Вы находитесь на странице: 1из 39

GAMBARAN RADIOLOGIS

PADA BATU GINJAL DAN


VESIKOLITHIASIS
PEMBIMBING: DR. HENNY MAISARA SIPAHUTAR, SP.
RAD

Oleh :
M. Reza Restu Fauzi 140100002
M. Rizki Ananda 140100040
Natalia Stefanie T. 140100042
Asrina Monalisa Dalimunthe 140100118
Kinia Putri Reguna Barus 140100204
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Trianka
Jenis kelamin : perempuan
Usia : 3 tahun
 
Anamnesis
Keluhan utama : nyeri pada saat BAK
Sudah dialami 1 tahun sebelum masuk rumah sakit. Passing stone
hematuria buang air kecil keruh disangkal. Pasien juga mengeluhkan
demam hilang timbul. riwayat operasi urologi (-).
Komorbid : Hipertensi (-), DM (-), As. Urat (-).
LAPORAN KASUS
   
Pemerikasaan fisik Pemeriksaan laboratorium
Status Generalisata Darah
Sensorium : CM Hb/L/T : 10.1/23/298
TD : 100/70 mmHg Ur/Cr : 238/5.73
Pulse : 84x/menit Na/K/Cl : 130/5.3/103
RR : 18x/menit Alb : 2.7
T : 37.3 Urinalisa
Status Urologi Eri : 20-30
CVA : NT (-/-), NK (-/+) Leu : 15-20
SS : Bulging (-)
GE : Perempuan, miksi spontan
 
Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen

Tampak bayangan radioopak pada


rongga pelvic proyeksi vesika
urinaria.
Kesimpulan : vesikolitiasis.
Pemeriksaan radiologi
USG

Ginjal :
Bentuk dan ukuran ginjal
normal.
Tampak pelebaran pelviokalises
ginjal kanan dan kiri.
Tidak tampak adanya gambaran
batu pada ginjal.
Kesimpulan :
Hidronefrosis sedang ginjal
kanan dan kiri.
Vesika urinaria :
Dinding regular
Tampak gambaran hiperekoik
dengan posterior akustik shadow
Kesimpulan :
Vesikolitiasis
DIAGNOSIS

Vesikolitiasis
Hidronefrosis sedang bilateral
NEFROLITIASIS
Definisi Nefrolithiasis

Batu saluran kemih atau BSK adalah terbentuknya batu di


saluran kemih yang disebabkan oleh pengendapan substansi
yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau
karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi
(Lina, 2008).
Berdasarkan lokasi, batu urin dapat dibagi menjadi batu urin
bagian atas dimana batu berada dalam atau ginjal atau ureter,
dan batu urin bagian bawah dimana batu berada dalam kandung
kemih dan uretra. Pada umumnya batu urin bagian atas ini
merupakan batu ginjal (Bahdarsyam, 2003).
Patogenesis Nefrolithiasis

 Teori Supersaturasi
 Teori nukleasi
 Teori ketidakadaan inhibitor
 Teori epitaksi
 Teori kombinasi
Jenis-jenis Batu

 Batu Struvite
Batu sering terletak pada saluran kemih bagian atas, biasanya
pelvis ginjal, dan disebut 'staghorn' sebagai akibat dari
bentuknya. Batu yang terbentuk biasanya disebabkan infeksi
saluran kemih oleh Proteus spp, Klebsiella spp, Escherichia
coli, Pseudomonas spp dan lain-lain.
 Batu Kalsium
Batu yang mengandung kalsium sering dikaitkan dengan
kelainan metabolik yang mendasarinya, terutama jika disertai
nefrokalsinosis.
Jenis-jenis Batu

 Batu Sistin
Sistiuria adalah defek pada transportasi sistin, lisin, ornitin, dan
arginin ke intestinal dan membrane sel renal tubular yang
diturunkan. Batu sistin terjadi pada anak dari semua golongan
usia. Semua batu sistin bersifat radio-opak, and kadang-kadang
tidak kelihatan pada plain abdominal film
 Batu Asam Urat
Asam urat berasal dari sumber endogen, serta dari konsumsi
makanan yang mengandung purin. Berkurangnya volume urin
disertai dengan dehidrasi, hyperuricemia dan pH urin yang
terus-menerus kurang daripada 6 merupakan faktor penting
yang mempengaruhi pembentukan batu asam urat
 Batu Radio opak :  Batu Radio lusen :
 Batu struvit  Batu sistin
 Batu kalsium  Batu asam urat
 Batu indinavir
Faktor Resiko

 Usia dan Jenis Kelamin


 Diet/Gizi
 Ras
 Iklim
 Faktor herediter/genetik
Manifestasi Klinis

 Batu pada ginjal dapat tertahan di persimpangan


ureteropelvic, sehingga terjadi obstuksi ureter akut dengan
kolik intermitten yang berat di pinggang. Nyeri bisa
berlokalisasi di sudut costovertoral. Hematuria dapat terjadi,
hilang timbul atau terus-menerus, dan secara mikroskopis
atau secara gross
Diagnosis

 Anamnesis
Batu diklasifikasikan berdasarkan komposisi. Pengetahuan tentang
komposisi dapat membantu untuk merancang terapi, tetapi
komposisi kimia dari batu biasanya tidak berpengaruh terhadap
manifestasi klinis. Anamnesis harus melingkupi pertanyaan
mengenai kekeraban infeksi saluran kemih, kekeraban nyeri
abdomen, hematuria (mikroskopik atau gross), asupan makanan
(oksalat, purin, kalsium, fosfat, fruktosa, protein hewani), konsumsi
obat-obatan (obat anti-kanker, glukokortikoid, allopurinol, loop
diuretic), asupan vitamin (A, D), asupan cairan. Anamnesis juga
harus merangkumi pertanyaan berkenaan penyakit kronik (renal
tubular acidosis, penyakit radang usus, short-gut syndrome, cystic
fibrosis) dan riwayat bedah urologi (transplantasi ginjal)
Diagnosis

 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan nephrolithiasis perlu dilakukan secara
komprehensif. Untuk mengetahui keberadaan batuk dapat
dilakukan pemeriksaan nyeri ketuk sudut kosta vertebra.
Apabila pasien mengeluhkan nyeri, maka dapat diduga adanya
batu pada saluran kemih di bagian tersebut.
Diagnosis

 Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis
2. Penilaian serum
3. Penilaian radiologic
VESIKOLITIASIS
Definisi

Vesikolitiasis adalah penyumbatan saluran kemih khususnya


pada vesika urinaria atau kandung kemih oleh batu penyakit ini
juga disebut batu kandung kemih.
Etiologi

 Hiperkalsinuria
 Hipositraturia
 Hiperurikosuria
 Penurunan jumlah air kemih
 Jenis cairan yang diminum
 Hiperoksalouria
 Ginjal Spongiosa Medula
 Batu Asam Urat
 Batu Struvit
Faktor Resiko

a. Riwayat pribadi tentang batu kandung kemih dan saluran kemih


b. Usia dan jenis kelamin
c. Kelainan morfologi
d. Pernah mengalami infeksi saluran kemih
e. Makanan yang dapat meningkatkan kalsium dan asam urat
f. Adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih
g. Masukan cairan kurang dari pengeluaran
h. Profesi sebagai pekerja keras
i. Penggunaan obat antasid, aspirin dosis tinggi dan vitamin D
terlalu lama.
Tanda dan Gejala

a.      Hematuri.
b.      Sering ditemukan infeksi disaluran kemih.
c.      Demam.
d.      Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal
e.      Mual.
f.       Muntah.
g.      Nyeri abdomen.
h.      Disuria.
Diagnosa

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang : -Urine
-Darah
GAMBARAN
RADIOLOGIS
Batu ginjal
Radiologi

1. Foto Polos Abdomen

Kalkulus pada ginjal kiri

Sharma R, Jones J. Urolithiasis [Internet]. Radiopaedia. 2014. Available from: https://radiopaedia.org/articles/urolithiasis


Radiologi

2. Ultrasonografi

USG batu pada ginjal


kanan. Batu ( tanda panah
vertikal) terlihat
hyperechoic. Terlihat
acoustic shadow di
belakang batu ( tanda
panah horizontal)

Armstrong P, Wastie ML, Rockall AG. Diagnostic imaging. 6th ed. Chichester (UK): John Wiley & Sons Ltd; 2009.
Radiologi
3. Pielografi Intravena (PIV)
PIV ginjal, ureter, dan vesika
urinaria. Gambar A
menunjukkan pengisian
normal dari ginjal, melalui
ureter, menuju vesika
urinaria (tanda panah putih).
Gambar B menunjukkan batu
ginjal yang menghambat
pengisian normal urin pada
ureter kanan

Thompson EG, Brien BD, Husney A, Vachharajani TJ. Kidney stone seen on intravenous pyelogram (IVP) [Internet]. Health Link BC. 2017. Available from:
https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/zm6048
Radiologi

4. Pielografi Retrograde

Pielografi retrograde menunjukkan


batu pada perlvis renalis

Cheuck L. Retrograde pyelography [Internet]. Medscape. 2015. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2113562-overview#a1


Radiologi

5. CT scan

Aksial non-contrast
CT scan
menunjukkan batu
ginjal bilateral non-
obstruksi

Sharma R, Jones J. Urolithiasis [Internet]. Radiopaedia. 2014. Available from: https://radiopaedia.org/articles/urolithiasis


Radiologi

Koronal non-contrast CT scan menunjukkan kalkulus


padat bilateral yang mengikuti bentuk pelvicalyceal.

Sharma R, Jones J. Urolithiasis [Internet]. Radiopaedia. 2014. Available from: https://radiopaedia.org/articles/urolithiasis


6. CT urografi

Pemeriksaan CT urografi adalah pemeriksaan CT scan pada saluran


kemih (traktus urinarius) sebelum dan sesudah pemberian media
kontras IV untuk mendeteksi berbagai kelainan yang ada di daerah
saluran kemih. Pemeriksaan ini dapat menilai fungsi ginjal, ureter,
dan vesika urinaria, dan saat ini masih merupakan pilihan utama
untuk evaluasi kasus kolik ginjal atau ureter, hematuria, deteksi
adanya batu atau tumor pada traktur urinarius.
Vesikolitiasis
Radiologi
1. Foto Polos Abdomen

Batu besar radioopak pada


vesika urinaria dengan
laminasi menyerupai kulit
bawang

Weerakkody Y, Gaillard F. Bladder calculus [Internet]. Radiopaedia. 2016. Available from:


https://radiopaedia.org/articles/bladder-calculus-1
Radiologi

2. USG
USG vesika urinaria (B),
menunjukkan batu pada
vesicoureteric junction kiri
(tanda panah), pada kasus ini
tidak terlihat acoustic shadow.

Armstrong P, Wastie ML, Rockall AG. Diagnostic imaging. 6th ed. Chichester (UK): John Wiley & Sons Ltd; 2009
Radiologi

3. CT scan

Aksial non-contrast
CT scan, terlihat batu
hyperdense didalam
vesika urinaria
dengan dinding
vesika urinaria yang
menebal

Weerakkody Y, Gaillard F. Bladder calculus [Internet]. Radiopaedia. 2016. Available from: https://radiopaedia.org/articles/bladder-calculus-1
Radiologi

Sagital non-contrast CT scan,


terlihat batu hyperdense
didalam vesika urinaria dengan
dinding vesika urinaria yang
menebal

Weerakkody Y, Gaillard F. Bladder calculus [Internet]. Radiopaedia. 2016. Available from: https://radiopaedia.org/articles/bladder-calculus-1
KESIMPULAN
 Nefrolitiasis adalah terbentuknya batu di saluran kemih yang
disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam
air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain
yang mempengaruhi daya larut substansi.
 Terdapat batu radioopak (batu kalsium, batu struvit) dan
radiolusen (asam urat, sistin, indinavir).
 Dalam mendiagnosa diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
 Pemeriksaan radiologi yang pertama dilakukan adalah foto
polos abdomen, kemudian ditambah dengan pemeriksaan
USG, CT scan, PIV, atau CT urografi.

Вам также может понравиться