yang mengkhawatirkan dan biasa Maksud terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan.Kesalahan ini adalah dan akibat dari komunikasi yang tidak Tujuan efektif atau tidak adekuat antara anggota tim bedah, kurang/ tidak melibatkan pasien di dalam Permenkes No.11 penandaan lokasi (site marking), tahun 2017 dan tidak ada prosedur untuk memverifikasi lokasi operasi. Fasilitas pelayanan kesehatan perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi masalah yang mengkhawatirkan ini. Lanjutan ... Kebijakan termasuk definisi dari operasi yang memasukkan sekurang-kurangnya prosedur yang menginvestigasi dan/atau mengobati penyakit dan kelainan/disorder pada tubuh manusia dengan cara menyayat, membuang, mengubah, atau menyisipkan kesempatan diagnostik/terapeutik. Kebijakan berlaku atas Lanjutan ... setiap lokasi di fasilitas pelayanan kesehatan dimana prosedur ini dijalankan. Penandaan lokasi operasi melibatkan pasien dan dilakukan dengan tanda yang Lanjutan ... segera dapat dikenali. Tanda itu harus digunakan secara konsisten di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan harus dibuat oleh orang yang akan melakukan tindakan harus dibuat saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti. Lokasi operasi ditandai Lanjutan ... pada semua kasus termasuk sisi (laterality), struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multiple level (tulang belakang). Maksud dari proses verifikasi praoperatif adalah untuk : − memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar; − memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), dan hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang; − Memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant-implant yang dibutuhkan. 1. Fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat Kegiatan preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua yang dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. dilakukan 2. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi/time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan. Permenkes No.11 tahun 3. Kebijakan dan prosedur 2017 dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi. 1. Fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua Elemen SKP dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. 2. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum insisi/time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan. 3. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi. 1. Proses Verifikasi a. Dokumen yang harus ada ketika pembedahan : • Assesmen pra operasi, diagnosis pra operasi, rencana operasi dan rencana anesthesi • Infomed Consent yang sudah ditanda tangani oleh pasien/ keluarganya, dokter operator dan dokter anesthesi. b.Hasil pemeriksaan penunjang (radiologi, laboratorium, dll) c. Alat-alat atau bahan khusus yang perlu disiapkan pada saat tindakan seperti implan, tranfusi darah, d. Mencocokkan hal hal tersebut (dokumen, hasil pemeriksaan dan alat bahan) kepada pasien. e. Proses verifikasi harus melibatkan pasien f. Dilakukan sebelum pasien memasuki kamar operasi 2. Penandaan Lokasi Prosedur (Marking)
Semua pasien yang akan dioperasi dimana lokasi
operasi memiliki lateralisasi (sisi kanan dan kiri), struktur ganda (jari-jari tangan, kaki, lesi) atau tingkatan berlapis (tulang belakang, tulang iga) harus dilakukan pemberian “Surgical Site Marking”. 3. Time Out a. RS melaksanakan Time Out dalam rangkaian prosedur keselamatan pasien bedah terstandar yang diadaptasi dari WHO – surgical Safety Checklyst b. Proses Time Out harus diikuti oleh seluruh anggota tim yang terlibat dalam prosedur bedah atau prosedur invasif c. Check list keselamatan bedah harus dilakukan dan dilengkapi untuk seluruh pasien yang menerima tindakan bedah atau prosedur invasif lainnya. d. Tindakan Time Out dilakukan sebelum prosedur invasif atau sebelum dilakukan insisi.