Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
+ BRONKOPNEUMONIA + GIZI
KURANG
OLEH
NIDYA DWI CAHYANI (1310070100060)
LUCKY NURDIANSYAH (1310070100037)
PEMBIMBING
dr. Hj. FERALUNA NASUTION, Sp. A
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSU DR. PIRNGADI
MEDAN 2017
DEFINISI
Gastroenteritis (GE) atau yang lebih sering disebut sebagai diare
adalah perubahan pola defekasi menjadi lembek/cair, yang dapat
bercampur darah atau lendir, dengan perubahan frekuensi menjadi 3
kali atau lebih dalam waktu 24 jam dan dapat disertai dengan muntah,
demam, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu makan.
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2013. Jakarta: KEMENKES. Hal.112-120
EPIDEMIOLOGI
Pada hasil riskesdas 2007 diare masih penyebab
36%
Diare
64% Pneumonia
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
ETIOLOGI
ENTERAL PARENTERAL
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: FK UI. Hal 283-312
Marcdante KJ, dkk. 2014. Nelson Ilmu kesehatan Anak Essensial ed VI. Singapura: Elsevier. Hal 481
• Malabsorbsi Karbohidrat Malabsorbsi
• Malabsorbsi Lemak Faktor
• Malabsorbsi Protein
• Otitis Media Akut Parenteral
• Bronkopneumonia Infeksi
• Tonsilofaringitis
• Virus : Rotavirus, calcivirus (novovirus, sapovirus),
astrovirus, dan adenovirus enterik
• Bakteri : shigella, vibrio cholera, salmonella,
Faktor Infeksi
Escherichia coli,
• Parasit : Entamoeba histolytica, Giardia lamblia,
ETIOLOGI
ETIOLOGI
Faktor Psikologis
• Rasa takut dan cemas
Marcdante KJ, dkk. 2014. Nelson Ilmu kesehatan Anak Essensial ed VI. Singapura: Elsevier. Hal 481
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: FK UI. Hal 283-312
PATOGENESIS DIARE
Masuknya
Multiplikasi
mikroorganisme
didalam usus halus
melalui fecal oral
Mengeluarkan
Hipersekresi
toksin
Diare
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: FK UI. Hal 283-312
Gambar 1. Patofisiologi diare disebabkan V.cholera
Gambar 3. Patofisiologi diare disebabkan Rotavirus
CARA PENULARAN
Finger Flies
Fluid Field
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
MANIFESTASI KLINIS
Gejala gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut dan
muntah
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
DIAGNOSIS
Anamnesa
●
Lama diare
●
Frekuensi diare
●
Volume diare
●
Konsistensi tinja
●
Warna dan bau
●
Ada/tidak lendir dan darah
●
Muntah (volume dan frekuensi)
●
Makanan dan minuman yang diberikan
●
Demam
●
Penyakit lain (batuk, pilek, otitis media, campak)
●
Tindakan yang telah dilakukan ibu SMRS
●
Riwayat Imunisasi
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Laboratorium
●
Darah lengkap
●
Serum elektrolit
●
Analisa gas darah
●
Glukosa darah
●
Urine rutin
●
Feses rutin
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
TATA LAKSANA
Komplikasi
• Gangguan Elektrolit
• Dehidrasi
• Renjatan Hipovolemik
• Kejang
Subayo Bambang, dkk. 2015. Buku Ajar Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. Hal. 87-117
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2007. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta: FK UI. Hal 283-312
PROGNOSA
PROGNOSA
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2013. Jakarta: KEMENKES. Hal.112-120
Defenisi Bronkopneumonia
• Bronkopneumonia adalah inflamasi paru yang
terfokus pada area bronkiolus dan memicu
produksi eksudat mukopurulen yang dapat
mengakibatkan obstruksi pada alveoli dan
menyebabkan konsolidasi yang merata ke
lobulus yang berdekatan.3
•
•Marcdante, Karen J., Dkk. 2014. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Etiologi Bronkopneumonia
Berat, ditandai :
Ringan, ditandai :
1. Batuk/kesulitan bernafas
1. batuk/kesulitan 2. Kepala terangguk-angguk
bernafas 3. Pernafasan cuping hidung
2. Nafas cepat, 4. Tarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam
umur 2 bln- 1 th ≥50x/i
5. Foto dada menunjukkan gambaran
Umur 1th-5th Bakteri ≥ pneumonia (infiltrat luas, konsolidasi,
40x/i dll)
Gejala Klinis
• Gejala infeksi umum Tanda nafas cepat:
– Demam •Anak umur < 2 bulan : ≥ 60 kali/menit
1. Empiema thoracis
2. Pericarditis purulenta
3. Pneumothoraks
4. Infeksi ekstrapulmonalis ( meningitis
purulenta)
Gizi Kurang
• Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan
berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi
badan (TB) (BB/PB atau BB/TB). Grafik pertumbuhan yang
digunakan sebagai acuan ialah grafik WHO 2006 untuk
anak kurang dari 5 tahun dan grafik CDC 2000 untuk
anak lebih dari 5 tahun.
Tatalaksana Gizi Kurang