. i
∆Tf = m Kf . i
∆Tb = m Kb . i
π=M.R.T.i
ELEKTROLIT KUAT
karakteristiknya adalah sebagai berikut: