Вы находитесь на странице: 1из 31

SIFAT

KOLIGATIF
LARUTAN
KELOMPOK 2 :
- ABIYYI SUFYAN
- ALIYAH NAHDA UTAMI
- AYU TIA NINGSIH
APA ITU SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN?
• Sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak
tergantung pada sifat zat terlarut tersebut.
• Adalah sifat larutan encer yang tidak mudah menguap dan
hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut, tidak
tergantung pada jenis zat terlarut.
• Adalah sifat dari larutan yang bergantung pada jumlah volume
pelarut dan bukan pada massa partikel.
• Untuk istilah koligatif sendiri, berasal dari bahasa latin, yaitu
colligarae yang artinya bergabung bersama.
• Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif
larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non elektrolit.
.
• Di dalam suatu larutan banyaknya partikel ditentukan oleh konsentrasi
larutan dan sifat larutan itu sendiri.
• Jumlah partikel yang ada dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan
jumlah partikel yang ada dalam larutan elektrolit, walaupun keduanya
mempunyai konsentrasi yang sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
dapat terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak
dapat terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan
dapat dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif
larutan elektrolit.

 Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan


sifat larutan itu sendiri. Namun sebelum itu kita harus mengetahui hal- hal
berikut :
Molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
Molal, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg larutan
Fraksi mol, yaitu perbandingan mol zat terlarut dengan jumlah mol zat
pelarut dan zat terlarut.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
NON ELEKTROLIT
• Larutan non elektolit tidak dapat mengurai menjadi ion – ion
nya
• Menurut hukum sifat koligatif, selisih tekanan uap, titik beku,
dan titik didih suatu larutan dengan tekanan uap, titik beku,
dan titik didih pelarut murninya, berbanding langsung dengan
konsentrasi molal zat terlarut. Larutan yang bisa memenuhi
hukum sifat koligatif ini disebut larutan ideal. Kebanyakan
larutan mendekati ideal hanya jika sangat encer.
Terdapat empat macam sifat koligatif
larutan, yaitu

1 Penurunan tekanan uap


larutan jenuh
Penurunan titik beku
3
2 Kenaikan titik didih Tekanan Osmotik
4
PENURUNAN
TEKANAN UAP
• Penurunan tekanan uap adalah kecenderungan molekul - molekul cairan
untuk melepaskan diri dari molekul – molekul cairan disekitarnya dan
menjadi uap
• Tekanan uap air ( pelarut murni) merupakan tekanan terjadi pada
molekul-molekul air untuk lepas dari permukaannya. Jika ke dalam air
(pelarut murni) ditambahkan suatu zat, maka molekul-molekul zat
tersebut akan menghalang-halangi molekul-molekul air untuk menguap,
akibatnya tekanan uapnya menurun.
• Besarnya penurunan tekanan uap dapat dihitung dengan melihatselisih
tekanan uap pelarut murni dengan tekanan uap larutan, yang secara
matematis dinyatakan :

∆p = p0 – p
Menurut Roult

a. Penurunan tekanan uap jenuh tidak bergantung padajenis


zat yang dilarutkan, tetapi tergantung pada jumlahpartikel zat
terlarut.
b. Penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus
denganfraksi mol zat yang dilarutkan.

Hukum Raoult tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:


P = Xt . Po
Keterangan:
P = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
P° = tekanan uap pelarut murni
Karena Xt + Xp = 1, maka: Xt = 1 - Xp, sehingga:
P = Xt . Po
Po - P = (1 - Xp) Po
Po - P = Po - Xp . Po
-P = Po - Po - Xp . Po
P = Xp . Po

Keterangan :
∆P = penurunan tekanan uap
XP = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap larutan
KENAIKAN TITIK
DIDIH LARUTAN (∆TB)
• Titik didih larutan selalu lebih tinggi dibandingkan titik didih
pelarut.
• Bila suatu zat cair dinaikkan suhunya, maka semakin banyak
zat cair yang menguap. Pada suhu tertentu jumlah uap diatas
permukaan zat cair akan menimbulkan tekanan uap yang
sama dengan tekanan udara luar. Keadaan saat tekanan uap
zat cair diatas permukaan zat cair tersebut sama dengan
tekanan udara disekitarnya disebut mendidih dan suhu ketika
tekanan uap diatas pemukaan cairan sama dengan tekanan
uap luar disebut titik didih.
Garis mendidih air digambarkan oleh
garis CD, sedangkan garis mendidih
larutan digambarkan oleh garis BG.
Titik didih larutan dinyatakan dengan
Tb1, dan titik didih pelarut dinyatakan
dengan Tbo. Larutan mendidih pada
tekanan 1 atm.
Dari gambar di samping dapat dilihat
bahwa titik didih larutan (titik G) lebih
tinggi daripada titik didih air (titik
D).Selisih titik didih larutan dengan titik
didih pelarut murni disebut kenaikan titik
didih ( ΔTb ).

∆Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut


Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan
sebanding dengan hasil kali dari Molalitas larutan (m) dengan
kenaikan titik didih molal (Kb).
Oleh karena itu, kenaikan titik didih dapat dirumuskan seperti
berikut:
𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎 KETERANGAN :
∆Tb = Kb.m dan m = x
𝑴𝒓 𝑷 ∆Tb = kenaikan titik didih
Kb = tetapan titik didih molal
m = molalitas larutan
Maka: g = massa zat terlarut
𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎 Mr = massa molekul relatif zat terlarut
∆Tb = Kb. x P = massa pelarut
𝑴𝒓 𝑷
PENURUNAN TITIK
BEKU LARUTAN (∆TF)
• Titik beku larutan yang lebih rendah dibandingkan pelarut.
• Tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap
pelarut murni. Hal ini menyebabkan titik beku larutan lebih
rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murni. Selisih
temperatur titik beku pelarut murni l dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (∆Tf).

∆Tf = titik beku pelarut – titik beku larutan


𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎
∆Tf = Kf.m dan m = x
𝑴𝒓 𝒑

Maka:

𝒈 𝟏𝟎𝟎𝟎
∆Tf = Kf.𝑴𝒓 x 𝒑

Keterangan:
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan titik beku molal
M = molalitas larutan
g = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
P = massa pelarut
TEKANAN OSMOTIK
• Sifat koligatif keempat terutama penting dalam biologi sel, sebab
peranannya penting dalam transfor molekul melalui membran sel.
Membran ini disebut semipermiabel, yang membiarkan molekul
kecil lewat tetapi menahan molekul besar seperti protein dan
karbohidrat. Membran semipermiabel dapat memisahkan molekul
pelarut kecil dari molekul zat terlarut yang besar.
• Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding
semipermeabel disebut osmotik.
• Tekanan yang ditimbulkan akibat dari tekanan osmotik disebut
tekanan osmotik.
• Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan
memberikan beban pada kenaikan permukaan larutan menjadi
sejajar pada permukaan sebelumnya.
Osmosis atau tekanan osmotik adalah proses berpindahnya zat
cair dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran
semipermiabel. Osmosis dapat dihentikan jika diberi tekanan,
tekanan yang diberikan inilah yang disebut tekanan osmotik.
Tekanan osmotik dirumuskan:

π = nRT
Keterangan :
V
π = tekanan osmotik
Atau M = konsentrasi molar
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K mol )
π=MRT T = suhu mutlak (K)
• Partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi
keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai
menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak
terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan
dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat
koligatif larutan elektrolit.
• Dalam sistem analisis, dikenal larutan hipertonik yaitu larutan
yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi, larutan isotonic
yaitu dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama,
dan larutan hipotonik yaitu larutan dengan konsentrasi terlarut
rendah.
• Air kelapa merupakan contoh larutan isotonik alami. Secara
ilmiah, air kelapa muda mempunyai komposisi mineral dan
gula yang sempurna sehinggga memiliki kesetimbangan
elektrolit yang nyaris sempurna setara dengan cairan tubuh
manusia. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam.
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit memperlihatkan sifat koligatif yang lebih besar
dari hasil perhitungan dengan persamaan untuk sifat koligatif
larutan nonelektrolit. Perbandingan antara sifat koligatif larutan
elektrolit yang terlihat dan hasil perhitungan dengan persamaan
untuk sifat koligatif larutan non elektrolit,
• menurut Van’t Hoff besarnya selalu tetap dan diberi
simbol i (i = tetapan atau faktor Van’t Hoff ). Dengan demikian
dapat dituliskan:
Keterangan:
i = sifat koligatif larutan eklektrolit dengan kosentrasi m /
sifat koligatif larutan nonelektrolit dengan kosentrasi m
n = jumlah seluruh ion zat elektrolit
(baik yang + maupun -)
α = derajat ionisasi larutan elektrolit
(untuk elektrolit kuat α = 1)
Sifat koligatif larutan elektrolit dirumuskan sebagai berikut:
∆P = Xt . Po. i
∆Tf = m Kf . i
∆Tb = m Kb . i
π=M.R.T.i
ELEKTROLIT KUAT
karakteristiknya adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan banyak ion Molekul netral dalam larutan hanya


sedikit/tidak ada sama sekali
2. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
3. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan banyak, lampu menyala
4. Penghantar listrik yang baik
5. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
6. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HF);
basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, LiOH), garam NaCl
ELEKTROLIT LEMAH
karakteristiknya adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan sedikit ion
2. Molekul netral dalam larutan banyak
3. Terionisasi hanya sebagian kecil
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala
5. Penghantar listrik yang buruk
6. Derajat ionisasi mendekati 0
7. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam
semut), basa lemah (Al(OH)3, NH4OH), garam NH4CN
NON ELEKTROLIT
karakteristik sebagai berikut:
1. Tidak menghasilkan ion
2. Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
3. Tidak terionisasi Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak
menghasilkan gelembung, dan lampu tidak menyala
4. Derajat ionisasi = 0
5. Contohnya adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin,
larutan urea.
CONTOH PENERAPAN
SIFAT KOLIGATIF DALAM
KEHIDUPAN SEHARI
HARI
a. Contoh penerapan pada penurunan tekanan uap jenuh
1. Tingginya kadar garam di laut mati
2. Pembuatan kolam renang apung
3. Mendapatkan benzena murni

b. Contoh penerapan kenaikan titik didih


1. Penyulingan minyak bumi
2. Penyulingan gula
3. Menambah garam saat memasak
c. Contoh penerapan penurunan titik beku
1. Penggunaan garam dapur untuk mencairkan salju
2. Penggunaan garam dapur dalam pembuatan es putar
3. Penambahan eilen glikol pada radiator mobil

d. Contoh penerapan tekanan osmosis


1. Naiknya air tanah melalui akar seluruh bagian tanaman
2. Penggunaan garam dapur untuk mengawetkan makanan
3. Proses yang terjadi di dalam mesin cuci darah
SESI TANYA JAWAB
#1
NAMA : Rizka (Kelompok 5)
Cara kerja alat osmometer?

NAMA : Ghoni (Kelompok 4)


Bagaimana cara menentukan ketetapkan angka dari Kb dan Kf

NAMA : Yoesoef (Kelompok 1)


Apakah pembuatan telur asin menggunakan prinsip Sifat Koligatif
Larutan?
SESI TANYA JAWAB
#2
NAMA : Savani (Kelompok 3)
Mengapa harga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar
daripada non elektrolit, padahal konsentrasi larutannya sama?

NAMA : Bayu (Kelompok 5)


Mengapa NaCl dapat mencairkan salju?
JAWABAN
• Cara kerja alat osmometer adalah dengan memberikan beban
pada kenaikan permukaan larutan menjadi sejajar pada
permukaan sebelumnya atau dengan menaruh sample pada
wadah yang telah tersedia pada osmometer, dan osmometer
akan mendeteksi tekanan osmotik pada sample tersebut.
Seperti video https://youtu.be/agEt3baN2Bo
• Cara ilmuan menentukan tetapan angka kb dan kf belum bisa
kami temukan jawaban pastinya dikarenakan dari semua
sumber yang kami cari, tidak ada yang mengemukakan
bagaimana cara menetapkan ketetapan angka kb dan kf.
• Pembuatan telur asin dapat menggunakan prinsip sistem
koligatif larutan yakni tekanan osmosis, osmosis yang
dilakukan pada telur bebek yaitu, dengan melakukan
pengasinan pada telur menyebabkan perubahan keadaan
pada telur, seperti berat telur bebek yang sudah mengalami
pengasinan lebih berat daripada berat telur bebek yang belum
mengalami pengasinan, rasanya lebih asin, kuning dan putih
telur mengeras dan juga kuning telur berwarna jingga
kecoklataan. Itu semua menandakan bahwa osmosis pada
telur bebek menghasilkan telur asin yang bermutu baik.
Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu,
ketebalan pasta, dan juga perbandingan antara pecahan batu
bata dan tanah pada pembuatan pasta.
• Harga sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada non
elektrolit, padahal konsentrasi larutannya sama dikarenakan
sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut
• Garam dapur (NaCl) dapat mencairkan salju karena garam
memiliki sifat higroskopis yang tinggi, sehingga mudah
menyerap air disekelilingnya. Begitu garam terlarut dalam air,
keberadaan molekul garam menyebabkan perubahan sifat
koligatif, titik beku air menjadi turun. Karena titik bekunya
turun, sedangkan suhu lingkungan tidak berubah, suhu
lingkungan menjadi berada di atas titik beku. Akibatnya es
mencair. Selain itu, garam dapur (NaCl) mudah didapat,
sehingga praktis dalam penggunaannya.

Вам также может понравиться