Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara Jadi pilot memanfaatkan hembusan angin untuk
mengecilkan burner. Udara yang mulai mendingin di bergerak secara horizontal. Karena angin bertiup
dalam envelope membuat balon bergerak turun.
berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu.
Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka katup
parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam Perbedaan arah tiupan angin inilah yang
envelope lebih cepat dingin. Karena balon udara hanya dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan
bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita balon udara dari satu lokasi ke lokasi yang
berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu diinginkan.
lokasi ke lokasi lain (bergerak secara horizontal).
PERCOBAAN YANG DILAKUKAN
Jacques Charles dan Robert bersaudara, pertama kali
OLEH CHARLES di dunia meluncurkan balon yang diisi hidrogen pada
tanggal 27 Agustus 1783 dari Champ de Mars (sekarang
situs dari Menara Eiffel) di sanalah Ben Franklin berada di
antara kerumunan penonton. Balon itu relatif kecil,
berukuran 35 meter kubik sutra berkaret, dan hanya
mampu mengangkat sekitar 9 kg (20 lb). Balon tersebut
• Penerbangan balon hidrogen pertama diisi dengan hidrogen yang telah dibuat dengan
(tanpa awak) menuangkan hampir seperempat ton asam sulfat ke dalam
setengah ton besi tua.
Gas hidrogen dimasukkan ke dalam balon melalui pipa,
tetapi karena tidak melewati air dingin maka kesulitan
besar dialami saat mengisi balon. Karena pada saat itu
banyak sekali kerumunan orang yang melihat, maka pada
tanggal 26 Agustus 1783 balon secara diam-diam balon
dipindahkan pada malam hari ke Champ de Mars yang
berjarak 4 kilometer. Balon terbang ke utara selama 45
menit, diikuti oleh seseorang dengan menunggang kuda,
lalu balon tersebut mendarat sejauh 21 kilometer di desa
Gonesse, dan hancur karena dirusak oleh warga sekitar
yang merasa ketakutan dengan benda aneh tersebut.
Proyek ini didanai oleh dan diselenggarakan oleh
Balon udara pertama yang dibangun oleh Jacques Charles dan
Robert bersaudara diserang oleh warga desa di Gonesse yang
Barthelemy Faujas de Saint-Fond.
merasa ketakutan.
PERCOBAAN YANG DILAKUKAN Pada tanggal 1 Desember 1783 tepatnya pukul 13.45,
Jacques Charles dan Robert bersaudara meluncurkan balon
OLEH CHARLES berawak baru dari Jardin des Tuileries di Paris. Jacques
Charles didampingi oleh Nicolas-Louis Robert sebagai co-pilot.
Balon tersebut berisi 380 meter kubik hidrogen, yang
dilengkapi dengan katup pelepasan hidrogen dan ditutupi
dengan jaring yang dikaitkan dengan keranjang, dilengkapi
dengan pasir pemberat yang digunakan untuk mengontrol
ketinggian. Mereka naik ke ketinggian 1.800 kaki (550 m) dan
• Penerbangan pertama balon hidrogen mendarat saat matahari terbenam di Nesles-la-Vallée setelah
berawak menempuh jarak penerbangan sejauh 36 km dalam waktu 2
jam 5 menit.
Jacques Charles kemudian memutuskan untuk naik lagi,
tapi kali ini dia sendirian karena kapasitas hidrogen dalam
balon telah berkurang. Pada percobaan ini balon naik dengan
cepat di ketinggian sekitar 3.000 meter. Charles mulai
menderita sakit nyeri di telinganya sehingga dia membuka
katup untuk melepaskan gas, dan turun ke tanah sekitar 3 km
di Tour du Lay. Balon hidrogen kemudian disebut dengan nama
Charlière untuk menghormati Jacques Charles.
Dilaporkan bahwa 400.000 penonton telah menyaksikan
peluncuran tersebut, dan ratusan orang telah membayar untuk
membantu membiayai pembangunan. Di antara penonton hadir
pula Benjamin Franklin, perwakilan diplomatik dari Amerika
Serikat. hadir pula Joseph Montgolfier. Acara ini berlangsung
sepuluh hari setelah balon berawak pertama di dunia
Ilustrasi kontemporer dari penerbangan pertama oleh Prof Jacques Charles diterbangan oleh Jean-François de Rozier Pilatre menggunakan
dengan Nicolas-Louis Robert, 1 Desember 1783. Dilihat dari Place de la Concorde
balon udara panas milik Montgolfier bersaudara.
ke Tuileries Palace (hancur pada tahun 1871)
Teori Terkait
dengan Balon
Udara
Hukum Archimedes • Saat ingin menaikkan balon udara Fa > berat total balon
Keterangan: • Saat ingin menurunkan balon udara Fa < berat total balon
Fa = gaya angkat ke atas pada benda / gaya
apung (N) Dengan persamaan Fa = ρƒ . Vbƒ . g, maka yang bisa dirubah adalah Vbƒ
ρƒ = massa jenis udara (kg/m3) karena massa jenis udara ( ρƒ ) dan percepatan gravitasi (g) adalah
Vbƒ = volume udara yang terdesak (m3) konstan. Untuk menurunkan balon dengan cara mengurangi volume
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2) udara yang ada pada balon, sehingga saat gaya apung (Fa) lebih kecil
daripada berat balon, dan berat balon bergerak turun.
Hukum III Newton juga berlaku pada balon udara yang
bergerak. Yang dimaksudkan di sini bukan balon udara yang
bergerak karena ditiup angin, tapi karena di dorong oleh udara
yang ada di dalam balon. Dapat dilakukan percobaan berikut.
Ambil sebuah balon biasa dan tiuplah balon sampai balon
mengembung. Jangan lupa jepit mulut balon dengan jari agar udara
tidak keluar. Lepas jepitan tangan pada mulut balon. Apa yang
terjadi? Balon tersebut bergerak, jika posisi balon tegak, di mana
mulut balon berada di bawah, maka balon akan meluncur ke atas.
Balon bergerak ke atas karena balon memberikan gaya aksi dengan
mendorong udara ke bawah (udara keluar lewat mulut balon).
Hukum III Udara yang keluar lewat mulut balon memberikan gaya reaksi
dengan mendorong balon ke atas, sehingga balon bergerak ke atas.
Newton Apabila posisi balon dibalik, di mana mulut balon berada di atas,
maka balon akan bergerak ke bawah. Besar gaya aksi dan reaksi
sama, hanya berlawanan arah. Balon mendorong udara ke bawah,
udara mendorong balon ke atas. Atau sebaliknya balon mendorong
Faksi = -Freaksi udara ke atas, udara mendorong balon ke bawah. Semakin banyak
udara yang ditiupkan ke dalam balon, maka balon bergerak makin
cepat ketika mulut balon tersebut dibuka. Hal ini disebabkan
karena balon mendorong lebih banyak udara keluar, sehingga udara
yang didorong tersebut memberikan reaksi dengan mendorong
balon. Semakin banyak udara yang ada di dalam balon, semakin
lama dan jauh balon bergerak; semakin sedikit udara dalam balon,
semakin pelan balon bergerak. Jadi besar gaya aksi sama dengan
besar gaya reaksi, hanya arahnya berlawanan.
Teori Kinetik Gas
Asumsi teori ini adalah sebagai berikut. Suku kiri persamaan berhubungan dengan energi kinetik molekul gas. Dari
1. Gas terdiri atas molekul-molekul yang bergerak random. persamaan ini, akar kuadrat rata-rata gas √u2 dapat diperoleh.
2. Tidak terdapat tarikan maupun tolakan antar molekul gas.
3. Tumbukan antar molekul adalah tumbukan elastik √u2= √(3RT/NAm) = √ (3RT/M)
sempurna, yakni tidak ada energi kinetik yang hilang.
4. Bila dibandingkan dengan volume yang ditempati gas, Dari persamaan gas ideal, maka dapat disimpulkan:
volume real molekul gas dapat diabaikan. 1. Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
Berdasarkan asumsi-asumsi ini diturunkan persamaan berikut 2. Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki
untuk sistem yang terdiri atas n molekul dengan massa m. gas.
3. Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel
PV = nmu2/3 gas.
4. Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
u2 adalah kecepatan kuadrat rata-rata. Jelas terlihat bentuk
5. Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.
persamaan diatas identik dengan hukum Boyle. Memang, bila Sekarang kita andaikan sebuah balon udara yang memiliki volume 2.250 meter
u2 bernilai tetap pada suhu tetap, persamaan di atas adalah kubik. Balon tersebut kira-kira akan memindahkan udara yang massanya sekitar
variasi dari hukum Boyle. 2.650 kilogram (pada tekanan 1 atm dan suhu 25 derajat Celsius). Kita bisa
Mengindikasikan kecepatan molekul gas merupakan fungsi dari PV. menghitungnya dengan menggunakan persamaan gas ideal. dan menggunakan
Karena nilai PV untuk sejumlah tertentu gas tetap, mungkin bahwa massa molekul relatif rata-rata udara yang dianggap 80 persen Nitrogen (N2) dan
kecepatan molekul gas berhubungan dengan massa gas, yakni massa 20 persen Oksigen (O2). Dengan menggunakan rumus :
molekulnya. Untuk 1 mol gas, persamaan berikut dapat diturunkan.
pV = nRT
PVm = NAmu2/3
Maka jika balon udara diisi dengan udara yang suhu dan tekanannya sama (25
Vm adalah volume molar dan NAadalah tetapan Avogadro. Dengan derajat Celsius dan 1 atm), balon tidak akan naik karena kini berat udara yang
memasukkan PVm=RT di persamaan diatas, persamaan berikut dipindahkan sama dengan berat udara dalam balon. Seandainya kita panaskan
didapatkan. udara dalam balon sampai sekitar 100 derajat Celcius, maka massa udara dalam
NAmu2 = (3/2)RT balon dengan volume 2.250 meter kubik itu kini menjadi sekitar 2.100 kilogram
PVm = NAmu2/3 alias lebih ringan dari massa udara yang dipindahkan.
Suhu juga berpengaruh terhadap volume gas, tetapi
hubungan kuantitatif suhu T dan volume V tidak ditemukan,
setidaknya sampai lebih dari satu abad setelah Robert Boyle
menemukan hukumnya.
Jacques Charles (1746-1823), lewat eksperimennya berhasil
menemukan bahwa ketika tekanan gas tidak terlalu tinggi dan
dapat dipertahankan konstan, volume gas berbanding lurus
dengan suhunya.
Telah terlihat bahwa ketika balon mengembang saat
dipanaskan. Hal ini menyebabkan partikel-partikel di dalam
balon melawan sisi (dengan memperluas, yang mebuat tekanan
HUKUM
konstan). Semakin cepat partikel bergerak, semakin mereka
akan mendorong di sisi balon dan mengembangkannya.
Selain itu, penerapan hukum charles dapat juga dilihat dari
balon yang meletus ketika terkena sinar matahari yang terik.