Вы находитесь на странице: 1из 13

Model “Community as partner”

1. Pengertian community as partner


Partnership atau kemitraan adalah suatu
kerjasama formal antara individu-individu,
kelompok-kelopmok, atau organisasi-
organisasi untuk mencapai suatu tugas atau
tujuan tertentu (Notoatmojo,2007).
2. Prinsip-prinsip kemitraan
Terdapat 3 prinsip yang perlu dipahami dalam
membangun sebuah kemitraan menurut Notoatmodjo
(2007), yaitu:
1) Persamaan (equality)
2) Keterbukaan (Transparancy)
3) Saling menguntungkan (mutual benefit)
3. Tahap Kemitraan

Dalam mengembangkan kemitraan dalam bidang kesehatan, terdapat

tiga institusi kunci organisasi atau unsur pokok yang terlibat

didalamnya yaitu unsur pemerintah , dunia usaha, atau swasta, dan

unsur organisasi non pemerintah


kemitraan kesehatan secara konsep terdiri dari 3 tahap
yaitu :

1) Kemitraan Lintas Program

Tahap ini merupakan bentuk kemitraan lintas


program yang ada dilingkungan sector kesehatan
sendiri
2) Kemitraan Lintas Sektor

Tahap ini merupakan bentuk kemitraan lintas sector di institusi

pemerintahan seperti dinas kesehatan, dinas pendidikan, dinas

pertanian, dinas kehutanan dan lain sebagainya.

3) Kemitraan yang lebih luas

Tahap ini merupakan kemitraan yang lebih luas


4. Model-model Kemitraan

Terdapat 2 model kemitraan menurut notoatmodjo (2007), yaitu:

1). Model I

Model ini merupakan model kemitraan yang paling sederhana yaitu dalam bentuk

jaringan kerja (networking) atau building linkages.

2). Model II

Model ini merupakan bentuk kemitraan yang lebih baik dan solid, masing-masing mitra

mempunyai tanggung jawab yang lebih besar terhadap program bersama


III. PENGKAJIAN

Ada beberapa hal yang harus dikaji mencakup:

a. Lingkungan fisik (physical environment)

b.Pendidikan (education)

c. Keamanan dan transportasi (safety and transfortasion)

d. Politik dan pemerintahan (politics and government).


e.Kesehatan dan pelayanan social (health and social service)

f. Komunikasi (communication).

g.Ekonomi (economics)

h. Rekreasi (recreation)
IV. DIAGNOSIS DAN PERENCANAAN

Diagnosis keperawatan komunitas memberikan arah terhadap tujuan

dan intervensi keperawatan.Tujaun diperoleh dari stessor dan dapat

termasuk penguranan atau penghilanagan stessor atau penguatan

resistensi kmunitas melalui penguatan garis pertahanan.Dengan

menyatakan derajat reaksi, perawat dapat merencanakan intervensi

untuk menguatkan garis resistensi dengan menerapkan salah satu

jenis pencegahan
IV. INTERVENSI

Pada fase ini adalah melaksanakan tindakan atau intervensi sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan.Dalam model ini, semua intevensi keperawatan dianggap bersifat preventif

Pencegahan primer merupakan intervensi keperawatan yang bertujuan menguatkan garis

pertahanan sehingga stressor tidak dapat masuk dan menimbulkan reaksi atau

memengaruhi stressor dengan melakukan perlawan terhadapnya.Pencegahan sekunder

diterapkan setelah stesor memasuki komunitas.Intervensi mendukung garis pertahanan

resistensi untuk meminimalkan derajat preaksi terhadap stressor.


V.EVALUASI

Pada fase ini dilakukan evaluasi pada intervensi yang telah dilaksanakan

untuk diketahui hasilnya. Terkait hal ini ada beberapa pertanyaan tentang

intervensi yang telah dilaksanakan, pencapaian tujuan, pemecahan masalah,

masalah lain yang teridentifikasi, kepuasan partisipan, penyelesaian

masalah yang di identifikasi dan pengembangan kekuatan komunitas.


TERIMA KASIH

Вам также может понравиться