Вы находитесь на странице: 1из 13

Tema : Kecurangan Pendapatan

– Kasus : Worldcom

Kelompok 2:
 Baginda Yoseph Marpaung
 Deby Monica
 Hermina Eva Sriayu
 Intan Prasilia Maharani
 Zamiah Quro Walhufaz
Kasus Worldcom
– Profil WorldCom
– Worldcom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon
jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi
terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan
pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990 menjadi $392 milyar pada
2001, yang pada akhirnya menempatkan worldcom pada posisi ke 42 dari 500
perusahan lainnya menurut versi majah fortune
Penyebab Fraud
– Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada Worldcom yaitu terlalu
besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika
mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang
drastis.hal ini berimbas pada pendapatan Worldcom yang menurun drastis sehingga
pendpatan ini jauh dari yang diharapkan.padahal untuk biaya akuisisi dan untuk membiayai
investasi infrastruktur Worldcom menggunakan sumber pendanaan dari luar atau utang.
– Sehingga Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scot Sullivan sebagai CFO
dan David Myers sebagai auditor senior memutuskan mrmgambil langkah keluar dengan cara
mengubah laporan keuangan. Ada 2 cara yang mereka tempuh. Yang pertama, mereka
membukukan ‘Line Cost’ sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya merupakan
pengeluaran . Yang kedua, merekameningkatkan pendapatan dengan Entri akun palsu yang
di tulis sebagai “akun pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi”.
Kecurangan Pendapatan
– Comminete of Sponsoring Organizations (COSO) menemukan bahwa lebih dari
setengah kecurangan laporan keuangan yang terjadi, menggunakan akun pendapatan
dan/atau piutang dagang. COSO juga menemukan bahwa cara yang paling umum untuk
memanipulasi akun pendapatan adalah dengan mencatat pendapatan fiktif dan mencatat
pendapatan yang tidak sesuai
– waktunya merupakan jenis kecurangan laporan keuangan terkait pendapatan kedua
yang paling umum terjadi. Ada dua alasan umum kecurangan laporan keuangan terkait
pendapatan. Alasan yang pertama adalah ketersediaan berbagai alternatif yang dapat
diterima dalam pengakuan pendapatan, dan alasan yang lainnya adalah mudahnya
memanipulasi pendapatan bersih menggunukan akun pendapatan dan piutang dagang.
Alternatif-alternatif Yang Dapat Diterima

– Setiap organisasi itu berbeda begitupula dengan jenis


pendapatannya. Perbedaan ini memerlukan kriteria dan metode
pengakuan dan pelaporan yang berbeda pula. Perusahaan yang
menerima kas sebelum menyerahkan barang atau memberikan
jasa, seperti waralaba, perlu mengakui pendapatan secara berbeda
dengan perusahaan yang menerima uang setelah penyerahan
barang/setelah jasa diberikan,
Kemudahan Memanipulasi Pendapatan
Bersih Mrnggunakan Pendapatan Dan
Piutang

Cara paling mudah untuk menggelembungkan laba bersih adalah dengan menciptakan
pendapatan dan piutang yang terkait dengan pendapatan tersebut. Contohnya, perusahaan dapat
mengakui pendapatan lebih awal, Selain itu perusahaan juga dapat membuat dokumen, penjualan
atau pelanggan fiktif guna menunjukkan penjualan yang tinggi.
Untuk mengantisipasinya kita perlu ;
– Mengidentifikasi Ekspor Kecurangan Pendapatan.
– Jenis-jenis transaksi yang digunakan dalam berbagai skema kecurangan.
Mengidentifikasi Indikator
Kecurangan Pendapatan
1. Indikator kecurangan (untuk semua jenis kecurangan) dapat dibagi menjadi enam kategori, yaitu :
– Indikator analitis
Peristiwa-peristiwa ekonomi, transaksi akuntansi, atau hubungan keuangan dan non keuangan terlihat tidak wajar.
– Indikator akuntansi atau dokumentasi
Ketidaksesuaian dalam pencatatan atau sistem akuntansi meliputi beberapa hal, seperti dokumen yang hilang, salinan dokumen tanpa dokumen asli yang seharusnya
ada, saldo buku bear yang tidak seimbang, ayatr jurnal yang tidak wajar, atau peristiwa-peristiwa sejenis.
– Indikator gaya hidup
Kecurangan jenis ini biasanya tidak terlihat pada kecurangan laporan keuangan diorganisasi berskala besar.
– Indikator pengendalian
Berbagai gangguan dalam lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, atau aktivitas / prosedur pengendalian internal yang seringsekali serius, sehingga
mengisyaratkan adanya pengabaian oleh pihak manajemen.
– Indikator perilaku dan indikator verbal
Bersamaan dengan respons secara verbal, perubahan-perubahan perilaku ini sering kali merupakan indikator kecurangan yang sangat terlihat.
– Informasi dan pengaduan
Adalah informasi dan pengaduan dari pegawai, pemasok, pelanggan dan pihak lainnya.
2. Pencarian Secara Aktif Indikator Analisis Terkait Pendapatan
Cara praktis untuk mulai melakukan pencarian indikator analisis adalah dengan berfokus pada
perubahan dan berbandingan dalam laporan keuangan. Dua cara yang paling umum digunakan
dalam analisis laporan keuangan adalah dengan mencari perubahan yang tidak wajar dalam (1)
saldo akun dari periode ke periode(melihat trend) dan (2) hubungan terkait pendapatan dari
periode ke periode. Dua jenis analisis juga dapat dilakukan ketika jumlah dan hubungan dalam
laporan keuangan dibandingkan dengan informasi lain. Kedua analisis tersebut adalah :
– Membandingkan hasil keuangan dan trend perusahaan dengan hasil keuangan dan trend dar
perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri yang sama atau rata-rata industri.
– Membandingkan jumlah pendapatan yang tecatat dalam laporan keuangan dengan aset atau
informasi financial ataupun nonfinancial lainnya.
Kecurangan Persediaan Dan Harga
Pokok Penjualan
– Mengidentifikasi Eksposur Kecurangan Persediaan.
– Terdapat sejumlah potensi skema kecurangan persediaan,yaitu :
– Pencatatan ganda, terjadi ketika akun persediaan dihitung dua kali.
– Kapitalisasi biaya yang seharusnya di bebankan, terjadi ketika perusahaan menggelembungkan nilai persediaan nya
dengan menambahkan biaya – biaya.
– Permasalahan pisah batas, terjadi ketika perusahaan menunda penurunan nilai buku persediaan, mencatat retur dari
periode yang lebih awal, mencatat pembelian pada periode berikutnya.
– Estimasi Berlebihan terhadap Persediaan, terjadi ketika menerapkan metode pengambilan sampel yang tidak tepat.
– Faktur di terbitkan tetapi barang di tahan, di jelaskan di awal ketika membahas kecurangan pendapatan.
– Persediaan konsinyasi, adalah barang yang di tahan dan di jual oleh perusahaan untuk perusahaan lain.
– Mengidentifikasi Indikator Kecurangan Persediaan.
Ada 6 kategori indikator kecurangan dengan berikut untuk membahas kecurangan persediaan dan
harga pokok penjualan, antara lain :
– Indikator analisis, seperti saldo persediaan yang di laporkan terlihat terlalu tinggi atau mengalami
peningkatan terlalu cepat.
– Indikator akuntansi atau indikator dokumentasi, seperti perbedaan sistematis di antara jumlah
persediaan dan catatan persediaan.
– Indikator pengendalian, seperti manajemen mengabaikan aktivitas pengendalian internal.
– Indikator perilaku atau verbal, seperti respon yang tidak konsisten dari manajemen.
– Indikator gaya hidup, seperti indikator yang serupa dengan kecurangan pendapatan
– Informasi dan pengaduan, seperti informasi yang di hasilkan melalui sistem wishtle – blowing.
– Pencarian Indicator Analitis Persediaan Dan Harga Pokok Persediaan Cara yang lebih khusus untuk menemukan
indicator kecurangan tergantung pada jenis indicator kecurangan yang dicari
– perbandingan dalam dan dari laporan keuangan.
– Fokus Pada Perubahan Saldo Yang Tercatat Dari Periode Ke PeriodeTerdapat tiga cara untuk berfokus pada
perubahan saldo yang tercatat dari period eke periode.
– Fokus Pada Perubahan Hubungan Dari Period Eke PeriodeSama halnya dengan kecurangan laporan keuangan
terkait pendapatan, terdapat dua metode utama yang dapat digunakan untuk berfokus pada perubahan hubungan dari
periode ke periode.
– Rasio (Margin) Laba Kotor, rasio ini dapat membantu mengidentifikasi kecurangan persedian karena ketika
perusahaan membesarkan saldo persediaan, harga pokok penjualan umumnya akan menjadi kurang. Hasilnya akan
mengakibatkan peningkatan rasio laba kotor.
– Perputaran Persedian, pada umumnya persediaan yang lebih saji mengakibatkan penurunan nilai rasio karena nilai
pembagiannya mengalami peningkatan.
– Jumlah Hari Untuk Penjualan Persediaan, jadi jika harga pokok penjualan sebesar $500, rata-rata nilai persediaan
sebesar $200 dan pendapatan 365 hari dalam satu tahun, rasio perputaran persediannya menjadi 2,5 ($500/$200) dan
jumlah hari untuk penjualan persediaan adalah 146 (365/2,5).
– Membandingkan Informarsi Laporan Keuangan Dengan Perusahaan LainPeningkatan jumlah
persediaan dapat menunjukan buruknya kualitas keputusan manajemen, kecurangan,atau
peningkatan ekspektasi penjualan, yang jika tidak dicapai, dapat menyeebabkan kerugian yang
signifikan bagi perusahaan
– Perbandingan Jumlah Dalam Laporan Keuangan Dengan Jumlah Asset Yang
Direpresentasikan embandingkan jumlah yang terctatat dalam laporan keuangan dengan jumlah
asset yang seharusnya di representasikan adalah cara yang paling sesuai untuk mendeteksi
kecurangan laporan keuangan yang terkait persediaan.
– Pencarian Secara Aktif Indicator Akuntansi Atau Indicator DokumentasiSebagaimana
kecurangan pendapatan, cara umum yang digunakan manajemen untuk melakukan kecurangan
persediaan adalah dengan cara memposting ayat jurnal top side pada catatan akuntansi.
Sekian Dari Presentase Kami 

Вам также может понравиться