Case Report Session

GONORE
M. Ilham F. R Novika Gemala Sari
Elza Efmy Irfan Ziyad
Zeniana Rahayu
Preseptor : dr. Yosse Rizal, SpKK
Definisi

Infeksi Menular Seksual

(IMS) yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae
Epidemiologi

700.000 60 juta

52,87 %

Pada tahun 2008, WHO memperkirakan

106 juta kasus gonore terjadi secara global
diantara orang dewasa
 Neisseria gonorrhoeae

1. Membran sitoplasma
2. Lapisan peptidoglikan
3. Membran luar (dinding sel)
- Lapisan polisakarida
- Pili
- Protein
- Lipo Oligosakarida (LOS)
Etiologi - Ig A1 protease
Patogenesa
Gejala Klinis
Infeksi simtomatik Komplikasi

Uretritis Lokal :
 Tysonitis
 Paraureteritis
 Litriasis
 Cowperitis
Ascendens :
 Prostatitis
 Vesikulitis
 Vas deferentitis/funkulitis
 Epididimitis
 Trigonitis
Gejala Klinis

Infeksi Pertama Komplikasi

Lokal :
Uretritis  Parauretritis
 Bartholinitis
Asendens :
 Salphingitis
Servisitis  P.I.D (Pelvic Inflammatory
Diseases) / Penyakit Radang
Pinggul (PRP)
Gejala Klinis

• Uretritis anterior akuA

tersering
• Rasa gatal dan panas di
bagian distal uretra di
sekitar orifisium uretra
eksternum
Uretritis • Disuria, polakisuria, duh
tubuh mukopurulen dari
orificium uretra
eksternum (kadang
disertai darah dan
perasaan nyeri pada
waktu ereksi)
Pemeriksaan

Tampak orifisium Pembesaran kelenjar

uretra eksternum getah bening inguinal
hiperemis, edema, medial unilateral atau
dan ektropion bilateral
 • Butir pus atau pembengkakan pada daerah frenulum
Tysonitis
yang nyeri tekan

• Sering pada orang dengan orifisium uretra eksternum

terbuka atau hipospadia
Parauretritis • Infeksi pada duktus ditandai dengan butir pus pada kedua
muara parauretra

Litritis • Pada urin ditemukan benang-benang atau butir-butir

• Duktus : tanpa gejala

• Kelenjar Cowper : terjadi abses
Cowperitis • Nyeri, benjolan, rasa penuh dan panas pada daerah
perineum
• Nyeri pada saat defekasi, dan disuria
Prostatitis
Akut Kronik
- Rasa tidak nyaman di - Gejala ringan dan
daerah perineum dan
intermitten, kadang
suprapubis
- Malese menetap.
- Demam - Rasa tidak nyaman
- Nyeri saat berkemih pada perineum bagian
hematuri dalam dan bila duduk
- Spasme otot uretra terlalu lama
hingga terjadi retensi urin
- Tenesmus ani
- Sulit BAB
- Obstipasi
Pemeriksaan
Akut Kronik

Teraba pembesaran Teraba kenyal,

prostat , konsistensi berbentuk nodus, dan
kenyal, nyeri tekan sedikit nyeri pada
dan didapatkan penekanan
fluktuasi bila telah
terjadi abses
 • Demam, polakisuria, hematuria terminal,
nyeri pada saat ereksi atau ejakulasi
Vesikulitis • Pada pemeriksaan : Colok dubur, dapat
diraba vesikula seminalis yang membengkak
dan keras, memanjang di atas lokasi prosta

• Nyeri pada daerah abdomen bawah

Vas deferentitis atau
pada sisi yang sama dengan
funikulitis
terjadinya infeksi

• Terasa panas
Epididimitis • Pada pemeriksaan : Pada penekanan
terasa nyeri sekali

• Poliuria, disuria terminal, dan

Trigonitis
hematuria
Gejala Klinis
• Gejala utama :
• disuria
Uretritis • Poliuria
• OUE tampak merah , oedema dan
sekret mukopurulen

• Kelenjar parauretra dapat

Parauretritis/ skenitis terkena, tetapi abses jarang
terjadi

• Dapat asimptomatis, nyeri pada

punggung bawah, servik tampak
Servisitis hiperemis erosi dan sekret
mukoprulen
Infeksi Gonore Non
Genital
 Gonore diseminata
Gejala yang timbul dapat
berupa : artritis (terutama
monoartritis), miokarditis,
endokarditis, perikarditis
dan meningitis
Proktitis Konjungtivitis Gonore
Pada perempuan infeksi dapat Orofaringitis
terjadi akibat perluasan infeksi Infeksi terjadi melalui
di vagina dan kadang-kadang Infeksi ini terjadi pada bayi
kontak seksual orogenital
akibat infeksi yang ditimbulkan baru lahir dari ibu yang
akibat hubungan seksual menderita servisitis gonore
anogenital, seperti pada laki-laki
yang melakukan hubungan
sesama jenis
Uretritis Gonore Pada Laki-laki Servisitis

Uretritis Gonore pada perempuan Bartholinitis

DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Apabila pada layanan kesehatan tidak didapatkan
fasilitas untuk melakukan pemeriksaan dalam dan
laboratorium, dapat digunakan alur pendekatan
sindrom (lihat lampiran) :
Pemeriksaan Penunjang
 5 tahapan pemeriksaan penunjang pada gonore

1. Sediaan langsung

Neisseria gonorrhoeae pada pewarnaan gram

2. Kultur
Media Transport
Stuart

Trasngrow
 Media Pertumbuhan

Mc. Leod’s Chocolate agar

Thayer martin,

Modified Thayer martin

3. Tes identifikasi presumtif dan konfirmasi :

Tes Oksidase
:
• Reagen oksidase mengandung larutan tertrametil p fenilendiamin hidroklorida 1 %
ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Reaksi positif dengan perubahan warna koloni
semula bening menjadi merah muda.

Tes Fermentasi

• Oksidasi + lanjut dengan tes fermentasi pemakaian glukosa, maltosa, sukrosa.

Spesies Glukosa Maltosa Sukrosa Laktosa

N. Gonorrhoea + - - -

N. Meningitides + + - -

N. Catarrhalis - - - -

N. Pharyngitidis + + + +
 4. Tes Beta laktamase

Perubahan warna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung

enzim betalaktamase
 5. Tes Thomson
Untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung
sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi.
Urin dibagi dalam dua gelas
Tidak boleh menahan kencing dari gelas pertama ke gelas kedua

Gelas I Gelas II Interpretasi

Jernih Jernih Tidak ada infeksi
Keruh Jernih Infeksi uretritis anterior

Keruh Keruh Panuretritis

Jernih Keruh Tidak mungkin
DIAGNOSIS BANDING
Uretritis Non Gonore akut

• Sangat sulit dibedakan karena gejala klinisnya hampir sama,

duh tubuh uretra lebih mukoid, disuria, gatal, hematuria.

Infeksi Trichomonas vaginalis

• Eksudat terlihat berbusa, berbau busuk, disertai uretritis. Tes

saline positif menandakan adanya infeksi protozoa

Infeksi Candida Albicans

• Eksudat terlihat kental, berwarna krem, dan terasa gatal.
Diagnosis dilakukan dengan identifikasi organisme dengan
pewarnaan atau kultur.
Penatalaksanaan
Umum
•Bila memungkinkan periksa dan lakukan pengobatan pada pasangan tetap
pasien (notifikasi pasangan)
•Anjurkan abstinensia sampai infeksi dinyatakan sembu secara laboratoris,
bila tidak memungkinkan anjurkan penggunaan kondom
•Kunjungan ulang untuk tindak lanjut di hari ke-3 dan hari ke-7
•Lakukan konseling untuk mengenal infeksi, komplikasi yang dapat terjadi,
pentingnya keteraturan obat
•Lakuka Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) terhadap infeksi
HIV dan kemungkinan mendapatkan infeksi menular seksual lain
•Bila memungkinkan lakukan pemeriksaan penapisan untuk IMS lainnya.
Medikamentosa
01 Cefixim dosis tunggal 400mg

02 Levofloksasin 500 mg

03 Ciprofloksasin 500mg

04 Ofloksasin 400 mg

05 Tiamfenikol Dosisnya 3,5 gram, dosis tunggal

secara oral
Azitromisin dosis tunggal 1g
06
Prognosis

Sebagian besar infeksi gonore memberikan

respon yang cepat terhadap pengobatan dengan
antibiotik. Prognosis baik jika diobati dengan cepat dan
lengkap.
LAPORAN KASUS
Identitas pasien

Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Padang
Suku : Minang
Agama : Islam
Status : Menikah
Anamnesis

Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke

poliklinik kulit dan kelamin RSUD Achmad Mochtar
Bukittinggi pada jum’at 7 desember 2018 dengan :

• Muncul nanah di
kelamin sejak 2
hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang

Muncul nanah di kelamin sejak 2 hari yang lalu.

5 hari yang lalu, pasien melakukan

hubungan sex dengan perempuan lain
yang bukan merupakan istrinya dan tidak
menggunakan kondom.

-3 hari kemudian pasien mengeluhkan BAK

terasa sakit, perih dan keluar nanah dari
kemaluan.
Pinggang terasa pegal-pegal dan badan
terasa agak demam.

4 hari yang lalu pasien juga

melakukan hubungan sex
dengan istrinya
 Riwayat Penyakit • Pasien tidak pernah mengalami
Dahulu penyakit yang sama sebelumnya

• Keluarga tidak ada yang menderita

Riwayat Penyakit penyakit yang sama dengan
Keluarga pasien

• Pasien belum pernah berobat

Riwayat Pengobatan sebelumnya.
 Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Composmentis cooperatif
Pemeriksaan Thorax : Dalam batas normal
Pemeriksaan Abdomen: Dalam batas normal

Status Dermatologikus
Tidak ditemukan adanya kelainan
Status venereologikus

Inspeksi :
a. Penis :
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
b. Orificium urethra extenum :
Eritema : ada
Edema : ada
Duh tubuh : ada (mukopurulen, warna
kekuningan, jumlah sedikit)
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
c. Pubis :
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
d. Skrotum :
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada
e. Perianal & Perineum
Edema : tidak ada
Eritema : tidak ada
Vesikel : tidak ada
Vegetasi : tidak ada
Ulcus : tidak ada

Palpasi
Tidak ditemukan adanya perbesaran KGB
inguinal medial sinistra dan dextra.
Pemeriksaan Anjuran
Sediaan langsung
pewarnaan gram

Diagnosis
Uretritis Gonore
 PENATALAKSANAAN

 Umum :
 Menghindari berhubungan seksual sebelum pasien sembuh
 Memberikan edukasi mengenai cara penularan, bahaya dan komplikasi dari penyakit
menular seksual yang dialaminya dan pentingnya mematuhi pengobatan yang
diberikan
 Pengobatan pada mitra seksual pasien
 Pasien harus menjaga kebersihan di daerah kelamin
Khusus :
Sistemik : - Cefixime 400mg (dosis tunggal)
- Paracetamol 3x500 mg
Topikal : -

Prognosis
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad sanam : Bonam
Quo ad kosmetikum : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
 RSUD ACHMAD MOCHTAR
Poliklinik Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. Y
Sip No : 24/06/2018

Bukittinggi. 7 Desember
2018
R/ Tab Cefixim 200 mg No. II
S 1dd tab 2

R/ Tab Paracetamol 500 mg No. IX

Sprn max 3dd tab 1

Pro : Tn. A
Umur : 35 tahun
Alamat : Padang
Terima Kasih