Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Airway Management
Dokter Pembimbing:
dr. Ucu, Sp. An
• Terdiri dari 2
gabungan pipa
• Masing-masing
dengan pipa
konektor 15 mm
pada ujungnya.
• Jarang digunakan
5. Pipa trakea/Tracheal
Tube (TT)
• Gold Standard
• Mengendalikan saluran
napas bawah dan
mengakses tempat
pertukaran gas secara
langsung kontrol
ventilasi dan oksigenasi
• Pemilihan ukuran TT,
pertimbangkan :
– Memaksimalkan aliran
– Meminimalkan trauma
jalan nafas
6. Rigid Laryngoscope
• Alat untuk
pemeriksaan laring
dan fasilitas intubasi
trakea.
• Blade Macintosh dan
Miller ada yang
bentuk melengkung
ada yang lurus.
7. Flexible Fibreoptic Bronchoscope
• Digunakan pada pasien
tulang servikal tidak
stabil, pergerakan
terbatas pada temporo-
mandibular joint,
kelainan kongenital,
kelainan jalan napas
atas.
Teknik Laringoskopi dan Intubasi
• Indikasi Intubasi dengan TT:
– Pasien yang memiliki resiko aspirasi
– Operasi lama
• Pada operasi yang sebentar Face Mask atau
LMA
Persiapan Rigid Laringoskopi
1. Tes sistem inflasi cuff 6. Posisi pasien yang benar
dengan Elevasi kepala sedang (sekitar
menggembungkan balon 5-10 cm diatas meja operasi)
dengan spuit 10 ml. dan ekstensi dari
2. Masukan introducer ke atlantoocipito joint
dalam TT menempatkan pasien pada
3. Blade terkunci di atas posisi sniffing yang
handle laringoskop dan diinginkan.
pastikan lampu menyala 7. Preoksigenasi rutin dapat
4. Siapkan Extra blade, dihilangkan pada pasien
handle, TT ( 1 ukuran tanpa penyakit paru dan tidak
lebih kecil atau lebih memiliki jalan nafas yang
besar) dan introducer sulit.
5. Siapkan suction 8. Mata di plester spy tidak
terjadi abrasi kornea.
Intubasi Orotrakeal
Intubasi Nasotrakeal
• Mirip dengan orotrakeal tetapi masuk
lewat hidung dan nasofaring menuju orofaring
• Sebelumnya diberikan tetes hidung
phenylephrine 0,5-0,25% vasokonstriksi
pembuluh mukosa hidung
• Lubrikasi TT masukan ke dasar hidung, ke
bawah konka inferior
Teknik Ekstubasi
• Saat pasien pulih dari • Sebelum dilakukan
pelumpuh otot. ekstubasi suction
• Refleks batuk mengurangi resiko aspirasi
• Reaksi ini meningkatkan dan laringospasme
denyut nadi, tekanan vena • Lepas plester, balon
sentral, tekanan darah dikempiskan
arteri, tekanan intrakranial, • TT dicabut dalam 1 gerakan
dan tekanan intraokular halus
• Pada pasien asma • Ventilasi O2 100% dengan
bronkospasme sungkup
Komplikasi jalan napas