Вы находитесь на странице: 1из 40

OBSTETRI FISIOLOGI

“FETAL GROWTH AND


DEVELOPMENT”

1
2
Pertumbuhan Morfologis
1. Ovum, Zigot Dan Blastokista

Selama 2 minggu pertama


setelah ovulasi, dapat
diidentifikasi sejumlah fase
perkembangan yang terjadi
berturut-turut yaitu ovulasi,
fertilisasi ovum, pembentukan
blastokista bebas, dan implantasi
blastokista.
3
2. Mudigah

Periode embrionik dimulai sejak awal minggu ketiga


setelah ovulasi/fertilisasi, yang bersamaan dengan waktu
perkiraan menstruasi berikutnya seharusnya dimulai. Pada
akhir minggu keempat setelah ovulasi, kantung korion
berdiameter 2 sampai 3 cm, dan mudigah memiliki panjang
sekitar 4-5 mm. Pembentukan sekat pada jantung primitif

dimulai pada pertengahan minggu keempat.

4
Mudigah sampai 4 minggu

5
Pada akhir minggu keenam setelah fertilisasi,
mudigah memiliki panjang 22-24 mm, dan kepala
cukup besar dibandingkan dengan badan. jantung
sudah terbentuk lengkap. Jari tangan & kaki
sudah terbentuk, dan lengan menekuk di siku.
Bibir atas telah lengkap & telinga luar
membentuk tonjolan definitif di kedua sisi kepala.

6
3. Janin
Akhir periode mudigah dan awal periode janin ditentukan
secara tegas oleh sebagian besar ahli embriologi terjadi 8
minggu setelah fertilisasi, atau 10 minggu setelah menstruasi
terakhir. Pada saat ini, mudigah-janin memiliki panjang
hampir 4 cm. Sebagian besar perkembangan paru belum
terjadi. Perkembangan selama periode gestasi janin terdiri
dari pertumbuhan dan pematangan struktur yang telah
terbentuk pada masa mudigah.

7
• Gestasi 12 Minggu
Pada akhir minggu ke-12 kehamilan, saat uterus biasanya
teraba tepat di atas simfisis pubis, maka panjang ubun-ubun-
bokong (crown-rump length) janin adalah 6-7cm. Pusat-pusat
osifikasi telah tampak pada sebagian besar tulang janin, dan jari
tangan dan kaki telah mulai berdiferensiasi. Kulit dan kuku telah
tumbuh dan disana-sini muncul bakal rambut; genitalia eksterna
telah mulai memperlihatkan tanda-tanda definitif jenis kelamin
pria atau wanita. Janin mulai melakukan gerakan spontan.

8
• Gestasi 16 Minggu

Pada akhir minggu ke-16, panjang dari ubun-ubun ke


bokong telah mencapai 12cm dan beratnya 110 g.

• Gestasi 20 Minggu

Akhir minggu ke-20 adalah pertengahan kehamilan dari


awal menstruasi normal terakhir. Berat janin telah lebih
sedikit dari 300 g, dan berat mulai meningkat. Kulit janin
mulai kurang transparan, lanugo halus tutupi seluruh
tubuh, mulai tumbuh rambut kepala.
9
• Gestasi 24 Minggu

Akhir minggu ke-24, janin memiliki berat 630 g.


Kulit perlihatkan keriput yang khas, mulai terjadi
penimbunan lemak. Kepala masih relatif cukup
besar; bulu mata, alis sudah dapat dikenali. Periode
kanalikular perkembangan paru, yaitu saat bronkus,
bronkiolus membesar dan duktus alveolaris
terbentuk, sudah hampir selesai.

10
• Gestasi 28 Minggu
Pada akhir minggu ke-28, panjang dari
ubun-ubun ke bokong adalah sekitar 25 cm dan
berat janin sekitar 1100 g. Kulit tipis, merah, dan
ditutupi oleh verniks kaseosa. Membran pupil
barn lenyap dari mata. Bayi yang lahir pada
waktu ini dapat menggerakkan ekstremitasnya
dengan cukup energik dan menangis lemah.

11
• Gestasi 32 Minggu

Pada akhir minggu ke-32 gestasi, janin memiliki


panjang ubun-ubun-bokong sekitar 28 cm dan berat
sekitar 1800 g. Permukaan kulit masih merah dan
berkeriput. Bayi yang lahir pada periode ini biasanya
akan bertahan hidup bila tidak ada penyulit.

12
• Gestasi 36 Minggu

Pada akhir minggu ke-36 gestasi, rata-rata panjang


ubun-ubun-bokong janin adalah 32 cm & berat
sekitar 2500 g. Karena pengendapan lemak subkutis,
tubuh menjadi lebih bulat, dan gambaran keriput di
wajah yang sebelumnya ada telah menghilang.

13
• Gestasi 40 Minggu

Aterm dicapai pada minggu ke-40 dari awitan menstruasi


terakhir. Janin sudah berkembang sempurna, dengan
gambaran khas neonatus yang akan dijelaskan berikut ini.
Rata-rata panjang ubun-ubun–bokong janin aterm sekitar 36
cm, dan berat 3400 g.


14
• Kepala Janin
Pada usia kehamilan aterm, wajah hanya merupakan sebagian
kecil dari kepala; sisanya adalah tengkorak padat, yang terdiri
dari dua tulang frontalis, dua tulang parietalis, dan dua tulang
temporalis, bersama dengan bagian atas tulang oksipitalis.
Tulang-tulang ini tidak sepenuhnya menyatu, tetapi dipisahkan
oleh ruang membranosa yang disebut sutura.

15
• Otak Janin
Mielinisasi akar ventral saraf-saraf serebrospinalis dan
batang otak dimulai pada sekitar 6 bulan, tetapi
sebagian terbesar mielinisasi terjadi setelah lahir

16
• Sistem Komunikasi Feto-Maternal

Penyaluran oksigen dan beragam zat gizi dari ibu kepada


janin, dan sebaliknya dari janin kepada ibu, dilaksanakan oleh
komponen nutritif sisi plasenta pada sistem komunikasi
fetomaternal. Plasenta adalah organ penyalur antara ibu dan
janin, menyalurkan semua bahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan produksi energi janin sekaligus mengeluarkan
produk katabolisme janin.

17
Fisiologi Janin
• Cairan Amnion
Pada awal kehamilan, cairan amnion adalah suatu
ultrafiltrat plasma ibu. Pada awal trimester kedua,
cairan ini terutama terdiri dari cairan ekstrasel yang
berdifusi melalui kulit janin sehingga mencerminkan
komposisi plasma janin. Namun, setelah 20 minggu,
kornifikasi kulit janin menghambat difusi ini dan
cairan amnion terutama terdiri dari urin janin.
18
Secara umum, volume meningkat 10 ml per minggu pada
minggu ke-8 dan meningkat sampai 60 ml per minggu pada
minggu ke-21, dan kemudian berkurang secara bertahap
hingga kembali ke kondisi mantap pada minggu ke-33.
Dengan demikian, volume cairan amnion biasanya
meningkat dari 50 ml pada minggu ke-12 menjadi 400 ml
pada pertengahan kehamilan dan 1000 ml pada kehamilan
aterm.

19
• Cairan amnion berfungsi sebagai bantalan bagi janin,
yang memungkinkan perkembangan sistem
muskuloskeletal dan melindungi janin dari trauma.
Cairan ini mempertahankan suhu

20
• Sirkulasi janin
Darah janin tidak perlu masuk ke pembuluh paru
agar dapat teroksigenasi, maka sebagian besar curah
ventrikel kanan tidak melewati paru. Oksigen dan
zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pematangan janin disalurkan ke janin dari plasenta
oleh satu vena umbilikalis sehingga tidak perlu
diserap melalui saluran cerna.

21
• Darah Janin Hemopoiesis
Pada masa mudigah dini, hemopoiesis pertama kali
ditemukan di yolk sac. Lokasi hemopoiesis utama
berikutnya adalah hepar, dan akhirnya sumsum
tulang. Eritropoiesis terutama diatur oleh
eritropoietin, yang meningkat bersamaan dengan
usia gestasi. Eritrosit pertama yang dibebaskan ke
dalam sirkulasi janin masih memiliki inti sel dan
makrositik.

22
• Sistem Saraf dan Organ Sensorik
Pada mudigah, korda spinalis berjalan sepanjang
kolumna vertebralis, tetapi setelah itu korda spinalis
tumbuh lebih lambat. Pada minggu ke-24, korda
spinalis memanjang hanya sampai S1, saat lahir
sampai L3, dan pada orang dewasa sampai L1.
Mielinisasi korda spinalis dimulai pada pertengahan
gestasi dan berlanjut sepanjang tahun pertama
kehidupan.

23
• Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada
minggu kedelapan sehingga dapat terjadi fleksi leher
dan badan. Menelan dimulai pada usia sekitar 10
minggu dan respirasi tampak jelas pada minggu ke-
14 sampai 16. Papil pengecap rudimenter dijumpai
pada minggu ke-7, dan reseptor matang terdapat
pada usia 12 minggu. Kemampuan menghisap
belum muncul sampai usia paling tidak 24 minggu.

24
Selama trimester ketiga, integrasi fungsi saraf dan
otot berlangsung secara pesat. Komponen dalam,
tengah, dan luar telinga sudah terbentuk sempurna
pada pertengahan kehamilan. Janin tampaknya dapat
mendengar beberapa suara in utero pada usia sedini
24 sampai 26 minggu. Pada minggu ke-28, mata
peka terhadap sinar, tetapi persepsi terhadap bentuk
dan warna belum sempurna sampai jauh setelah
lahir.

25
• Traktus Gastrointestinal
• Menelan dimulai pada usia 10 sampai 12
minggu, bersamaan dengan kemampuan usus
halus mengalami peristalsis dan mengangkut
glukosa secara aktif. Sebagian besar air
dalam cairan yang tertelan akan diserap, dan
zat yang tidak diserap didorong sampai
sejauh kolon bawah.

26
• Mekonium
• Mekonium tidak hanya terdiri dari debris
yang tidak tercerna yang berasal dari cairan
amnion, tetapi juga berbagai produk sekresi
misalnya gliserofosfolipid dari paru, sel janin
yang mengalami deskuamasi, lanugo, rambut
kepala, dan verniks. Warna hijau tua kehitaman
disebabkan oleh pigmen-pigmen, terutama
biliverdin.
27
• Hepar
Fungsi hepar pada janin berbeda dari fungsinya
pada orang dewasa dalam beberapa aspek. Kadar
enzim hepar janin meningkat seiring usia gestasi,
tetapi terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan kadar pada kehidupan
selanjutnya. Hepar memiliki kapasitas yang
sangat terbatas untuk mengubah bilirubin bebas
menjadi bilirubin diglukuronida.

28
• Pankreas

Granula berisi insulin dapat diidentifikasi di


pankreas janin manusia pada usia 9-10 mgg, dan
insulin dapat dideteksi di plasma janin pada
minggu ke-12. Pankreas janin berespons
terhadap hiperglikemia dengan meningkatkan
insulin plasma.

29
• Sistem Urinaria
Dua sistem urinaria primitif, pronefros dan mesonefros,
mendahului pembentukan metanefros. Pronefros
mengalami involusi pada minggu ke-2 dan mesonefros
menghasilkan urin pada minggu ke-5 serta mengalami
degenerasi pada usia 11 sampai 12 minggu. Kegagalan
pembentukan atau regresi kedua struktur ini dapat
menyebabkan anomali perkembangan sistem urinaria
definitif. Urin janin bersifat hipotonik dibanding plasma
janin dan konsentrasi elektrolitnya juga rendah

30
• Sistem Paru
-Pematangan Anatomis Paru Janin
Selama stadium pseudoglandular, yang merupakan
pertumbuhan cabang bronkus intrasegmental antara minggu ke-5
dan 17, paru secara mikroskopis tampak seperti kelenjar. Periode
ini diikuti oleh stadium kanalikular, dari minggu ke-16-25, ketika
lempeng-lempeng tulang rawan bronkus meluas ke perifer. Setiap
bronkiolus terminal menghasilkan beberapa bronkiolus
respiratorik, dan selanjutnya musing-musing bronkiolus ini
terbagi-bagi menjadi duktus-duktus sakular.

31
• Stadium akhir adalah stadium sakus terminalis, saat muncul
alveolus paru primitif yang disebut sakus terminalis. Secara
bersamaan, matriks ekstrasel berkembang dari segmen paru
proksimal ke distal sampai aterm, serta terbentuk jaringan kapiler
yang ekstensif, sistem limfe terbentuk, dan sel tipe II mulai
membentuk surfaktan. Saat lahir, jumlah alveolus yang ada hanya
sekitar 15 persen dari jumlah pada orang dewasa sehingga paru
terns berkembang menambah jumlah alveolus sejak akhir
kehidupan janin sampai usia sekitar 8 tahun.

32
- Surfaktan

Surfaktan menjaga agar kantung tersebut tidak


kolaps. Terdapat lebih dari 40 tipe sel di paru, tetapi
surfaktan secara spesifik dibentuk di pneumosit tipe
II yang melapisi alveolus. Sel tipe II ditandai oleh
badan multivesikel yang menghasilkan badan
lamelar dimana tempat surfaktan dibuat.

33
• Komposisi Surfaktan
Komponen aktif-permukaan pada surfaktan yang
utama adalah lesitin spesifik, atau
dipalmitoilfosfatidilkolin. Sekitar 90% surfaktan (berat
kering) terdiri dari lemak. Protein membentuk sekitar
10 persen dari massa surfaktan. Sekitar 80 persen
gliserofosfolipid adalah fosfatidilkolin (lesitin), yang
hampir 50 persennya terdiri dari lesitin tidak jenuh.

34
• Kelenjar Endokrin

- Kelenjar Hipofisis
Sistem endokrin janin sudah berfungsi beberapa waktu sebelum
susunan saraf pusat mencapai tingkat kematangan agar
kompeten untuk melakukan banyak fungsi yang berkaitan
dengan homeostasis. Hipofisis janin berkembang dari dua
sumber yang berbeda. Adenohipofisis berkembang dari oral
ektoderm—kantung Rathke; dan neurohipofisis berkembang
dari neuroektoderm.

35
• Jenis Kelamin Janin
- Diferensiasi Seksual pada Mudigah-Janin

• Diferensiasi jenis kelamin ditentukan oleh susunan


kromosom, yang bekerja bersama dengan perkembangan
gonad; untuk menghasilkan jenis kelamin fenotip.

36
- Jenis Kelamin Kromosom
• Jenis kelamin genetik XX atau XY, sudah ditentukan saat
pembuahan ovum. Namun, selama 6 minggu pertama
sesudahnya, perkembangan morfologis mudigah laki-laki
dan perempuan tidak dapat dibedakan. Diferensiasi gonad
primordial menjadi testis atau ovarium menandai
pembentukan jenis kelamin gonad

37
- Jenis Kelamin Gonad

• Sel germinativum primordial berasal dari endoderm yolk


sac dan bermigrasi ke genital ridge untuk membentuk gonad
indiferen. Apabila terdapat sebuah kromosom Y, maka pada
sekitar 6 minggu setelah konsepsi gonad mulai berkembang
menjadi testis. Pembentukan testis diarahkan oleh sebuah
gen yang terletak di lengan pendek Y, yang disebut testis-
determining factor (TDF), yang juga disebut sex-determining
region (SRY).

38
• Jenis Kelamin Fenotip

• Setelah jenis kelamin gonad terbentuk, jenis kelamin


fenotip berkembang pesat. Jelaslah bahwa diferensiasi
seksual fenotip laki-laki diarahkan oleh fungsi testis janin.
Tanpa adanya testis, yang berkembang adalah jenis kelamin
perempuan apapun jenis kelamin genetiknya. Perkembangan
saluran urogenital di kedua jenis kelamin tidak dapat
dibedakan sebelum 8 minggu.

39
• Setelah itu, perkembangan (diferensiasi) genitalia interna
dan ekstema menjadi fenotip laki-laki bergantung pada
fungsi testis. Fenotip yang diinduksi adalah laki-laki dan
bahwa sekresi dari gonad tidak dibutuhkan untuk diferensiasi
perempuan. Ovarium tidak diperlukan secara spesifik untuk
diferensiasi jenis kelamin perempuan.

40

Вам также может понравиться