ASFIKSIA NEONATORUM

KELOMPOK 16
MUTMAINNA

NINI KURNIATI

RESKY WULAN SARI

 Definisi

Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang

gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir
dengan asidosis. (Marmi, 2012).
 FAKTOR IBU

FAKTOR FAKTOR
NEONATUS ETIOLOGI PLASENTA

FAKTOR FETUS/
JANIN
 FAKTOR IBU

• Hipoksia Ibu
• Gangguan aliran darah uterus dan plasenta

FAKTOR PLASENTA

• Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan

mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta,
perdarahan plasenta.
 FAKTOR FETUS/
JANIN
• Kompresi umbilikus
• Keadaan tali pusat menumbung, dan adanya lilitan tali
pusat

FAKTOR NEONATUS

• Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir, akibat

pemakaian obat anastesi atau analgetik yang berlebihan
pada ibu
Diagnosis asfiksia neonatorum dapat ditegakkan dengan cara
menghitung nilai APGAR.

Dilakukan penilain APGAR pada menit ke 1 dan menit ke 5 pasca

bayi lahir, bila nilai APGAR 5 menit masih kurang dari 7 penilian di
lanjutkan tiap 5 menit sampai skor mencapai 7.
Nilai APGAR berguna untuk menilai keberhasilan resusitasi bayi
baru lahir.
 Tanda dan gejala
• Pernafasan megap-megap dalam
• Denyut jantung terus menurun
• Tekanan darah mulai menurun
• Bayi terlihat lemas Menurunnya PH
• Terjadinya perubahan sistem kardiovaskular
• Pernafasan terganggu
• Reflek atau respon bayi melemah
• Tonus otot menurun
• Warna kulit biru atau pucat
 PENATALAKSANAAN
Tindakan resusitasi bayi baru lahir mengikuti tahapan-
tahapan yang dikenal sebagai ABC resusitasi, yaitu :
A : Airway/ jalan napas (memposisikan dan membersihkan)

B: Breathing/ pernapasan (merangsang pernapasan)

C: Circulation/ sirkulasi (menilai frekuensi jantung dan warna
kulit.
TERIMA KASIH