Вы находитесь на странице: 1из 13

KETUBAN PECAH DINI

DEFINISI

 Adalah pecahnya kulit ketuban sebelum terjadinya persalinan,


sesudah umur kahamilan > 20 minggu.
KRITERIA DIAGNOSIS

 Umur kehamilan > 20 minggu


 Keluar cairan dari vagina
 Pemeriksaan inspekulo : terlihat cairan keluar dari oue
 Test kertas nitrazin : terjadi perubahan warna (biru).
FAKTOR ETIOLOGI

 Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab/berpengaruh


terjadinya KPD :
 Infeksi ( amnionitis, servisitis, vaginosis bacterial )
 Koitus
 Anomali janin
 Abnormalitas struktur dan biokimia kulit ketuban
 Status sosial ekonomi yang rendah
DIAGNOSIS BANDING
 Fistula vesikovaginalis dengan kehamilan
 “Stress incontinentia”
 Keputihan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Darah : Jumlah lekosit, bila > 15,000/mm3 mungkin terjadi


infeksi.
 USG : Membantu dan menentukan umur kehamilan, letak
dan berat janin, letak dan gradasi plasenta serta jumlah air
ketuban.
 Urin Rutin : penyebab ?
PENGELOLAAN

Bergantung pada :
 Umur kehamilan
 Kesejahteraan dan maturitas paru-paru janin
 Presentasi janin
 Ada tidaknya infeksi pada ibu dan atau janin
 Ada tidaknya tanda-tanda inpartu
 Cervikal rippeners (untuk kepentingan induksi)
PENGELOLAAN
KONSERVATIF

 Rawat rumah sakit


 Jika kulit ketuban pecah > 6 jam, diberikan antibiotika sesuai
Prosedur Pemberian Antibiotika-Khemoterapeutika Obstetri dan
Ginekologi.
 Jika umur kehamilan >32-34 minggu, dirawat selama air ketuban
masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi. Diberikan
steroid selama 7 hari untuk memacu kematangan paru-paru janin
dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin-spingomielin tiap
minggu. Bila pada umur kehamilan 32-34 minggu air ketuban
masih keluar, maka dipertimbangkan untuk dilakukan terminasi
pada umur kehamilan 35 minggu ( bergantung dari kemampuan
perawatan bayi prematur )
PENGELOLAAN
AKTIF

 Jika umur kehamilan > 36 minggu, dilakukan induksi persalinan dan bila
gagal dilakukan bedah caesar.
 Pada keadaan disproporsi kepala panggul atau letak lintang dilakukan
bedah Caesar.
 Jika didapatkan tanda infeksi, diberikan antibiotika (sesuai Prosedur
Baku Pemberian Antibiotika-Khemoterapeutika Obstetri Ginekologi)
dan kehamilan diakhiri dengan :
 Bedah Caesar, bila skor Bishop < 5 atau pada keadaan infeksi yang berat.
 Induksi persalinan bila skor bishop > 5.
 Perawatan di rumah sakit dilakukan sampai pengeluaran air ketuban
berhenti atau setelah perawatan tindakan terminasi kehamilan selesai.
Diperlukan persetujuan tindakan medik (“Informed Concent”) untuk
tindakan operatif.
SORT: KEY RECOMMENDATIONS FOR PRACTICE
Evidence
Clinical recommendation References
rating
Antibiotics should be administered to patients with preterm PROM because they A 2, 24, 25
prolong the latent period and improve outcomes.

Corticosteroids should be given to patients with preterm PROM between 24 and 32 A 21


weeks' gestation to decrease the risk of intraventricular hemorrhage, respiratory
distress syndrome, and necrotizing enterocolitis.

Physicians should not perform digital cervical examinations on patients with A 17


preterm PROM because they decrease the latent period. Speculum examination is
preferred.

Long-term tocolysis is not indicated for patients with preterm PROM, although C 30
short-term tocolysis may be considered to facilitate maternal transport and the
administration of corticosteroids and antibiotics.

Multiple courses of corticosteroids and the use of corticosteroids after 34 weeks' B 22, 23
gestation are not recommended.

PROM = premature rupture of membranes.


A = consistent, good-quality patient-oriented evidence; B = inconsistent or limited-quality patient-oriented evidence; C = consensus,
disease-oriented evidence, usual practice, expert opinion, or case series. For information about the SORT evidence rating system, see
page 573 or http://www.aafp.org/afpsort.xml.
PENYULIT
 Korioamnionitis
 Endometritis pasca persalinan
 Sepsis
 Meningkatnya kejadian Abruptio Placentae
 Janin : - Prolaps tali pusat
 “Fetal Compression Syndrome”
 Abnormalitas wajah (potter), kontraktur ekstremitas,
hipoplasia paru.
 Kematian karena infeksi dan prematuri
Complications of Preterm PROM
Complications Incidence (%)
Delivery within one week 50 to 75
Respiratory distress syndrome 35

Cord compression 32 to 76
Chorioamnionitis 13 to 60
Abruptio placentae 4 to 12
Antepartum fetal death 1 to 2
PROM = premature rupture of membranes.
Information from references 2 and 5 through 10.

Вам также может понравиться